EKONOMI BISNIS
OLEH:
MUHAMAD RAHMAN
S1B121093
DOSEN PENGAMPU:
H. MAKMUR KAMBOLONG.,SE., M.Si
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI BISNIS
FAKUTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
A. INFLASI
1. Pengertian Inflasi
Kata Inflasi tentu sudah tak asing lagi di telinga, apalagi jika
menyangkut pemberitaan stabilitas perekonomian. Secara umum,
inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga
barang dan jasa.
2. Penyebab Inflasi
Penyebab inflasi lainnya yakni adanya peningkatan biaya produksi,
bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Penyebab
inflasi berikutnya perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi
atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan terakhir penyebab
inflasi karena kekacauan ekonomi dan politik seperti yang terjadi di
Indonesia saat kerusuhan tahun 1998.
3. Dampak inflasi
Dampak inflasi sendiri seringkali identik dengan efek negatif karena
kenaikan harga barang sehingga membuat daya beli masyarakat
menurun, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
4. Perhitungan Inflasi
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya.
B. INVESTASI
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah bentuk penanaman aset atau dana perusahaan atau
individu untuk jangka waktu tertentu untuk mencapai pengembalian
yang lebih tinggi di masa depan. Ada banyak hal yang terkait dengan
kegiatan ini, beberapa di antaranya adalah sarana dan tujuan dari
investasi itu sendiri. Istilah “penanaman modal” bukanlah bahasa
asing bagi mereka yang telah lama berkecimpung dalam dunia
penanaman modal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2. Jenis-Jenis Investasi
Jenis Investasi Berdasarkan Waktunya:
a. Jangka Pendek
Sesuai dengan namanya, jenis investasi ini relatif berumur pendek
dengan hasil yang terlihat setelah 3-12 bulan. Istilah lain dari
investasi jangka pendek adalah investasi sementara untuk
mengamankan aset sambil menunggu peluang investasi lain yang
memberikan imbal hasil yang lebih optimal.
b. Jangka Panjang
Tidak seperti investasi jangka pendek, investasi jangka panjang
termasuk dalam kategori investasi yang membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk menunjukkan hasil dan pengembaliannya.
Misalnya, dibutuhkan waktu hingga 10 tahun bagi banyak investor
untuk menjualnya dan menghasilkan keuntungan. Banyak investasi
jangka panjang baru saja dibeli tanpa dijual kembali.
Portofolio surat berharga terdiri dari produk pasar uang, obligasi dan
saham. Grameds tidak perlu dana atau modal jutaan rupiah untuk
berinvestasi di produk ini. Ini karena Grameds hanya bisa memilih
dana investasi dengan dana minimal 100.000 rupiah.
b. Saham
Alat investasi ini paling dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Mungkin Grameds salah satu orang yang memilih saham sebagai
sarana investasi. Artinya, ketika Grameds membeli saham di
perusahaan yang terdaftar, Grameds menjadi pemegang saham
perusahaan itu dan berhak atas dividen yang sama dengan
persentase saham yang Grameds miliki di perusahaan itu.
d. Obligasi
Obligasi adalah sertifikat utang jangka menengah hingga jangka
panjang yang dapat dialihkan. Obligasi mencakup komitmen bahwa
penerbit membayar bunga dalam bentuk bunga selama jangka
waktu tertentu dan pada waktu tertentu membayar pokok utang
kepada pemegang obligasi. Pendapatan bunga pemegang obligasi
adalah kupon.
e. Deposito Tetap
Metode investasi lainnya adalah deposito berjangka yang dapat
dilakukan di bank. Deposito berjangka ini memiliki bunga yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Selain itu, deposito
berjangka memiliki tenggat waktu yang pasti, biasanya 3-12 bulan.
Jika Grameds menarik dana sebelum batas waktu yang ditentukan,
maka akan didenda oleh bank terkait. Semakin tinggi jumlah nominal
yang Grameds masukkan sebagai deposit, semakin tinggi keuntungan
Grameds.
f. Properti
Biasanya orang akan sangat tertarik dengan jenis investasi ini jika
sudah memiliki modal yang cukup. Seperti yang Grameds ketahui,
tanah dan bangunan merupakan investasi jangka panjang yang
sangat menjanjikan. Nilai properti yang terus meningkat dari tahun ke
tahun mencapai 15 sampai 20% tentu sangat menarik. Apalagi jika
lokasinya strategis.
g. Asuransi
4. Manfaat Investasi:
Melawan Inflasi
Menambah Sumber Pemasukan
Mencapai Tujuan Finansial Yang Lebih Cepat
Meningkatkan Kekayaan Atau Set
Memenuhi Kebutuhan Di Masa Depan
Gaya hidup sederhana Atau Hemat
Terhindar Dari Hutang
Suku bunga tunggal besarannya akan selalu sama dari awal sampai
akhir. Sedangkan, suku bunga majemuk bunga besarannya tidak
sama setiap periode. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih
terperinci.
i = Bunga
p = Jumlah Pokok
r = Suku Bunga
t = Durasi pinjaman
Diketahui:
p = 24.000.000
r = 8% atau 0,08
t = 5 tahun
Ditanyakan: nilai i
i=pxrxt
Bunga = 9.600.000
Na = Nt(1+i)n
Na = nilai akhir
Nt = nilai tunai
n = jangka waktu
Diketahui:
Nt = Rp20.000.000
i = 2% atau 0,02
Na = Nt(1+i)n
Na = Rp20.000.000 (1+0,02)12
Na = Rp20.000.000 (1,02)12
Na = Rp25.364.836
Kesimpulan
Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang. Persentase dari pokok
utang yang dibayarkan sebagai balas jasa dalam suatu periode
tertentu disebut sebagai suku bunga.
Di saat tingkat inflasi tinggi, di mana harga umum barang dan jasa
mengalami kenaikan, maka bank sentral harus membuat kebijakan
untuk menurunkan inflasi. Ketika tingkat inflasi tinggi, untuk
mengendalikannya, bank sentral menaikkan tingkat suku bunga agar
tingkat inflasi menurun.
Ketika tingkat bunga untuk kartu kredit dan hipotek meningkat, maka
jumlah uang yang bisa dibelanjakan oleh konsumen akan berkurang.
Oleh karena konsumen masih harus membayar tagihan mereka,
maka dapat mengakibatkan pendapatan rumah tangga menjadi lebih
sedikit.
Ketika hal itu terjadi, maka konsumen hanya memiliki sedikit uang
untuk anggaran lainnya, sehingga keuntungan bisnis pun menurun
dan akan membebani pendapatan juga harga aset investasi, terutama
saham.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, konsumen akan lebih banyak
membelanjakan uang mereka. Binsis akan menikmati kemampuan
mereka dalam membiayai biaya operasi, akuisisi, dan ekspansi pada
tingkat yang lebih murah, sehingga meningkatkan potensi
pendapatan mereka di masa depan yang pada akhirnya
menyebabkan harga aset investasi, terutama saham meningkat.