Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mariska Emiliana Ratu Paramata Wagi

NIM : 042111233239
Ringkasan Chapter 22 Siklus Bisnis
A. APA ITU SIKLUS BISNIS ?
Siklus bisnis adalah fluktuasi (naik turunya) perekonomian di suatu negara yang
berlangsung selama periode 2 sampai 10 tahun, dan ditandai dengan ekspansi atau
kontraksi yang meluas di sebagian besar sektor ekonomi. Siklus bisinis diukur
menggunakan real output atau GDP. Sebagian besar siklus bisnis terjadi ketika
pergeseran permintaan agregat menyebabkan perubahan output, kesempatan kerja, dan
harga. Permintaan agregat bergeser ketika perubahan pembelanjaan oleh konsumen,
bisnis, atau pemerintah mengubah total pembelanjaan relatif terhadap kapasitas
produktif perekonomian. Penurunan permintaan agregat menyebabkan resesi atau
bahkan depresi. Peningkatan aktivitas ekonomi dapat menyebabkan inflasi. Siklus
bisnis dibagi menjadi 2 fase utama yakni :
1) Resesi adalah kondisi dimana Rill GDP menurun dan tingkat pengangguran
meningkat atau bisa disebut dari titik peak turun ke through. Resesi dalam skala
yang besar dengan durasi waktu yang lama disebut depresi.
2) Ekspansi adalah kondisi dimana Rill GDP meningkat dan jumlah
pengangguran menurun. Dalam kata lain titk through naik ke peak.
Berikut beberapa istilah dalam siklus bisnis :
 Peak / P = Titik tertinggi atau puncak paling atas.
 Through / T = Titik terendah atau puncak paling bawah.
Ciri Khas Siklus Bisnis :
 Aktivitas ekonominya fluktuatif (naik turun)
 Fluktuatif (naik turun) ekonomi tidak beraturan dan tidak bisa diprediksi.
 Siklus ekonomi terdiri dari ekspansi dan resesi
Teori Siklus Bisnis :
1) Siklus Eksogen adalah teori yang meyakini bahwa siklus bisnis dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain diluar factor ekonomi. Contohnya adalah preang,
revolusi, harga minyak, inovasi teknologi, cuaca dan saat ini terjadi adalah
covid 19.
2) Siklus Internal meyakini bahwa siklus bisnis dipengaruhi oleh sistem ekonomi
itu sendiri.
B. PERMINTAAN AGREGAT DAN SIKLUS BISNIS
1. Permintaan Agregat
Permintaan agregat merupakan total dari permintaan individual atau
penjumlahan dari permintaan-permintaan individual. Berikut factor-faktor
diluar harga yang mempengaruhi kurva permintaan :
 Tingkat kesejahteraan. Ketika pendapatan individual masyarakat meningkat
maka akan mengakibatkan permintaan naik (mendorong permintaan agregat
kearah kanan).
 Suku bunga. Jika suku bunga dinaikan maka masyarakat relatif tertarik untuk
menabung. Akhirnya pendapatan akan naik, investasi menurun (karena
masyarakat berfikir lebih baik menabung akan mendapatkan bunga yang besar)
maka permintaan agregat pun akan mengalami penurunan. Begitu juga
sebaliknya jika suku bunga diturunkan, masyarakat relatif tidak tertarik untuk
menabung dan lebih memilih untuk berinvestasi (investasi meningkat) maka
permintaan agregat akan mengalami peningkatan.
 Kurs. Jika harga-harga turun, suku bunga turun maka kurs akan mengalami
depresiasi. Depresiasi itu misalnya 1$ = 10 ribu terjadi depresiasi menjadi 1$
= 12 ribu. Jika 1$ = 8 ribu maka itu disebut apresiasi. Kalau harga barang kita
murah ( 1$ = 12 ribu) maka net ekspor bisa naik. Sehingga permintaan barang
dan jasa akan meningkat juga.
Komponen Permintaan Agregat adalah : C, I, G dan X (ekspor neto)
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Agregat :
1) Kebijakan moneter (oper market operations, reserve requirements dan discount
rate)
2) Kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak)
3) Output asing
4) Nilai-nilai asset
5) Teknologi
6) Dan lainnya, berdasarkan teori eksogen seperti perang, revolusi dan cuaca
2. Penawaran Agregat
Penawaran agregat adalah jumlah total barang dan jasa yang dengan sukarela
diproduksi dan dijual oleh bisnis negara dalam periode tertentu.
 Upah tetap. Upah nominal tidak segera menyesuaikan dengan
penurunan tingkat harga. P turun, real wage naik, biaya tetap naik akan
mengakibatkan pengangguran dan produksi turun.
 Harga tetap. Harga beberapa barang dan jasa menyesuaikan dengan
lambat sebagai respons terhadap perubahan kondisi ekonomi:
 Penurunan tingkat harga yang tidak terduga membuat beberapa
perusahaan memiliki harga yang lebih tinggi dari yang
diinginkan menekan penjualan perusahaan.
 Ini menekan penjualan, yang mendorong perusahaan untuk
mengurangi jumlah barang dan jasa yang mereka hasilkan.
Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Agregat :
1) Input
2) Teknologi
3) Upah
4) Harga impor
5) Biaya impor lainnya
Long Run dan Short Run
 Dalam jangka pendek, interaksi penawaran agregat (AS) dan permintaan
agregat (AD) menentukan fluktuasi ekonomi, inflasi, pengangguran, resesi.
 Dalam jangka panjang, pertumbuhan output potensial bekerja melalui
penawaran agregat (AS) yang menjelaskan tren output dan standar hidup
Notes : Kurva vertikal artinya long run, kurva menyilang (X) artinya short run.
C. MODEL MULTIPLIER
Multiplier efek adalah pengaruh luas yang ditimbulkan pleh peningkatan
pengeluaran nasional mempengaruhi peningkatan pendapatan dan konsumsi. Rumus
multiplier adalah 1/(1 – 3/4). Model multiplier bekerja sama dengan dinamika investasi,
menunjukkan bagaimana optimisme dan pesimisme investasi yang bergantian, bersama
dengan perubahan pengeluaran eksogen lainnya, dapat menyebabkan fluktuasi yang
kita sebut siklus bisnis. Hal-hal penting yang perlu diingat adalah model pengganda
menekankan pentingnya pergeseran permintaan agregat dalam mempengaruhi output
dan pendapatan dan terutama berlaku untuk situasi dengan sumber daya yang
menganggur.
Kebijakan fiskal dibuat dengan harapan ekonomi akan mengalami ekspansi,
tetapi karena diikuti dengan kenaikan suku bunga tenyata kebijakan ini tidak bisa
menggeser kurva permintaan ke kanan sebesar prediksi yang telah ditentukan kejadian
ini disebut dengan crowding out effect.
D. KEBIJAKAN FISKAL DALAM MODE MULTIPLIER
Kebijakan yang sangat mempengaruhi dari aspek permintaan dan relative
berfungsi dalam jangka pendek.
1) Kebijakan moneter :
 Theory of liquidity (Keynes) menhatakan bahwa suku bunga sangat
mempengaruhi permintaan dan penawaran uang. Dalam kebijakan moneter kita
tahu bahwa ada penawaran uang dan permintaan uang.
 Penwaran uang, dikontrol oleh bank sentral dengan 3 kebijakan open market
operations, reserve requirements dan discount rate.
 Permintaa uang dari masyarakat yang bergantung pada nilai suku bunga.
 Equilibrium pasar uang. Ditunjukkan dengan penawaran uang yang sifatnya
vertical, permintaan uang bersifat miring. Semakin tinggi suku bunga, jumlah
uang yang diminta akan semakin rendah karena orang lebih memilih menabung.
Ketika suku bunga rendah, jumlah uang yang diminta akan semakin tinggi.
Beikut gambaran dari penjelasan di atas.

2) Kebijakan Fiskal. Kita bisa menggunakan 2 kebijakan yakni pendapatan


pemerintah dan pajak.
Keibjakan harus bersifat kontersiklis, jika ekonomi sedang ekspansif
maka kebijakannya harus kontraktif. Sebaliknya jika ekonomi sedang
kontraktif (resesi) maka kebijakannya harus ekspansif. Berikut gambaran
penjelasan ini.

1. Perubahan Pajak. Besarnya pergeseran permintaan agregat akibat perubahan


pajak dipengaruhi oleh efek pengganda dan crowding-out. Hal ini juga
ditentukan oleh persepsi rumah tangga tentang keabadian perubahan pajak.
2. Kebijakan fiskal dan moeter bikin ekonomi tidak stabil karena ada dampak tidak
langsung (lag) Maka sarannya jangan otak atik SR dan LR. Harusnya ada
penstabilan otomatis bila pemerintah mengambil kebijakan sedikit saja
sehingga efeknya terasa sedikit.

Anda mungkin juga menyukai