Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan


memperhatikan hubungan antara tingkat tabungan, pertumbuhan penduduk, dan
perkembangan teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi!
Jawab :
Kebijakan yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut:
a) Meningkatkan tabungan dan investasi.
Pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah.
Sedangkan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai
investasi yang dilakukan. Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu
sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat
penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyarakatnya.

b) Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.


Pendidikan merupakan salah satu investasi yang sangat berguna dalam pertumbuhan
ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi maka cenderung akan
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka
semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.

c) Mengembangkan infrastruktur.
Modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula.
Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan,
jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan
air, listrik dan jaringan telepon.

2. Jelaskan tiga pola konsumsi berdasarkan usia seseorang oleh Modigliani!


Jawab :
Teori konsumsi Modigliani disebut sebagai Hipotesis Daur Hidup. Teori ini menjelaskan
bahwa besarnya konsumsi tidak hanya bergantung pada besarnya pendapatan, namun juga
berdasarkan jumlah kekayaan yang dimiliki, dimana kekayaan ini dapat dihasilkan melalui
tabungan, investasi, penyisihan pendapatan, warisan, dsb. Selain itu, Modigliani menyatakan
bahwa faktor sosial ekonomi seseorang sangat mempengaruhi pola konsumsi seseorang
tersebut.
Teori ini membagi pola konsumsi seseorang menjadi tiga bagian berdasarkan usia seseorang:
1) Periode belum produktif.
Periode ini berlangsung sejak manusia lahir hingga pertama kali bekerja, berkisar
antara usia 0-20 tahun. Pada periode ini manusia belum menghasilkan pendapatan.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, mereka harus dibantu oleh anggota keluarga
lainnya yang terlah berpenghasilan. Seseorang cenderung menerima pendapatan yang
rendah pada usia muda, rasio tabungan berfluktuasi seiring dengan perkembangan
umur mereka yaitu orang muda akan mempunyai tabungan negative (dissaving).

2) Periode produktif.
Periode ini umumnya berlangsung dari usia sekitar 20 tahun. Selama periode ini,
tingkat penghasilan meningkat. Awalnya meningkat cepat dan mencapai puncaknya
pada usia sekitar 50 tahun. Setelah itu, tingkat pendapatan disposable menurun,
sampai akhirnya tidak mempunyai penghasilan lagi. Pada usia menengah pendapatan
seseorang cenderung tinggi, menabung dan membayar kembali pinjaman pada masa
muda mereka dan cenderung rendah pada usia tua.
3) Periode tidak produktif.
Periode ini berlangsung setelah usia seseorang melebihi 60 tahun. Pada periode ini
tidak memungkinkan mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Pada kategori
usia tua, orang cenderung akan mengambil tabungan yang dibuatnya di masa usia
menengah. Kemudian orang sudah tidak mampu lagi menghasilkan pendapatan
sendiri, sehingga bila ia tidak memiliki tabungan maka ia akan mengalami
kecenderungan dissaving.

3. Jelaskan terkait fluktuasi ekonomi dalam Neo-Keynesian!


Jawab :
Neo-Keynesian merupakan penerus ajaran Keynes yang banyak berjasa dalam
mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas
perekonomian. Keterkaitan dengan Neo-Keynesian adalah mereka membahas teori fluktuasi
ekonomi secara mendalam karena mereka memerlukan teori-teori yang mampu menjelaskan
apa yang menyebabkan perekonomian tidak stabil dan lebih penting lagi adalah apa tindakan
dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi
tersebut agar menjadi lebih stabil.
Bagi kaum Neo-Keynesian, fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab utama, yaitu:
a. Terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya
tingkat konsumsi.
b. Fluktuasi terjadi karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu
mendorong perekonomian pada keseimbangan full employment yang di
sebabkan oleh kakunya harga dan tingkat upah dalam mekanisme
penyesuaian. Ketidakseimbangan perekonomian yang berkaitan dengan
pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum Neo-Keynesian percaya
perlunya intervensi dalam pemerintah sebagai langkah koreksi.
4. Jelaskan kekurangan dari model DSGE!

Jawab :

DSGE merupakan model ekonomi ruang lingkup mikro yang menggabungkan sektor-sektor
ekonomi dalam satu kesatuan.
Kekurangannya yaitu kurang bisa dijadikan acuan untuk mengambil keputusan karena
model-model yang biasanya dibuat hanya berdasarkan pada data-data historis saja, sehingga
tidak sesuai dengan ekspektasi agen. Selain itu, kelemahan lain dari DSGE yaitu waktu dan
analisis yang dibutuhkan tidak sedikit, meskipun begitu model DSGE menjadi salah satu
solusi dalam masalah bank pada umumnnya yaitu memprediksi keadaan ekonomi di masa
mendatang. Lingkup yang besar karena model ini hanya terdiri dari beberapa variabel.

5. Jelaskan dampak krisis Amerika dan Eropa kepada perekonomian indonesia periode
2007-2012 melalui berbagi jalur yang telah diuraikan!
Jawab :
Dampak krisis Amerika dan Eropa kepada perekonomian Indonesia periode 2007-2012
melalui berbagai jalur, antara lain sebagai berikut:
a) Jalur gangguan di pasar uang internasional dan penyesuaian portofolio.
Kolapsnya pasar uang internasional yang dipicu oleh kehancuran di pasar uang di
Amerika Serikat segera merambat ke seluruh dunia. Besarnya kerugian yang terjadi
pada Lembaga-lembaga keuangan akibat kepemilikan sekuritas yang terkait dengan
subprime mortgage Amerika Serikat dan krisis kepercayaan di antara pelaku pasar
uang dengan cepat memunculkan perilaku risk aversion yang berkelebihan, risk
aversion juga menyebabkan terjadinya realokasi dan rekomposisi portofolio para
pemodal.

b) Jalur Makroekonomi (macroeconomic links)


Dampak jalur makroekonomi merupakan dampak ikutan dari apa yang terjadi di
sektor finansial, yakni berupa melesunya aktivitas perekonomian di Amerika Serikat
dan negara-negara Eropa lainnya. Transmisi dari dampak ini dapat berjalan melalui
beberapa jalur, di antaranya adalah:
 Perdagangan dan Harga Komoditas
 Remittances
 Foreign Direct Investment (FDI)
 Hibah

6. Jelaskan dampak negatif dan dampak positif krisis moneter bagi Indonesia!
Jawab :
Dampak negatif krisis moneter bagi Indonesia, yaitu antara lain:
a) Semakin melemahnya kurs rupiah terhadap kurs dollar Amerika.
b) Pemerintah melikuidasi (membubarkan) 16 Bank yang bermasalah.
c) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang dibentuk pemerintah untuk
mengawasi puluhan bank di Indonesia (LKBI), menyebabkan manipulasi besar-
besaran karena harga LKBI yang murah.
d) Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meningkat.
e) Bahan pokok di pasaran mulai menipis, akibatnya harga naik dan biaya hidup
semakin tinggi.
Dampak positif krisis moneter bagi Indonesia, yaitu antara lain:
a) Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi yang
memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
b) Meningkatnya ekspor, khususnya di bidang pertanian.
c) Adanya perbaikan dalam neraca berjalan.
d) Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
e) Arus masuk turis asing akan lebih besar.
7. Jelaskan strategi/kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam menghadapi
krisis global 2008/2009. Menurut pendapat Anda apakah kebijakan tersebut berhasil?

Jawab :
Strategi/kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis global
2008/2009, antara lain sebagai berikut:

1. Kebijakan Moneter dan Perbankan


Kebijakan moneter dan perbankan yang diambil antara lain:
a) Kebijakan pelonggaran likuiditas BI
b) PERPPU No. 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23 Tahun 1999
Tentang Bank Indonesia.
c) PERPPU No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan UU No. 24 Tahun 2004 Tentang
Lembaga Penjamin Simpanan

2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang diambil yaitu sbb:
a) Program Stimulus Fiskal 2009.
b) Optimalisasi Penyerapan APBN 2009.

3. Kebijakan Penguatan Sektor Riil


Secara garis besar, program pengamanan sektor riil dalam upaya mengantisipasi dampak
krisis keuangan antara lain:
a) Penguatan ekspor barang dan jasa.
b) Pengamanan pasar dalam negeri dan penggunaan produk dalam negeri.
c) Pengamanan sektor riil.
Menurut saya, kebijakan tersebut berhasil karena terbukti cukup ampuh dalam
menyelamatkan Indonesia untuk survive dalam kondisi krisis global maupun pasca krisis

Anda mungkin juga menyukai