Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risty Aprissa

NIM : 20190102088
Tugas : Ekonomi Makro

Soal
1. Apa sajakah cakupan studi ilmu makro ekonomi?
2. Apa saja inti pemikiran dari keynesian?

Jawaban
1. Cakupan studi ilmu makro ekonomi membahas hal-hal seputar ekonomi secara
keseluruhan. Secara umum terdapat 3 cakupan utama dari ekonomi makro yang
meliputi: pendapatan & pengeluaran, pengangguran, serta inflasi & deflasi.
 Pendapatan & pengeluaran
Pendapatan dan pengeluaran nasional termasuk dalam cakupan ekonomi makro
yang utama. Pengeluaran nasional adalah total nilai seluruh produksi negara pada
masa dan waktu yang sudah ditentukan. Ruang lingkup pengeluaran biasa diukur
dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Semua yang diproduksi dan dijual akan
menghasilkan pendapatan negara.
 Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu dari cakupan ekonomi makro yang dipelajari
dalam cabang ilmu ini. Pengangguran merupakan orang yang tidak bekerja dan
tidak berpenghasilan meski dalam usia produktif. Tingkat pengangguran di
Indonesia cukup tinggi. Dalam ilmu ekonomi, data jumlah pengangguran dapat
diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa
pekerjaan yang ada di dalam usia kerja.
 Inflasi & deflasi
Cakupan makro ekonomi berikutnya adalah inflasi dan deflasi. Dalam ilmu
ekonomi, kenaikan harga disebut dengan inflasi. Lalu ketika harga menurun, maka
terjadilah deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga ini dengan menggunakan
indeks harga.

2. Inti pemikiran dari Keynesian, yaitu sebagai berikut:


 Keynes menyatakan bahwa permintaan akan uang untuk spekulasi saat ini tinggi
apabila tingkat bunga saat ini rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini
rendah apabila tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan yang
berkebalikan.

 Asumsi dasar bahwa ekonomi bekerja penuh atau full employment, tingkat harga
yang fleksibel dan informasi yang dimiliki secara sempurna adalah tidak benar
dan bertentangan dengan realita serta tidak akan tercapai dalam jangka pendek
bahkan juga dalam jangka panjang. Menurut Keynes, pasar tenaga kerja jauh dari
seimbang karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permintaan dan penawaran
hampir tidak pernah seimbang yang menyebabkan kenaikan jumlah angka
pengangguran. Selain itu, lambatnya reaksi rasional dari para pelaku ekonomi
dapat menyebabkan tidak terjadinya full employment.

 Keynes berpendapat tentang kebijakan makro. Keynes mengatakan bagaimana


peran pemerintah dalam mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian
mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi full employment-nya. Keynes
menyarankan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme
pasar. Hingga batas tertentu, peran pemerintah justru diperlukan. Misalnya, jika
terjadi pengangguran, pemerintah dapat bisa memperbesar pengeluarannya untuk
memperluas lapangan pekerjaan. Dengan demikian, sebagian tenaga kerja yang
menganggur dapat bekerja, yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai