Anda di halaman 1dari 23

Resume Perekonomian Indonesia

Nama: Aisyah suci rahmadani

Npm:204014093

Kelas: A2 manajemen

BAB 1 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA


A. Perekonomian Sebelum Kemerdekaan

Pada Masa VOC, Pada Masa Pendudukan Inggris, Culturstelstel (Sistem Tanam Paksa), Sistem
Ekonomi Terbuka.

B. Perekonomian Pada Masa Orde Lama

Dipimpin oleh Presiden Soekarno dari tahun 1945 sampai tahun 1966. Dibagi menjadi 3 kebijakan,
diantaranya:

a. Perekonomian Pasca Kemerdekaan


Faktor-faktor penyebab kacaunya perekonomian indonesia 1945-1950: Terjadi inflasi yang
sangat tinggi, Adanya blokade ekonomi dari belanda, Kekosongan kas negara
b. Perekonomian Masa Liberal
c. Masa Demokrasi Terpimpin
C. Perekonomian Pada Masa Orde Baru

Selama masa orde baru terdapat 6 pelita: Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974), Pelita II (1 April
1974-31 Maret 1979), Pelita III (1 April 1979-31 Maret 1984), Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989),
Pelita V (1 April 1989-31 Maret 1994), Pelita VI (1 April 1994-31 Maret 1999).

D. Perekonomian Pada Masa Transisi

Pemerintahan transisi merupakan peralihan antara pemerintahan zaman Soeharto ke pemerintahan


B.J. Habibie.

E. Perekonomian Pada Masa Reformasi

Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan
ekonomi. Sehingga apa yang telah stabil dijalo ankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami
perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.

1. Masa Kepemimpinan B.J. Habibie


Kebijakan yang dilakukan pada masa B.J. Habibie untuk menyelesaikan krisis moneter dan
perbaikan ekonomi indonesia: Merekapitulasi perbankan dan menerapkan indenpendensi
bank indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian, Melikuidasi beberapa bank
bermasalah, Menaikan nilai tukar rupiah, Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang
diisyaratkan oleh IMF.
2. Masa Kepemimpinan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Pada masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti
untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi
yang diwariskan orde baru harus dihadapi. Akibatnya, kedudukan Gus Dur digantikan oleh
presiden Megawati.
3. Masa Kepemimpinan Megawati
Kebijakan yang dilakukan pada zaman Megawati adalah: (a) meminta penundaan
pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp. 116.3 triliun. (b) kebijakan
privatisasi BUMN.
4. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Dibidang ekonomi, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah membuat
kebijakan kebijakan yang dimasukkan dalam program aksi, diantaranya adalah program aksi
penanggulangan kemiskinan.
F. Krisis Ekonomi Pada Masa Reformasi
Penanggahan krisis ekonomi Indonesia di tahun 1997/1998 berujung pada munculnya krisis
multidimensi, baik itu politik dan sosial, maupun krisis kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintahan.
G. Dampak Reformasi
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
2. Kebebasan Pers
3. Restukturisasi ABRI
4. Otonomi Daerah
5. Munculnya Eurofia Kebebasan

BAB 2 KEBIJAKAN EKONOMI MASA PRESIDEN JOKOWI


A. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I
1. Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi dan debirokrasi
2. Mempercepat proyek strategis nasional, termasuk penyediaan lahan dan penyederhanaan
izin, serta pembangunan infrastruktur.
3. Meningkatkan investasi dibidang properti dengan mendorong pembangunan rumah untuk
masyarakat berpenghasilan rendah.
B. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II
1. Kemudahan layanan investasi 3 jam
2. Perampingan izin sektor kehutanan
3. Pengurusan tax allowance dan tax holiday lebih cepat
4. Insentif fasilitas di kawasan pusat logistik berikat
5. Pemerintah tak pungut PPN untuk alat transportasi
6. Insentif pengurangan pajak bungan deposito
C. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III
1. Penurunan harga BBM, listrik, dan gas
2. Perluasan penerimaan KUR
3. Penyederhanaan izin pertahanan untuk kegiatan penanaman modal
D. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IV
1. Negara hadir dalam bentuk pemberian jaring pengamanan atau safety net.
2. Ketenagakerjaan, pemerintah mengatur kebijakan upah minimum dengan tujuan agar upah
buruh dapat naik setiap tahunnya dengan kenaikan besaran yang terukur.
3. Mendorong kegiatan berorientasi ekspor.
E. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V
1. Revaluasi aset
2. Menghilangkan pajak berganda dana investasi real estate, properti dan infrastruktur
3. Deregulasi dibidang perbankan syariah
F. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VI
1. Upaya menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran dengan pengembangan kawasan
ekonomi khusus (KEK)
2. Penyediaan air untuk masyarakat secara berkelanjutan dan berkeadilan.
3. Simplifikasi perizinan di badan pengawasan obat dan makanan (BPOM)
G. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII
Pemerintah akan membuka outlet pelayanan pertanahan dengan pemukiman masyarakat. Dan
keringan pajak penghasilan (PPh21) bagi pegawai yang bekerja pada industri padat karya selama
jangka waktu 2 tahun & dapat diperpanjang melalui penerbitan peraturan pemerintah.
H. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VIII
1. Percepatan kebijakan satu peta pada skala 1:50.000
2. Pembangunan kilang minyak untuk ketahanan energi
3. Mendorong industri penerbangan makin kompetitif
I. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IX
1. Stabilisasi pasokan dan harga daging sapi
2. Sektor logistik, dari desa ke pasar global
a. Pengembangan usaha jasa penyelenggaraan pos komersial
b. Penyatuan pembayaran jasa-jasa ke pelabuhan secara elektronik (single billing)
c. Sinergi BUMN membangun agregator/konsolidator ekspor produk UKM, geographical
indications, dan ekonomi kreatif
d. Sistem pelayanan terpadu ke pelabuhan secara elektronik
e. Penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi kegiatan transportasi
J. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X
Memperlonggar investasi dengan meningkatkan perlindunga bagi usaha mikro, kecil, menengah,
dan koperasi (UMKMK). Upaya mengembangkan potensi geopolitik dan geoekonomi nasional,
dengan mendorong ekonomi sebagai subyek.
K. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI
1. Kredit usaha rakyat berorientasi ekspor (KURBE)
2. Fasilitas pajak penghasilan dan bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB) untuk
penerbitan dana investasi real estate (DIRE)
3. Pengendalian risiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan
4. Pengembangan industri kefarmasian dan alat kesehatan
L. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XII
Indikatornya antara lain: memulai usaha, perizinan terkait pendirian bangunan, pembayaran
pajak, akses perkreditan, penegakan kontrak, penyambungan listrik, perdagangan lintas negara,
penyelesaian perkara kepailitan, perlindungan terhadap investor minoritas.
M. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIII
Pemerintah menitikberatkan perhatiannya pada percepatan penyediaan rumah untuk
masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah telah menyederhanakan regulasi sekaligus
menekan pajak bagi pengembangan kawasan perumahan.
N. Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIV
Kebijakan ini mengutamakan dan melindungi kepentingan nasional, khususnya terhadap UMKM
serta pelaku usaha pemula (start-up).

BAB 3 SISTEM EKONOMI INDONESIA


A. Pengertian Sistem Ekonomi
Mengatur & mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang
dilakukan pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih
kemakmuran atau kesejahteraan.
B. Fungsi Sistem Ekonomi
1. Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi3
2. Berfungsi dalam mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
3. Sebagai pengaturan dalam pembagian hasil produksi diseluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang diharapkan
C. Ciri-Ciri Suatu Sistem
1. Kepemilikan harta kekayaan
2. Inisiatif untuk berusaha
3. Insentif ekonomi
4. Mekanisme harga
5. Persaingan pasar
D. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
1. Sistem ekonomi liberal
2. Sistem ekonomi terpusat/komando
3. Sistem ekonomi fasisme
4. Sistem ekonomi komunisme
5. Sistem ekonomi campuran
6. Sistem ekonomi pancasila
BAB 4 STABILITAS EKONOMI
A. Pengertian Stabilitas ekonomi
Stabilitas ekonomi merupakan syarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat
melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan.
B. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan negara yang mengalami kenaikan harga barang barang pokok
secara terus menerus.
1. Penyebab Inflasi
a. Inflasi karena kenaikan permintaan
b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi
c. Imported inflation
2. Jenis-Jenis Inflasi
a. Berdasarkan tingkat keparahannya: inflasi ringan (<10%), inflasi sedang (10%-30%),
inflasi berat (30%-100%).
b. Berdasarkan sumbernya: dari luar negeri & dari dalam negeri
c. Berdasarkan penyebabnya: kenaikan permintaan & kenaikan biaya produksi
3. Dampak Inflasi
Berdampak terhadap pendapatan, terhadap ekspor, terhadap minat menabung, terhadap
kalkulasi harga pokok.
4. Cara Mengendalikan Inflasi
a. Kebijakan moneter
b. Kebijakan fiskal
c. Kebijakan lain diluar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
5. Teori-Teori penyebab inflasi
a. Teori kuantitas
b. Teori keynes
c. Teori strukturak

BAB 5 APBN DAN PERAN PEMERINTAH


A. Pengertian APBN
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh DPR.
B. Dasar Hukum APBN
1. UUD 1945 Pasal 23
2. UU NO. 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
3. UU NO. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah
C. Fungsi & Tujuan APBN
1. Fungsi Otoritas
2. Fungsi pengawasan
3. Fungsi alokasi
4. Fungsi distribusi
Tujuan:
1. Memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya anggaran defisit
2. Sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran negara dalam rangka
pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan peningkatan kesempatan kerja yang
diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyat.
D. Prinsip APBN
a. Prinsip anggaran defisit
b. Prinsip anggaran dinamis
c. Prinsip anggaran fungsional
E. Asas penyusunan APBN
Kemandirian, penghematan dan prioritas.
F. Asumsi Dasar Makro APBM 2017
G. Sumber Penerimaan Negara
1. Pendapatan negara dan hibah
2. Penerimaan pajak
3. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
4. Penerimaan hibah
H. Belanja Negara
1. Belanja pemerintah pusat
2. Belanja daerah
3. Pembiayaan
I. Siklus APBN
Perencanaan dan penganggaran APBN, pembahasan APBN, penetapan APBN,
pelaksanaan APBN, pelaporan dan pencatatan APBN, serta pemeriksaan dan
pertanggungjawaban APBN.

BAB 6 KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER

A. KEBIJAKAN FISIKAL

1. PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk


mengarah ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
pemerintah.

Kebijakan fiskal, pengeluaran agregat dapat ditambah dan langkah ini


akan menaiki pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga
kerja.
Fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintahan sebagai pelaku
sektor publik titik kebijakan fiskal dalam menerimaan pemerintah
dianggap sebagai suatu cara untuk mengatur mobilisasi dana domestik
dengan instrumen utamanya perpajakan dan pengeluaran pemerintah.

2. MACAM-MACAM KEBIJAKAN FISIKAL

Dibagi menjadi 4

1. Kebijakan anggaran surplus

Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat


pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya.

2. Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat


pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi
stimulus pada perekonomian, apabila aktivitas perekonomian lambat
dan pengangguran meningkat.

3. Kebijakan anggaran berimbang

Merupakan kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran sama


besar dengan penerimaan.

4. Kebijakan anggaran dinamis

Kan ini merupakan kebijakan anggaran dengan cara terus menambah


jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin lama semakin
besar.

3. TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL

Tujuan kebijakan fiskal sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan laju investasi


2. Untuk mendorong investasi sosial secara optimal

3. Meningkatkan kesempatan kerja/mencegah pengangguran

4. Meningkatkan stabilitaa ekonomi di tengah ketodakstabilan


internaaional

5. Untuk meningkatkan dan merediatribusikan pendapatan nasional.

6. Menanggulngi inflasi/ kestabilasn harga

4. FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL

a. Fungsi otoritas

b. Fungsi perencanaan

c. Fungsi Pengawasan

d. Fungsi alokasi

e. Fungsi distribusi

f. Fungsi stabilitas

5. PERAN KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat


perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam pembelanjaan
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi.

Peran kebijakan fiskal sebagai berikut:


1. Menurunkan tingkat fiskal

2. Meningkatkan produk domestik bruto

3. Mengurangi tingkat pemgangguran

4. Meningkatkan pendapatan masyarakat

6. HUBUNGAN KEBIJAKAN FISKAL DAN APBN

Dalam pengertian umum disebutkan bahwa kebijakan fiskal adalah


kebijakan yang dilaksanakan lewat anggaran pendapatan dan belanja
negara. Ada 4 sumber utama untuk memperoleh dana yaitu dari pajak,
pinjaman bank sentral, pinjaman dalam negeri serta pinjaman luar
negeri.

Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi


secara optimal

B. KEBIJAKAN MONETER

1. Pengertian kebijakan moneter

Adalah semua tindakan atau upaya Bank Sentral untuk mempengaruhi


perkembangan variabel moneter untuk mencapai sasaran yang
diinginkan.

Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank


sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai
perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

2. Tujuan kebijakan moneter


Kebijakan moneter seperti yang sudah disembuhkan di atas adalah
untuk mencapai stabilitas yang bisa dilihat atau diukur dengan
keseimbangan neraca pembayaran internasional kestabilan harga,
kesempatan kerja, stabilitas ekonomi.

stabilitas ekonomi. stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan yang


menunjukkan Pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali
dan berkelanjutan.

Kesempatan kerja. Kesempatan kerja Dapat meningkat jika produksi


juga meningkat.

kestabilan harga. Kestabilan harga bisa dilihat dengan stabilitas harga


barang dari waktu ke waktu.

Keseimbangan neraca pembayatan inteenasionl. Neraca pembayaran


yang seimbang akan menunjukan keadaan dimana jumlah nilai barang
yanh diekspor akan sama dengan nilai barang yang diimpor.

3. Instrumen kebijakan moneter.

Kebijana moneter adalah bagian daru kebijakan ekonomi makro.


Kebijakan ekonomi makro bertujuan unruk mencapai kemakmuran
masyarakat.

1. Operasi pasar tebuka

2. Kebijakan diskonto

3. Kebijakan perubahan cadangan minimum

4. Penerapan batas maksimum pemebrian kredit

5. Dorongan moral
4. Peranan kebijakan moneter

Kebijakan moneter masih tetap besar peranannya dalam menciptakan


kestabilitasan ekonomi. Tugas kebijakan moneter pada umumnya jauh
lebih berat dan rumit jika dibandingkan dengan di negara maju.
Kegiatan di sektor ini sangat mudah menimbulkan inflasi negara
tersebut, karena Harga mentah yang diekspor selalu naik turun.

Karena itu perkembangan pasar ikut menumbuhkan proses monetisasi


perdesaan titik di daerah pedesaan bank akan memiliki corak tersendiri
yang diwarnai oleh perilaku masyarakat pedesaan

5. Hubungan kebijakan fiskal dan moneter

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling


berpengaruh dalam kegiatan perekonomian, masing-masing variabel
kebijakan tersebut, kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua variabel
utama yaitu pajak dan pengeluaran pemerintah. Sedangkan
pengeluaran variabel utama dalam kebijakan moneter yaitu GDP,
inflasi, kurs, dan suku bunga.

Kebijakan fiskalmempengaruhi perekonomian melalui penerimaan


negara dan pengeluaran negara. kebijakan fiskal akan mempengaruhi
mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat
yang pada giliran permintaan dan penawaran agregat itu akan
menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.

BAB 7 UTANG LUAR NEGERI


A.PENGERTIAN UTANG LUAR NEGRI

Penyelenggaran sebuah negara membutuhkan biaya untuk menjalankan roda pemerintah dan
pembangunan ekonomi. Biaya tersebutkan salah satunya didaptkan dari penerimaan pajak atau lain
sebagaianya namun pendapatan negara terkadang tidak cukup untuk menyelenggarakan pemerintah
dan pembangunan ekonomi.

Menurut SKB No.185/KMK.03/1995 dan nomor KEP.031/KET/5/1995 antara Menteri keuangan dan
ketua bappenas;utang luar negri atau pinjaman luar negeri adalah penerima negri baik dalambenrtuk
devisa atau devisa yang di rupiahkan maupun dalam bentuk barang dan jasa yang diperoleh dari
penerimaan pinjaman luar negri yang harus dibayar Kembali dengan ersyaratan tertentu.

Berdasarkan bentuknya utang luar negri dapat berupa devisi,barang,dan atau jasa.sedangkan jika dilihat
dari penggunaanya pinjaman luar negeri ada yang berbentuk bantuan proyek dan ada yang berbentuk
bantuan logam.

Bila dilihat dari segi persyaratannya,pinjaman luar negeri dapat dibedakan menjadi:

1.Pinjaman lunak (concessional loan)

Pinjaman lunak yaitu pinjaman luar negeri pemerintah dalam rangka pembiyaan proyek-proyek
pembangunan.

2.Purchase installment sale agreement (PISA)

PISA yaitu pinjaman yang diberikan oleh perusahaan leasing untuk pembiyaan proyek pembangunan
tertentu yang dituangkan dalam bentuk persetujuan jual beli dengan [embayaran angsuran.

3.Pinjaman komersial (comersial loan)

Pinjaman komersial yaitu pinjaman yang diterima dengan syarat-syarat yang ditetapkan berdasarkan
kondisi pasar uang dan pasar modal internasional.

B. PERLUNYA UTANG LUAR NEGERI

Dalam rangka pencapaian tujuan suatu negara maka diperlukan adanya program-program
pembangunan yang kesenambungan dengan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Salah satu syarat utama
untuk mencapai tujuan pembangunan adalah cukup tersediannya dana investasi.

Untuk menutup investasi yang diperlukan ini,pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber
pembiyaan pembangunan ekonomi Indonesia. Pinjaman luar negeri juga memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan sumber pembiyaan lainnya.

Pembiayaan dengan penerbit surat utang negara secara berlebihan akan banyak menyerap uang dari
sector swasta yang dapat menimbulkan perkembangan sektor swasta terhambat.
Bab 8 Kependudukan dan tenaga kerja

A. TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas),kematian


(mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan factor
alami,sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi
yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk,dan yang dapat mengurangi penduduk
disebut migrasi keluar.

Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
maka tiap-tiap masyarakat atau negeri,pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

•Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat
kelahiran dan kematian yang rendah sehungga disebut periode statis.

•Periode II

Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan Kesehatan.
•Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode
ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelairan menurun,penyebabnya antar lain adanya
pembatasan jumlah anggota keluarga.
•Periode IV

Pada masa ini tingkat kematian stabil,tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga
pertumbuhan penduduk rendah.
B.PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Modal pasar pembangunan nasional adalah segala sumber kekuatan nasional,yang dimiliki dan
didayagunakan oleh bangsa indonesia dalam pembangunan nasional. Ada beberapa modal pasar
pembangunan nasional Indonesia,antara lain:Kemerdekaan dan kedaulatan Jiwa dan semangat
persatuan Wilayah nusantara Kekayaan alam yang beraneka ragam Penduduk Adat istiadat dan budaya
bangsa Penduduk mrupakan faktor yang penting dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional
diantara beberapamodal pasar tersebut,karena peranan penduduk yang sangat dominan.
Tujuan dari pembngunan ekonpmi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk suatu negara.
Tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara biasanya diukur dengan melihat kenaikan penghasilan riil
perkapita.
Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negara-negara yang sedang berkembang:

1. Tingkat perkembangan penduduk yang tinggi


A. Isu kependudukan

B. Trend fertilitas dan moralitas

C. Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan investasi

2. Struktur umur yang tidak favorable

3. Distribusi penduduk yang tidak seimbang

4. Realitas tenaga kerja rendah

C. LEDAKAN PENDUDUK
Faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat kelahiran
dan tingkat perpindaahan penduduk (migrasi).

1. Tingkat Kematian (Death Rate)

Ada empat faktor yang menyebabkan penurunan angka kematian pada umumnya yaitu:

•kenaikan standar hidup sebagai akibat teknologi produktivitas tenaga kerja adanya serta perdamaian
dunia;

•Perbaikan pemeliharaan kesehatan umum (masyarakat/individu);

•Kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran dan adanya lembaga kesehatan umum modern;

•Meningkatnya penghasilan riil per kapita.

2. Tingkat kelahiran

Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola kebudayaan seperti
umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan rural dan urban serta sifat-sifat dari sistem famili yang
ada. Di negara-negara maju, terutama di negara barat,penurunan tingkat kematian telah diikuti oleh
suatu penurunan tingkaat kelahiran pula.

D. KOMPOSISI DAN PENYEBARAN PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Komposisi


penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting.

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1. Umur 0 - 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif;

2. Umur 15 - 64 tahun dinamakan dewasa/usia kerja/usia produktif;

3. Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.


Sesuai dengan pengelompokan Umur di atas maka struktur atau susunan penduduk negara-negara di
dunia dibagi tiga yaitu:

1. Struktur penduduk muda: bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda

2. Struktur penduduk dewasa: bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa

3. Struktur penduduk tua: bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi 3 macam:

1. Kepadatan penduduk nerdasarkan lahan pertanian

2. Kepadatan pendudum umum

3. Kepadatan penduduk ekonomi

E. MIGRASI

Pergerakan yang dilakukan penduduk, secara historis merupakan gambaran terdapat perbedaan
pertumbuhan ekonomi ketidakmeratan fasilitas pembangunan antara satu daerah dengan daerah lain,
kesenjangan penghasilan maupun struktur pekerjaan yang ada.

Seseorang cenderung melakukan migrasi dengan harapan dapat memperbaiki kondisi ekonominya.
Dengan demikian, perbedaan pembangunan ekonomi antara satu daerah dengan daerah lain yang
kemudian tercermin pada perbedaan pendapatan penduduk mendorong dan menarik seseorang untuk
melakukan mobilitas.

F. JENIS-JENIS MIGRASI

Beberapa jenis migrasi berdasarkan daerah dan waktu pindah, yaitu:

1. Migrasi masuk(in migration)adalah perpindahan penduduk ke suatu daerah tempat tujuan.

2. Migrasi keluar(out migration)adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu Daerah asal

3. Migrasi neto(net migration) merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

F. TEORI-TEORI PENGEMBALIAN KEPUTUSAN MIGRASI

Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, berbagai teori migrasi telah dikembangkan dalam menganalisis
mobilitas penduduk. Menurut aliran ini, perpindahan pendudukmerupakan keputusan pribadi yang
didasarkan atas keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan yang maksimum.

1. Teori transisi mobilitas( hubungan migrasi dan pembangunan)

2. Teori migrasi dan pembangunan ekonomi

H. HUBUNGAN MIGRASI PASAR KERJA DAN VARIABEL MAKRO EKONOMI


Migrasi merupakanperubahan tempat tinggal seseorang baik secara permanen maupun semi permanen
dan tidak ada batasan jarak bagi perubahan tempat tinggal tersebut.

Berdasarkan model ini para Migra mempertimbangkan dan membandingkan pasar tenaga kerja yang
tersedia bagi mereka di daerah asal dan daerah tujuan, kemudian memilih salah satunya yang dianggap
dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan.

I. PEMBANGUNAN EKONOMI

Proses pembangunan yang terjadi antara daerah kota dan desa ditandai dengan transformasi Tenaga
Kerja dan output sektor tradisional ke sektor modern.

Pagi ini kemudian dikenal sebagai strategi pertumbuhan titik namun sebagai akibat diberlakukannya
strategi pertumbuhan ini muncul adanya ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi.

J. PENGANGGURAN

Masalah yang sering dihadapi adalah masalah setengah menganggur atau pengangguran tidak tentara
yang pengertiannya adalah sebagai berikut:

1. Setengah menganggur

Keadaan setengah menganggur terletak antara full emplopment dan sama sekali menganggur
pengertian yang digunakan yaitu perbedaan antara jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan seorang
dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang secara normal mampu dan ingin dikerjakannya.

2. Pengangguran tidak kentara

Pengangguran tidak kentara dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja tetapi
sebetulnya mereka menganggur Jika dilihat dari segi produktivitasnya.

3. Pengangguran friksional

Ukuran friksional yaitu pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke
pekerjaan lain dan akibatnya harus mempunyai waktu tenggang dan bersatu sebagai pengangguran
sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.

•> JENIS-JENIS PENGANGGURAN

1. Jenis pengangguran menurur faktor penyebab terjadinya.

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya pengangguran dapat dibagi menjadi pengangguran


konjungtur,struktural,friksional,dan musiman.

a. Pengangguran konjungtur

Pengangguran konduktor adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan


perekonomian suatu negara.
b. Pengangguran struktural

Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian.,

C. Pengangguran friksional

Aturan yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan tenaga kerja.

D. Pengangguran musiman

Pengangguran yang terjadi karena pergantian musim.

2. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja

A. Pengangguran terbuka

B. Setengah menganggur

C. Pengangguran terselumbung

•> DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL

Pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran
dan indikator-indikator berikut ini.

1. Pendapatan nasional dan pendapatan kapita

2. Penerimaan negara

3. Beban paikologis

4. Biaya

•> CARA MENGATASI PENGANGGURAN

1. Cara mengatasi pengangguran siklis

Saya beli masyarakat dapat meningkatkan Apabila mereka mendapat pertambahan penghasilan.

2. Cara mengatasi pengangguran struktural

Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan Pendidikan
dan Pelatihan sebagai persiapan untuk berkarir pada pekerjaan yang baru, memindahkan tenaga kerja
dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, Meningkatkan mobilitas Tenaga
Kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat Padat Karya, sehingga mampu
menampung tenaga kerja yang menganggur.

3. Cara mengatasi pengangguran friksional


Cara mengatasi pengangguran ini adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan
dan penawaran tenaga kerja sehingga proses pelamaran seleksi, dan pengembalian keputusan
menerima atau tidak berlangsung lebih cepat.,

4. Cara mengatasi penganggiran musiman

Pengangguran seperti ini dapat diatasi dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan
kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada
musim tertentu.

K. USAHA PENINGKATAN MUTU TENAGA KERJA

1. Pemerintahan

2. Pihak swasta

3. Individu

L. PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan
warga negaranya.

Permasalahan pengangguran dan setengah pengangguran ini merupakan persoalan serius karena dapat
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal.

Produksi mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan nasional dari segi kualitas atau kuantitas. Tujuan
utamanya adalah mau dipekerjakan guna mendapatkan belas jasa yang disebut upah.

M. ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA(UU No.13 Tahun 2003)

•> upah minimum

Pengaturan mengenai upah minimum dijelaskan pada pasal 88 sampai 90 titik dalam pasal-pasal
tersebut dinyatakan bahwa salah satu komponen atau kebijakan pengupahan adalah upah minimum.

•> PHK dan pembayaran uang pesangon

Pengaturan mengenai PHK dan pembayaran uang pesangon dijelaskan pada bab XII pada pasal 150 -172.

•> Hubungan kerja

Dalam pasal 56 dinyatakan perjanjian tenaga kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak
tertentu.

•> Waktu kerja


Kait dengan waktu kerja, pada pasal 76 dinyatakan adanya larangan memperkerjakan pekerjaan
perempuan di bawah 18 tahun dan pekerjaan perempuan hamil pada malam hari( pukul 23.00-7.00).

BAB 9 DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

A. PERTUMBUHAN EKONOMI

Tumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara kesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

•Tingkat pertumbuhan PDB

•Tingkat pertumbuhan PNB

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI

Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, faktor ekonomi dan non
ekonomi

• Faktor sumber daya alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya.

faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu perekonomian adalah sumber alam
atau tanah.

• Faktor akumulasi modal

Kami penting kedua dalam pertumbuhan ialah akumulasi modal titik modal berarti persediaan
faktor produksi yang secara fisik dapat diproduksi.

Pembentukan modal merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi titik di suatu pihak yang
mencerminkan permintaan efektif, dan di pihak lain ia menciptakan efisiensi produktif bagi
produksi di masa depan.

• Organisasi

Sasi merupakan bagian penting dari proses pertumbuhan titik organisasi berkaitan dengan
penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Faktor seperti kecilnya pasar, kurang
modal, ketiadaan milik swasta dan perjanjian, kurang buruk terlatih dan terdidik, tidak
Tersedianya secara cukup bahan mentah dan fasilitas instruktur seperti pengangkutan, tenaga,
dan sebagainya.
• Kemajuan teknologi

Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan
ekonomi.

• Faktor sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya
proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

• Faktor budaya

Saya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan faktor ini
dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga
menjadi penghambat pembangunan.

• Jumlah dan muru penduduk/tenaga kerja

Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat
pada perkembangan ekonomi.

• Sistem sosial dan sikap maayarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang penting dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi maksudnya masyarakat yang berpikiran modern bersifat lebih terbuka
terhadap perubahan akibat pembangunan ekonomi.

C. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN EKONOMI MODEREN

1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita

2. Peningkatan produktivitas

3. Laju perubahan struktural yang tinggi

4. Urbanisasi

5. Exspansi negara maju

6. Arus barang modal dan orang antatbangsa

D. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangannya pembagian
hasil suatu negara dikalangan penduduknya.

E. TEORI DAN PENGUKURAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

F. KEMISKINAN

1. Kemiakinan absolut

2. Kemiskinan relatif

3. Kemiskinan kultural

4. Kesmiskinan struktural

G. PENGARUH KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP KEMISKINAN

Utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.


Ketimpangan pendapatan adalah suatu koordinasi di mana distribusi pendapatan yang diterima
masyarakat tidak merata.

H. STRATEGI MENGURANGI KEMISKINAN

•> strategi 1: Memperbaiki progran perlindungan sosial

•> strategi 2: Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar

•> strategi 3: Pembersayaan kelompok masyarakat miskin

•> strategi 4: Pembangunan inklusif

BAB 10 INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

Indikatornya adalah tingkat pendapatan harus seimbang dengan pengeluaran dan


harus seimbang pula dengan tingkat produksi, indikator tersebut diharapkan
mampu mewakili atau merupakan model dari semua aspek atas pembangunan
ekonomi.

A. INDIKATOR EKONOMI
Secara sederhana, sebuah indikator ekonomi adalah sembarang statistik ekonomi,
seperti PDB, tingkat bahkan pengangguran yang Inflasi, atau tingkat dikeluarkan
oleh negara tertentu.

A. Gross national product atau produk nasional bruto

Produk Nasional Bruto (GNP) adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan
mengeluarkan faktor pendapatan dari negara asing yang berdomisili di negara
tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang
yang bekewarganegaraan negara tersebut saja. warga

B. Kesejahteraan penduduk

Indikator yang juga digunakan untuk mengukur perkembangan ekonomi adalah


nilai kesejahteraan penduduknya. Terjadi peningkatan kesejahteraan material
yang terus-menerus dan berjangka panjang.

C. Tenaga kerja dan oengangguran

Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan ekonomi


adalah jumlah tenaga kerja dan tingkat pengangguran. Pengangguran merupakan
selisih antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.

B. INDIKATOR NON EKONOMI(SOSIAL)

Ini merupakan indikator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat

Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat


kesejahteraan yang terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam 2 atau beberapa
negara dengan cara memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan pendapatan
nasional biasa.

Kelompok Kedua dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan


masyarakat yang dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat
harga di setiap negara.
Kelompok ketiga adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat
kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat
moneter seperti, jumlah kendaraan bermotor konsumsi minyak, jumlah penduduk
yang mengenyam pendidikan, dan usaha ini dipelopori oleh tokoh yang bernama
bennet.

A. Physical quality of life index(PQLI)

B. Indeks pembangunan manusia

C. BEBERAPA INDIKATOR TINGKAT PEMBANGUNAN LAINNYA

a. Garis kemiskinan

b. Kebutuhan dasar minimum

Anda mungkin juga menyukai