Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI PERBANKAN

TUGAS ANALISIS KASUS KRISIS MONETER TAHUN 1998

Dosen Pengampu : Hilmi Satria Himawan SE., M.Acc., Akt., ACPA

DISUSUN OLEH :

MELISA 213010303021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN AKADEMIK 2023


A. Analisis Kasus Krisis Moneter 1998

a. Apa itu krisis moneter?

Krisis moneter atau yang juga dikenal sebagai krisis keuangan, merupakan situasi di mana harga aset
mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan
lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. Krisis moneter sering dikaitkan dengan kepanikan
dimana investor menjual aset atau menarik uang dari rekening tabungan karena mereka takut nilai aset
tersebut akan turun jika tetap berada di lembaga keuangan. Situasi lain yang dapat disebut sebagai krisis
keuangan termasuk pecahnya gelembung keuangan spekulatif, kehancuran pasar saham, gagal bayar
pemerintah, atau krisis mata uang. Krisis keuangan mungkin terbatas pada bank atau menyebar ke seluruh
ekonomi tunggal, ekonomi suatu wilayah, atau ekonomi di seluruh dunia.

b. Mengapa krisis moneter itu terjadi?

Krisis moneter terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 ditandai dengan merosotnya sendi-sendi
perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai
tukar dolar. Dalam hal ini, inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi
berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga
secara tajam yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti
dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara.

c. Kapan krisis moneter terjadi diindonesia?

Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997, sementara ini telah berlangsung hampir dua
tahun dan telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin
banyak perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur. Memang krisis ini
tidak selamanya disebabkan karena terjadinya krisis moneter saja, karena sebagian diperberat oleh
berbagai musibah nasional yang datang secara bertubi-tubi di tengah kesulitan ekonomi seperti kegagalan
panen padi di banyak tempat karena musim kering yang panjang dan terarah selama 50 tahun terakhir,
hama, kebakaran hutan secara besarbesaran diKalimantan dan peristiwa yang melanda banyak kota pada
pertengahan Mei 1998 lalu dan kelanjutannya.

d. Siapa yang membantu mengatasi krisis moneter?

International Monetary Fund (IMF) membantu Indonesia dalam rnengatasi krisis moneter. IMF dalam
membantu krisis keuangan di Indonesia adalah dengan memberikan pinjaman dana dan menstabilkan
sektor moneter. Hal tersebut terjadi pada saat krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-
1998. Keuntungan yang diperoleh Indonesia dari bantuan tersebut adalah pulihnya perekonomian di
Indonesia.

e. Dimana awalnya terjadi krisis moneter?

krisis moneter di Indonesia pada dasarnya berawal dari krisis Asia yang terjadi di Thailand. Krisis
tersebut ditandai dengan terpuruknya nilai bath Thailand yang disebabkan oleh keputusan pemerintah
Thailand untuk menerapkan kebijaksanaan sistem mengambang terhadap nilai tukar bath terhadap dolar
Amerika.
f. Bagaimana keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998?

Setelah melewati pertumbuhan tinggi, Indonesia mengalami resesi hebat pada 1998. Ekonomi
terkontraksi hingga 13,13% sementara inflasi Indonesia melambung 77,63% pada 1998. Ekonomi
domestik terkontraksi 6,4% pada kuartal I. Kontraksi semakin membesar menjadi 16,8% pada kuartal II
dan 17,4% pada kuartal IV.

B. Apa Saja Penyebab Terjadinya Krisis Moneter

Penyebab terjadinya krisis moneter antara lain :

 Sistem devisa yang bebas tanpa pengawasan memadai. Ketika itu Indonesia menganut devisa
bebas, sehingga nilai rupiah konvertibel.

 Masyarakat bebas membuka rekening valas untuk luar negeri dan dalam negeri.

 Perusahaan tidak dapat membayar utang jatuh tempo beserta bunganya.

 Nilai mata uang rupiah relatif melemah terhadap dolar AS, dan membuat nilainya terlalu tinggi.

 Sistem bank di Indonesia saat itu lemah, sehingga berdampak pada meningkatnya utang luar
negeri

 Situasi politik yang memanas pada 1998, turut berdampak pada kondisi ekonomi.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan negara mengalami krisis, di antaranya:

 Krisis ekonomi: Krisis ekonomi, seperti resesi atau krisis finansial, dapat menyebabkan negara
mengalami krisis. Ini terjadi karena krisis ekonomi dapat menurunkan permintaan produk dan
jasa dari negara tersebut, menyebabkan penurunan pemasukan dan meningkatnya pengangguran.

 Utang yang tinggi: Negara yang memiliki utang yang tinggi juga dapat mengalami krisis. Ini
terjadi jika negara tidak mampu membayar utangnya, terutama jika bunga utang tinggi dan
pemasukan negara rendah.

 Defisit anggaran: Defisit anggaran adalah ketika pengeluaran pemerintah melebihi pemasukan.
Ini dapat terjadi jika pemerintah terus memboroskan uang dan tidak memiliki cukup sumber
pemasukan untuk menutupi pengeluaran. Defisit anggaran yang terus menerus dapat
menyebabkan krisis ekonomi.

 Perang: Perang dapat menyebabkan krisis negara karena biaya perang yang tinggi dapat menguras
sumber daya dan menurunkan pemasukan negara.

 Korupsi: Korupsi dapat menyebabkan krisis negara karena dapat menguras sumber daya yang
seharusnya digunakan untuk memajukan negara. Korupsi juga dapat menurunkan kepercayaan
investor dan mengurangi sumber pemasukan negara
C. Bagaimana Cara Menanggulanginya

 Meningkatkan daya saing ekonomi: Salah satu cara Indonesia dapat bangkit dari krisis adalah
dengan meningkatkan daya saing ekonomi melalui inovasi produk dan jasa, meningkatkan
efisiensi produksi, dan memperluas pasar ekspor.

 Memperkuat perekonomian rakyat: Indonesia dapat memperkuat perekonomian rakyat dengan


memberikan akses kepada masyarakat untuk mengakses peluang usaha, memperluas akses
kepada sumber daya ekonomi, dan memberikan dukungan kepada kelompok masyarakat yang
terpinggirkan.

 Memperkuat sektor pertanian: Sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian


Indonesia. Dengan memperkuat sektor pertanian, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas
dan mengurangi kemiskinan di pedesaan.

 Meningkatkan investasi: Dengan meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis, Indonesia


dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

 Meningkatkan koordinasi antar kementerian: Untuk menghadapi krisis, Indonesia perlu


meningkatkan koordinasi antar kementerian dan lembaga agar dapat membuat kebijakan yang
terpadu dan tepat sasaran.

 Menciptakan iklim usaha yang kondusif: Indonesia perlu menciptakan iklim usaha yang kondusif
agar dapat menarik investasi asing dan meningkatkan daya saing ekonomi

Anda mungkin juga menyukai