Anda di halaman 1dari 7

1. Apa sajakah cakupan studi ilmu makro ekonomi?

Cakupan studi ilmu makro ekonomi membahas hal-hal seputar ekonomi secara
keseluruhan. Secara umum terdapat 3 cakupan utama dari ekonomi makro yang meliputi:
pendapatan & pengeluaran, pengangguran, serta inflasi & deflasi.
 Pendapatan & pengeluaran
Pendapatan dan pengeluaran nasional termasuk dalam cakupan ekonomi makro
yang utama. Pengeluaran nasional adalah total nilai seluruh produksi negara pada
masa dan waktu yang sudah ditentukan. Ruang lingkup pengeluaran biasa diukur
dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Semua yang diproduksi dan dijual akan
menghasilkan pendapatan negara.
 Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu dari cakupan ekonomi makro yang dipelajari
dalam cabang ilmu ini. Pengangguran merupakan orang yang tidak bekerja dan
tidak berpenghasilan meski dalam usia produktif. Tingkat pengangguran di
Indonesia cukup tinggi. Dalam ilmu ekonomi, data jumlah pengangguran dapat
diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa
pekerjaan yang ada di dalam usia kerja.
 Inflasi & deflasi
Cakupan makro ekonomi berikutnya adalah inflasi dan deflasi. Dalam ilmu
ekonomi, kenaikan harga disebut dengan inflasi. Lalu ketika harga menurun, maka
terjadilah deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga ini dengan menggunakan
indeks harga.

2. Apa saja inti pemikiran dari keynesian?


Inti pemikiran dari Keynesian, yaitu sebagai berikut:
 Keynes menyatakan bahwa permintaan akan uang untuk spekulasi saat ini tinggi
apabila tingkat bunga saat ini rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini
rendah apabila tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan yang
berkebalikan.

 Asumsi dasar bahwa ekonomi bekerja penuh atau full employment, tingkat harga
yang fleksibel dan informasi yang dimiliki secara sempurna adalah tidak benar
dan bertentangan dengan realita serta tidak akan tercapai dalam jangka pendek
bahkan juga dalam jangka panjang. Menurut Keynes, pasar tenaga kerja jauh dari
seimbang karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permintaan dan penawaran
hampir tidak pernah seimbang yang menyebabkan kenaikan jumlah angka
pengangguran. Selain itu, lambatnya reaksi rasional dari para pelaku ekonomi
dapat menyebabkan tidak terjadinya full employment.

 Keynes berpendapat tentang kebijakan makro. Keynes mengatakan bagaimana


peran pemerintah dalam mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian
mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi full employment-nya. Keynes
menyarankan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme
pasar. Hingga batas tertentu, peran pemerintah justru diperlukan. Misalnya, jika
terjadi pengangguran, pemerintah dapat bisa memperbesar pengeluarannya untuk
memperluas lapangan pekerjaan. Dengan demikian, sebagian tenaga kerja yang
menganggur dapat bekerja, yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
3. Apa perbedaan GDP dan GNP? Menurut anda di Indonesia mana yang lebih baik
antara GDP yang tinggi atau GNP yang tinggi? Jelaskan!
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada di dalam wilayah
hukum suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut warga negara dari
negara yang bersangkutan. Pengertian ini sering disebut sebagai konsep kewilayahan.
Sedangkan, Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk warga negara suatu negara, baik yang
berada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Pengertian ini sering disebut sebagai
konsep kewarganegaraan. Menurut saya, di Indonesia akan lebih baik jika GDP yang tinggi.
Alasannya karena selama ini GDP diyakini sebagai salah satu indikator penting yang
mengukur kesehatan perekonomian sebuah negara.
4. Inflasi berpengaruh daya beli sehingga dampaknya terasa oleh berbagai pihak.
Menurut anda, siapa sajakah pihak yang dirugikan dan yang tidak dirugikan oleh
inflasi? Jelaskan!
Pihak-pihak yang dirugikan saat terjadinya inflasi, antara lain:
 Orang-orang yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap,
naiknya harga barang-barang dan jasa mengakibatkan jumlah barang-barang
dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan
riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada
saat terjadi inflasi sulit diharapkan.
 Konsumen, karena harus membayar lebih mahal sehingga barang yang
diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.
 Para kontraktor, karena harus mengeluarkan biaya tambahan agar dapat
menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan oleh terjadinya inflasi
dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek
yang dikerjakan.
 Para kreditor/pemberi pinjaman, karena nilai riil dari pinjaman yang telah
diberikan menjadi lebih kecil akibat terjadinya inflasi.
 Para penabung, karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan
dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi.
Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang
ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum
terjadi inflasi.
Pihak-pihak yang tidak dirugikan saat terjadinya inflasi, antara lain:
 Para pedagang, yaitu pada saat terjadinya inflasi menggunakan kesempatan
memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga,
karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar.
 Para pengusaha, pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki
stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
 Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan
spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum
terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat terjadinya inflasi,
sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka
 Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang
naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi
peminjam membayar kembali sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum
terjadi inflasi
5. Mengapa pengeluaran aktual selalu berbeda dari pengeluaran yang direncanakan?
Jelaskan!

Perusahaan mungkin terlibat dalam investasi persediaan yang tidak direncanakan dikarenakan
penjualannya tidak memenuhi harapan. Ketika perusahaan menjual lebih sedikit produk
mereka dari yang direncanakan, maka stok persediaan mereka secara otomatis meningkat;
sebaliknya, ketika perusahaan menjual lebih banyak dari yang direncanakan, maka stok
persediaan mereka akan menurun. Karena perubahan yang tidak direncanakan dalam
persediaan ini diperhitungkan sebagai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka
pengeluaran aktual bisa saja di atas ataupun di bawah pengeluaran yang direncanakan.
6. Jelaskan dampak (a) kenaikan pajak dan (b) kenaikan belanja pemerintah terhadap
pendapatan nasional! Petunjuk: Gunakan kurva perpotongan Keynesian sebagai
alat analisisnya.

Setelah menganalisis dari kurva perpotongan Keynesian, dapat diambil kesimpulan bahwa
kebijakan fiskal berupa pajak dan belanja pemerintah akan meningkatkan atau menurunkan
pengeluaran yang direncanakan untuk semua tingkat pendapatan. Peningkatan belanja
pemerintah maupun pengurangan pajak menggeser kurva pengeluaran yang direncanakan ke
atas sehingga tercipta kondisi ekuilibrium baru dengan pendapatan Y yang lebih besar.
Sementara pengurangan belanja pemerintah atau peningkatan pajak menggeser kurva
pengeluaran yang direncanakan ke bawah sehingga tercipta kondisi ekuilibrium baru dengan
pendapatan Y yang lebih kecil.
7. Penentu utama investasi adalah tingkat penjualan dan tingkat bunga.
Pernyataan tersebut benar.
Karena tingkat penjualan dan tingkat bunga merupakan penentu utama investasi. Tingkat
penjualan mempengaruhi pendapatan. Seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari
penjualan akan memberikan gambaran kepada pihak perusahaan mengenai jenis-jenis
investasi yang mempunyai prospek baik untuk dilaksanakan. Selain itu, suku bunga
merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi, karena sebagian besar
investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan
mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia
akan melakukan investasi.
8. Kurva IS adalah miring ke bawah karena keseimbangan pasar barang menyiratkan
bahwa peningkatan pajak mengarah ke tingkat output yang lebih rendah.
Pernyataan tersebut benar.
Peningkatan atau penurunan pajak akan mempengaruhi pengeluaran (output) yang
direncanakan. Semakin tinggi pajak yang ditetapkan, maka akan semakin menurun tingkat
output. Sebab, ketika terjadi kenaikan pajak maka masyarakat akan cenderung mengurangi
daya beli yang juga akan mengurangi tingkat investasi dan produksi.

9. Jika semua variabel eksogen dalam IS adalah konstan, maka tingkat output yang
lebih tinggi dapat dicapai hanya dengan menurunkan tingkat bunga.
Pernyataan tersebut salah.
Tingkat bunga akan mempengaruhi para investor untuk melakukan investasi. Semakin tinggi
bunga yang ditetapkan, maka akan semakin banyak investor yang menanamkan modal.
Sehingga akan memperbesar peluang produksi. Output yang dihasilkan pun akan semakin
tinggi akibat dari besarnya kegiatan produksi.

10. Peningkatan belanja pemerintah menyebabkan penurunan investasi.


Pernyataan tersebut salah.
Kebijakan fiskal yang ekspansif dinilai dapat mendorong investasi melalui peningkatan
Agregat Demand (permintaan Agregat). Keynes berpendapat peningkatan permintaan agregat
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan investasi dan selanjutnya akan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi. Menurut Keynes hal ini dikarenakan dengan adanya kebijakan fiskal
ekspansif dari pemerintah akan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya
daya beli masyarakat maka akan meningkatkan jumlah permintaan yang pada akhirnya
mendorong peningkatan produksi. Kebijakan fiskal ekspansif ditandai dengan peningkatan
belanja pemerintah. Salah satu tujuan peningkatan belanja pemerintah ini adalah untuk
meningkatkan investasi. Dengan meningkatnya belanja pemerintah, tentu anggaran untuk
membuat sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan investasi bisa lebih besar.

11. Jika pengeluaran pemerintah dan pajak meningkat dengan jumlah yang sama,
kurva IS tidak bergeser.
Penyataan tersebut benar.
Dikarenakan kurva IS akan bergeser oleh adanya perubahan pengeluaran otonom. Perubahan
pengeluaran otonom termasuk kenaikan pengeluaran pemerintah dan penurunan pajak yang
akan mengakibatkan kurva IS bergeser ke kanan.

12. Pada tahun 2016 pemerintah Indonesia menjalankan program Tax Amnesty bagi
seluruh wajib pajak yang ingin menyelesaikan berbagai persoalan pajak yang mereka
hadapi sebelumnya. Gunakan pendekatan AD-AS untuk menganalis masing-masing
kasus berikut.
A. Jika program Tax Amnesty ini secara umum dapat dianggap sebagai pengurangan
beban pajak bagi masyarakat, jelaskan dampak kebijakan program Tax Amnesty
terhadap perekonomian Indonesia.
Tax Amnesty merupakan sarana pemerintah untuk menaikkan pendapatan negara dari sektor
pajak. Tax Amnesty sendiri di Indonesia mulai diberlakukan sejak tahun 2016 sesuai dengan
UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, yakni wajib pajak hanya perlu
mengungkap harta dan membayar tebusan pajak sebagai pajak pengampunan atas harta yang
selama ini tidak pernah dilaporkan. Sehingga dengan ini wajib pajak yang sebelumnya tidak
patuh untuk membayar pajak akan mendapat pengampunan dan membayar tebusan sesuai
undang-undang di atas. Tax Amnesty juga menjadi cara pemerintah untuk menertibkan wajib
pajak agar patuh dalam membayar pajak, terlebih masyarakat Indonesia yang mempunyai
harta kekayaan di luar negeri. Dengan Tax Amnesty ini harta kekayaan masyarakat yang
disimpan di negara bebas pajak akan kembali ke Indonesia. Sehingga diharapkan wajib pajak
akan teratur membayar pajak yang akan meningkatkan penerimaan pemerintah. Pajak sebagai
sumber penghasilan utama bagi negara Indonesia terbagi menjadi tujuh sektor, yakni pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan
bangunan, pajak ekspor, pajak perdagangan internasional, serta bea masuk dan cukai. Namun
pajak yang dikenai amnesty hanya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak atas
penjualan jasa atau barang mewah. Dengan Tax Amnesty ini, diharapkan pemasukan negara
akan meningkat dan juga yang pasti akan mendongkrak perekonomian Indonesia pada tahun
diberlakukannya Tax Amnesty tersebut, tidak untuk jangka panjang.

B. Berdasarkan jawaban pada poin (a) di atas, apakah menurut Anda ada dampak
negatif dari kebijakan Tax Amnesty tersebut? Jika ada jelaskan pilihan kebijakan apa
yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak negatif program Tax
Amnesty?
Efek negatif dari Tax Amnesty adalah kurang seriusnya masyarakat Indonesia untuk
membayar pajak dan timbulnya kecemburuan sosial. Tax Amnesty hanya akan menjadi
kecemburuan sosial masyarakat Indonesia. Sebab akan ada anggapan masyarakat yang
selama ini patuh membayar pajak merasa tidak adil melihat orang yang tidak patuh
membayar pajak diampuni dengan program Tax Amnesty. Tax Amnesty juga tidak bagus
untuk perekonomian Indonesia dalam jangka panjang. Sebab akan banyak ketidakpatuhan
masyarakat untuk membayar pajak apabila Tax Amnesty ini dilakukan secara berulang.
Masyarakat akan menganggap remeh pemerintah dan lebih memilih untuk menunggu
datangnya Tax Amnesty jilid berikutnya. Jika Tax Amnesty terus dilakukan dalam jangka
panjang akan berdampak pada pendapatan pemerintah dari pajak akan menurun. Sebab
masyarakat yang seharusnya membayar pajak sesuai dengan peraturan wajib pajak yang
berlaku justru mendapat keringanan. Saran saya daripada pemerintah berulang kali
melakukan Tax Amnesty yang justru merugikan perekonomian negara, lebih baik
menertibkan UU tentang pajak agar masyarakat lebih patuh lagi untuk membayar pajak.
Sebab Tax Amnesty diberlakukan karena masyarakat Indonesia tidak patuh untuk membayar
pajak. Pemerintah diharapkan juga lebih ketat lagi dalam mengawasi kekayaan masyarakat,
jangan sampai banyak banyak yang ditimbun di negara bebas pajak. Pemerintah juga harus
lebih bijak lagi dalam melakukan pengawasan daftar kekayaan masyarakat, sehingga
pemerintah dapat mengontrol wajib pajak serta menertibkannya lewat harta kekayaan yang
dilaporkan secara berkala. Sanksi bagi masyarakat yang tidak membayar atau telat pajak juga
harus diberlakukan, demi kedisiplinan masyarakat Indonesia. Jika masyarakat disiplin
membayar pajak, maka pendapatan negara akan meningkat yang tentunya dapat memperbaiki
perekonomian Indonesia. Jika perekonomian Indonesia meningkat, pendapatan perkapita juga
akan meningkat, tentunya yang akan merasakan kenyamanannya juga masyarakat yang
menjadi wajib pajak.
13. Jelaskan dampak kenaikan pajak kepada output dan harga nasional. Gunakan
kerangka AD-AS!
 Apabila pajak naik maka harga barang yang ditawarkan juga naik dan permintaan
akan menurun sehingga memengaruhi jumlah keseimbangan. Apabila pajak turun
maka harga barang yang ditawarkan juga turun dan permintaan akan naik.

 Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik karena penjual akan mengalihkan sebagian beban pajak ke pembeli.

 Kenaikan pajak dapat menyebabkan inflasi. Inflasi adalah keadaan dimana terjadi
kenaikkan harga secara umum dan berlangsung cukup lama dan mengatasinya dengan
kebijakan moneter serta kebijakan fiskal.

Anda mungkin juga menyukai