Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ahmad Syauqi Rabbani

NIM : 2310500
Kelas : Manajemen 2B
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu :` Annisa Ciptagustia, S.E., M.Si.

Ujian Tenganh Semester 2


Pengantar Ekonomi Makro
Soal 1.
1. Berdasarkan data ekonomi makro tersebut, jawablah pertanyaan berikut disertai data
dan fakta (cantumkan dalam lampiran daftar Pustaka)
a) Jelaskan trend pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 tahun terakhir.
Identifikasi faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya disertai data dan fakta
kemudian jelaskan mengapa dapat mempengaruhi.
b) Evaluasi tingkat pengangguran di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Apakah ada
tren yang jelas? Jika iya, apa penyebabnya dan kemukakan Solusi yang harus
dilakukan pemerintah.
c) Berdasarkan data ekonomi makro yang disediakan, jelaskan dan mengapa strategi
kebijakan yang mungkin dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mengurangi
tingkat pengangguran.
d) Diskusikan implikasi dari kondisi ekonomi makro Indonesia selama 5 tahun
terakhir terhadap investor asing dan domestik. Apakah kondisi tersebut menarik
bagi investor? Mengapa demikian?
2. Diskusikan bagaimana pandangan teori klasik dan Keynes terhadap:
a) Kebijakan fiskal dan moneter
b) Masing-masing pandangan dalam mengatasai pengangguran dan krisis ekonomi.
c) Diskusikan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalam menghadapai
kondisi ekonomi makro

Jawaban.
1A. Trend Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Selama 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami fluktuasi,
tetapi secara keseluruhan menunjukkan tren yang cenderung stabil dengan variasi
kecil. Berikut adalah data pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode tersebut
seperti yang tercantum pada soal:
• Tahun 1: Pertumbuhan ekonomi 5,2%
• Tahun 2: Pertumbuhan ekonomi 5,0%
• Tahun 3: Pertumbuhan ekonomi 5,5%
• Tahun 4: Pertumbuhan ekonomi 4,8%
• Tahun 5: Pertumbuhan ekonomi 5,1%
Negara berkembang umumnya memiliki permasalahan ekonomi seperti tingkat
inflasi yang tinggi. Inflasi merupakan factor dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Apabila tingkat inflasi tinggi dapat menyebabkan melambatnya
pertumbuhan ekonomi, sebaliknya apabila tingkat inflasi rendah dan stabil dapat
mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Selain inflasi, faktor-faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi pertumbuhan
ekonomi Indonesia termasuk kondisi ekonomi global, investasi, konsumsi domestik,
dan stabilitas politik. Contohnya, penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun 4
yang disebabkan oleh penurunan investasi, baik domestik maupun asing, yang dapat
dipicu oleh faktor internal seperti kebijakan fiskal dan moneter atau faktor eksternal
seperti ketidakpastian geopolitik global.
1B. Tingkat Pengangguran di Indonesia
Tingkat pengangguran di Indonesia selama 5 tahun terakhir juga menunjukkan
fluktuasi seperti data yang ada pada soal. Berikut datanya:
- Tahun 1: 5,7%
- Tahun 2: 5,9%
- Tahun 3: 5,5%
- Tahun 4: 6,1%
- Tahun 5: 5,8%
Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah
upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan
karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan
pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan
Penyebab fluktuasi tingkat pengangguran dapat berasal dari faktor-faktor seperti
pertumbuhan ekonomi yang lambat, ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dan
permintaan pasar, serta ketidakstabilan politik yang dapat menghambat investasi dan
pertumbuhan sektor-sektor tertentu.
Mengurangi jumlah pengangguran dan berdampak pada perekonomian, tidak
hanya itu, cara lain adalah dengan kewirausahaan yang memiliki peranan penting
dalam segala dimensi kehidupan. Sumbangan kewirausahaan terhadap pembangunan
ekonomi suatu negara tidaklah disangsikan lagi. Suatu negara agar dapat berkembang
dan dapat membangun secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari
jumlah penduduk.
Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan
perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi. Karena wirausaha dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi
sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional,sektor informal merupakan
alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran.
Solusi lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat
pengangguran termasuk meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan
keterampilan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga kerja, mendorong pertumbuhan
sektor-sektor ekonomi yang padat karya, dan memberikan insentif kepada sektor
swasta untuk menciptakan lapangan kerja.
1C. Strategi Kebijakan Pemerintah Indonesia
Peranan yang diambil pemerintah dalam stabilisasi perekonomian untuk
meningkatkan kesempatan kerja adalah menyiapkan kebijakan dalam penciptaan
lapangan kerja, peningkatan kompetensi pencari kerja dan kesejahteraan pekerja,
peningkatan produktivitas pekerja. Serta peningkatan investasi. penciptaan
lapangan kerja, peningkatan kompetensi pencari kerja dan kesejahteraan pekerja,
peningkatan produktivitas pekerja, serta peningkatan investasi.
Maka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan
mengurangi tingkat pengangguran, pemerintah Indonesia dapat menerapkan
berbagai strategi kebijakan, antara lain:
1. Stimulus fiskal: Melakukan pengeluaran publik untuk meningkatkan konsumsi
dan investasi dalam negeri.
2. Kebijakan moneter: Menjaga suku bunga agar tetap stabil untuk mendorong
investasi dan pertumbuhan ekonomi, sambil mengendalikan inflasi.
3. Reformasi struktural: Memperbaiki regulasi dan iklim investasi untuk
meningkatkan daya saing ekonomi, serta memperbaiki infrastruktur untuk
mendukung pertumbuhan sektor-sektor tertentu.
4. Peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk
meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
1D. Implikasi terhadap Investor Asing dan Domestik
Kondisi ekonomi makro Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi
yang relatif stabil, tingkat inflasi yang terkendali, dan tingkat pengangguran yang
cenderung stabil dapat menjadi menarik bagi investor asing dan domestik. Stabilitas
ekonomi memberikan kepastian bagi investor untuk melakukan investasi jangka
panjang.
Selain itu, surplus neraca perdagangan pada beberapa tahun terakhir juga
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi sebagai pasar ekspor yang menarik.
Namun, investor mungkin akan tetap memperhatikan faktor-faktor risiko seperti
ketidakpastian politik, perubahan kebijakan ekonomi, dan kondisi global yang dapat
mempengaruhi investasi mereka.
Secara keseluruhan, kondisi ekonomi makro Indonesia selama 5 tahun terakhir
cenderung menarik bagi investor asing dan domestik. Namun, penting bagi
pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi, memperbaiki infrastruktur, dan
meningkatkan kepastian hukum untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan
ekonomi dan menarik investasi yang lebih besar lagi.
2A. Kebijakan Fiskal dan Moneter.
Teori Klasik:
Teori klasik percaya pada konsep laissez-faire, di mana pasar akan mencapai
keseimbangan sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Oleh karena itu, teori klasik
cenderung menentang campur tangan pemerintah dalam kebijakan fiskal dan
moneter. Mereka percaya bahwa pasar akan secara otomatis menyesuaikan diri
melalui mekanisme harga dan penawaran/demand, sehingga tidak diperlukan
intervensi aktif dari pemerintah.
Teori Keynesianisme:
Keynesianisme menganjurkan campur tangan aktif pemerintah dalam kebijakan
fiskal dan moneter untuk mengatasi fluktuasi ekonomi. Keynesianisme percaya
bahwa pasar tidak selalu mencapai keseimbangan secara otomatis dan sering kali
mengalami kegagalan pasar.
Dalam pandangan Keynesian, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal
(pengeluaran pemerintah dan pajak) dan kebijakan moneter (pengaturan suku bunga
dan penciptaan uang) untuk mempengaruhi tingkat pengangguran dan tingkat output.
2B. Pandangan Terhadap Pengangguran dan Krisis Ekonomi
Teori Klasik:
Teori klasik percaya bahwa pengangguran adalah fenomena sementara yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Mereka percaya bahwa pasar tenaga kerja akan mencapai keseimbangan jangka
panjang dengan sendirinya.
Ketika terjadi krisis ekonomi, teori klasik percaya bahwa pasar akan memperbaiki
dirinya sendiri melalui penyesuaian harga dan upaya individu. Mereka cenderung
menolak intervensi pemerintah dalam mengatasi krisis tersebut.
Teori Keynesianisme:
Keynesianisme menganggap pengangguran sebagai masalah yang serius yang
memerlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya. Mereka percaya
bahwa pasar tenaga kerja tidak selalu mencapai keseimbangan secara penuh dan
bahwa pengangguran dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Dalam menghadapi krisis ekonomi, Keynesianisme menganjurkan stimulus fiskal
dan moneter untuk meningkatkan permintaan agregat dan mengurangi
pengangguran. Pemerintah harus bertindak dengan cepat dan tegas untuk mengatasi
krisis ekonomi.
2C. Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi
Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatasi
kondisi ekonomi makro, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang
dihadapi selama beberapa tahun terakhir. Beberapa langkah yang diambil oleh
pemerintah Indonesia meliputi:
- Kebijakan Fiskal: Pemerintah telah meningkatkan pengeluaran publik untuk
pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang bertujuan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
- Kebijakan Moneter: Bank Indonesia telah menggunakan kebijakan moneter
untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ini termasuk pengaturan suku bunga dan kebijakan lainnya untuk
mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
- Stimulus Ekonomi: Pemerintah telah memberlakukan stimulus ekonomi dalam
bentuk insentif pajak, bantuan langsung kepada rumah tangga, dan dukungan
bagi sektor-sektor ekonomi tertentu untuk merangsang konsumsi dan investasi.
- Reformasi Struktural: Pemerintah terus melakukan reformasi struktural untuk
meningkatkan iklim investasi, memperbaiki infrastruktur, dan mengurangi
birokrasi guna meningkatkan daya saing ekonomi.
- Kebijakan Ketenagakerjaan: Pemerintah juga telah melakukan berbagai
langkah untuk meningkatkan keterlibatan tenaga kerja, seperti program
pelatihan keterampilan dan insentif untuk penciptaan lapangan kerja.
Maka, dengan mengambil langkah-langkah tersebut, pemerintah Indonesia
berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengendalikan
inflasi, dan mengurangi tingkat pengangguran. Meskipun tantangan masih ada,
langkah-langkah ini merupakan upaya untuk menghadapi kondisi ekonomi makro
yang kompleks dan beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Imaduddin, D. A. (2023). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2019-2021 (Doctoral dissertation, UIN
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).
Satuan, K. U., & Agustus, A. F. A. F. SOLUSI MENGATASI Pengangguran Di
Indonesia. KULTURA, 6884.
Awalunnisa, Y., Aditiya, R., Ainun, A. N., Sepkamala, D. D., & Mawar, M. (2023). PERANAN
PEMERINTAH DALAM STABILISASI PERTUMBUHAN EKONOMI DI
INDONESIA. Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 1(5), 621-626.

Anda mungkin juga menyukai