PENDAHULUAN
Pengeluaran negara adalah elemen kunci dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan
politik suatu negara. Konsep ini melibatkan alokasi sumber daya ke berbagai sektor, termasuk
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan banyak lainnya, dan memiliki peran sentral dalam
membentuk perekonomian, kesejahteraan masyarakat, dan stabilitas politik.
Dalam beberapa dekade terakhir, pengeluaran negara telah menjadi sorotan utama
dalam pembahasan kebijakan publik. Kebijakan pengeluaran yang efektif dapat menghasilkan
manfaat besar, sementara pengeluaran yang tidak tepat dapat memunculkan masalah ekonomi
dan sosial. Pengeluaran negara juga menjadi fokus dalam demokrasi modern, dengan
masyarakat menuntut akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana publik.
Keputusan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi pandangan publik dan hasil
pemilihan.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
konsep pengeluaran negara, berbagai jenisnya, dan dampaknya terhadap aspek sosial,
ekonomi, dan politik. Kami juga akan membahas isu-isu terkini terkait dengan pengeluaran
negara, terutama dalam konteks perubahan lingkungan global yang cepat.
Di sisi lain, dalam konteks ekonomi Islam, pengeluaran negara memiliki relevansi
yang signifikan. Ekonomi Islam berlandaskan etika dan prinsipk yang perlu diperhatikan
dalam pengeluaran negara. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk mencapai tujuan ekonomi yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti keadilan sosial, kesejahteraan masyarakat, dan
penghindaran dari praktik ekonomi yang bertentangan dengan syariah..
1
2.2 Rumusan Masalah
Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi aspek dari pengeluaran negara serta
dampaknya. Oleh karena itu, makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apa pengertian dan tujuan utama dari pengeluaran negara dalam konteks
pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara?
2. Bagaimana pengeluaran negara memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara?
3. Bagaimana pengeluaran negara berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat?
4. Bagaimana pengeluaran negara dapat mendukung prinsip keadilan sosial dalam
perspektif syariah?
5. Bagaimana pengeluaran negara dapat digunakan untuk investasi dalam infrastruktur
yang memadai sesuai dengan prinsip syariah, dan apa dampaknya terhadap
pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan?
Dengan merumuskan pertanyaan ini, makalah ini akan menyajikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang pengeluaran negara. Makalah ini juga akan membahas cara
mengatasi tantangan yang mungkin timbul dalam proses tersebut.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.1.1 Definisi
Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara (Kemenkeu, 2023)1. Ini
merujuk pada pengeluaran yang dibiayai oleh pemerintah suatu negara untuk berbagai tujuan.
Ini mencakup semua belanja yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan dan
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Pengeluaran tersebut melibatkan beragam
kegiatan, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga penyediaan layanan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
Pengeluaran negara adalah konsep kunci dalam bidang ekonomi makro dan kebijakan
fiskal. Konsep ini mencerminkan peran pemerintah dalam mengelola sumber daya ekonomi
negara dan memastikan pelayanan publik yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam banyak situasi, dana untuk pengeluaran negara diperoleh dari berbagai sumber,
termasuk pendapatan pajak, penerimaan dari sumber daya alam, dan peminjaman.
Pengeluaran negara memiliki beberapa tujuan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
politik. Tujuan pengeluaran negara adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Ekonomi:
1
DJPB Kemenkeu, (diakses pada 14 November 2023), Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara,
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/biak/id/data-publikasi/artikel/2986-sistem-penerimaan-dan-pengeluaran-
negara.html
3
dan memperluas pasar domestik. Investasi ini dapat membantu negara mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Kesejahteraan Masyarakat:
3. Pemberdayaan Ekonomi:
4
tingkat pengeluaran, pemerintah mengatur permintaan agregat dan mengelola siklus
bisnis.
3. Pemberdayaan Masyarakat:
Melalui pengeluaran di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial,
pemerintah memberdayakan masyarakat dengan memberikan akses yang lebih
merata terhadap peluang dan sumber daya. Hal ini meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
4. Pengeluaran Darurat:
Pengeluaran negara juga dapat digunakan untuk merespons situasi darurat
seperti bencana alam, pandemi, atau krisis ekonomi. Pemerintah dapat
mengalokasikan tambahan dana untuk membantu masyarakat yang terdampak dan
mendukung proses pemulihan ekonomi.
Jenis pengeluaran negara adalah faktor utama dalam kebijakan fiskal pemerintah yang
mencerminkan prioritas, kebutuhan, dan strategi pembangunan suatu negara.
5
untuk memastikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan berkualitas bagi
masyarakat.
2. Pengeluaran Modal: Pengeluaran modal adalah elemen kunci dalam kebijakan fiskal
suatu negara yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi jangka panjang. Pengeluaran
ini mencakup investasi dalam proyek-proyek jangka panjang yang mendukung
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja.
a. Investasi:
Termasuk dalam kategori ini adalah pembelian aset tetap seperti tanah, bangunan,
peralatan, dan kendaraan. Pengeluaran ini adalah investasi jangka panjang yang
diharapkan memberikan manfaat dalam jangka waktu yang panjang.
b. Biaya Operasional:
6
Proses dimulai dengan merencanakan anggaran, di mana pemerintah
menentukan prioritas dan kebijakan ekonomi untuk periode tertentu. Dalam fase ini,
tujuan jangka panjang dan pendek diidentifikasi, dan alokasi sumber daya ditentukan
berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap masyarakat.
Proses penganggaran dan pengeluaran negara adalah siklus yang terus berlanjut,
melibatkan interaksi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. Keberhasilan proses ini
sangat bergantung pada transparansi, partisipasi masyarakat, serta kemampuan pemerintah
7
untuk mengalokasikan sumber daya dengan cerdas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan.
Pengeluaran negara memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai aspek ekonomi,
sosial, dan politik suatu negara. Berikut adalah penjelasan mengenai dampak dari
pengeluaran negara:
1. Dampak Ekonomi:
a. Pertumbuhan Ekonomi:
Investasi pada infrastruktur dan proyek pembangunan mendorong
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan
produktivitas. Pertumbuhan ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai
pertambahan pendapatan nasional agregat dalam kurun waktu tertentu (Wahyudi,
2020)2.
b. Regulasi Siklus Ekonomi:
Pengeluaran yang cerdas dapat mengatur siklus ekonomi, memberikan
stimulus selama resesi, dan mencegah overheating saat pertumbuhan cepat.
2. Dampak Sosial:
a. Pengurangan Kemiskinan:
Program sosial dan layanan masyarakat yang didanai oleh pengeluaran negara
membantu mengurangi tingkat kemiskinan.
b. Peningkatan Kualitas Hidup:
Investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur meningkatkan
kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Kualitas hidup merupakan konsep
yang lebih luas daripada ekonomi dan standar hidup. Hal ini mencakup seluruh
faktor yang memengaruhi apa yang kita nilai dalam hidup, melampaui sisi
materialnya. (Stiglitz, Sen, & Fitoussi, 2009)3
2
Wahyudi, Pengeluaran Pemerintah dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Tingkat Kemiskinan di Indonesia, Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, 2020, hlm 105
3
Stiglitz, J. E., Sen, A., & Fitoussi, J. P. (2009). Report by the Commission on the Measurement of
Economic Performance and Social Progress. Diakses dari
https://ec.europa.eu/eurostat/documents/8131721/8131772/Stiglitz-Sen-Fitoussi-Commission-report.pdf.
8
3. Dampak Politik:
a. Stabilitas Politik:
Pengeluaran yang bijak pada pelayanan dasar mendukung stabilitas politik
dengan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
b. Legitimasi Pemerintah:
Menurut buku Public Finance in Theory and Practice (Musgrave & Musgrave, 1989)4,
ada beberapa hal yang memengaruhi pertumbuhan pengeluaran. Berikut adalah aspek-
aspeknya:
4
Richard A. Musgrave, & Peggy B. Musgrave, Public Finance in Theory and Practice, New York:
McGraw-Hill, 1989 hlm 121
9
Faktor kunci dalam menentukan apakah pengeluaran pemerintah akan
meningkat adalah sejauh mana permintaan masyarakat terhadap layanan publik
bersifat tetap atau dapat berubah.
5. Urbanisasi
Proses urbanisasi dan kemacetan yang dihasilkannya akan meningkatkan
kebutuhan akan infrastruktur dan layanan publik.
5
Hans Visser, Islamic Finance: Principles and Practice, Cheltenham: Edward Elgar, 2019, hlm 10
6
Mohsin S. Khan & Abbas Mirakhor, Theoretical Studies in Islamic Banking and Finance, Houston: The
Institute for Research and Islamic Studies, 1987, hlm 69
10
tersedia, seperti menjual ikan di kolam tanpa mengetahui jumlahnya atau hewan
yang belum lahir di dalam rahim ibunya. Untuk menghindari perselisihan,
perbedaan dibuat antara tingkat gharar yang kecil dan besar. Situasi dengan gharar
kecil dapat diterima demi kepentingan umum, sementara gharar yang besar
dihindari karena berpotensi menimbulkan konflik. (Siddiqi, 2006)7 .
3. Larangan Maysir:
Maysir/Perjudian dianggap haram salah satunya mengganggu sistem
perekonomian, perjudian dalam bentuk uang akan mengakibatkan uang tersebut
hanya beredar dikalangan penjudi dengan tidak melakukan aktivitas ekonomi
apapun yang mengubah fungsi uang sebagai alat tukar (Ryandono, 2009)8.
4. Larangan Muamalat yang Tidak Etis
Negara harus menjaga integritas dalam transaksi dan kontraknya.
Al-Qur'an menginginkan agar kekayaan tidak hanya beredar di kalangan orang kaya.
Ini karena kesenjangan pendapatan dan kekayaan yang besar dapat merendahkan orang
yang sangat miskin dan mereka tidak dapat menggunakan potensi mereka sepenuhnya.
Islam tidak hanya menuntut penghapusan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan semua
orang melalui sumber penghasilan yang layak, tetapi juga menekankan program swadaya
sosial seperti zakat, sedekah, dan awqaf. Meskipun penting, tidak bijaksana untuk hanya
mengandalkan sumbangan amal untuk mencapai tujuan distribusi pendapatan dan
kekayaan yang adil. Diperlukan juga percepatan pembangunan dan penerapan metode
7
Mohammad Nejatullah Siddiqi, Islamic Banking And Finance In Theory And Practice: A Survey Of
State Of The Art, Islamic Economic Studies, 2006, hlm 20
8
Muhammad Nafik Hadi Ryandono, Bursa Efek dan Investasi Syariah, Jakarta: Serambi, 2009, hlm 71
11
lain yang telah terbukti bermanfaat di seluruh dunia, asalkan sesuai dengan prinsip
Syariah. (Chapra, 2008)9
Subsidi merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan oleh negara untuk
membantu warga yang kurang mampu. Namun, dalam perspektif syariah, subsidi
seharusnya hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya. Oleh
karena itu, penting bagi negara untuk mengidentifikasi dan menyasar dengan cermat
penerima subsidi yang memenuhi syarat.
Greg Mankiw bahkan berpendapat bahwa subsidi bisa memperbaiki pasar yang gagal.
Untuk mendekatkan keseimbangan pasar ke hasil terbaik, diperlukan pajak untuk efek
negatif, dan subsidi untuk efek positif. Misalnya, minuman beralkohol dikenai pajak
tinggi, dan pendidikan mendapatkan dukungan melalui subsidi pemerintah. (Mankiw,
1997)10
9
M. Umer Chapra, The Islamic Vision of Development in the Light of Maqasid al-Shariah, Jeddah:
Islamic Research and Training Institute, 2008, hlm 23
10
Greg Mankiw, Principles of Economy, Ohio: South-Western Cengage Learning, 1997, hlm 211
12
1. Tantangan dalam menerapkan prinsip syariah dalam pengeluaran negara meliputi:
a. Kesulitan dalam Menetapkan Standar Ekonomi Islam:
Tantangan pertama adalah mengukuhkan standar ekonomi Islam yang
jelas dan dapat diterapkan secara konsisten. Variasi interpretasi terhadap
prinsip-prinsip ekonomi Islam dapat menciptakan ketidakpastian dalam
merumuskan kebijakan pengeluaran negara.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengeluaran negara memainkan peran sentral dalam membentuk arah dan karakter
suatu negara serta memiliki dampak signifikan pada berbagai sektor, yakni ekonomi,
sosial, dan politik. Keberhasilan pengeluaran negara bergantung pada perencanaan yang
cermat, alokasi sumber daya yang efisien, serta keterlibatan masyarakat dalam
pengawasan. Transparansi, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban pemerintah terhadap
penggunaan dana publik menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan
memberikan dampak positif yang maksimal pada perkembangan ekonomi, kesejahteraan
sosial, dan stabilitas politik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, M. U. (2008). The Islamic Vision of Developmentin the Light of Maqāsid Al-Sharī‘ah.
Islamic Research and Training Institute, 23.
Kemenkeu, D. (2023). Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara. Retrieved from DJPB
Kemenkeu: https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/biak/id/data-publikasi/artikel/2986-sistem-
penerimaan-dan-pengeluaran-negara.html
Khan, M. S., & Mirakhor, A. (1987). Theoretical Studies in Islamic Banking and Finance. World
Scientific, 69.
Mankiw, G. (1997). Principles of Economy. Ohio: South-Western Cengage Learning.
Musgrave, R. A., & Musgrave, P. B. (1989). Public Finance in Theory and Practice. New York:
McGraw-Hill.
Ryandono, M. N. (2009). Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi.
Siddiqi, M. N. (2006). Islamic Banking and Finance in Theory and Practice: A Survey of State of the
Art. Islamic Economic Studies , 20.
Stiglitz, J. E., Sen, A., & Fitoussi, J.-P. (2009). Report by the Commission on the.
Visser, H. (2019). Islamic Finance: Principles and Practice. Cheltenham: Edward Elgar.
Wahyudi. (2020). Pengeluaran Pemerintah dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan, 105.
16