Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risty Aprissa

No. Absen : 32
Tugas : Ekonomi Makro

Soal
1. Apa perbedaan GDP dan GNP? Menurut anda di Indonesia mana yang lebih baik
antara GDP yang tinggi atau GNP yang tinggi? Jelaskan!
2. Inflasi berpengaruh daya beli sehingga dampaknya terasa oleh berbagai pihak.
Menurut anda, siapa sajakah pihak yang dirugikan dan yang tidak dirugikan oleh
inflasi? Jelaskan!
Jawaban
1. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada di dalam
wilayah hukum suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut warga
negara dari negara yang bersangkutan. Pengertian ini sering disebut sebagai konsep
kewilayahan. Sedangkan, Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto
(PNB) merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk warga
negara suatu negara, baik yang berada di dalam negeri maupun yang ada di luar
negeri. Pengertian ini sering disebut sebagai konsep kewarganegaraan.
Menurut saya, di Indonesia akan lebih baik jika GDP yang tinggi. Alasannya karena
selama ini GDP diyakini sebagai salah satu indikator penting yang mengukur
kesehatan perekonomian sebuah negara.

2. Pihak-pihak yang dirugikan saat terjadinya inflasi, antara lain:


 Orang-orang yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap,
naiknya harga barang-barang dan jasa mengakibatkan jumlah barang-barang
dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan
riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada
saat terjadi inflasi sulit diharapkan.
 Konsumen, karena harus membayar lebih mahal sehingga barang yang
diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.
 Para kontraktor, karena harus mengeluarkan biaya tambahan agar dapat
menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan oleh terjadinya inflasi
dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek
yang dikerjakan.
 Para kreditor/pemberi pinjaman, karena nilai riil dari pinjaman yang telah
diberikan menjadi lebih kecil akibat terjadinya inflasi.
 Para penabung, karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan
dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi.
Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang
ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum
terjadi inflasi.
Pihak-pihak yang tidak dirugikan saat terjadinya inflasi, antara lain:
 Para pedagang, yaitu pada saat terjadinya inflasi menggunakan kesempatan
memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga,
karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar.
 Para pengusaha, pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki
stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
 Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan
spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum
terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat terjadinya inflasi,
sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka
 Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang
naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi
peminjam membayar kembali sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum
terjadi inflasi

Anda mungkin juga menyukai