Anda di halaman 1dari 1

Budaya berasal dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (akal).

Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal dan budi pekerti manusia
(Wikipedia, 2019). Budaya merupakan sesuatu yang melekat pada peradaban manusia.
Seperti Bung Hatta bilang, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Identitas
suatu bangsa, bisa terlihat dari budayanya. Seperti contoh bagaimana kita
mengenali orang timur dengan keramahannya yang khas dan mengenali karkater
orang barat yang tegas. Seperti yang sudah kita ketahui Bersama, Indonesia merupakan
negara yang kaya
akan budaya. Menurut sensus BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2010, terdapat 1.340
suku yang ada di Indonesia yang tersebar dari kota Sabang hingga kota Merauke. Dengan
beragamnya suku yang ada, menyebabkan dinamika sosial yang beragam
pula. Tidak jarang muncul konflik di tengah-tengah masyarakat yang majemuk ini. Dari
mulai konflik kecil hingga konflik besar pun tak dapat terelakkan..Dari riset saya
di internet dan beberapa teman saya yang memberikan pendapat, permasalahan yang
timbul dalam masyarakat majemuk di Indonesia biasanya dipicu oleh dua hal. Pertama,
berbedanya cara pandang. Setiap individu atau kelompok pasti memiliki
perbedaan dalam memandang suatu perkara. Ini merupakan hal yang mendasar ketika
terjadi konflik. Kedua, loyalitas terhadap golongannya. Mencintai budaya sendiri akan
membentuk sikap loyal yang tinggi, sehingga terkadang ada individu yang
mengutamakan kepentingan golongannya dibanding kepentingan bersama. Diperlukan
sebuah sikap yang berfungsi sebagai pemersatu perbedaan tersebut agar
keutuhan NKRI tetap terjaga, yaitu dengan sikap toleransi. Toleransi adalah sikap
menghargai atau menghormati perbedaan antarkelompok atau antarindividu. Toleransi
menjadi solusi bagi permasalahan suatu negara yang masyarakatnya beragam suku, agama,
ras, dan etnis. Namun menanamkan nilai-nilai toleransi dewasa ini kian sulit
mengingat masih banyaknya kelompok yang menutup diri terhadap suatu cara
berpikir baru. Padahal di zaman percepatan ini, kita dituntut untuk berpandangan
bahwa dunia ini luas, tidak hanya berisi kita dan kelompok kita. Untuk menumbuhkan

Anda mungkin juga menyukai