Anda di halaman 1dari 26

Ilmu Fiqh

DATA DIRI DOSEN

Nama : Luslenika., MSI


TTL : Sumatera Selatan 24 Nopember 1982
Alamat : Perum Puri Praja Jln Ternate raya no 6 RT
1 RW 24 Mulyoharjo
No HP : 0895 6097 12247 /
luslenikabkl2020@gmail.com
DESKRIPSI MATA KULIAH

• Mata kuliah ilmu Fiqih ini


mengungkapkan dan menjelaskan
mengenai konsep yang berkaitan
dengan fiqih ibadah mahdah dan juga
menjelaskan beberapa konsep fiqih
yang bertujuan merespon praktik fiqih
yang sedang berkembang dalam
kehidupan masyarakat
Apa perbedaan Ilmu Fiqh
dengan Ushl Fiqh ???
Dalam ilmu Islam, fikih merupakan sebuah studi yang
membahas tentang praktik-praktik ibadah sesuai syariat.

sedangkan ushul fikih adalah ilmu yang mengkaji tentang


dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk mengetahui
cara-cara penggunaannya
REFERENSI
Utama :
H. Sulaiman Rasjid. Fiqh Islam. Sinar Baru Bandung.1990

Pendamping :
1.Abdul Hamid & Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah, Cet. I, ( Bandung : Pustaka Setia,
2009)
2.Elsi Kartika, Pengantar Hukum Zakat Dan Wakaf, ( Jakarta : Grasindo, 2006 )
3.Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah, Cet. I, ( Semarang : Pustaka Rizki
Putra, 2010 )
4.Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Puasa, Cet. Iv, ( Semarang : Pustaka
Rizki Putra, 2000 )
5.Muhammad Bagir Al-Habsyi, Fiqih Praktis, Buku I, Cet. Ii, ( Bandung :
Mizan,Hukum Perdata, 2000)
6.Quraish Shihab, Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta: Lentera Hati,2004)
7.Sukarja, Ahmad, “Fikih Siyasah” dalam Taufik Abdullah (eds.), Ensiklopedi Tematis
Dunia Islam, Ajaran, II. (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002)
8.Muri’ah, Siti, Metodologi Dakwah Kontemporer, Cet. I; Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2000.
Jurnal dan artikel yang sesuai dengan tema
Pengertian Thaharah

Thaharah ‫ َط َه اَر ٌة‬berasal dari bahasa Arab yang


artinya bersih, kebersihan, atau bersuci.

Menurut istilah adalah membersihkan diri,


pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis
dan hadats menurut cara-cara yang ditentukan
oleh syariat Islam.

Kegiatan bersuci dapat dilakukan dengan


berwudhu, tayammum, istinja’ (cebok), mandi,
dan bersuci membersihkan badan, pakaian, dan
tempat.
DASAR HUKUM

• ‫ِإَّن َهَّللا ُيِحُّب الَّت َّو اِبيَن َو ُيِحُّب اْلُم َت َط ِّه ِر يَن‬
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang taubat dan orang-orang yang
berthaharah (membersihan diri). (QS. Al-
Baqarah : 222)

• ‫الَّط ُهْو ُر َش ْط ُر اِإلْيَم اِن‬


Kesucian itu bagian dari Iman (HR. Muslim)
Jenis Thaharah
• Thaharah dari hadas
1. Wudhu
2. Mandi
3. Tayammum
• Thaharah dari najis
berlaku pada badan, pakaian, dan tempat
Sarana Thaharah

Sarana atau alat untuk thaharah terdiri dari air dan


tanah. Air dapat dipergunakan untuk berwudhu
atau mandi, sedangkan tanah, atau batu, pasir
atau tanah berair dapat digunakan untuk
bertayammum, sebagai ganti air dalam
berwudhu atau mandi. Kedua sarana ini
digunakan untuk bersuci dari hadast kecil atau
hadast besar.
Macam-macam pembagian air

1. Air yang suci dan mensucikan


2. Air suci tapi tidak mensucikan
3. Air yang bernajis
4. Air yang makruh dipakai
Benda-benda yang termasuk Najis

1. Bangkai Binatang
2. Darah
3. Nanah
4. Segala benda cair yang keluar dari dua pintu
5. Arak
6. Anjing dan Babi
7. Bagian badan Binatang yang diambil dari
tubuhnya selagi hidup
Kaifiat (cara) Mencuci benda
yang kena Najis
Najis Mukhaffafah

• Disebut sebagai Najis ringan, seperti kencing anak


laki-laki yang belum makan apapun selain ASI.
• Cara membersihkannya cukup dengan
memercikkan air atas benda itu walaupun tidak
mengalir
“ sesungguhnya Ummu qais telah dating kepada Rasulullah saw
beserta anak laki-laki kecil yang belum makan makanan
selain susu. Sesampainya di depan Rasulullah beliau
dudukan anak itu dipangkuan beliau, kemudian
dikencinginya, lalu beliau meminta air lantas beliau percikkan
air itu pada kencing anak-anak tadi, tetapi beliau tidak
membasuh kencing itu” (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Najis Mutawassitah

1. Najis Hukmiah, yaitu yang kita Yakini adanya


tetapi tidak nyata zat, bau rasa dan warnanya,
seperti kencing yang sudah lama kering. Cara
mensuci Najis ini cukup dengan mengalirkan air
di atas benda yang kena itu.
contoh : kotoran manusia atau Binatang
2. Najis ‘ainiyah, yaitu yang masih ada zat, warna,
dan rasa. Cara mencuci Najis ini hendaklah
dengan menghilangkan zat, rasa, warna dan
baunya.
Contoh : air kencing dan arak
Najis Mughaladhoh

• Najis mughaladhoh adalah Najis tebal, yaitu


anjing. Cara mencuci benda yang kena Najis ini
hendaknya dibasuh tujuh kali, satu kali
daripadanya hendaklah airnya dicampur dengan
tanah.
“Cara mencuci bejana seseorang dari kamu, apabila dijilat
anjing hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya
hendaklah dicampur dengan tanah” (Riwayat muslim)
Istinja’

Apabila keluar kotoran dari salah satu dua pintu, wajib


istinja’ dengan air atau dengan tiga buah batu. Yang
lebih baik mula-mula dengan batu atau lainnya,
kemudian dengan air.
Sabda Rasulullah saw
“Beliau telah melalui dua buah kubur, Ketika itu beliau
bersabda”kedua orang yang ada di dalam kubur ini
disiksa. Seorang disiksa karena mengadu-adu orang,
dan yang seorang lagi karena tidak mengistinja’
kencingnya”
“Apabila seseorang dari kamu beristinja’ dengan batu,
hendaklah ganjil” (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Wudhu
Bahasa : Perbuatan menggunakan air
pada anggota tubuh tertentu.
Istilah: Perbuatan tertentu yang dimulai
dengan niat. Mula-mula wudhu
itu diwajibkan setiap kali hendak
melakukan shalat tetapi
kemudian kewajiban itu
dikaitkan dengan keadaan
berhadast.
• ‫ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ُقْم ُتْم ِاَلى الَّص ٰل وِة َفاْغ ِس ُلْو ا ُو ُجْو َه ُك ْم‬
‫َو َاْي ِد َي ُك ْم ِاَلى اْلَمَر اِفِق َو اْم َس ُحْو ا ِبُرُءْو ِس ُك ْم َو َاْر ُج َلُك ْم ِاَلى‬
‫اْلَك ْع َب ْي ِۗن‬

• Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu


hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu
dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.
(QS. Al Maidah ayat 6)
RUKUN WUDHU

1. Niat
2. Membasuh Muka
3. Membasuh dua tangan sampai siku
4. Mengusap Kepala
5. Membasuh dua telapak kaki sampai kedua mata
kaki
6. Menertibkan rukun-rukun di atas.
Yang Membatalkan wudhu’

1. Keluar sesuatu dari 2 pintu


2. Hilang Akal
3. Bersentuh kulit laki-laki dengan kulit Perempuan
4. Menyentuh kemaluan
Mandi

 Bahasa : Al–ghasl atau al–ghusl; Mengalirnya air pada


sesuatu.
 Istilah: Mengalirnya air keseluruh tubuh disertai dengan niat.

 ‫َو ِاْن ُكْنُتْم ُج ُنًب ا َفاَّط َّهُرْو ۗا‬


“apabila kamu junub, hendaklah bersuci…(QS Al Maidah :6)
Sebab-sebab Mandi
1.Bersetubuh, keluar mani atau tidak
2.Keluar mani
3.Mati
4.Haidh
5.Nifas
6.Melahirkan
Fardhu (rukun) mandi
1.Niat
2.Menyampaikan air ke seluruh badan
Tayammum
Tayamum adalah mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat.
Tayamum sebagai pengganti wudhu’ atau mandi sebagai rukhshah
(keringanan) bagi :
1. Uzur karna sakit
2. Karena dalam perjalanan
3. Karena tidak ada air
‫َع ٰل ى َس َف ٍر َاْو َج ۤا َء َاَح ٌد ِّم ْنُك ْم ِّم َن اْلَغ ۤا ِٕىِط َاْو ٰل َم ْس ُتُم الِّن َس ۤا َء‬ ‫َو ِاْن ُكْنُتْم َّمْر ٰٓض ى َاْو‬
‫َفَت َي َّمُمْو ا َص ِع ْي ًد ا َط ِّيًبا َف اْم َس ُحْو ا ِبُو ُجْو ِه ُك ْم َو َاْي ِد ْي ُك ْم ِّم ْن ُه‬ ‫ۗ َف َلْم َت ِج ُد ْو ا َم ۤا ًء‬
Syarat tayamum
1. Sudah masuk Shalat
2. Sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat,
waktu sudah masuk
3. Dengan tanah suci dan berdebu
4. Menghilangkan Najis
Fardhu (rukun) tayamum
1. Niat
2. Mengusap muka dengan tanah
3. Mengusap tangan sampai siku dengan tanah
4. Menertibkan rukun-rukun.
Beberapa masalah yang
bersangkutan dengan tayamum
1. Orang yang tayamum karena tidak ada air, tidak
wajib mengulangi shalatnya apabila
mendapatkan air.
2. Satu kali tayamum boleh dipakai untuk beberapa
kali shalat, baik shalat fardhu ataupun shalat
sunat.
3. Boleh tayamum sebab luka atau karena hari
sangat dingin

Anda mungkin juga menyukai