c) Mengembangkan infrastruktur.
Modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula.
Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan,
jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan
air, listrik dan jaringan telepon.
2) Periode produktif.
Periode ini umumnya berlangsung dari usia sekitar 20 tahun. Selama periode ini,
tingkat penghasilan meningkat. Awalnya meningkat cepat dan mencapai puncaknya
pada usia sekitar 50 tahun. Setelah itu, tingkat pendapatan disposable menurun,
sampai akhirnya tidak mempunyai penghasilan lagi. Pada usia menengah pendapatan
seseorang cenderung tinggi, menabung dan membayar kembali pinjaman pada masa
muda mereka dan cenderung rendah pada usia tua.
3) Periode tidak produktif.
Periode ini berlangsung setelah usia seseorang melebihi 60 tahun. Pada periode ini
tidak memungkinkan mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Pada kategori
usia tua, orang cenderung akan mengambil tabungan yang dibuatnya di masa usia
menengah. Kemudian orang sudah tidak mampu lagi menghasilkan pendapatan
sendiri, sehingga bila ia tidak memiliki tabungan maka ia akan mengalami
kecenderungan dissaving.
Jawab :
DSGE merupakan model ekonomi ruang lingkup mikro yang menggabungkan sektor-sektor
ekonomi dalam satu kesatuan.
Kekurangannya yaitu kurang bisa dijadikan acuan untuk mengambil keputusan karena
model-model yang biasanya dibuat hanya berdasarkan pada data-data historis saja, sehingga
tidak sesuai dengan ekspektasi agen. Selain itu, kelemahan lain dari DSGE yaitu waktu dan
analisis yang dibutuhkan tidak sedikit, meskipun begitu model DSGE menjadi salah satu
solusi dalam masalah bank pada umumnnya yaitu memprediksi keadaan ekonomi di masa
mendatang. Lingkup yang besar karena model ini hanya terdiri dari beberapa variabel.
5. Jelaskan dampak krisis Amerika dan Eropa kepada perekonomian indonesia periode
2007-2012 melalui berbagi jalur yang telah diuraikan!
Jawab :
Dampak krisis Amerika dan Eropa kepada perekonomian Indonesia periode 2007-2012
melalui berbagai jalur, antara lain sebagai berikut:
a) Jalur gangguan di pasar uang internasional dan penyesuaian portofolio.
Kolapsnya pasar uang internasional yang dipicu oleh kehancuran di pasar uang di
Amerika Serikat segera merambat ke seluruh dunia. Besarnya kerugian yang terjadi
pada Lembaga-lembaga keuangan akibat kepemilikan sekuritas yang terkait dengan
subprime mortgage Amerika Serikat dan krisis kepercayaan di antara pelaku pasar
uang dengan cepat memunculkan perilaku risk aversion yang berkelebihan, risk
aversion juga menyebabkan terjadinya realokasi dan rekomposisi portofolio para
pemodal.
6. Jelaskan dampak negatif dan dampak positif krisis moneter bagi Indonesia!
Jawab :
Dampak negatif krisis moneter bagi Indonesia, yaitu antara lain:
a) Semakin melemahnya kurs rupiah terhadap kurs dollar Amerika.
b) Pemerintah melikuidasi (membubarkan) 16 Bank yang bermasalah.
c) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang dibentuk pemerintah untuk
mengawasi puluhan bank di Indonesia (LKBI), menyebabkan manipulasi besar-
besaran karena harga LKBI yang murah.
d) Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meningkat.
e) Bahan pokok di pasaran mulai menipis, akibatnya harga naik dan biaya hidup
semakin tinggi.
Dampak positif krisis moneter bagi Indonesia, yaitu antara lain:
a) Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi yang
memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
b) Meningkatnya ekspor, khususnya di bidang pertanian.
c) Adanya perbaikan dalam neraca berjalan.
d) Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
e) Arus masuk turis asing akan lebih besar.
7. Jelaskan strategi/kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam menghadapi
krisis global 2008/2009. Menurut pendapat Anda apakah kebijakan tersebut berhasil?
Jawab :
Strategi/kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis global
2008/2009, antara lain sebagai berikut:
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang diambil yaitu sbb:
a) Program Stimulus Fiskal 2009.
b) Optimalisasi Penyerapan APBN 2009.