Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 11

Kapita Selektif Perkembangan


Makroekonomi Di Indonesia
A. Makroekonomi Indonesia
Prakrisis 1997-1998
Indonesia telah mencapai sukses yang mencengangkan sejak awal tahun 1970-an
dengan pembangunan sosial dan ekonomi yang besar dan stabil. Output ekonomi
tumbuh rata-rata lebih dari 7% per tahun sehingga pendapatan rata-rata lebih dari
empat kali lipat. Lebih dari itu, keuntungan dari pembangunan ekonomi tersebar luas.
Share kehidupan populasi dibawah garis kemiskinan turun dari 60% pada awal 1970-an
menjadi hanya sekitar 11% pada tahun 1996, penurunan yang tercepat terhadap angka
kemiskinan dimanapun di dunia ini selama kurun waktu itu. Kematian balita turun
tajam, harapan hidup secara berkala meningkat, dan angka buta huruf menurun.
B.Krisis Ekonomi 1997-
1998
• Kronologi Krisis Ekonomi 1997-1998 Tahun 1997 - 1998 adalah sebuah
tragedi yang bersejarah dan takterlupakan bagi Indonesia. Karena
perekonomian Indonesia tercatat sebagai keadaan yang paling suram. Banyak
sekali tragedy-tragedi yang terjadi di Indonesia. Kecenderungan pelemahan
rupiah pasar, terus menjadi-jadi Sejak aksi penembakan mahasiswa Trisakti
tangal 12 Mei dan aksi penjarahan 14 Mei di Jakarta. IMF juga memicu
kerusuhan sosial melalui saran yang diberikan. Atas saran IMF, untuk
memangkas subsidi BBM dan listrik, pemerintah menaikkan harga BBM
antara 25 persen (minyak tanah) sampai 71 persen (premium) pada tanggal 4
Mei 1998.
2. Penyebab Krisis Ekonomi
Faktor utama yang menyebabkan krisis moneter tahun 1998 yaitu faktor politik. Pada
tahun 1998 krisis ekonomi bercampur kepanikan politik luar biasa saat rezim Soeharto
hendak tumbang.
Pelarian modal besar-besaran karena kepanikan politik ini praktis lebih dahsyat
daripada pelarian modal yang dipicu oleh pertimbangan ekonomi semata. Karena itu,
rupiah merosot amat drastis dari level semula Rp 2.300 per dollar AS (pertengahan
1997) menjadi level terburuk Rp17.000 per dollar AS (Januari 1998).adapun penyebab
lainnya:Stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar,Banyaknya kelemahan dalam
sistem perbankan di Indonesia, makin tidak jelasnya arah perubahan politik,
3. Dampak Krisis Terhadap Prekonomian
kesulitan menutup APBN, harga telur/ayam naik, utang luar negeri dalam
rupiah melonjak, harga BBM/tarif listrik naik, tarif angkutan naik, perusahaan
tutup atau mengurangi produksinya karena tidak bisa menjual barangnya dan
beban utang yang tinggi, toko sepi, PHK di mana-mana, investasi menurun
karena impor barang modal menjadi mahal, biaya sekolah di luar negeri
melonjak
4.Kebijakan kebijakan pemerintah dan
peran IMF dalam mengatasi krisis
Strategi yang akan dilaksanakan adalah:
1.menstabilkan rupiah pada tingkat yang sesuai dengan kekuatan ekonomi Indonesia;
2.memperkuat dan mempercepat restrukturisasi sistim perbankan;
3.memperkuat implementasi reformasi struktural untuk membangun ekonomi yang efisien
dan berdaya saing;
4.menyusun kerangka untuk mengatasi masalah utang perusahaan swasta;
5.kembalikan pembelanjaan perdagangan pada keadaan yang normal, sehingga
ekspornya bisa bangkit kembali.
C. Tantangan dan pencapaian makto
ekonomi Indonesia pasca krisis ekonomi
1997-1998
Upaya pemulihan ekonomi
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada 01
melalui stratrgi kebijakan
dasarnya merupakan akibat dari semakin cepatnya
moneter dan perbankan.
proses integrasi perekonomian Indonesia ke dalam
perekonomian global, di mana pada saat yang sama
berangkat kelembagaan bagi bekerjanya ekonomi
Indenpendensi Bank
pasar yang efisien belum tertera dengan baik. 02
Indonesia dalam menetapkan
kebijakan moneter.
D. Tantangan dan pencapaian makroekonomi
Indonesia di era krisis global
Krisis ekonomi global adalah peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia
mengalami keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Krisis
ekonomi Global terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di sluruh dunia yang tidak
dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi ekonomi yang carut marut.

• Kondisi Keuangan Indonesia Saat Terjadi Krisis Global


• Dampak Negatif Krisis Global Terhadap Indonesia
• Kebijakan Bank Indonesia dalam Menghadapi Krisis Global
E. Tantangan dan pencapaian makroekonomi
Indonesia pasca krisis global
• Langkah-langkah yang Telah Ditempuh untuk Memitigasi Dampak Krisis Bail-out
• Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia

• Dampak Terhadap Perbankan Dalam konteks perbankan, pemerintah perlu berhati-hati, karena
tidak ada yang dapat memperkirakan dalam dan luasnya krisis keuangan global ini.
• Dampak Terhadap Bursa Saham
• Dampak Terhadap Nilai Tukar dan Inflasi
• Dampak Terhadap Ekspor dan Impor
• Dampak terhadap sektor riil
3. Cara Mengatasi Krisis Ekonomi Global

• Semua kalangan tetap optimis, dan bersinergi menghadapi krisis


keuangan
• Tetap pertahankan nilai pertumbuhan 6%
• Optimalisasi APBN 2009
• Dunia usaha khususnya sektor riil harus tetap bergerak
• Semua pihak agar cerdas menangkap peluang
• Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai