Anda di halaman 1dari 18

BERSUCI

Thoharoh menurut bahasa adalah Bersih dan murni dari beberapa kotoran yang nyata
(tampak), seperti :Najis ataupun secara maknawiyah (tidak nyata), seperti beberapa cacat (hatinya
kotor).

PERANTARA SESUCI DAN BEBERAPA TUJUAN SESUCI

Sesuci itu ada 4 perantara dan 4 maksud : Air,debu,perabot menyamak,batu yang digunakan
istinjak.

Adapun air yang digunakan bersuci adalah air mutlak (air yang belum berubah bentuknya)

Adapun debu yang digunakan bersuci adalah debu yang bersih dan tidak musta’mal,

Adapun perabot menyamak yang dapat digunakan bersuci adalah sesuatu yang asam yang
bisa digunakan untuk menghilangkan sesuatu yang masih ada dikulit dan juga lemak seperti
alqorodhi,kotoran burung.

Batu yang digunakan istinjak itu harus suci dan mensucikan yang batu tersebut itu bukan
batu yang dimulyakan.

Adapun beberapa bejana dan al ijtihad yaitu bolehnya menyetarakan di dalam menghasilkan
maksud dari orang yang bertanya dari beberapa pertanyaan.

Dan perkara yang dimaksud adalah wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis

WUDLU’

Wudlu menurut bahasa adalah nama yang digunakan untuk membasuh sebagian anggota.

Wudlu menurut syara’ adalah nama yang digunakan untuk membasuh beberapa anggota
yang khusus dengan niat yang khusus pula.

KEFARDLUAN WUDLU’

Fardlu wudlu ada 6:

1. Niat.
2. Membasuh Wajah.
3. Membasuh ke-2 tangan beserta siku.
4. Mengusap sebagian rambut kepala.
5. Membasuh ke-2 kaki beserta mata kaki.
6. Tertib.

MEMBASUH DUA MUZAH

Bolehnya mengusap bagian luar ke-2 muzah. Sebagai ganti membasuh ke-2 kaki dalam
wudlu’ berlaku satu hari satu malam untuk mukim dan 3 hari 3 malam untuk orang yang bepergian .

Syarat mengusap muzah ada 7 :


1. Jika memakai muzah harus dalam keadaan suci
2. Ke-2 muzah tersebut suci
3. Muzah tersebut bisa mencegah masuknya air
4. Muzah tersebut dapat menutupi semua bagian kaki tersebut.
5. Bagi orang yang berhadats besar mengusap muzah tidak akan berhasil (tidak bisa
menghilangkan hadats besar tersebut)
6. Tidak ada sesuatu yang tidak terlihat menutupi tempat yang fardhu
7. Ikatan tali muzah tidak berbelit-belit
SYARAT-SYARAT WUDLU’
Syarat-syarat wudlu’ ada 15 :
1. Islam
2. Tamyiz (sudah bisa memahami perkataan orang)
3. Suci dari haidl dan nifas
4. Tidak adanya sesuatu yang dapat mencegah masuknya air ke kulit
5. Tidak adanya anggota yang bisa merubah air
6. Mengerti tentang kefardhuan wudlu’
7. Tidak meyakini sebagian kefardhuan wudlu’ itu berhukum sunnah
8. Air yang digunakan tersebut suci mensucikan
9. Menghilangkan najis yang tampak
10. Mengalirnya air keseluruh anggota wudlu’
11. Adanya keharusan melaksanakan wudlu’ sebagai syarat wajibnya suatu ibadah
12. Terus menerus niat saat menghukumi
13. Tidak adanya unsur menggantungkan niat
14. Telah masuknya waktu
15. Berhadats
16. Saat wudlu’ tidak karena selalu berhadats
KESUNAHAN-KESUNAHAN BERWUDLU’

Kesunahan-kesunahan wudlu’ ada banyak, diantaranya :

1. Bersiwak
2. Membaca basmalah
3. Berkumur
4. Memasukkan air kedalam lubang hidung (istinsyak)
5. Mengusap sebagian kepala
6. Menyela-nyelai jari-jari tangan dan kaki
7. Berurutan
8. Mendahulukan anggota kanan
9. Membasuh wajah sampai melebihi batas wajah yang diwajibkan
10. Membasuh tangan dan kaki sesuai batasan yang diwajibkan
11. Berdo’a sesudah wudlu’

KEMAKHRUHAN WUDHU

Kemakhruhan wudhu ada banyak:


Meninggallkan anggota yang kanan, meninggalkan berkumur, istinsya’ (memasukkan air ke
dalam lubang hidung), membasuh lebih dari 3 atau kurang 3, berwudhu dengan menggunakan air
kotor, wudhu dari sisa orang perempuan, berlebih-lebihan berwudhu.

PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU

Perkara yang membatalkan wudhu ada 4:

1. Perkara yang keluar dari 2 jalan (qubul atau dhubur) kecuali mani.
2. Hilangnya akal kecuali tidur yang menetapkan pantat pada tempat duduknya.
3. Bertemunya antara kulit perempuan dan laki-laki yang bukan mahromnya tanpa adanya
penghalang atau penutup.
4. Menyentuh qubul atau dhubur anak adam dengan telapak tangan atau jari-jari bagian
dalam.

PERKARA YANG HARAM DILAKUKAN SAAT BATALNYA WUDHU

Ada 4:

1. Sholat.
2. Thowaf.
3. Menyentuh mushaf (Al-qur’an).
4. Membawa mushaf.

MANDI

Mandi secara bahasa artinya Mengalir

Mandi secara istilah artinya Mengalirkan air keseluruh anggota tubuh dengan niat yang
tertentu

PERKARA YANG MEWAJIBKAN MANDI

Ada 6 :

1. Masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam farjinya seorang perempuan (jima’)


2. Mengeluarkan mani
3. Haidl
4. Nifas
5. Wiladah (orang yang melahirkan)
6. Mati

FARDLU MANDI

Ada 2 :

1. Niat
2. Meratakan air keseluruh tubuh
SYARAT-SYARAT MANDI

Syarat-syarat mandi ialah seperti syaratnya wudlu.

KEMAKRUHAN-KEMAKRUHAN WUDLU’

Kemakruhan wudlu’ ada banyak, diantaranya :

1. Meninggalkan anggota yang kanan


2. Meninggalkan berkumur
3. Meninggalkan isytinsyak
4. Membasuh lebih dari 3 atau kurang dari 3 basuhan
5. Berwudlu’ dengan menggunakan air kotor
6. Wudlu’ dari sisa orang perempuan
7. Berlebih-lebihan dalam berwudlu’

PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDLU’

Perkara yang membatalkan wudlu’ ada 4 :

1. Sesuatu yang keluar dari 2 jalan kecuali mani


2. Hilangnya akal kecuali tidur yang menempatkan pantat pada tempat duduknya
3. Bertemunya kulit perempuan dan laki-laki yang bukan mahrom tanpa adanya penghalang.
4. Menyentuh qubul dan dubur manusia dengan menggunakan telapak tangan atau jari bagian
dalam.

PERKARA HAROM YANG DAPAT MEMBATALKAN WUDLU

Perkara harom yang dapat membatalkan wudlu ada 4:

1. Sholat.
2. Thowaf.
3. Menyentuh Mushaf (Al Qur’an).
4. Membawa Mushaf (Al Qur’an).

PERKARA YANG DISUNNAHKAN SAAT MANDI

Adapun kesunnahan dalam mandi ada banyak, diantaranya :

1. Berdiri
2. Menghadap Kiblat
3. Wudlu
4. Membaca Basmallah
5. Menggosok-gosok bagian tubuh yang sulit untuk dijangkau oleh air
6. Mengulang basuhan sebanyak 3X
7. Tertib dalam rangkaian urutan
8. Membasuh ke-2 telapak tangan
9. Membasuh farji dan sekitarnya
10. Menghisap air dengan hidung (Istinsyak)
11. Wudlu
12. Menggosok-gosok bagian tubuh yang sulit dijangkau air
13. Menyiram air mulai dari kepala
14. Menyiram anggota kanan bagian depan kemudian belakang
15. Menyiram anggota kiri depan kemudian belakang

PERKARA YANG DIMAKHRUHKAN SAAT MANDI

Adapun kemakhruhan mandi yaitu sama dengan kemakhruhannya wudlu yang sudah
diterangkan.

MANDI YANG DISUNNAHKAN

Beberapa mandi yang disunnahkan itu ada banyak, diantarannya :

1. Mandi hari jum’at


2. Mandi 2 hari raya
3. Mandi karena setelah memandikan mayit
4. Mandi karena sholat Istisqo’ (untuk meminta hujan)
5. Mandi karena gerhana matahari dan bulan
6. Mandi karena masuk islam
7. Mandi karena sembuh dari gila dan setelan epilepsi
8. Mandi karena selesai bekam
9. Mandi karena masuk masjid
10. Mandi setiap malam romadlon

NAJIS

PENGERTIAN NAJIS

Secara bahasa adalah apa saja yang membuat kotor, sedangkan

Secara syara’ adalah perkara yang menjijikkan atau perkara yang kotor yang bisa mencegah
keabsahan sholat sekiranya syara’ tidak memberikan keringanan.

MACAM-MACAM NAJIS DITINJAU DARI HUKUMNYA

Ada 3 :

1. Najis Mugholadhoh adalah najis yang paling berat, misalnya anjing,babi,dan peranakannya
2. Najis Mukhoffafah adalah najis yang paling ringan, misalnya kencingnya anak laki-laki yang
belum mencapai usia 2 tahun dan masih minum asi.
3. Najis Mutawassithoh adalah najis tengah-tengah, misalnya khomr.

CARA MENGHILANGKAN NAJIS

1. Cara menghilangkan najis mugholadhoh yaitu dibasuh 7X menggunakan air yang salah
satunya dicampur dengan debu.
2. Cara menghilangkan najis mukhoffafah yaitu dengan memercikkan air kepermukaan yang
terkena najis tersebut.
3. Najis mutawassithoh ada 2 :
1) Najis mutawassithoh ‘Ainiyah yaitu najis yang tampak baik warna,rasa,maupun
baunya (jirim), Cara menghilangkan dengan membersihkan jirim tersebut sampai
hilang
2) Najis mutawassithoh Hukmiyah yaitu najis yang tidak tampak baik
warna,rasa,maupun bau (jirim), Cara menghilangkan dengan menyiram atau
mengalirkan air pada najis tesebut

TAYAMMUM

Tayammum menurut bahasa adalah Menyengaja, sedangkan

Secara syara’ islam adalah Mengusap wajah dan ke-2 tangan menggunakan debu dengan
niat yang tertentu.

SEBAB-SEBAB TAYAMMUM

Sebab-sebab diperbolehkannya tayammum itu ada 7 :

1. Tidak ada air


2. Takut “karena ada musuh atau hewan galak”
3. Adanya air, namun tidak cukup untuk berwudlu atau lebih dibutuhkan untuk binatang
4. Hilangnya air
5. Sakit yang parah
6. Dalam keadaan memakai perban
7. Dalamj keadaan terluka

SYARAT-SYARAT TAYAMMUM

Syarat-syarat tayammum ada 12 :

1. Menggunakan debu
2. Menggunakan debu yang suci
3. Debu tersebut bukan debu yang musta’mal
4. Tidak mencampur debu dengan tepung atau yang menyamai tepung
5. Mengusap wajah dan ke-2 tangan dengan menggunakan debu yang berbeda
6. Adanya kesengajaan dalam memindah debu
7. Terlebih dahulu menghilangkan najis
8. Menghadap kiblat
9. Tayammum tersebut dilakukan setelah masuk waktu sholat
10. Melakukan tayammum untuk satu sholat fardlu
11. Tidak adanya air
12. Ketika dalam perjalanan yang tidak ada unsur maksiat

FARDLU ATAU RUKUN TAYAMMUM

Rukun tayammum ada 5 :

1. Memindah debu
2. Niat (agar diperbolehkan menjalankan ibadah yang butuh pada suci dari hadats) niat
tayammum harus bersamaan dengan memindah debu untuk mengusap wajah
3. Mengusap wajah
4. Mengusap ke-2 tangan beserta ke-2 siku
5. Tertib

KESUNNAHAN TAYAMMUM

Kesunnahan tayammum itu ada banyak, diantaranya :

1. Bersiwak
2. Membaca Basmallah
3. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada yang kiri
4. Berturut-turut atau berkesinambungan (muwalah)
5. Menepis debu yang berada ditelapak tangan
6. Perkara yang mungkin datang dari kesunnahan wudlu selain membasuh 3X

KEMAKHRUHAN TAYAMMUM

Kemakruhan tayammum ada 2 :

1. Mengulang-ulang usapan
2. Melebih-lebihkan atau memperbanyak debu

PERKARA YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM

Beberapa perkara yang membatalkan tayammum ada banyak, diantaranya :

1. Hadats
2. Murtad
3. Berprasangka terhadap adanya air ketika melaksanakan sholat
4. Benar-benar mengetahui adanya air
5. Mampu membeli air
6. Hilangnya penyakit yang memperbolehkannya tayamum kecuali sholat yang telah gugr
7. Dan sekiranya tidak ada yang menghalang-halangi dalam roka’at ke-4

HAIDL

Haidl menurut bahasa adalah Mengalir

Haidl menurut istilah adalah Darah yang keluar dari farji seorang wanita yang mana darah
tersebut bukan darah penyakit dan darah tersebut keluar pada waktu-waktu tertentu.

MASA DIMANA SEORANG WANITA HAIDL

Adapun waktu seorang wanita mengeluarkan darah haidl paling awal ketika ia berumur 9
tahun Hijriyah, umumnya 20 tahun, dan selebihnya tidak ada batasan akhir perempuan
mengeluarkan haidl.

LAMANYA SEORANG WANITA MENGELUARKAN DARAH HAIDL

Paling sedikit mengeluarkan darah haidl itu 1 Hari 1 Malam, umumnya 6/7 Hari dan paling
lama itu 15 Hari 15 Malam.
MASA SUCI YANG MEMISAH ANTARA HAIDL DENGAN HAIDL

Paling sedikit waktu suci yang memisah antara haidl dengan haidl adalah 15 Hari 15 Malam,
paling lama suci itu tidak ada batasnya. Pada umunya lama suci itu melihat pada umumnya haidl,
maksudnya kalau haidlnya 6 Hari maka sucinya 24 Hari atau haidlnya 7 Hari maka sucinya 23 Hari.

MASA-MASA NIFAS

Adapun paling sedikit masa nifas ialah 1 Tetes, umumnya 40 Hari, paling lama 60 Hari 60
Malam.

PERKARA YANG DIHARAMKAN KETIKA HAIDL DAN NIFAS

Terbagi menjadi 11 :

1. Sholat
2. Thowaf
3. Menyentuh mushaf
4. Membawa mushaf
5. Berdiam diri didalam masjid
6. Membawa mushaf dengan sengaja
7. Puasa
8. Tholaq (cerai)
9. Lewat didalam masjid karena khawatir menetesnya darah haidl
10. Mengambil kenikmatan antara pusar sampai lutut
11. Bersuci dengan niat ibadah

SHOLAT

Sholat menurut bahasa adalah Do’a kebagusan, sedangkan

Sholat menurut istilah adalah Beberapa ucapan,perbuatan yang diawali dengan Takbirotul
ihrom dan diakhiri dengan salam

SHOLAT-SHOLAT YANG DIWAJIBKAN BESERTA WAKTUNYA

Sholat-Sholat yang diwajibkan itu ada 5:

1. Sholat dhuhur yaitu 4 roka’at. Awal waktunya mulai dari tergelincirnya matahari sampai
bayang-bayang sepadan atau sama dengan benda tersebut.
2. Sholat ashar yaitu 4 roka’at. Awal waktunya mulai dari bayang-bayang sepadan dengan
benda tersebut sampai bayang-bayang melebihi sedikit benda tersebut.
3. Sholat magrib yaitu 3 roka’at. Awal waktunya mulai dari terbenamnya matahari sampai
hilangnya mega merah.
4. Sholat isya’ yaitu 4 roka’at. Awal waktunya mulai dari hilangnya mega merah sampai
munculnya fajar shodiq.
5. Sholat shubuh yaitu 2 roka’at. Awal waktunya mulai dari munculnya fajar shodiq sampai
terbitnya matahar.

PERKARA YANG MENYEBABKAN SHOLAT YANG TIDAK DILAKSANAKAN


Ada 4:

1. Tidur.
2. Lupa.
3. Dijama’.
4. Dipaksa.

SHOLAT YANG DIHARAMKAN DARI SISI WAKTU

Sholat yang haram diharamkan mana kala tidak ada sebabnya atau ada sebabnya datang
diwaktu akhir diselain tanah Haram ada 5 :

1. Waktu terbitnya matahari hingga matahari naik kira-kira 1 tombak.


2. Waktu Istiwa’ diselain hari jum’at hingga tergelincirnya matahari.
3. Waktu matahari berwarna kekining-kuninga hingga terbenamnya matahari.
4. Setelah sholat ashar hingga terbenamnya matahari.
5. Setelah sholat shubuh hingga terbitnya matahari.

SYARAT-SYARAT WAJIBNYA SHOLAT

Ada 6 :

1. Islam.
2. Baligh.
3. Berakal.
4. Suci dari haidl dan nifas.
5. Ajaran islam telah sampai kepadanya (sudah dikenakan kewajiban)
6. Sehatnya panca indra.

RUKUN-RUKUN SHOLAT

Terbagi menjadi 17 :

1. Niat.
2. Takbirotul ihrom.
3. Berdiri bila mampu.
4. Membaca surat Al-fatihah.
5. Ruku’.
6. Tumakninah didalam ruku’.
7. I’tidal.
8. Tumakninah ketika i’tidal.
9. Sujud.
10. Tumakninah ketika sujud.
11. Duduk diantara 2 sujud.
12. Tumakninah saat duduk diantara 2 sujud.
13. Duduk tasyahud akhir.
14. Membaca tasyahud akhir.
15. Membaca sholawat nabi SAW. Dalam tasyahud akhir.
16. Salam yang pertama.
17. Tertib.

SYARAT-SYARAT SAH SHOLAT

Ada 15 :

1. Islam.
2. Tamyiz.
3. Mengetahui masuknya waktu sholat.
4. Mengetahui kefardluan sholat.
5. Tidak meyakini bahwa sebagian sholat fardlu itu berhukum sunnah.
6. Suci dari 2 hadats (hadats besar dan hadats kecil).
7. Suci dari najis baik didalam pakaian,badan,dan tempat.
8. Menutup aurot.
9. Menghadap kiblat kecuali sholat sunnah pada waktu bepergian dan sholat saat
berkecamuknya perang.
10. Tidak berbicara.
11. Meninggalkan perbuatan yang menyebabkan banyaknya gerakan.
12. Tidak makan dan minum.
13. Tidak meninggalkan rukun qouli dan fi’li bersamaan dengan keragu-raguan didalam niat saat
Takbirotul ihrom atau lamanya keragu-raguan.
14. Tidak ada niatan untuk memutus sholat atau ragu-ragu didalam memutusnya.
15. Tidak memutuskan sholat karena tergantung dengan sesuatu.

SUNNAH AB’AD DIDALAM SHOLAT

Ada 20 :

1. Membaca qunut.
2. Berdiri ketika membaca qunut.
3. Membaca sholawat yang ditujukan kepada nabi pada waktu qunut.
4. Berdiri ketika membaca sholawat.
5. Membaca salam yang ditujukan kepada nabi pada waktu qunut.
6. Berdiri ketika membaca salam.
7. Membaca sholawat yang ditujukan kepada keluarga nabi pada waktu qunut.
8. Berdiri ketika membaca sholawat.
9. Membaca salam yang ditujukan kepada keluarga nabi pada waktu qunut.
10. Berdiri ketika membaca salam.
11. Membaca sholawat yang ditujukan kepada shohabat nabi pada waktu qunut.
12. Berdiri ketika membaca sholawat.
13. Membaca salam yang ditujukan kepada shohabat nabi pada waktu qunut.
14. Berdiri ketika membaca salam.
15. Membaca tasyahud awal.
16. Duduk tasyahud awal.
17. Membaca sholawat kepada nabi pada waktu tasyahud awal.
18. Duduk ketika membaca sholawat kepada nabi.
19. Membaca sholawat kepada keluarga nabi didalam tasyahud akhir.
20. Duduk pada tasyahud akhir.

PERKARA-PERKARA YANG DISUNNAHKAN DIDALAM SHOLAT

Diantaranya :

1. Mengangkat ke-2 tangan ketika takbiratul ihrom, rukuk, bangun dari rukuk dan bangun dari
tasyahud awal.
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca ta’awud.
4. Membaca lafad amin.
5. Membaca surat pendek pada tempatnya membaca surat.
6. Melirihkan dan mengeraskan suara ditempatnya.
7. Membaca takbir ketika setiap kali pindah rukun sholat.
8. Melihat ke arah tempat sujud.
9. Menaruh ke-2 telapak telapak tangan pada ke-2 lutut ketika melakukan rukuk.
10. Membca tasbih pada saat rukuk dan sujud.
11. Duduk iftiros di setiap duduk dalam rokaat yang tidak diakhiri salam.
12. Duduk tawaruk ketika akan mengakhiri sholat.
13. Menoleh kearah kanan dan kiri ketika salam.

PERKARA-PERKARA YANG DIMAKRUHKAN DALAM SHOLAT

Diantaranya:

1. Mengeraskan suara pada tempat yang seharusnya melirihkannya.


2. Menengok tanpa adanya hajad.
3. Berisyarat atau memberi isyarat tanpa adanya hajad.
4. Cepat-cepat atau tergesa-gesa.
5. Menetap pada satu tempat.

SUJUD SYAHWI

Sujud syahwi dilaksanakan sebanyak dua sujud, saat menjelang membaca salam dan
disunnahakan melakukannya ketika melakukan salah satu dari empat perkara sebagai berikut:

1. Meninggalkan sebagian dari sunnah ab’at walaupun hanya satu huruf.


2. Melakukan suatu pekara yang membatalkan secara sengaja yang mana tidak menjadikan
sholat tesebut batal sebab lupa.
3. Memindah rukun qouli pada tempat yang tak semestinya.
4. Adanya keraguan atas kemungkinan bertambahnya rukun fi’li

SUJUD TILAWAH

Sujud tilawah dapat dilakukan ketika

1. Didalam sholat : Sunnah melakukannya sebanyak 14 kali sujud.


2. Diluar sholat : Terdapat 14 tempat / ayat didalam al-qur’an kecuali didalm surat SHOD
yang mana dalam surat tersebut bukan sujud tilawah melainkan sujud syukur.
SHOLAT SUNNAH SETELAH WUDLU’

Sholat sunnah setelah melakukan wudlu dilaksanakan 2 roka’at atau lebih dan bisa digabung
dengan sholat tahiyyatul masjid.

SHOLAT JAMA’AH

Sholat jama’ah menurut bahasa adalah golongan (kelompok)

Sedangkan menurut syara’ adalah bersambungnya antara sholatnya makmum dengan


sholatnya imam.

Adapun beberapa hukum sholat berjama’ah :

1. Fardlu ain seperti dalam sholat jum’at


2. Fardhu kifayah seperti dalam jama’ah sholat 5 waktu
3. Sunnah seperti dalam jama’ah sholat jenazah dan sholat 2 hari raya
4. Mubah seperti dalam jama’ah sholat rowatib dan sholat tasbih
5. Makruh seperti jama’ah orang yang sedang melakukan sholat dibelakangnya orang yang
sedang melaksanakan sholat qodlo’
6. Haram apabila ke-2 sholat tersebut berbeda runtutannya seperti antara sholat shubuh dan
sholat khusuf (gerhana bulan)

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN UDHURNYA SHOLAT JUM’AT DAN JAMA’AH

1. Sakit, sekiranya sakit ini orang merasa berat untuk datang menjalankan sholat jum’at dan
jama’ah.
2. Adanya kekhawatiran akan rusak atau hilangnya barang yang dijaga.
3. Panas yang terlalu tinggi.
4. Dingin yang terlalu kuat.
5. Menjaga orang sakit yang tidak ada penunggunya.
6. Makmum tentram dengan keadaan.
7. Menunggu orang yang termasuk kerabat dekat yang sedang dalam keadaan atau
menghadapi sakarotul maut atau naza’ (kematian).
8. Hujan deras yang menyebabkan atau bisa membuat baju basah kuyup dan tidak ada iyup-
iyup (payung) yang dapat digunakan.

BAB MENERANGKAN TENTANG SYARAT SAH JAMA’AH

Syarat sah jama’ah ada 13:

1. Makmum tidak mengetahui batalnya imam.


2. Makmum tidak menyakini wajib qodho’nya sholat terhadap imam.
3. Imam tidak menjadi makmum.
4. Imam bukanlah orang yang jelek bacaannya.
5. Laki-laki atau waria tidak boelh makmum kepada wanita atau waria.
6. Makmum tidak berada di depan imam kecuali dalam keadaan syiddul khouf.
7. Makmum harus mengerti perpindahan pergerakan imam.
8. Antara imam dan makmum berada dalam satu masid atau dalam satu tempat yang berjarak
300dhiro’.
9. Makmum harus berjama’ah atau sejenisnya.
10. Antara imam dan makmum harus runtut sholatnya.
11. Makmum harus menyesuaikan kepada imam dalam hal kesunatan sholat.
12. Makmum sesuai dengan imam di setiap keshunnahan yang menampakkan perbedaan.
13. Makmum harus mengikuti imam di
KESUNAHAN-KESUHANAN JAMA’AH
1. Lurusnya jama’ah (lurusnya shof).
2. Berdirinya makmum di barisan awal (shof awal).
3. Kerasnya suara imam ketika membaca takbir dan sami’Allohhuliman hamidah.
4. Makmum masbuk menyesuaikan dengan imamnya dalam beberapa dzikir.

HAL-HAL YANG DIMAKHRUHKAN DALAM BERJAMA’AH

1. Tidak lurusnya barisan makmum.


2. Bermakmum kepada imam yang fasiq dan ahli bid’ah.
3. Makmum kepada imam yang was-was.
4. Bermakmum kepada orang-orang yang mengulang-ulang huruf-huruf al-qur’an.
5. Makmum kepada orang yang salah bacaannya tapi tidak sampai merubah makna.
6. Makmum melakukan gerakan yang sama dengan imam.
7. Makmum berdiri sendiri dalam barisan sholat.

SHOLAT QOSHOR SEBAB DALAM BEPERGIAN DAN MENJAMA’ SHOLAT KARENA ADANYA HUJAN DAN
SAKIT

SHOLAT QOSHOR

Sholat qoshor ialah meringkas sholat yang asalnya 4 roka’at (dhuhur, ashar, isya) menjadi 2
roka’at. Sholat qoshor hanya diperbolehkan bagi orang yang bepergian.

Syarat sholat ada 11:

1. Perjalanan yang di tempuh telah mencapai 2 markalah (83km),


2. Bepergianya adalah bepergian yang di perbolehkan.
3. Orang tersebut mengerti bolehnya melakukan sholat qoshor.
4. Niat qoshor ketika takbirotul ikhram dan perjalanan orang tersebut belum selesai sampai dia
telat menyempurnakan sholatnya.
5. Orang yang melakukan sholat qoshor tidak bermakmum kepada orang yang sholat dengan
sempurna.
6. Orang yang melakukan sholat qoshor tidak boleh bermakmum kepada orang yang ragu-ragu
dalam bepergian.
7. Orang yang melakukan sholat qoshor harus mempunyai tujuan yang jelas dalam
bepergiannya.
8. Orang yang melakukan sholat qoshor harus menjaga sesuatu yang bisa menghilangkan niat
sholat qoshor.
9. Orang yang melakukan sholat qoshor tidak ragu dalam melakukan sholat qoshor.
10. Perjalanan orang yang sholat qoshor harus dengan tujuan yang benar.
11. Telah melewati batas desa.

SHOLAT JAMA’ SEBAB DALAM PERJALANAN

Sholat jama’ taqdim adalah melakukan sholat ashar diwaktunya sholat dhuhur/melakukan
sholat isya’ diwaktunya sholat magrib sedangkan.

Sholat jama’ takhir adalah melakukan sholat dhuhur di waktunya sholat ashar/melakukan
sholat magrib diwaktunya sholat isya’.

Adapun syarat bagi musyafir yang boleh melakukan jama’ taqdim ada 6:

1. Sholat jama’ taqdim diawali dengan sholat yang pertama.


2. Niat menjama’ sholat ketika mengawali sholat yang pertama.
3. Antara ke dua sholat yang dijama’ harus bersambung tidak boleh dipisah.
4. Masih adanya udzur sampai benar-benar sempurna takbirotul ihrom sholat yang ke dua.
5. Mempunyai prasangka kuat tentang sahnya sholat yang pertama.
6. Mengerti tentang diperbolehkannya sholat jama’.

Syarat bagi musyafir yang boleh melakukan jama’ takhirada 2 :

1. Niat jama’ takhir sebelum keluarnya waktu sholat yang pertama.


2. Masih adanya udzur sampai benar-benar sempurnanya takbirotul ihrom yang ke dua.

SHOLAT JAMA’ SEBAB ADANYA HUJAN

Sholat jama’ ketika hujan itu sama halnya dengan sholat jama’ ketika dalam perjalanan, akan
tetapi tidak boleh menjama’ kecuali jama’ taqdim hanya saja sholat jama’ taqdim itu takbirotul
ihrom yang pertama masih dalam keadaan hujan.

SHOLAT JAMA’ SEBAB ADANYA SAKIT

Imam nawawi dan imam-imam lainnya memilih untuk memperbolehkan menjama’ sholat
karena sakit dengan jama’ taqdim dan jama’ takhir dengan beberapa syarat seperti halnya menjama’
sholat ketika perjalanan.

SHOLAT JUM’AT

Sholat jum’at adalah sholat yang terdiri dari dua rokaat yang dilakukan diwaktu sholat
dhuhur pada hari yang tertentu.

SHARAT WAJIBNYA SHOLAT JUM’AT

Syarat wajibnya sholat jum’at ada 7 :

1. Islam.
2. Baligh.
3. Berakal.
4. Merdeka.
5. Laki-laki.
6. Sehat.
7. Bermukim.

SYARAT SAH SHOLAT JUM’AT

Syarat sah sholat jum’at ada 6:

1. Pelaksanaan sholat jum’at harus pada waktu sholat dhuhur.


2. Pelaksanaan sholat jum’at harus di desa atau daerahnya mukallaf.
3. Pada roka’at pertama sholat jum’at harus dengan berjama’ah.
4. Pelaksanaan sholat jum’at minimal diikuti 40 orang.
5. Tidak didahului atau bersamaan dengan pelaksanaan dengan sholat jum’at yang lain, jika di
desa tersebut terdapat lebih dari 1 majelis sholat jum’at.
6. Sholat jum’at diawali dengan 2 khutbah.

RUKUN KHUTBAH

Rukun khutbah ada 5:

1. Membaca hamdalah ketika khutbah.


2. Membaca sholawat kepada nabi dan para shohabat ketika khutbah.
3. Membaca wasiat tentang taqwa dalam khutbah.
4. Membaca ayat al-qur’an di salah satu khutbah.
5. Membaca do’a bagi kaum muslimin di akhir khutbah.

SYARAT KHUTBAH

Syarat khutbah ada 13:

1. Laki.
2. Bisa terdengar.
3. Dua khutbah didengarkan di dalam bangunan.
4. Harus suci dari 2 hadats (kecil dan besar).
5. Suci dari najis (badan, tempat, pakaian).
6. Menutupi aurot.
7. Berdiri bagi yang mampu.
8. Duduk di antara 2 khutbah dengan kira-kira sama dan thuma’ninah sholat.
9. Kedua khutbah harus sambung.
10. Kedua khutbah harus sambung dengan sholat jum’at.
11. Kedua khutbah menggunakan bahasa arab.
12. Kedua khutbah harus didengar minimal oleh 40 oran,.
13. Kedua khutbah harus di waktu sholat dhuhur.

KESHUNNAHAN SHOLAT JUM’AT

Kesunnahan sholat itu ada banyak di antaranya adalah:

1. Mandi.
2. Berangkat lebih awal untuk selain imam.
3. Membersihkan diri.
4. Memakai pakaian yang putih.
5. Memakai wangi-wangian.
6. Berangkat ke masjid berjalan dengan santai.
7. Membaca al-qu’an atau berdzikir saat di perjalanan atau di dalam masjid.
8. Menundukkan kepala ketika khutbah.

PERKARA YANG WAJIB DILAKUKAN TERHADAP MAYIT

Perkara yang wajib dilakukan (dengan hukum wajib kifayah) terhadap mayit muslim selain
orang yang meninggal dalam keadaan syahid itu ada 5:

1. Memandikan.
2. Mengkafani.
3. Mengantarkan.
4. Mensholati.
5. Menguburkan.

CARA MEMANDIKAN MAYIT

Cara paling singkat memandikan mayit itu dengan cara meratakan jasadnya dengan air,
sedangkan cara paling sempurna memandikan mayit itu dengan cara:

 Menundukkan serta menyondongkan kepala bagian belakangnya.


 Menyandarkan punggungnya.
 Menggosok perutnya.
 Membasuk qubul dan dhuburnya dengan kain.
 Membersihkan gigi, hidung, dan ke-2 telinganya.
 Mewudhuinya.
 Meratakan jasadnya dengan air sebanyak 3kali basuhan, menggunakan daun kelor di
basuhan yang pertama dan derngan sedikit kapur barus pada basuhan yang terakhir.

TATA CARA MEMBAWA MAYIT

Tata cara membawa mayit itu dengan cara membawa, dan haram membawa dengan cara
menghinakan mayit atau hal tersebut akan dikhawatirkan jatuhnya mayit tersebut.

RUKUN SHOLAT MAYIT

1. Niat.
2. 4kali takbir.
3. Berdiri bila mampu.
4. Membaca al-fatihah setelah takbir pertama.
5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2.
6. Berdo’a untuk mayit.

MENGUBUR MAYIT

Ukuran paling sedikit liang lahat untuk mengubur mayit ialah sekiranya bau mayit tersebut
tidak tercium, menjaga mayit dari hewan buas dan sempurnanya liang lahat adalah di daerah yang
tanahnya kuat (tidak longsor), dan mayit diletakkan dalam lubang kecil di dalam liang dan
kedalamannya liang lahat adalah setinggi orang laki-laki yang melambaikan tangan ke atas.
PEMBAGIAN-PEMBAGIAN ZAKAT

8 golongan penerima zakat:

1. Fakir.
2. Miskin.
3. Amil.
4. Mu’allaf.
5. Riqob.
6. Ghorim.
7. Sabilillah.
8. Ibnu sabil.

PUASA

Puasa menurut bahasa adalah menahan.

Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan
cara-cara tertentu.

SYARAT WAJIB PUASA

Syarat-syarat wajib puasa ada 5:

1. Islam.
2. Mukallaf (sudah baligh).
3. Mampu untuk berpuasa.
4. Sehat.
5. Mukim.

RUKUN-RUKUN PUASA

Rukun-rukun puasa ada 3:

1. Niat.
2. Meninggalkan perkara-perkara yang membatalkan puasa.
3. Orang yang berpuasa.

SYARAT SAHNYA PUASA

Syarat sahnya puasa ada 4:

1. Islam.
2. Berakal.
3. Suci dari haidl dan nifas.
4. Mengerti tentang waktu yang diperbolehkan untuk melaksanakan puasa.

KESUNNAHAN PUASA

Kesunnahan puasa itu ada banyak di antaranya:


1. Menyegerakan berbuka.
2. Mengakhirkan sahur.
3. Berbuka dengan kurma.
4. Memperbanyak membaca al-qur’an.
5. Memperbanyak shodaqoh di bulan romadhon.

KEMAKHRUHAN PUASA

Perkara-perkara yang dimakhruhkan ketika puasa itu ada banyak di antaranya:

1. Berlebih-lebihan dalam berkumur dan istinsyak.


2. Mencicipi makanan.
3. Cantuk.
4. Mengunyah makanan.

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

Ada 11:

1. Masuknya sesuatu ke dalam lubang yang terbuka.


2. Muntah dengan sengaja.
3. Hubungan suami istri.
4. Keluarnya mani dengan sebab bersentuhan kulit dengan diiringi syahwat secara sengaja.
5. Gila, walaupun hanya sebentar.
6. Mabuk.
7. Pingsan, walaupun hanya sebentar.
8. Murtad.
9. Haidl.
10. Nifas.
11. Melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai