Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lando Pardomuan Tambunan

NIM : 320220404015

Prodi : Teknik Sipil Militer

Dosen : Mayje TNI (p) Dr. Gregorius Henu Basworo S.IP, M.Si(Han)

1. Apa tantangan membangun kerukunan?


Jawab:
Kerukunan adalah kondisi dimana hubungan sesame masyarakat yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara . Kerukunan dapat memmbuat manusia
hidup dengan nyaman dan tentram. Tetapi dalam pelaksanaannya, sangat banyak hal yang
menghambat dan menjadi tantangan untuk menerapkan kerukunan diantara masyarakat.
 Perbedaan pemahaman antar individu atau golongan
Lazimnya manusia memiliki pemikiran dan pandangan yang berbeda-beda akan
suatu hal. Perbedaan pendapat ini dapat menyebabkan perselisihan dan konflik
ditengah-tengah masyarakat. Sehingga perbedaan pendapat menjadi tantangan
dalam menerapkan kerukunan dalam masyarakat.
 Adanya perasaan menguasai bagi golongan mayoritas
Dalam masyarakat yang majemuk biasa dikenal yang namanya mayoritas dan
minoritas, dimana kaum mayoritas biasanya merasa memiliki kuasa atas kaum
minoritas. Permasalahan ini menyebabkan perasaan tak puas bagi masyarakat kaum
minoritas sehingga tidak dapat rukun dengan kaum mayoritas. Begitupula dengan
mayoritas yang tidak dapat menerima pendapat dari kaum minoritas.
 Perbedaan keyakinan
Agama atau keyakinan adalah hal yang sangat sensitive dalam menerapkan
kerukunan di Indonesia. Indonesia merupakan bangsa yang mengharuskan setiap
warganegaranya memeluk salah satu agama yang diakui. Agama tersebutlah yang
mendasari sikap dan perilaku masyarakat. Akan tetapi, ada beberapa ajaran yang
berbeda dari setiap agama. Ajaran yang berbeda ini sangat rentan mengundang
konflik di tengah masyarakat Indonesia. Indonesia sangat mudah dipecah dari segi
agama. Adapun permasalahan yang menjadi penghambat kerukunan khususnya
dalam agama adalah:
 Umat beragama yang cenderung lebih mengejar kuantitas atau jumlah
pemeluknya daripada kualitas dari umat itu sendiri.
 Kondisi sosial budaya masyarakat yang membawa umat mudah melakukan
otak-atik terhadap apa yang ia terima, sehingga kerukunan sapat tercipta
tetapi agama itu sendiri kehilangan arti, fungsi dan maknanya
 Keinginan mendirikan rumah ibadah tanpa memperhatikan jumlah pemeluk
agama setempat sehingga menyinggung perasaan umat beragama yang
memang mayoritas di tempat itu.
 Menggunakan mayoritas sebagai sarana penyelesaian sehingga akan
menimbulkan masalah. Misalnya dana dan fasilitas Pendidikan untuk
memaksakan kehendaknya padamurid yang belajar
 Makin bergesernya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong
royong ke arah kehidupan individualistis
2. Apa peluang membangun kerukunan?
Jawab:
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman yang sangat banyak.
Sehingga Indonesia disebut sebagai negara pluralistic atau multikultural. Sekalipun terdapat
unsur-unsur yang berbeda, namun kemauan untuk mempersatukan bangsa sesungguhnya
mengatasi keanekaragaman itu tanpa menghapuskannya atau mengingkarinya. Keinginan
bersama untuk tetap menghargai perbedaan dan memahaminya sebagai realitas kehidupan,
sesungguhnya dapat menjadi potensi kesadaran etik pluralisme dan multikulturalisme di
Indonesia. Pada dasarnya pula, hal tersebut dapat membentuk kebudayaan Indonesia masa
depan yang bertumpu pada kesadaran akan kemajemukan yang membangun bangsa
Indonesia. (Zubair, t.t).
Ditengah keberagaman itulah Indonesia memiliki peluang untuk menerapkan
kerukunan antar masyarakatnya.Seperti yang kita ketahui bahwa kerukunan itu diterapkan
di tengah-tengah perbedaan. Sehingga sangat cocok dengan negara Indonesia yang sangat
beraneka ragam. Jika misalnya tidak ada perbedaan-perbedaan dalam masyarakat
Indonesia, maka tidak perlu dilakukan usaha mencapai kerukunan, karena jika telah memiliki
pemahaman yang sama, pemikiran yang sama, SARA yang sama, maka tidak akan ada
muncul konflik. Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga kerukunan seperti semboyan
negara kita bahwa kita harus tetap satu walau berbeda-beda.

3. Seberapa penting kerukunan itu perlu diupayakan khususunya bagi indonesia yang pluralistic
Jawab:
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang sangat beragam dan
memiliki perbedaaan yang sangat banyak diantara masyarakatnya. Baik itu dalam Suku,
agama, bahasa, ras, budaya, adat istiadat dan masih banyak lagi. Perbedaan dan
keberagaman ini sering menimbulkan kasus dan konflik diantara masyarakat Indonesia. Hal
ini lantaran adanya perbedaan pendapat akibat latar belakang yang berbeda tersebut.
Perbedaan-perbedaan tersebut sebenarnya bukan menjadi penyebab masalah, tetapi orang-
orangnya lah yang menjadi penyebab masalahnya. Kita tidak bertugas untuk menyatukan
atau menjadikan perbedaan itu menjadi sama, tetapi tugas kita adalah bagaimana kita hidup
Bersama diantara perbedaan itu tanpa menimbulkan konflik hanya karena hal-hal kecil.
Untuk dapat tetap hidup Bersama dengan rukun, maka kita harus dapat menerima
setiap perbedaan dalam masyarakat tersebut, kita harus dapat menghormati orang yang
memiliki keyakinan dan pendapat yang berbeda dengan kita. Dengan melakukan hal-hal
seperti ini, maka Indonesia akan dapat Bersatu dan tidak akan terpecah.

Anda mungkin juga menyukai