Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan Pendapat dan kebijaksanaan ekonomi dari :

a. Aliran Merkantilisme

b. Aliran Fisiokrat

c. Aliran Klasik

d. Aliran Keynesiaan

Jawaban :

a. Aliran Merkantilisme:

Merkantilisme adalah aliran ekonomi yang berkembang pada abad ke-16 hingga ke-18, terutama di
Eropa. Pendapat merkantilisme mengutamakan kekayaan suatu negara dalam bentuk emas dan
perak. Penganut merkantilisme meyakini bahwa kekayaan suatu negara dapat meningkat melalui
ekspor yang lebih besar daripada impor. Mereka percaya bahwa negara harus melindungi industri
dalam negeri dan membatasi perdagangan dengan negara lain untuk menjaga aliran emas dan perak
yang masuk ke negara.

b. Aliran Fisiokrat:

Fisiokrat adalah aliran ekonomi yang muncul pada abad ke-18 di Prancis. Penganut fisiokrat, seperti
Francois Quesnay, berpendapat bahwa kekayaan suatu negara tergantung pada produktivitas sektor
pertanian. Mereka meyakini bahwa pertanian adalah satu-satunya sektor yang mampu menghasilkan
surplus produksi yang dapat digunakan untuk membiayai sektor lainnya. Fisiokrat mengkritik regulasi
pemerintah yang berlebihan dan mempromosikan kebebasan dalam perdagangan dan pertanian.

c. Aliran Klasik:

Aliran Klasik ekonomi muncul pada abad ke-18 dan ke-19, dipimpin oleh para ekonom seperti Adam
Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill. Aliran ini memandang bahwa pasar bebas dan persaingan
merupakan mekanisme yang paling efisien untuk mengatur aktivitas ekonomi. Mereka meyakini
bahwa individu-individu yang mengoptimalkan kepentingan pribadi mereka akan secara tidak
langsung memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Prinsip-prinsip utama aliran
klasik termasuk kebebasan individu, kekuatan pasar, dan peran terbatas pemerintah dalam ekonomi.

d. Aliran Keynesian:

Aliran Keynesian berasal dari pemikiran ekonom John Maynard Keynes pada awal abad ke-20.
Keynesianisme mengusulkan bahwa pemerintah dapat memiliki peran yang aktif dalam mengatasi
ketidakseimbangan ekonomi dan mengatasi resesi melalui kebijakan fiskal dan moneter. Menurut
aliran ini, pemerintah dapat merespons fluktuasi ekonomi melalui pengeluaran publik dan
pengaturan suku bunga untuk mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi. Aliran Keynesian juga
menekankan pentingnya mengurangi pengangguran melalui intervensi pemerintah dalam ekonomi.
2. Perkembangan Perekonomian Indonesia menurut Mubyarto kedalam siklus tujuh tahunan.
Sebutkan dan jelaskan

Jawaban :

Menurut Mubyarto, seorang ekonom Indonesia, perkembangan perekonomian Indonesia dapat


dilihat dalam siklus tujuh tahunan yang terdiri dari tujuh fase. Berikut adalah penjelasan mengenai
masing-masing fase dalam siklus tersebut:

a. Fase Pemulihan (Recovery Phase): Fase ini terjadi setelah adanya penurunan ekonomi yang
signifikan. Pada fase ini, perekonomian mulai pulih dan tumbuh secara bertahap. Investasi
meningkat, pengangguran menurun, dan permintaan konsumen mulai pulih. Pemerintah
biasanya melakukan stimulus ekonomi untuk mempercepat pemulihan.

b. Fase Ekspansi (Expansion Phase): Fase ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Investasi dan produksi meningkat, lapangan kerja tersedia, dan pendapatan masyarakat
meningkat. Konsumsi dan investasi yang meningkat mendorong ekonomi untuk terus
tumbuh.

c. Fase Kemerosotan (Downturn Phase): Fase ini merupakan periode penurunan pertumbuhan
ekonomi setelah fase ekspansi. Investasi dan produksi mulai menurun, yang mengakibatkan
penurunan pendapatan dan kenaikan pengangguran. Biasanya, inflasi juga cenderung
meningkat pada fase ini.

d. Fase Resesi (Recession Phase): Fase ini terjadi ketika perekonomian mengalami penurunan
yang signifikan dan berkepanjangan. Aktivitas ekonomi menurun secara keseluruhan,
permintaan konsumen menurun, dan pengangguran meningkat. Pemerintah dapat
mengambil langkah-langkah kebijakan untuk memulihkan perekonomian.

e. Fase Perbaikan (Improvement Phase): Fase ini merupakan fase pemulihan setelah resesi.
Perekonomian mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan peningkatan produksi,
investasi, dan konsumsi. Pemerintah dapat melanjutkan stimulus ekonomi untuk
mempercepat pemulihan.

f. Fase Puncak (Peak Phase): Fase ini adalah puncak pertumbuhan ekonomi dalam siklus tujuh
tahunan. Tingkat pertumbuhan mencapai titik tertinggi, tingkat pengangguran rendah, dan
investasi mencapai level optimal. Pada fase ini, perlu dilakukan kebijakan ekonomi yang hati-
hati untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan.

g. Fase Kontraksi (Contraction Phase): Fase ini terjadi setelah fase puncak. Perekonomian mulai
melambat, tingkat pertumbuhan menurun, dan permintaan konsumen menurun. Investasi
juga menurun, dan lapangan kerja mungkin terpengaruh. Pemerintah dapat mengambil
langkah-langkah untuk mencegah penurunan yang lebih dalam.

Siklus tujuh tahunan ini mencerminkan fluktuasi alamiah dalam perekonomian yang dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti siklus bisnis global, kebijakan pemerintah, perkembangan
politik, dan faktor-faktor lainnya. Penting untuk diingat bahwa teori ini bersifat konseptual dan
perekonomian sebenarnya dapat mengalami variasi dalam durasi dan intensitas setiap fase.

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan inflasi? Jelaskan

Jawaban :

Inflasi adalah peningkatan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa yang terjadi
selama jangka waktu tertentu. Faktor-faktor berikut ini dapat menyebabkan inflasi:

a) Permintaan yang melebihi penawaran: Jika permintaan akan barang dan jasa meningkat
lebih cepat daripada penawarannya, harga akan naik. Ketika konsumen memiliki lebih banyak
uang untuk dibelanjakan dan penawaran barang dan jasa terbatas, produsen dapat
menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan mereka.

b) Biaya produksi yang meningkat: Jika biaya produksi seperti upah tenaga kerja, bahan baku,
atau energi naik, produsen akan cenderung menaikkan harga produk mereka untuk
menutupi biaya yang lebih tinggi. Kenaikan biaya produksi dapat disebabkan oleh faktor
seperti kenaikan upah minimum, kenaikan harga minyak bumi, atau kekurangan pasokan
bahan baku.

c) Kenaikan harga impor: Jika negara mengimpor banyak barang dan harga impor naik, ini dapat
menyebabkan inflasi. Kenaikan nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing juga
dapat menyebabkan harga impor naik. Hal ini akan berdampak pada harga barang dan jasa
dalam negeri.

d) Pertumbuhan moneter yang berlebihan: Jika jumlah uang yang beredar di masyarakat
tumbuh lebih cepat daripada peningkatan produksi barang dan jasa, maka terjadi inflasi. Ini
terjadi ketika bank sentral mencetak lebih banyak uang atau melonggarkan kebijakan kredit,
yang berarti lebih banyak uang tersedia untuk digunakan dalam ekonomi.

e) Ekspektasi inflasi: Ketika masyarakat mengharapkan inflasi di masa depan, mereka mungkin
meningkatkan permintaan dan harga barang dan jasa saat ini. Jika pelaku ekonomi
mengantisipasi inflasi yang tinggi, mereka mungkin menaikkan harga dan upah lebih cepat
sebagai cara untuk melindungi nilai uang mereka.

f) Kenaikan pajak: Jika pemerintah meningkatkan pajak secara signifikan, hal ini dapat
menyebabkan produsen menaikkan harga produk mereka untuk menutupi biaya yang lebih
tinggi. Kenaikan pajak seperti pajak penjualan atau pajak impor dapat berkontribusi pada
inflasi.

g) Kejadian alam atau politik yang mengganggu pasokan: Bencana alam, konflik politik, atau
kebijakan ekonomi yang tidak stabil dapat mengganggu pasokan barang dan jasa. Jika
pasokan berkurang sementara permintaan tetap tinggi, harga barang dan jasa cenderung
naik.

Dalam praktiknya, inflasi sering disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor di atas. Pengendalian
inflasi adalah salah satu tantangan utama bagi kebijakan ekonomi pemerintah dan bank sentral,
karena inflasi yang terlalu tinggi dapat merusak stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

4. Apa saja pengaruh globalisasi ekonomi di Indonesia ?

Jawaban :

Pengaruh globalisasi ekonomi di Indonesia sangat luas dan beragam. Berikut adalah beberapa
pengaruh utama globalisasi ekonomi di Indonesia:

 Pertumbuhan Ekonomi: Globalisasi ekonomi telah memberikan kontribusi besar terhadap


pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya keterbukaan pasar, investasi asing, dan
perdagangan internasional yang lebih bebas, Indonesia dapat mengakses pasar global yang
lebih luas. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor ekonomi seperti industri manufaktur,
pariwisata, dan jasa, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat.

 Investasi Asing: Globalisasi ekonomi telah meningkatkan arus investasi asing langsung
(Foreign Direct Investment/FDI) ke Indonesia. Investasi asing membawa teknologi, modal,
dan pengetahuan baru yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing
industri dalam negeri. Hal ini membantu memperluas sektor industri, mempercepat
pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
transfer teknologi dan pelatihan.

 Perdagangan Internasional: Globalisasi ekonomi membuka peluang baru dalam perdagangan


internasional bagi Indonesia. Melalui perjanjian perdagangan, seperti ASEAN Free Trade Area
(AFTA) dan perjanjian perdagangan bilateral, Indonesia dapat mengakses pasar luar negeri
dengan tarif yang lebih rendah dan hambatan perdagangan yang lebih sedikit. Hal ini
memungkinkan ekspor produk Indonesia yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan
ekspor.

 Perubahan Struktur Ekonomi: Globalisasi ekonomi mendorong perubahan struktur ekonomi


di Indonesia. Negara ini mengalami pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri dan
jasa. Globalisasi membuka peluang dalam sektor industri manufaktur dan jasa, yang memiliki
potensi pertumbuhan yang lebih tinggi daripada sektor pertanian. Namun, perubahan ini
juga dapat menciptakan ketimpangan ekonomi antara sektor dan wilayah.

 Persaingan Global: Globalisasi ekonomi membawa persaingan yang lebih tinggi di pasar
domestik Indonesia. Perusahaan dalam negeri harus bersaing dengan perusahaan asing yang
masuk ke pasar lokal. Persaingan ini mendorong perusahaan Indonesia untuk meningkatkan
efisiensi, kualitas produk, dan inovasi untuk tetap kompetitif.

 Pengaruh Budaya dan Gaya Hidup: Globalisasi ekonomi juga membawa pengaruh budaya dan
gaya hidup dari negara-negara lain ke Indonesia. Melalui media, internet, dan aliran
informasi global, gaya hidup, tren fashion, musik, dan makanan dari berbagai budaya dapat
dengan cepat menyebar di masyarakat Indonesia. Hal ini menciptakan perubahan budaya
dan gaya hidup yang lebih beragam.

Meskipun globalisasi ekonomi membawa banyak manfaat bagi Indonesia, perlu diakui bahwa ada
juga tantangan dan risiko yang terkait dengan globalisasi, seperti ketimpangan ekonomi,
ketidakstabilan pasar keuangan global, dan kerentanan terhadap krisis ekonomi global. Oleh karena
itu, penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi Indonesia untuk mengelola dampak globalisasi
dengan bijaksana melalui kebijakan yang tepat dan pengembangan sektor ekonomi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai