Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Judul yang penulis angkat dalam makalah ini adalah “KERUKUNAN ANTAR
UMAT BERAGAMA”.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang bagaimana Konsep
kerukunan antar umat beragama dalam perspektif agama hindu, bagaimana
agama merupakan rahmat Tuhan dan konsep kebersamaan dalam pluralitas
beragama menurut agama hindu.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah penulis
kali ini masih mempunyai kekurangan. Karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca dan pihak yang terkait sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan isi dari makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
apalagi budaya kekerasan mengisyaratkan bahwa kemampuan rakyat untuk
menangani pluralitas masyarakat dunia sudah sangat menyusut.
1.2 Rumusan Masalah
a. bagaimana pandangan kerukunan antar umat beragama menurut
agama hindu?
b. bagaimana pandangan agama hindu mengenai agama adalah
rahmat Tuhan?
c. Bagaimana pandangan agama hindu terhadap kebersamaan dalam
pluralitas beragama?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
agama kami, dan untuk menambah wawasan para pembaca tentang
kerukunan antar umat beragama.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah umat beragama diharapkan
memperkuat kerukunan jika agama dapat dikembangkan sebagai factor
pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan Negara
sehingga dapat menciptakan suasana rukun antar umat beragama
dilingkungan masyarakat yaitu rasa aman, nyaman, dan sejahtera.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Krisis kerukunan hidup beragama merupakan suatu keadaan yang rawan dan
gawat serta mengancam stabilitas nasional dan integritas bangsa sebagai akibat
adanya konflik terbuka antara sesama umat beragama yang belum menyadari
betapa pentingnya kerukunan beragama secara inter dan antar umat serta
kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah sehingga mengakibatkan
timbulnya tindakan kekerasan dan kebrutalan yang sangat merugikan persatuan
dan kesatuan bangsa yang pada gilirannya nanti menimbulkan kerusuhan,
kekacauan dan kehancuran.
Setiap aspek yang dapat menimbulkan kerawanan yang mengarah kepada
perpecahan serta dapat mengancam goyahnya persatuan dan kesatuan, perlu
diantisipasi secara dini sehingga tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa
dengan jalan mewujudkan kerukunan sesama umat beragama sesuai dengan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Kita semua telah menyadari betapa pentingnya penghayatan dan pengamalan
Pancasila itu sendiri sehingga kita memiliki mental dan moral yang kuat untuk
bersama-sama menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika
mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, melaksanakan demokrasi
untuk mewujudkan masyarakat madani yang aman, damai, sejahtera dan bahagia.
Dalam kaitannya dengan peningkatan ketaqwaan dan keimanan demi
terwu¬judnya kerukunan hidup beragama perlu lebih dihayati dan makin
diamalkan lagi butir-butir kerukunan yang ada pada setiap agama sesuai dengan
caranya masing-masing demi menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
6
1. Parhyangan, yaitu membina hubungan yang harmonis antara
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pawongan, yaitu membina hubungan yang harmonis antara
sesama manusia sehingga tercipta keselarasan, keserasian dan
keseimbangan.
3. Palemahan, yaitu membina hubungan yang harmonis antara
manusia dengan alam lingkungannya.
Secara keseluruhan Tri Hita Karana merupakan tiga unsur
keseimbangan hubungan Manusia dengan Tuhan, hubungan
Manusia dengan Manusia dan hubungan Manusia dengan alam
lingkungannya yang dapat mendatangkan kesejahteraan, kedamaian
dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.
7
perbuatan yang dapat menyinggung perasaan bahkan dapat
menyakiti hati orang lain dan pada akhirnya menimbulkan rasa iri
hati dan benci.
Tat Twam Asi menjurus kepada Tenggang Rasa yang dapat
menuntun sikap dan prilaku manusia senantiasa tidak
melaksanakan perbuatan yang dapat menimbulkan sakit hati
sehingga terjadi perpecahan dan permusuhan. Oleh karena itu
janganlah suka menyakiti hati orang lain karena pada hakikatnya
apa yang dirasakan oleh orang lain seyogyanya kita rasakan juga.
8
Rahmat yang dibawanya berlaku selalu sepanjang masa Bahkan untuk
berabad-abad mendatang, hingga datangnya kiamat. Ajaran yang dibawanya tidak
terbatas hanya di lingkungan tanah kelahirannya saja. Ajaran agama yang
dibawanya melingkupi seluruh sudut bumi, dan berlaku universal untuk segala
tempat dan bangsa serta berlaku abadi sepanjang masa. Agama diturunkan untuk
membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia guna mencapai
kesejahteraan hidupnya di dunia dan akhirat.
9
2.2.2.1 Tattwa (Filsafat)
Sebenarnya agama Hindu mempunyai kerangka dasar
kebenaran yang sangat kokoh karena masuk akal dan konseptual.
Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam Hindu diuraikan
dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa dalam agama
Hindu dapat diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui
beberapa cara dan pendekatan yang disebut Pramana. Ada 3 (tiga)
cara penyerapan pokok yang disebut Tri Pramana. Tri Pramana ini,
menyebabkan akal budi dan pengertian manusia dapat menerima
kebenaran hakiki dalam tattwa, sehingga berkembang menjadi
keyakinan dan kepercayaan. Kepercayaan dan keyakinan dalam
Hindu disebut dengan sradha. Dalam Hindu, sradha disarikan
menjadi 5 (lima) esensi, disebut Panca Sradha.
Berbekal Panca Sradha yang diserap menggunakan Tri
Pramana ini, perjalanan hidup seorang Hindu menuju ke satu tujuan
yang pasti. Ke arah kesempurnaan lahir dan batin yaitu Jagadhita
dan Moksa. Ada 4 (empat) jalan yang bisa ditempuh, jalan itu
disebut Catur Marga. Demikianlah tattwa Hindu Dharma.
10
menjadi manusia susila demi tercapainya kebahagiaan lahir dan
batin.
Kata Susila terdiri dari dua suku kata: “Su” dan “Sila”. “Su”
berarti baik, indah, harmonis. “Sila” berarti perilaku, tata laku. Jadi
Susila adalah tingkah laku manusia yang baik terpancar sebagai
cermin obyektif kalbunya dalam mengadakan hubungan dengan
lingkungannya.
Pengertian Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah
tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis
antara sesama manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang
berlandaskan atas korban suci (Yadnya), keikhlasan dan kasih
sayang.
2.2.2.3 Upacara/Yadnya
Yadnya adalah suatu karya suci yang dilaksanakan dengan
ikhlas karena getaran jiwa/rohani dalam kehidupan ini berdasarkan
dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu yang ada (Weda). Yadnya
dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi,
berbuat baik (kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh
kerelaan (tulus ikhlas) berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan
serta kesempurnaan hidup bersama dan kemahamuliaan Sang
Hyang Widhi Wasa. Di dalamnya terkandung nilai- nilai:
Rasa tulus ikhlas dan kesucian.
Rasa bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi
Wasa, Dewa, Bhatara, Leluhur, Negara dan Bangsa, dan
kemanusiaan.
Di dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan
(patra). Klasifikasi Yadnya pula dibagi-bagi sebagai berikut:
Menurut tingkat pelaksanaannya
Menurut jenisnya (panca yadnya)
Menurut waktu pelaksanaannya
11
Menurut cara menjalankannya (panca marga yadnya)
12
menghormati, saling mengerti, saling menghargai dan menerima berbagai
bentuk perbedaan orang atau komunitas lain, baik dalam hal agama,
kepercayaan, budaya, maupun cara-cara hidup lainnya.
Lawan dari sikap toleransi adalah intoleransi, yang berarti sikap
yang tidak menghargai, sikap tidak menerima, ataupun sikap yang tidak
memperbolehkan cara-cara hidup orang lain yang dianggap berbeda atau
bertentangan dengan cara-cara hidup yang dimilikinya. Dalam hal ini,
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa ajaran hindu itu adalah rahmat dalam artian yang luas, bukan rahmat
yang dipahami oleh sebagian orang menurut seleranya sendiri. Rahmat dalam
hindu adalah rahmat yang sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa dan
ajaran-Nya, baik berupa perintah atau larangan.
3.2 Saran
Sebagai seorang yang beragama, agama hendaknya menjadi dasar
dalam menata kehidupan, baik ekonomi, politik, maupun budaya sehingga
kehidupannya menjadi prilaku yang islami, karena sesungguhnya agama ini
adalah rahmat bagi seluruh makhluk.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
http://serimelani.blogspot.co.id/2015/09/agama-merupakan-rahmat-bagi-
semua.html
https://hindualukta.blogspot.com/2019/08/7-tujuh-rsi-penerima-wahyu-
weda-dalam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Weda
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu#Pendapat_orang_Hindu
http://kb.alitmd.com/tiga-kerangka-dasar-agama-hindu/
https://www.academia.edu/32395180/MAKALAH_AGAMA.docx
15