Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur allhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala rahmat-nyalah akhirnya kami dapat menuliskan makalah yang membahas ‘Pluralitas
Masyarakat Indonesia’ ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada ibu Siti Sufaidah, S.Kom, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam Pluralitas Masyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami mengharapakan masukan serta kritikan dari para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Simpulan...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan
dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang
berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat multikultural
adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan.
Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai
bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya
tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pluralitas
Plural (dalam bahasa inggris) artinya Jamak. Jadi Pluralitas berarti kemajemukan.
Pluralitas dengan multikultural memiliki hubungan. Sebab, multikultural berasal dari kata
Multi dan Culture. Multi yang berarti banyak (lebih dari dua), dan culture berarti
kebudayaan. Jadi masayarakat Multikultural berarti masyarakat yang memiliki lebih dari 2
kebudayaan.
Sebagai negara yang kaya akan suku, agama dan budaya, Indonesia menjadisalah
satu negara multikulturalterbesar di dunia.Abd. Rachman Assegaf (2011:309) mengatakan
bahwa Indonesia memiliki setidaknya 300 suku, 200 bahasa daerah serta ribuan
aspirasi dan pemikiran kultural. Hal ini menjadi kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia
sebagai indentitas nasional. Kehormatandan kewibawaan bangsa terangkat dengan
adanya keberagaman ini. Namun, di sisi lain hal ini justru menjadi masalah tersendiri.
Keberagaman nyatanya juga berpotensi menghancurkan eksistensi bangsa. Negara
yang memiliki kebudayaan yang beragam, sangat rentanakan pergolakan antar kelompok.
Masalah inilah yang menjadi ancaman serius bagi suatu negara. Jika masalah ini
dibiarkan begitu saja, maka akan menjalar kepada masalah lainnya. Bukan tidak
mungkin seiring berjalannya waktu, juga akan mengancam keselamatansuatu negara.
Tarmizi Taher (Syaefullah, 2007: 193) memiliki pandangan bahwa semboyan
keberagaman dari unsur-unsur yang ada di masyarakat bertujuan membangun sikap serta
hubungan yang baik terhadap sesama demi menjaga kautuhan bangsa.
Sujanto (2009:28) mengatakan simbol kata Bhinneka Tunggal Ika lahir dari
kesadaran setiap masyarakat dalam menyikapi kemajemukan”. Kalimat Bhinneka
Tunggal Ika bukan sekedar kalimat biasa, namun memiliki makna yang begitu dalam.
Semboyan ini harus diimplementasikan pada kehidupan agar bisa mewujudkan kesatuan
dan persatuan dimasyarakat. Dengan menerapkan konsep ini maka membuat hubungan
antar masyarakat semakin erat.Kansil dan C. Kansil (2006: 25) menyatakan bahwa
Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Pada masa sekarang konsep ini perlahan mulai luntur akibat banyaknya budaya
asing yang masuk akibat globalisasi dan modernisasi sehingga menggeser kedudukan
konsep ini.Salah satubukti kurangnya pemkanaan secara mendalam terhadap konsep ini
adalah dengan terjadinya beberapa konflik antar suku, ras dan agama tertentu.
Wingarta(2012:28) menyatakan bahwa bebagai konflik horizontal yang berbau SARA
menjadi indikasi bahwa pemaknaan dan pemahaman terhadap Bhinneka Tunggal Ika yang
prematur.Dengan adanya konsep Bhinneka Tungal Ikabangsa Indonesia diharapkan mampu
menumbuhkan rasa cinta terhadap saudara setanah air serta menyatukan seluruh
perbedaan yang ada.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam; Paradigma Baru Pendidikan Hadhari
Berbasis Integratif-Interkonektif, (Jakarta: PT. Grafindo, 2011).
Aeni, K. (2012). “Peran PKn dalam Pengembangan Pendidikan Karakter dan Pengelolaan
Model Sosial di Sekolah” dalam Transformasi Empat Pilar Kebangsaan dalam
Mengatasi Fenomena Konflikdan Kekerasan: Peran Pendidikan
Kewarganegaraan.Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Pendidikan Indonesia