Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Arianto

NIM : 11521011
MAKUL : Perekonomian Indonesia
DOSEN : Marwiyah, M.Si
1. Ada berapa banyak jenis-jenis pengangguran ?
a. pengangguran friksional, adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi, dan kondisi geografis antara
pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
b. Pengangguran struktural, adalah keadaan dimana penganggur yang mencari
lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah
akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Pengangguran musman, adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi
kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
menganggur. Contonya, seperti petani yang menanti musim tanam, tukang
juak durian yang menanti musim durian.
d. Pengangguran siklinal, adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas
naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari
pada penawaran.
e. Pengangguran sukarela atau voluntary unemployement, adalah pengangguran
yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain
yang lebih baik.
2. Bagaimana peran UU ketenagakerjaan di indonesia ?
a. Menurut UU No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat
dan merupakan modal bagi bergeraknya perekonomian negara.
Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas
yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai
pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan mereka tidak bekerja tetapi mencari
pekerjaan. Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua
mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokkan
menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang menganggur
(pengangguran terbuka). Pekerja yang bukan angkatan kerja adalah mereka
yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan yang lainnya. Seperti
penyandang cacat mental ataupun lainnya yang membuat seorang tidak
produktif.
3. Bagaimana straregi dalam melakukan kebijakan anti kemiskinan?
a. Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di perlukan strategi dan
bentuk intervensi yang tepat dalam arti cost effectivenessnya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni:
1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
2. Pemerintah yang baik (good governance)
3. Pembangunan social
Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi
pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila dibagi menurut
waktunya:
1) Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sector pertanian dan
perekonomian perdesaan
2) Intervensi jangka menengah dan PanjangPembangunan sector swasta
Kerjasama regional
APBN dan administrasi
Desentralisasi
Pendidikan dan kesehatan
Penyediaan air bersih dan pembangunan perdesaa
4. Apa saja tujuan dari pembangunan melennium?
a. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Tujuan pertama ini memiliki dua
target besar. Pertama, menurunkan proporsi penduduk yang tingkat
pendapatannya di bawah $1 (PPP) per hari. Kedua, menurunkan proporsi
penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara 1990-2015.
b. Menciptakan pendidikan dasar untuk semua. Pendidikan yang merata
merupakan suatu hal yang mendasar. Dalam tujuan ini memastikan pada 2015
semua anak-anak di manapun, baik laki-laki maupun perempuan dapat
menyelesaikan pendidikan dasar.
c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Masalah gender
merupakan suatu hal yang sering menjadi perdebatan. Maka dari itu, tujuan
ketiga yakni menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar
dan lanjutan pada 2005 dan di semua jenjang pendidikan.
d. Menurunkan angka kematian anak. Jumlah kematian anak semakin
mengkhawatirkan. Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya,
antara 1990-2015, dengan cara pemberian imunisasi dan penyuluhan tentang
kesehatan yang mendasar.
e. Meningkatkan kesehatan ibu. Bukan hanya mengurangi kematian pada usia
balita, namun MDGs juga meningkatkan kesehatan ibu hamil. Diketahui,
tujuan ini memusatkan dalam menurunkan angka kematian ibu hamil sebesar
tiga perempatnya antara 1990 hingga 2015.
f. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit menular lainnya. Penyakit
menular merupakan ancaman. Dengan tujuan ke-enam ini, disepakati untuk
mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus
baru pada 2015.
g. Memastikan kelestarian hidup. Bukan hanya dari segi kesehatan perorangan,
namun tujuan dari MDGs ini juga menjaga kelestarian hidup. Target dalam
tujuan ini adalah memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
dengan kebijakan dan program nasional, serta mengembalikan sumber daya
lingkungan yang hilang.
5. Bagaimana sejarah koprasi?
a. Seperti telah dikatakn sebelumnya, selama sejarahnya koperasi sebenarnya
bukanlah organisasi usaha yang khas berasal dari Indonesia. Kegiatan
berkoperasi dan organisasi koperasi pada mulanya diperkenalkan di Inggris
sekitar abad pertengahan. Pada waktu itu misi utama berkopersi adalah untuk
menolong kaum buruh dan petani yang menghadapi masalah-masalah
ekonomi dengan menggalang kekuatan mereka sendiri. Sejak munculnya ide
tersebut hingga saat ini, banyak kopersi di NM, seperti Eropa dan AS sudah
menjadi perusahaan besar.
6. Perusahan-perusahaan yang non koperasi?
b. Untuk melihat kinerja koperasi secara obyektif dan komprehensif, perlu dilihat
juga perkembangan dari pelaku-pelaku usaha lainnya atau perusahaan-
perusahaan non-koperasi sebagai suatu perbandingan. Menurut kepemilikan,
perusahaan-perusahaan non-koperasi di Indonesia terdiri dari perusahaan-
perusahaan swasta dan BUMN. Selanjutnya, perusahaan-perusahaan non-
koperasi bisa dikelompokkan menurut skala usaha, yakni usaha kecil (UK),
usaha menengah (UM), dan usaha besar (UB); yang terakhir ini termasuk
BUMN dan PMA atau perusahaan-perusahaan asing.
7. Apa saja tujuan dari kebijakan fiscal?
a. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.

b. Memacu pertumbuhan ekonomi.

c. Mendorong laju investasi.

d. Membuka kesempatan kerja yang luas.

e. Mewujudkan keadilan sosial.

f. Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan.

g. Mengurangi pengangguran.

h. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.
8. Apa lamdasan dari APBN?
a. Landasan hukum APBN, yaitu Pasal 23 ayat 1 UUD 1945, yang mengatakan
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”. Jika DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan
pemerintah, pemerintah memakai anggaran tahun lalu. Struktur dasar APBN
terdiri atas sisi penerimaan dan sisi pengeluaran negara. Sisi penerimaan
negara terdiri atas penerimaan dalam negeri (migas, pajak, dan bukan pajak),
dan penerimaan luar negeri atau bantuan luar negeri yang disebut juga
penerimaan pembangunan meliputi bantuan program dan bantuan proyek.
9. Bagaimana bunyi dari teori komsumsi?
a. Teori Konsumsi John Maynard Keynes
Dalam teorinya Keynes mengandalkan analisis statistik, dan juga
membuat dugaan-dugaan tentang konsumsi berdasarkan introspeksi dan
observasi casual. Pertama dan terpenting Keynes menduga bahwa,
kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity of consume)
jumlah yang di konsumsi dalam setiap tambahan pendapatan adalah antara nol
dan satu. Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap
pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (avarange
prospensity to consume), turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa
tabungan adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya menabung
dalam proporsi yang lebih tinggi dapat pendapatan mereka ketimbang yang
miskin.
10. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi komsumsi?
a. Pendapatan
b. Perkiraan harga dimasa mendatang
c. Harga barang yang bersangkutan
d. Iklan
e. Ketersediaan barang dan jasa
f. Selera
g. Mode
h. Jumlah keluarga
i. Lingkungan sosial budaya.
11. Bagaimana teori pengeluaran pemerintah?
a. Pengeluaran Pemerintah (goverment expenditure) adalah bagian dari
kebijakan fiskal (Sadono Sukirno, 2000), yaitu suatu tindakan pemerintah
untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara menentukan besarnya
penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin
dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk nasional
dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau
regional. Tujuan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan
harga, tingkat output, maupun kesempatan kerja dan memacu atau mendorong
pertumbuhan ekonomi.
12. Apa faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah?
a. Faktor yang bersifat ekonomi, adalah berhubungan dengan tujuan dalam
pencapaian penggunaan tenaga penuh tanpa menimbulkan inflasi sehingga
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian secara keseluruhan dapat
berjalan dengan pesat. Masalah ini harus diselesaikan dalam waktu yang cepat
dan mendesak. Apabila dana yang ada tidak mencukupi maka salah satu cara
adalah dengan melakukan pinjaman-pinjaman dari masyarakat, badan-badan
keuangan dari dalam maupun luar negeri ataupun dengan mencetak uang baru.
b. Faktor yang bersifat sosial dan politik, merupakan faktor yang menyedot
anggaran pengeluaran pemerintah yang terbesar, seperti memperkuat
pertahanan dan keamanan, bantuan-bantuan sosial, bantuan musibah bencana
alam, menjaga kestabilan politik dan lain-lainnya.
13. Apa saja kebijakan jokowidodo dalam membangun sector pertanian?
a. Pertama, identifikasi parameter (kemampuan) yang berpengaruh yang dapat
digerakkan oleh Kementan, maupun yang perlu dukungan sektor lain.
b. Kebijakan kedua, yakni daya ungkit dan sensitifitas masing-masing parameter
terhadap pencapaian tujuan berdasarkan analisis sensitifitas.
c. Ketiga, yakni kajian dampak dan efek ganda dari kebijakan yang dirumuskan,
dari pendekatan kesisteman. Secara berturut-turut meliputi rehabilitasi
infrastruktur dan sarana seperti alsintan, pupuk, benih, pestisida. Serta,
pendampingan dan penguatan sumber daya manusia.
d. Keempat, penanganan pasca panen, dan pengendalian harga adalah parameter
pengungkit yang mendapat prioritas dalam penyusunan program terobosan
yang disesuaikan dengan kebutuhan lapang.
14. Bagaimana pertumbuhan kesempatan kerja di era jokowidodo?
a. diperkirakan setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi yang kita capai hanya
mampu menyerap tenaga kerja maksimal 250 ribu, sementara menurut standar
organisasi perburuhan internasonal (international labour organization/ILO),
setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 350 ribu sampai 400 ribu
tenaga kerja.
Menurut McKinsey Global Institute,A pertumbuhan ekonomi
Indonesia termasuk paling stabil di dunia, melebihi pertumbuhan ekonomi
negara-negara maju yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi
dan Pembangunan (OECD). Bahkan McKinsey Global Institute A
memperkirakan ekonomi Indonesia akan menjadi terbesar ke-7 dunia pada
2030 mendatang. Komite Ekonomi Indonesia (KEN), juga memperkirakan
Indonesia akan menjadi negara maju menuju lima besar kekuatan ekonomi
dunia pada 2030.

Anda mungkin juga menyukai