Anda di halaman 1dari 7

Nama : NORMA LUSIANA DEVI

Nim : 3403170236

Kelas : Akuntansi H

Dosen : KASMAN, Drs.,M.M

Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

SOAL DAN JAWABAN


Materi : Krisis Ekonomi

1. Ditahun berapakah Indonesia mengalami Krisis Ekonomi? Dan apa yang terjadi pada
saat itu? Jelaskan

Jawaban :

Indonesia mengalami krisis perekonomian ditahun 1997-1998 ketika itu terjadi


kelonjakan harga baik bahan pokok ataupun barang non bahan pokok sehingga
menurunkan daya beli masyarakat. Saat itu pula indonesia kesulitan dibidang
perekonomian. Pada masa krisis ekonomi, pinjaman luar negeri atau utang luar negeri
Indonesia termasuk utang luar negeri pemerintah, telah meningkat drastis dalam hitungan
rupiah. Sehingga menyebabkan pemerintah Indonesia harus menambah utang luar negeri
yang baru untuk membayar utang luar negeri yang lama telah jatuh tempo.

2. Apa hal mendasar yang mendahului terjadinya krisis?

Jawaban :

Krisis tersebut didahului oleh suatu euphoria, adanya pertumbuhan yang tinggi dalam
kurun waktu yang lama yang digambarkan sebagai economic miracle a.l. oleh Bank
Dunia) timbul perkembangan yang menampakkan tanda-tanda adanya bubbles seperti
ekspansi real estates yang kelewat besar dan pertumbuhan pasar saham yang luar biasa
bersamaan dengan masuknya dana luar negeri berjangka pendek secara berlebihan).
Dalam keadaan tersebut kemudian timbul gejolak yang menyebabkan suatu distressdan
melalui dampak penularan yang sistemik (contagion effects) menjadi krisis. Krisis
tersebut semula terjadi di sektor keuangan-perbankan, kemudian melebar menjadi krisis
ekonomi yang secara sistemik melebar menjadi krisis sosial, politik dan akhirnya krisis
kepemimpinan nasional.

3. Saat terjadi krisis ekonomi di indonesia, berapakah jumlah penduduk miskin yang
tercatat?

Jawaban :

Akibat krisis ekonomi yang terus berkelanjutan sampai dengan akhir 1998, jumlah
penduduk miskin diperkirakan telah menjadi 49,5 juta orang, atau sekitar 24,2% dari
jumlah penduduk Indonesia.

4. Apakah betul peningkatan kemiskinan dikarenakan terjadinya krisis ekonomi? Jika


tidak, jelaskan!

Jawaban :

Perlu dicatat bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin tersebut tidak sepenuhnya
terjadi akibat adanya krisis ekonomi, melainkan sebagian terjadi karena perubahan
standar yang digunakan. Namun demikian perlu dicatat bahwa perubahan dari standar
1996 ke 1998 terjadi bukan semata – mata karena pergeseran pola konsumsi. Tetapi lebih
karena perluasan cakupan komoditi yang diperhitungkan dalam kebutuhan yang
dilakukan agar standar kemiskinan dapat mengukur tingkat kemiskinan secara lebih
realistis.

5. Selain indonesia, negara Asia mana juga yang mengalami krisis ekonomi yang
kejadiannya hampir mirip dengan Indonesia?

Jawaban :

Thailand dan Korea Selatan

6. Apa yang mendasari seseorang menganalisis kejadian krisis ekonomi yang terjadi di
dunia?

Jawaban :

Analisis mengenai terjadinya krisis di Asia, termasuk Indonesia, banyak dilakukan sejak
timbulnya gejolak yang berkembang menjadi krisis ini. Hal ini akan berlangsung cukup
lama, menganalisis mengenai sebab terjadinya, pola-pola proses terjadinya, kesamaan dan
perbedaan kasus yang satu dengan yang lain, mengapa demikian dan bagaimana
menghindarinya di masa depan atau apa yang dapat diambil sebagai pelajaran dari krisis
ini.

SOAL DAN JAWABAN


Materi : Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan

1. Apa definisi kemiskinan ?

Jawaban :

Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang,


laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

2. Kemiskinan juga didasari dengan kegagalan pemenuhan hak, sebutkan 10 apa yang
menyebabkan kegagalan pemenuhan hak?

Jawaban :

Adapun kegagalan pemenuhan hak dasar disebabkan oleh berbagai


keterbatasan seperti:

1.Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan.

2.Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan.

3.Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan

4.Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha

5.Terbatasnya akses layanan perumahan

6.Terbatasnya akses terhadap air bersih dan aman, serta sanitasi

7.Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah.

8. Memburuknya kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

9.Lemahnya jaminan rasa aman


10.Lemahnya partisipasi.

3. Mengapa masalah kemiskinan juga dipengaruhi dimensi gender?

Jawaban :

Masalah kemiskinan juga menyangkut dimensi gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai
peranan dan tanggungjawab yang berbeda dalam Rumah tangga dan masyarakat, sehingga
kemiskinan yang dialami juga berbeda. Laki-laki dan perempuan mempunyai akses, kontrol
dan prioritas yang berbeda dalam pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan politik.
Permasalahan yang terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi dan terbatasnya akses
perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik dalam keluarga maupun
masyarakat.

4. Masyarakat miskin umumnya menghadapi permasalahan apa saja?

Jawaban :

kesempatan kerja dan berusaha, terbatasnya peluang mengembangkan usaha, lemahnya


perlindungan terhadap aset usaha, dan perbedaan upah serta lemahnya perlindungan kerja
terutama bagi pekerja anak dan pekerja perempuan seperti buruh migran perempuan dan
pembantu Rumah tangga. Keterbatasan modal, kurangnya keterampilan, dan pengetahuan,
menyebabkan masyarakat miskin hanya memiliki sedikit pilihan pekerjaan yang layak dan
peluang yang sempit untuk mengembangkan usaha. Terbatasnya lapangan pekerjaan yang
tersedia saat ini seringkali menyebabkan mereka terpaksa melakukan pekerjaan yang beresiko
tinggi dengan imbalan yang kurang memadai dan tidak ada kepastian akan keberlanjutannya.

5. Sebutkan kesenjangan pendapatan yang terjadi di indonesia, dan pada tahu berapakah itu?

Jawaban :

Kesenjangan antarwilayah juga tercermin dari tingkat pendapatan dan pemenuhan berbagai
hak dasar. BPS mencatat bahwa pada tahun 2004 angka kemiskinan di DKI Jakarta hanya
sekitar 3,18%, sedangkan di Papua sekitar 38,69%. Penduduk di Jakarta rata-rata bersekolah
selama 9,7 tahun, sedangkan penduduk di NTB rata-rata hanya sekolah selama 5,8 tahun.

6. Mengapa Masyakat miskin memiliki akses sulit untuk memuat usaha sendiri ?

Jawaban :
Masyarakat miskin juga mempunyai akses yang terbatas untuk memulai dan mengembangkan
koperasi dan usaha, mikro dan kecil (KUMK). Permasalahan yang dihadapi antara lain
sulitnya mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin
usaha, kurangnya perlindungan dari kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan
terbatasnya akses terhadap informasi, pasar, bahan baku, serta sulitnya memanfaatkan
bantuan-teknis dan teknologi.

SOAL DAN JAWABAN

Materi : Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter dan Utang Luar Negeri

1. Apa yang dimaksud Kebijakan Fiskal?

Jawaban :

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah

2. Sebutkan dan jelaskan jenis Kebijakan Fiskal?

Jawaban :

a. Kebijakan fiskal ekspansif


Kebijakan fiskal ekspansif adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, pada saar munculnya
kontraksional gap. Kontraksional gap adalah suatu kondisi dimana output (YF)
lebih tinggi dibandingkan dengan output actual. Pada saat terjadi kontraksional
gap ini kondisi perekonomian ditandai oleh tingginya tingkat pengangguran.

b. Kebijakan fiskal kontraktif


Adalah kebijakan pemerintah dengan cara menurunkan belanja negara dan
menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli
masyarakat dan mengatasi inflasi. Kebijakan pemerintah untuk membuat
pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran
surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang
mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. Pada
saat muncul ekspansionary gap. Ekspasionary gap adalah suatu kondisi
dimana output potensial (Yf) lebih kecil dibandingkan dengan output actual.

3. Apa yang dimaksud Kebijakan Moneter?

Jawaban :

suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta
terjadinya peningkatan output keseimbangan

4. Sebutkan dan jelaskan jenis Kebijakan Moneter?

Jawaban :

- Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah
uang yang beredar. Pada saat muncunya kontraksional gap.

- Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengrangi jumlah
uang yang beredar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan
moneter yaitu antara lain operasi pasar terbuka (Open Market Operation).

5. Apa yang dimaksud Open Market Operation?

Jawaban :

Open Market Operation adalah Operasi pasar terbuka yaitu cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (goverment
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat
berharga. Namun bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang maka pemerintah akan
menjadi surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat
Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan dari Sertifikat Berharga Pasar Uang.

6. Apa saja yang termasuk dampak negatif utang luar negeri?

Jawaban :

a. hutang luar negeri menimbulkan efek negatif terhadap tingkat tabungan dalam
negeri (domestic saving rate
b. penggunaan hutang luar negeri untuk mempertahankan overvalued
currencysehingga mempermudah impor untuk tujuan-tujuan yang tidak produktif.
c. sebagian besar dana hutang luar negeri sektor pemerintah dibelanjakan di negara
pemberi hutang bukan di negara penerima hutang, yaitu untuk pembelian barang-
barang yang harganya di luar kontrol negara penerima hutang, pembiayaan
kehidupan mewah para birokrat asing yang mengelola pencairan hutang,
pembiayaan jasa-jasa konsultan asing, pembiayaan pengapalan barang-barang
dalam rangka hutang luar negeri, dan pembiayaan kegiatan-kegiatan administrasi
dan public relation
d. pada waktu pembayaran cicilan dan bunga hutang luar negeri sudah memberatkan
maka setiap pembayaran cicilan dan bunga hutang luar negeri jelas mengalihkan
dana yang dapat digunakan sebagai investasi domestik akibat pembayaran ini.

Anda mungkin juga menyukai