Anda di halaman 1dari 22

Perekonomian Indonesia Pada

Masa Pemerintahan Megawati,


SBY dan Jokowi
Kondisi ekonomi pada masa Presiden pertama
Soekarno Indonesia menghadapi tantangan berat
terutama dalam menata perekonomian pasca
proklamasi kemerdekaan Indonesia
BESARNYA PEMBIAYAAN POLITIK BERDAMPAK
TERHADAP DEFISIT APBN. LANGKAH BANK SENTRAL
MENAMBAH JUMLAH UANG BEREDAR JUSTRU
MENYEBABKAN HIPERINFLASI HINGGA 3 DIGIT
Pemerintah melakukan Sanering atau penyehatan untuk
mengendalikan inflasi dengan melakukan penurunan nilai
mata uang kertas dan penyederhanaan mata uang
lewat penerbitan mata uang baru
Naiknya harga minyak dunia
yang terjadi pada dasawarsa
1970 an merupakan berkah bagi
Indonesia sehingga pemerintah
kala itu bisa meningkatkan
berbagai pembangunan dan
kualitas pendidikan
MENERBITKAN OBLIGASI REKAP SEBESAR
RP650.000 UNTUK MENANGANI TENTANG
PERBANKAN, INFLASI BERHASIL TURUN
DARI 78% MENJADI 2% DAN
RUPIAH MENGUAT KE
LEVEL 7000 DOLAR
ABDURRAHMAN WAHID
KEBIJAKAN DIKELUARKAN UNTUK MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA KELOMPOK MINORITAS
DAN MISKIN SERTA PENINGKATAN
PEMBANGUNAN DI WILAYAH PEDESAAN
Pemerintahan Presiden Megawati

"Semua opsi yang ditawarkan IMF


sifatnya 'mencekik leher' bagi
Ditandai dengan
Indonesia. Sifatnya menggantung
berakhirnya
Indonesia supaya terus bergantung
program reformasi
pada IMF," ujar Menteri Negara
ekonomi kerjasama
Perencanaan dan Pembangunan
dengan IMF
Nasional/Ketua Bappenas saat itu,
Kwik Kian Gie.
Namun pemerintah tetap melanjutkan program reformasi ekonomi
secara mandiri untuk memantapkan stabilitas ekonomi makro
melanjutkan restrukturisasi keuangan serta meningkatkan
investasi ekspor dan kesempatan kerja
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah
pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
 Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi
persoalan - persoalan ekonomi antara lain :
 Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$
5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar
Rp 116.3 triliun.
 Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah
menjual perusahaan negara di dalam periode krisis
dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari
intervensi kekuatan kekuatan politik dan mengurangi
beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %.
Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena
BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing
pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono
Masa kebangkitan ekonomi Indonesia pasca krisis
ekonomi 1998 didukung dengan kenaikan harga
komoditas ekonomi Indonesia tumbuh
bertahap dari 5% ke atas 6%
Harga minyak, batu bara dan CPO (minyak sawit mentah)
dunia mengalami kenaikan yang cukup signifikan
Angka kemiskinan menurun dari
kisaran 17% menjadi 11%
Ketika krisis finansial
Global terjadi pada
2008 ekonomi
Indonesia tepat terkena
imbas namun masih
mampu bertahan
sebagai salah satu
negara dengan
pertumbuhan positif
salah satunya lewat
sejumlah paket
kebijakan stimulus
fiskal Jakarta
Kebijakan kontroversial pertama presiden
Yudhoyono
 Mengurangi subsidi BBM (menaikkan harga BBM).
Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga
minyak dunia.
 Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang
yang mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
 Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat
miskin.
 Diadakannya Indonesian Infrastructure Summit
pada bulan November 2006 mempertemukan para
investor dengan kepala-kepala daerah.
pemerintahan Presiden jokowi

Masa pemerintahan Pak Jokowi mengusung program


nawacita dengan mengejar ketertinggalan pembangunan
infrastruktur agar mampu berdaya saing tinggi
NAWACITA
1. Menolak Negara Lemah dengan Melakukan Reformasi Sistem
dan Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya.
2. Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat
Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan.
3. Memperteguh Kebhinnekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial
Indonesia.
4. Menghadirkan Kembali Negara untuk Melindungi Segenap
Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga.
5. Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata
Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratif, dan
Terpercaya.
6. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
7. Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan
Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik.
8. Melakukan Revolusi Karakter Bangsa.
9. Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar
Internasional.
Di awal periode kedua pemerintahannya Jokowi menghadapi
sejumlah persoalan dari eksternal situasi ketidakpastian
ekonomi global yang dipicu perang dagang antara Amerika
Serikat dan Tiongkok juga perlambatan ekonomi di negara-
negara Eropa di kawasan kan menimbulkan Resesi yang
dapat berdampak di Indonesia
Dii dalam negeri Jokowi menghadapi tantangan untuk mengatasi Gejolak
politik pasca disahkannya revisi undang-undang KPK tuntutan masyarakat
yang diwarnai demonstrasi mahasiswa meminta presiden menerbitkan
Perppu KPK tuntutan yang dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap
pemerintah

Anda mungkin juga menyukai