DISUSUN OLEH :
YUVENSIUS WODA
2214003
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita, panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmatnya. Penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Karya Ilmiah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pendidikan kewarganegara. Selain itu, makala ini bertujuan menambah
wawasan pengetahuan berkaitan dengan materi Pendidikan Kewarganegaan yang berkaitan
dengan memudarnya nilai toleransi antar umat beragama bagi para pembaca sekaligus juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bruder Sukirman selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah banyak membantu penulis dalam
memberikan ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang sudah
membantu menyelesaikan tugas laporan Karya Ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis menyadari laporan Karya Ilmiah sederhana ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan karya Ilmiah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN1
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. RUMUSAN MASALAH 1
1.3. TUJUAN 1
1.4. MANFAAT1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kondisi toleransi antar umat beragama di Indonesia 1
2.2. Penyebab konflik antar umat beragama di Indonesia 1
2.3. Solusi untuk mengatasi konflik antar umat beragama 1
2.4. Peran dialog dalam pemecahan konflik antar Agama 1
2.4.1. Kepentingan dialog 1
2.4.2. Batasan dialog 1
2.4.3. Sikap dalam dialog 1
2.4.4. Saran praktis untuk berdialog 1
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan 1
3.2. Saran 1
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
keberagaman bangsa kita sehingga dapat digunakan sebagai senjata dalam menghadapi
bangsa lain.
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui kondisi toleransi antar umat beragama di Indonesia
2. Apa penyebab konflik antar umat beragama di Indonesia
3. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi konflik antar umat beragama
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
masyarakat dinaungi dengan keresahan dan kewaspadaan. keadaan tersebut dapat
diibaratkan sebagai rumput-rumput kering di musim kemarau yang kapan saja dapat
mudah untuk terbakar dan tinggal menunggu penyulutnya saja. Biasanya pemicu konflik
konflik antar agama ini merupakan suatu hal yang sangat sepele dengan adanya
masyarakat yang sangat sensitif suatu konflik yang besar sangat mudah terjadi di
masyarakat dapat dengan mudah tersulut emosi dan menggalang banyak massa untuk
terlibat dalam konflik tersebut keadaan tersebut terjadi karena adanya kerentanan di
dalam masyarakat itu sendiri sehingga kemudian terjadi penerjemahan terhadap peristiwa
yang sepele tersebut bahwa sia sebagai korban adalah warga etnis A dan si B adalah
sebagai pelaku adalah warga etnis B. Dengan dengan penerjemahan tersebut kemudian
seakan goresan yang sepeda tersebut dianggap mewakili perseteruan antara Etnis A dan
etnis B. sehingga sekat-sekat perbedaan tersebut dapat dengan cepat ikut memprovokasi
atau memancing kemarahan warga dan mobilitas warga akhirnya dapat dengan cepat
membesar baik secara terorganisir maupun dengan sendirinya. dengan demikian konflik
kekerasan tersebut tak dapat dielakan lagi Apalagi ditambah dengan lemahnya tindakan
dan penanganan dari aparat keamanan seperti konflik di Poso peristiwa itu diawali dengan
pertikaian antar dua orang pemuda yang berbeda agama pada akhir 1998 yang berujung
pada pembacokan. peristiwa ini terjadi di dalam masjid pesantren pada bulan Ramadan.
Konflik ini awalnya dapat diatasi oleh pihak keamanan dan diikuti dengan komitmen
kedua belah pihak untuk tidak berseteru kembali. dan berujung pada kerusuhan tetapi
kenyataannya konflik tersebut masih terus berlanjut dengan membawa massa yang lebih
besar sehingga terlihat konflik antar agama. Konflik gereja Yasmin berawal dari niat
Umat gereja untuk membangun gereja di daerah tersebut yang ditentang oleh masyarakat
daerah tersebut Umat gereja sebenarnya telah minta izin sejak tahun 2002 untuk
membangun gereja, tetapi permintaan izin ini tidak dikabulkan dengan alasan mayoritas
masyarakat di daerah tersebut adalah muslim. perjuangan untuk mendapatkan izin
tersebut dilanjutkan tahun 2006 dan membuahkan hasil berupa IMB yang dikeluarkan
oleh PEMKOT Bogor. Umat gereja memulai membangun gereja pembangunan gereja
tidak berjalan dengan mulus dan lancar Banyak konflik yang terjadi karena masyarakat
tersebut tidak setuju dan merasa terganggu dengan pembangunan gereja konflik tersebut
7
terjadi pada ada akhirnya IMB untuk pembangunan gereja Yasmin dicabut. Dari
pemaparan masalah gereja Yasmin diatas dapat terlihat bahwa sikap toleransi umat
beragama masih sangat rendah sebagian masyarakat tidak dapat menerima perbedaan
kepercayaan umat lain dan hidup berdampingan. masyarakat seperti itu cenderung
memiliki pandangan bahwa agama merekalah yang paling benar dan agama lain
merupakan bahaya yang mengancam golongan mereka atau agama mereka.
8
konflik. contoh seperti kasus kerusuhan Poso seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di
mana konflik antar agama yang terjadi sebenarnya bermula pada konflik individu yang
berbeda agama saja.
Kurangnya dialog antar agama ini juga menyebabkan minimnya pemahaman antar
satu agama dengan agama lainnya minimnya pemahaman antar agama ini sering dibayar
mahal dengan terjadinya konflik antar agama misalnya tragedi Ambon dan lain-lain
adalah contoh kurangnya dialog antar agama.
Kurangnya ruang publik yang berbeda agama dapat bertemu ini berhubungan erat
dengan poin sebelumnya yaitu kurangnya dialog antar agama hal ini bisa jadi disebabkan
oleh kurangnya kedua belah pihak untuk duduk bersama di ruang publik ruang publik
yang bisa dimanfaatkan untuk berdialog antar agama misalnya seminar-seminar Dialog
antar agama.
Kehausan akan kekuasaan ini juga sebagian besar menyebabkan orang akan
berusaha untuk saling menjatuhkan satu dengan yang lain dalam kekuasaan ini kolusi
seringkali terjadi salah satu bentuk kolusi adalah sering kali pihak yang berkuasa
menerapkan peraturan yang berpihak pada agama tertentu saja hal ini dapat menimbulkan
perlakuan semena-mena dari pihak berkuasa dan dapat menimbulkan kecemburuan sosial
pihak yang tidak memiliki kekuasaan sehingga dapat memicu timbulnya konflik
contohnya dalam perusahaan swasta mereka meminta bagi yang kristen itu tidak boleh
menggunakan kerudung atau jilbab.
Ketidakpisahan antar agama dan negara pemerintah yang menjalani negara memiliki
kekuasaan terbesar di Indonesia pemerintah Indonesia cenderung berpihak dan
dipengaruhi oleh agama Islam yang Sekaligus merupakan agama mayoritas Hal ini dapat
dilihat dari aturan-aturan di negara Indonesia yang didominasi doktrin Islam sehingga
dapat menimbulkan kesenjangan yang dapat memunculkan konflik. Ketiadaan kebebasan
beragama merupakan hal yang selama ini kerap memicu konflik meskipun hal ini
sebenarnya telah diatur dalam undang-undang misalnya pendirian rumah ibadat yang
sedikit dipersulit atau bahkan harus izin warga setempat dengan kepercayaan terbesar
arrum telah memperoleh izin dari pemerintah yang berwenang contoh konkritnya adalah
kasus pendirian gereja Yamin di Bogor yang telah dijelaskan sebelumnya hal lain yang
9
menegaskan belum adanya kebebasan beragama adalah masih adanya ancaman teror yang
diterima kaum minoritas di Indonesia sehingga pada perayaan hari besar agama masih
harus diawasi oleh aparat keamanan.
Kekerasan agama tidak diadili menyebabkan terus saja menebar teror. kasus
perusakan rumah ibadat oleh kelompok-kelompok yang terkenal seklek dan radikal sering
melenggang melenggang tanpa hukuman setelah melakukan aksi brutal mereka. dengan
mengatasnamakan agama tertentu mereka membenarkan aksi mereka tidak adanya hukum
yang setimpal bagi mereka ini menyebabkan kasus tersebut berulang dan memicu konflik
di mana-mana. Lebih diutamakan ketimbang akhlak orang beragama banyak orang
beragama yang menganggap hukum agama lebih penting dibanding moral dan akhlak
mereka. akibatnya Kebanyakan orang terjebak hanya pada permasalahan-permasalahan
teknis dalam menjalankan ajaran agama yang justru dapat menimbulkan konflik padahal
jika secara moral jelas sekali bahwa sebagai umat beragama seharusnya dapat
menghindari terjadinya konflik.
10
Misalnya semua agama mengajarkan umatnya untuk hidup sabar menghadapi proses
kehidupan ini. menjadi lebih tabah menghadapi berbagai ancaman gangguan hambatan
dan tantangan dalam menghadapi hidup.
Rela berkorban demi kepentingan yang lebih mulia atau kepentingan bersama, tidak
muda putus asa memperjuangkan sesuatu yang benar dan adil, tidak mudah mabuk atau
lupa diri kalau mencapai kesuksesan. orang yang sukses seperti menjadi kaya pintar
menjadi pengusaha Cantik cakep memiliki sesuatu power merasa diri bangsawan.
semuanya itu hanya menyebabkan orang menjadi mabuk kalau kurang waspada
membawa diri hal-hal seperti inilah yang sesungguhnya lebih dipentingkan oleh
masyarakat bangsa kita pada dewasa ini.
Mengurangi penampilan berhura-hura dalam kehidupan beragama kegiatan
perayaan hari raya agama umat senangnya mengurangi bentuk perayaan dengan
penampilan yang huru-hara seperti menunjukkan eksistensi diri secara berlebihan
misalnya saya adalah umat yang hebat dan besar banyak pengikut saya berkompeten saya
saya multitalent hal ini sangat mudah juga memancing konflik menganggap bahwa
dirinya itu paling penting paling perfect dari semua anggota atau umat beragama lainnya.
atau teman sebaya yang sering melakukan pelayanan juga merasa terpancing untuk
menunjukkan eksistensi dirinya bahwa ia juga menganut agama yang sangat hebat dan
luhur. Jangan menyalahgunakan jabatan demi agama kena banyak oknum pejabat
menjadikan jabatan yaitu sebagai kesempatan untuk berbuat tidak adil demi membantu
pengembangan agama yang dianut oleh pejabat bersangkutan dan menjadikan pejabatnya
itu sebagai media melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan umat agama yang
dianutnya.
Redam nafsu distinksi untuk menghindari konflik etnis Setiap manusia memiliki
nafsu atau dorongan hidup dari dalam dirinya salah satu itu adalah yang disebut nafsu
distinksi. mendorong mendorong seseorang menjadi yang Halo nafsu ini dikelola dengan
baik justru akan membawa manusia menjadi siap hidup bersaing. tidak ada kemajuan
tanpa persaingan namun persaingan itu persaingan yang sehat persaingan yang sehat Itu
adalah persaingan yang berdasar pada norma-norma agama norma hukum dan norma
kemanusiaan lainnya suatu etnis bahwa mereka adalah milik berbagai kelebihan dari etnis
11
yang lainnya inilah yang sering membuat orang buta akan berbagai kekurangannya Hal
inilah yang banyak orang menjadi sikap sombong dan eksklusif karena merasa memiliki
kelebihan pada etnisnya sendiri. untuk membangun kebersamaan yang setara bersaudara
dan Merdeka mengembangkan fungsi profesi dan posisi maka dalam hubungan dengan
sesama dalam suatu masyarakat ada baiknya kita sampaikan pandangan bahwa agar
hubungan sesama manusia menjadi harmonis Seriuslah melihat kelebihan pihak lain dan
remehkanlah kekurangannya Seriuslah melihat kekurangan diri sendiri dan meremehkan
kelebihan diri. dengan demikian semua akan mendapatkan Manfaat dari hubungan sosial
tersebut disamping mendapatkan sahabat yang semakin erat juga mendapatkan tambahan
pengalaman yang positif dari sesama dalam pergaulan sosial dengan melihat kelebihan
sesama maka akan semakin timbul rasa persahabatan yang semakin kekal abadi kalau kita
lihat kekurangannya maka kita akan terus merasa jauh dengan sesama dalam hubungan
sosial. Disini di uraikan peran dialog sebagai salah satu alternatif pemecahan dan
pencegahan konflik antar kelompok agama yang ada di Indonesia.
12
diantaranya adalah karena salah pengertian dan miskomunikasi perasaan curiga dan
cemburu antar kelompok dalam masyarakat
13
2.4.4. Saran praktis untuk berdialog
Ada hal-hal praktis yang perlu diperhatikan dalam dialog antara lain 1 kita
memerlukan pendalaman tentang isi kepercayaan atau agama kita sendiri kita mesti
mampu menjelaskan dengan jujur pokok-pokok iman kita tradisi gereja dan lain-lain yang
berkaitan dengan gereja kita sendiri kedua kita memerlukan pemahaman tentang agama
mereka agama mayoritas misalnya muslim atau Islam Ketika kita harus bersikap saling
menghormati tanpa memandang latar belakang mayoritas atau minoritas dan lain-lain ke 4
dialog tidak berhenti merelatifkan Kebenaran Injil atau menuju isme dialog bukanlah
pengganti atau identik dari misi namun melihat dialog kesaksian Kristiani bisa
diungkapkan. Dalam dialog informal selain kaidah-kaidah agama secara umum maka
nilai-nilai budaya sikap etnis dan penampilan kita akan sangat berperan dalam membantu
proses dialog. seperti yang kita ketahui sekarang ini merupakan masa yang berat bagi
bangsa Indonesia banyak konflik-konflik yang terjadi sebagai tindakan nyata kekesalan
masyarakat Indonesia terhadap pemerintah yang ada banyak pulau konflik lain yang
terjadi hanya untuk memperkeruh suasana semata seperti konflik antar umat beragama
maupun antar suku ras etnis dan lain sebagainya Hal ini menunjukkan bahwa sikap
toleransi dalam diri bangsa semakin memudar. kebanyakan dari kita semakin egois dan
lebih mementingkan kepentingan golongan kelompok daripada kepentingan bersama
sebagai bangsa Indonesia. penyebabnya bisa dikarenakan minimnya sosialisasi maupun
dialog antar masyarakat yang mengakibatkan persatuan bangsa ini mulai goyah dan dapat
dimanfaatkan oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyerang bangsa
Indonesia. Oleh karena itu sikap yang perlu dilakukan saat ini adalah berpikir jernih
berpikir kritis dengan menyelesaikan masalah-masalah keberagaman yang ada dengan
Sikap saling toleransi saling menghargai bukannya dengan kekerasan yang berujung pada
jatuhnya korban korban yang tidak bersalah pemerintah juga harus mengambil alih
keadilan yang besar agar dapat menyelesaikan masalah keberagaman budaya agama
maupun ras dengan lebih menunjukkan sisi positif yang dapat dikembangkan ketimbang
dengan sisi negatif yang dapat semakin melemah bangsa kita.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya bangsa Indonesia memiliki pemahaman atau pengetahuan terlebih dahulu
sebelum berkata atau pun bertindak. Rasa empati pun harus dibangun. Dengan memiliki
pemahaman atau pengetahuan dan juga rasa empati, seseorang akan dapat menilai setiap
perkataanya dari sudut pandang orang lain sehingga rasa toleransi atau tenggang rasa dapat
dibangun. perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa
toleransi sosial. Perbedaan memang tidak dapat dihindari, terlebih kita yang hidup di
Indonesia dengan berbagai suku, ras dan agama. Membangun dan meningkatkan rasa
toleransi sudah menjadi hal yang harus dibiasakan. Supaya kita sebagai generasi penerus
bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif buat Bangsa Indonesia dan mendukung.
Perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial.
Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling
menghormati dan menghargai. Ini langkah yang bisa kamu lakukan untuk menumbuhkan rasa
toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
3.2. Saran
Penulis membahas tentang Memudarnya Nilai Toleransi Umat Beragama yang ada di
Indonesia. Berikut ini adalah saran-saran yang dapat digunakan pembaca dalam membangun
sikap toleransi antar umat beragama diantaranya:
3.2.1. Bagi Keluarga
a. Tetap menjaga sikap toleransi baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan
masyarakat contoh konkrit mau mendengarkan pendapat anggota keluarga
b. Dapat memupuk kerukunan, persatuan, dan persaudaraan dengan memberikan pendidikan
sikap toleransi yang lebih baik.
3.2.2. Bagi Masyarakat
a. Selalu berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait toleransi.
b. Selalu mencontohkan perilaku yang positif berkenaan dengan toleransi.
15
c. Pihak desa hendaknya memberikan dan menjaga fasilitas mengenai toleransi
antar umat beragama, seperti fasilitas ibadah dan pendidikan.
Demikian makalah yang penulis buat dimana membahas tentang Pudarnya Nilai
Toleransi Umat Beragama. Penulis juga merasa bahwa penulisan ini sangat jauh dari kata
kesempurnaan. Maka dari itu, penulis sengat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak sehingga bisa menjadikan karya ini menjadi lebih baik. Di balik kekurangsempurnaan
dari tulisan ini, penulis juga berharap dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam dunia
pendidikan. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak secara langsung
maupun tidak langsung yang telah memberi bantuan moral maupun spiritual sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/136246564/Pudarnya-Toleransi-Beragama
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/toleransi-di-kalangan-generasi-milenial
https://ksm.ui.ac.id/memudarnya-toleransi-di-indonesia-sebuah-tanda-tanya/
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/ham/article/download/1210/pdf
17