Segala Pujian dan hormat kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
perkenanNya makalah ini kami selesaiakan. Kami berharap melalui makalah ini dapat menolong
Para pembaca untuk dapat hidup sebagai individu yang saling memperlengkapi, hidup
bertoleransi antara satu dengan yang lain terutama dalam hidup beragama supaya tercipta
masyrakat yang beradab dan sejahtera.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan dari
pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Karena itu, Kami
mengucapkan terima kasih untuk semua yang telah mengambil bagian memperlengkapi makalah
yang kami telah susun ini.
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kupang, 03/Nov/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I……………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….
2.4 Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………
3.3. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup bersama dalam jangka waktu yang lama
dan membentuk persekutuan untuk hidup saling menghargai, saling menghormati, saling
melengkapi antara satu dengan yang lain dan menjunjungi tinggi nilai – nilai keagamaan demi
mewujudkan kehidupan yang adil, mkamur dan sejahtera.
Inttreaksi social yang dilakukan manusia didorong oleh kepentingan – kepentingan antara
satu dengan yang lainya. Dalam berbagai kepentingan, manusia tidak bisa bekerja sendiri atau
kerja sama satu kelompok kecil dengan kelompok kecil yang lain, tetapi diperlukan kerja sama
yang lebih luas antara satu manusia dengan manusia yang lain.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan kebutuhan sesama sangat diperlukan perbauran antara
manusia. Interaksi social bukan sebatas pada kerja sama dalam bentuk ras, atau budaya
melainkan juga dalam keagamaan. Sebab kenyataan yang ada hubungan social sangat diperlukan
dan pengingkaran terhadap kenyataan adalah merupakan penolakan atas keniscyaan hidup
manusia itu sendiri.
Manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki berbagai macam perbedaan sikap, emosional
dan cara pandang terhadap sesuatu. Dengan beragamnya perbedaan tersebut menimbulkan
Pluralitas dalam etnis dan budaya. Secara filosofi pluralitas adalah kesadaran terhadap kenyataan
kemajemukan sebagai sebuah keniscayaan dan mewujudkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara pada arah yang manusiawi juga bermartabat. Secara sosiologis, manusia yang
terdmpar diatas bumi ini terdiri dari berbagai budaya dan agama yang saling berbeda namun
saling mengikat antara sau dengan yang lainnya. Jika perbedaan itu dipahami suatu Rahmat
Tuhan, maka ia akan melebur menjadi satu kesatuan keluarga dan menjadi bangsa yang besar
hidup rukun dan damai.
1.3. Tujuan
1. Supaya setiap pembaca dapat memahami dengan benar tentang penerapan hidup
yang rukun dan toleransi antara umat beragama.
2. Supaya para pemabaca dapat menegetahui dan memahami tentang hidup masyarakat
Beradab dan sejahtera
3. Supaya Para Pembaca dapat mengetahui, memahami serta bertanggung jawab dalam
menjalankan perannya dalam mewujudkan Masyarakat beradab dan sejahtera.
BAB II
PEMBAHASAN
2.4. Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Hal –hal yang perlu ditumbuh kembangkan ditengah – tengah masyarakat dalam
mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera:
Menciptakan kerukunan antara pemeluk agama yang sama yaitu suatu bentuk kerukunan
yang terjalin antara masyarakat penganut satu agama, seperti kerukunan sesama umat
Islam atau kerukunan sesame umat Kristen dan kerukunan umat –umat agama lain yang
ada di Indonesia.
Menciptakan kerukunan antar umat beragama lain yaitu suatu suatu bentuk kerukunan
yang terjalin antara masayarakat yang memeluk agama yang berbeda –beda, seperti
kerukunan umat Islam dan umat Kristen, umat Kristen dengan umat Budha, atau
sebaliknya,ini bertujuan agar tetap terjaga kerukunan dan kedamaian dalam
melaksanakan aktivitas keagamaan bagi tiap –tiap pemeluknya.
Menjunjung tinggi rasa toleransi antara umat beragama,baik sesame antar pemeluk
agama yang sama maupun berbeda. Rasa toleransi bisa berbentuk macam-macam, seperti
tidak saling mengejek dan melecehkan agama lain atau memberi waktu dan kesempatan
pada agama lain untuk melakukan aktivitas peribadatan sesuai keyakinan masing –
masing, dan pada kalangan pemerintah untuk dapat memberi perijinan dalam bidang
pembangunan rumah ibadah serta rasa aman dalam melaksanakan aktivitas keagamaan.
Selalu siap membantu sesame dan tidak melakukan diskrimnasi terhadap suatu agama
terutama pada saat mereka membutuhkan bantuan yang bernuansa social bukan dalam
bentuk melemahkan keyakinan agama lain. Misalnya pada daerah yang mengalami
bencana alam yang msyarakatnya mayoritas Kristen maka agama lain turut merasakan
duka atas musibah yang dialami oleh saudaranya sebangsa dan setanah air serta
memberikan bantuan yang diperlukan oleh mereka yang kena musibah.
Selalu menjaga dan meningkatkan rasa hormat menghormati pada orang lain tanpa
melihat agama dan kepercayaan yang mereka anut. Hal ini bertujuan untuk mempererat
kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Jika terjadi kesalah pahaman yang menyangkut agama, maka bisa diselesaikan dengan
duduk bersama antara tokoh – tokoh agama yang dimediatori oleh pemerintah agar tidak
saling salah menyalahi dan menimbulkan konflik antar agama