Nim : 3403170236
Kelas : Akuntansi H
1. Ditahun berapakah Indonesia mengalami Krisis Ekonomi? Dan apa yang terjadi pada
saat itu? Jelaskan
Jawaban :
Jawaban :
Krisis tersebut didahului oleh suatu euphoria, adanya pertumbuhan yang tinggi dalam
kurun waktu yang lama yang digambarkan sebagai economic miracle a.l. oleh Bank
Dunia) timbul perkembangan yang menampakkan tanda-tanda adanya bubbles seperti
ekspansi real estates yang kelewat besar dan pertumbuhan pasar saham yang luar biasa
bersamaan dengan masuknya dana luar negeri berjangka pendek secara berlebihan).
Dalam keadaan tersebut kemudian timbul gejolak yang menyebabkan suatu distressdan
melalui dampak penularan yang sistemik (contagion effects) menjadi krisis. Krisis
tersebut semula terjadi di sektor keuangan-perbankan, kemudian melebar menjadi krisis
ekonomi yang secara sistemik melebar menjadi krisis sosial, politik dan akhirnya krisis
kepemimpinan nasional.
3. Saat terjadi krisis ekonomi di indonesia, berapakah jumlah penduduk miskin yang
tercatat?
Jawaban :
Akibat krisis ekonomi yang terus berkelanjutan sampai dengan akhir 1998, jumlah
penduduk miskin diperkirakan telah menjadi 49,5 juta orang, atau sekitar 24,2% dari
jumlah penduduk Indonesia.
Jawaban :
Perlu dicatat bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin tersebut tidak sepenuhnya
terjadi akibat adanya krisis ekonomi, melainkan sebagian terjadi karena perubahan
standar yang digunakan. Namun demikian perlu dicatat bahwa perubahan dari standar
1996 ke 1998 terjadi bukan semata – mata karena pergeseran pola konsumsi. Tetapi lebih
karena perluasan cakupan komoditi yang diperhitungkan dalam kebutuhan yang
dilakukan agar standar kemiskinan dapat mengukur tingkat kemiskinan secara lebih
realistis.
5. Selain indonesia, negara Asia mana juga yang mengalami krisis ekonomi yang
kejadiannya hampir mirip dengan Indonesia?
Jawaban :
6. Apa yang mendasari seseorang menganalisis kejadian krisis ekonomi yang terjadi di
dunia?
Jawaban :
Analisis mengenai terjadinya krisis di Asia, termasuk Indonesia, banyak dilakukan sejak
timbulnya gejolak yang berkembang menjadi krisis ini. Hal ini akan berlangsung cukup
lama, menganalisis mengenai sebab terjadinya, pola-pola proses terjadinya, kesamaan dan
perbedaan kasus yang satu dengan yang lain, mengapa demikian dan bagaimana
menghindarinya di masa depan atau apa yang dapat diambil sebagai pelajaran dari krisis
ini.
Jawaban :
2. Kemiskinan juga didasari dengan kegagalan pemenuhan hak, sebutkan 10 apa yang
menyebabkan kegagalan pemenuhan hak?
Jawaban :
Jawaban :
Masalah kemiskinan juga menyangkut dimensi gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai
peranan dan tanggungjawab yang berbeda dalam Rumah tangga dan masyarakat, sehingga
kemiskinan yang dialami juga berbeda. Laki-laki dan perempuan mempunyai akses, kontrol
dan prioritas yang berbeda dalam pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan politik.
Permasalahan yang terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi dan terbatasnya akses
perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik dalam keluarga maupun
masyarakat.
Jawaban :
5. Sebutkan kesenjangan pendapatan yang terjadi di indonesia, dan pada tahu berapakah itu?
Jawaban :
Kesenjangan antarwilayah juga tercermin dari tingkat pendapatan dan pemenuhan berbagai
hak dasar. BPS mencatat bahwa pada tahun 2004 angka kemiskinan di DKI Jakarta hanya
sekitar 3,18%, sedangkan di Papua sekitar 38,69%. Penduduk di Jakarta rata-rata bersekolah
selama 9,7 tahun, sedangkan penduduk di NTB rata-rata hanya sekolah selama 5,8 tahun.
6. Mengapa Masyakat miskin memiliki akses sulit untuk memuat usaha sendiri ?
Jawaban :
Masyarakat miskin juga mempunyai akses yang terbatas untuk memulai dan mengembangkan
koperasi dan usaha, mikro dan kecil (KUMK). Permasalahan yang dihadapi antara lain
sulitnya mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin
usaha, kurangnya perlindungan dari kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan
terbatasnya akses terhadap informasi, pasar, bahan baku, serta sulitnya memanfaatkan
bantuan-teknis dan teknologi.
Jawaban :
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah
Jawaban :
Jawaban :
suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta
terjadinya peningkatan output keseimbangan
Jawaban :
Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah
uang yang beredar. Pada saat muncunya kontraksional gap.
Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengrangi jumlah
uang yang beredar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan
moneter yaitu antara lain operasi pasar terbuka (Open Market Operation).
Jawaban :
Open Market Operation adalah Operasi pasar terbuka yaitu cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (goverment
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat
berharga. Namun bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang maka pemerintah akan
menjadi surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat
Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan dari Sertifikat Berharga Pasar Uang.
Jawaban :
a. hutang luar negeri menimbulkan efek negatif terhadap tingkat tabungan dalam
negeri (domestic saving rate
b. penggunaan hutang luar negeri untuk mempertahankan overvalued
currencysehingga mempermudah impor untuk tujuan-tujuan yang tidak produktif.
c. sebagian besar dana hutang luar negeri sektor pemerintah dibelanjakan di negara
pemberi hutang bukan di negara penerima hutang, yaitu untuk pembelian barang-
barang yang harganya di luar kontrol negara penerima hutang, pembiayaan
kehidupan mewah para birokrat asing yang mengelola pencairan hutang,
pembiayaan jasa-jasa konsultan asing, pembiayaan pengapalan barang-barang
dalam rangka hutang luar negeri, dan pembiayaan kegiatan-kegiatan administrasi
dan public relation
d. pada waktu pembayaran cicilan dan bunga hutang luar negeri sudah memberatkan
maka setiap pembayaran cicilan dan bunga hutang luar negeri jelas mengalihkan
dana yang dapat digunakan sebagai investasi domestik akibat pembayaran ini.