Nama : Roy
Nim : 15211049
AGAMA KRISTEN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kerukunan antar umat agama adalah kondisi harmonis dimana penganut berbagai
agama dan keyakinan hidup bersama dalam saling menghormati, toleransi, dan kerja sama.
Hal ini melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap kebebasan beragama serta
pemahaman bahwa perbedaan agama tidak boleh menjadi sumber konflik atau
diskriminasi.Kerukunan antar umat agama didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kesetaraan,
saling pengertian, dan saling menghormati hak-hak asasi manusia. ini melibatkan menerima
perbedaan agama sebagai kekayaan budaya dan nilai tambah dalam masyarakat. Dalam
masyarakat yang menjunjung tinggi kerukunan antar umat agama, penganut agama yang
berbeda dapat berinteraksi secara positif dan saling belajar mengenai kepercayaan,praktik,
dan nilai-nilai masing-masing. kerukunan ini juga melibatkan kolaborasi dalam kegiatan
sosial, budaya, dan pembangunan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.Pentingnya kerukunan antar umat agama terletak pada pembangunan masyarakat
yang inklusif, adil, dan harmonis. ini menciptakan lingkungan dimana semua orang dapat
hidup dengan damai tanpa takut diskriminasi atau kekerasan berdasarkan agama atau
keyakinan mereka.Kerukunan antar umat agama bukan hanya tanggung jawab pemerintah,
tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat. masyarakat perlu aktif dalam
mempromosikan dialog, mengatasi prasangka, dan membangun jaringan solidaritas antar
umat agama selain itu, pendidikan tentang keragaman agama dan nilai-nilai kerukunan juga
merupakan faktor penting dalam membangun dan mempertahankan kerukunan antar umat
agama. Kerukunan antar umat agama bukanlah hal yang statis, tetapi sebuah proses yang
terus berkembang. ini membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk
memastikan bahwa setiap individu dapat hidup dalam damai dan saling menghormati tanpa
memandang perbedaan agama atau keyakinan.
1. Toleransi
2. Dialog antar umat beragama
3. Kegiatan kolaboratif
4. Perayaan bersama
5. Pendidikan multikultural
6. penegakan hukum yang adil
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
1. Membangun hubungan sosial yang kuat kesadaran tentang kerukunan antar umat
beragama memungkinkan generasi mudah untuk membangun hubungan sosial yang
kuat dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama.
2. Mempertahankan perdamaian dan stabilitas sosial dengan mengatasi faktor-faktor
yang memicu konflik atau ketegangan antar umat beragama, masyarakat dapat
mempertahankan perdamaian dan stabilitas sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama mengacu pada keadaan harmoni, saling pengertian, dan
kerjasama antara individu-individu yang mewakili berbagai agama dan kepercayaan dalam
suatu masyarakat. Kerukunan ini didasarkan pada prinsip saling menghormati, toleransi,
saling memahami, dan bekerja sama untuk mempromosikan kebaikan bersama. Dalam
kerukunan umat beragama, setiap individu memiliki kebebasan untuk menjalankan agama
dan kepercayaannya tanpa takut menjadi objek diskriminasi atau persekusi. Ini berarti
menghormati hak-hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta
mengakui martabat dan nilai-nilai yang dimiliki setiap individu. Kerukunan umat beragama
memainkan peran penting dalam menciptakan stabilitas sosial, perdamaian, dan
pembangunan yang berkelanjutan dalam masyarakat yang beragam secara agama. Dengan
menghormati perbedaan agama dan kepercayaan, masyarakat dapat menghindari konflik dan
ketegangan yang mungkin timbul.
Kehidupan antar umat beragama juga diatur dalam peraturan bersama Menteri Agama
dan Menteri dalam negeri No 9 Tahun 2006/Nomor 8 tahun 2006 yang menyebutkan, antara
umat beragama harus bekerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di dalam Negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.25 Sugeng Suharto
menyatakan, bahwa toleransi atau kerukunan umat beragama merupakan sikap yang
diharapkan dan dimiliki oleh setiap bangsa Indonesia, sesuai dengan keleluasan setiap bangsa
untu memeluk agama masing-masing sesuai dengan keinginan dan keyakinan.26 Kerukunan
antarumat beragama adalah suatu kondisi masyarakat majemuk dalam berinteraksi sosial
ketika semua pemimpin agama dan umat dapat bergandengan tangan dan memiliki toleransi
serta dapat hidup bersama tanpa menghilangkan hak-hak dasar masingmasing untuk
melaksanakan segala kegiatan kewajiban agamanya. Suharto mengemukakan, bahwa
Kerukunan akan mudah terbina jika setiap umat beragama taat ajaran agamanya
Pandangan orang Kristen terhadap kerukunan antar umat beragama didasarkan pada
ajaran-ajaran Yesus Kristus yang mengajarkan kasih, perdamaian, dan saling mengasihi
sesama manusia. Berikut adalah beberapa pandangan umum yang dapat ditemukan di
kalangan orang Kristen terkait dengan kerukunan antar umat beragama: Kasih terhadap
Sesama: Ajaran dasar dalam Kekristenan adalah kasih terhadap sesama manusia. Orang
Kristen dipanggil untuk mengasihi tetangga mereka seperti diri sendiri, tanpa memandang
agama, etnis, atau latar belakang lainnya. Pandangan ini mendorong hubungan yang baik,
toleransi, dan kerjasama antara orang-orang beragama yang berbeda.
Kerukunan umat beragama di Indonesia adalah hasil dari interaksi harmonis dan
saling pengertian antar umat beragama yang berbeda dalam lingkungan yang beragam secara
agama. Meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim,
kerukunan umat beragama di Indonesia melibatkan berbagai agama, termasuk Islam, Kristen,
Hindu, Buddha, dan Konghucu. Berikut adalah beberapa faktor penting dalam kerukunan
umat beragama di Indonesia:
Intoleransi beragama merupakan masalah yang ada di Indonesia, meskipun negara ini
memiliki tradisi kerukunan umat beragama yang kuat. Beberapa tantangan yang terkait
dengan intoleransi beragama di Indonesia antara lain:
Melalui upaya bersama dari pemerintah, pemimpin agama, masyarakat sipil, dan individu,
kunan Antar Umat Beragama dengan Pemerintah Pemerintah adalah wakil Tuhan di
bumi ini. Pembinaan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah perlu senantiasa
digalakkan karena akan berpengaruh terhadap kehidupan beragama dan bernegara.
Kepentingan nasional atau prioritas nasional menjadi tujuan utama seluruh lapisan
masyarakat. Jamaludin mengungkapkan ada tiga prioritas nasional dalam pembinaan
kerukunan, yaitu: Pemantapan ideologi Pancasila, pemantapan stabilitas dan ketahanan
nasional serta suksesnya pembangunan Nasional di segala bidang.33 Orang percaya harus
mengimani bahwa keberadaannya sebagai warga negara itu berasal dari rencana Tuhan untuk
menjadi bagian dari karya Tuhan menjangkau manusia-manusia yang belum mengenal
kebenaran. Roma 13:1 jelas sekali menegaskan “Tiap-tiap orang harus takluk kepada
pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. “Paulus mengajarkan teladan kepada
jemaat di Roma, bahwa setiap orang percaya harus dapat menaklukkan diri, mentaati atau
patuh kepada pemerintahan dalam segala level hirarki pemerintahan.
Paulus memberi alasan yang jelas, bahwa tidak ada pemerintahan yang tidak berasal
dari Allah. Atau dengan kata lain, pemerintahan duniawi yang ada di dunia ini adalah
perpanjangan tangan Tuhan untuk memerintah di dunia ini, dan pemerintahan yang ada di
dunia ini ditetapkan oleh Allah. Senada dengan hal tersebut Petrus juga memberikan
nasehatnya dalam 1 Petrus 2:17, “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu,
takutlah akan Allah, hormatilah raja!” Orang percaya wajib menghormati raja apapun kondisi
dan situasi karena bagi Petrus tahu orang yang takut akan Allah akan juga menghormati raja
yang dalam dunia pemerintahan masa kini mewakili pemerintahan. Saat Yesus menghadapi
provokasi dari ahli Taurat yang memberikan pertanyaan menjebak supaya Yesus dapat
dipersalahkan, jawaban Yesus membungkam ahli Taurat. Ini juga memberi pengajaran
kepada orang percaya supaya menghormati Tuhan dan pemerintahan, yang pada masa itu
kekaisaran Romawi (Matius 22:17-21), “Katakanlah kepada kami pendapatMu: Apakah
diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Tetapi Yesus mengetahui
kejahatan hati mereka itu lalu berkata:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam mengerjakan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Kerukunan antar umat agama adalah kondisi harmonis dimana penganut
berbagai agama dan keyakinan hidup bersama dalam saling menghormati,
toleransi, dan kerja sama. Kerukunan ini melibatkan pengakuan dan
penghargaan terhadap kebebasan beragama serta pemahaman bahwa
perbedaan agama tidak boleh menjadi sumber konflik atau diskriminasi.
Kerukunan antar umat agama bukan hanya tanggung jawab pemerintah,
tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. Kerukunan antar umat agama
bukan hanya tanggung jawab pemerintah, t Kerukunan umat beragama
mengacu pada keadaan harmoni, saling pengertian, dan kerjasama antar
individu-individu yang mewakili berbagai agama dan kepercayaan dalam
suatu masyarakat.
2. Kerukunan ini didasarkan pada prinsip saling menghormati, toleransi, saling
memahami, dan bekerja sama untuk mempromosikan kebaikan bersama.
Kerukunan ini memainkan peran penting dalam menciptakan stabilitas sosial,
perdamaian, dan pembangunan yang berkelanjutan dalam masyarakat yang
beragam secara agama. Kerukunan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari
pemer
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA