Anda di halaman 1dari 5

THOHAROH

Nama : Abil Yusuf Mohamad

NIM : 126102202153

KELAS : HKI 1D

A. Pengertian Thoharoh
Thoharoh secara Bahasa artinya bersih. Bersih yang dimaksud disini adalah
suatu keadaan dimana sesuatu terbatas darisegala hal yang membuatnya tampak tidak
baik dan merusak pemandangan. Adapun secara istilah Thoharoh adalah pekerjaan
yang bisa dijadikan sarana untuk melaksanakan sholat. Thoharoh secara istilah bisa
juga berarti menghilangkan hadast dan najis atau semakna dengan keduanya. Dari
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa Thoharoh adalah ritual menghilangkan
hadast atau najis yang dijadikan sarana untuk diperbolehkannya sholat, atau secara
ringkas kita dapat menyebutnya dengan bersuci
B. Pengertian dan macam – macam Hadast
1. Pengetian Hadast
Istilah al- hadast dalam Bahasa arab berari sesuatu yang baru, maksudnya
sesuatu yang sebelumnya tidak ada kemudian menjadi ada. Sedangkan menurut
banyak ulama, hadast adalah sebuah keadaan ketika seseorang terlarang
hukumnya melakukan ibadah ibadah yang yang diangkat dengan wudhu, mandi
janabah, dan tayamum
2. Macam Macam Hadist
a. Hadast Kecil
Hadast kecil adalah kondisi hukum Ketika seseorang sedang tidak dalam
keadaan berwudhu, entah memang karena asalnya belum eudhu, entah sudah
wushu tetapi sudah batal lantaran melakukan hal hal tertentu.
Hal hal yang membatalkan wudhu antara lain : keluarnya sesuatu lewat lubang
kemaluan / dubur, tidur, hilang akal, menyentuh kemaluan, dan menyentuh
kulit lawan jenis
b. Hadast Besar
Hadast besar adalah kondisi hukum Ketika seseorang sedang dalam keadaan
janaba.
Hal hal yang menyebabkan hadast besar antara lain : keluar mani, bertemunya
dua kemaluan, meninggal dunia, sedang haid / nifas, dan melahirkan bayi
C. Pengertian dan Macam – macam najis
1. Najis berasal dari Bahasa arab, yaitu an-najasah yang artinya kotoran. Secara
istilah yaitu sasuatu yang dianggap kotor dan mencegah sholat
2. Macam – macam najis
a. Najis Mukhofafah ( Ringan )
Merupakan kencing bayi laku laki yang belum makan selain ASI, dan belum
berumur dua tahun, dapat disucikan dengan cara memercikan ketempat terken
najis
b. Najis Mutawasithoh ( Pertengahan )
Dapat disucikan dengan cara menhilangkan dulu wujud najisnya, steleah tidak
ada warna, bau, dan rasa najis terbut baru disiram dan disucikan
c. Najis Mugholadoh ( Berat )
Dapat disucikan dengan membasuhnya dengan air sebanyak 7x basuhan
dimana salah satunya dicampur debu. Namun sebelum daibasuh mesti
dihilangkan dulu wujiud najisnya
D. Dasar Hukum Thoharoh
Thoharoh menjadi factor kunci dalam mendapatkan kekhusukan sholat dan
ibadah lainnya. Disinilah pentingnya thoharoh untuk diperlihatkan oleh pribadi
muslim
Seperti dalam surat Al – Maidah ayat 6 berikut
‫يأيها ٱلذين ءامنوا إذا قمتم إلى ٱلصلوة فٱغسلوا وج<<وهكم وأي<ديكم إلى ٱلمراف<<ق وٱمس<<حوا برءوس<<كم وأرجلكم إلى‬
‫ٱلكعبين وإن كنتم جنبا فٱطهروا وإن كنتم مرضى أو على سفر أو جآء أحد منكم من ٱلغآئ<ط أو لمس<تم ٱلنس<آء فلم تج<دوا م<آء‬
‫فتيمموا صعيدا طيبا فٱمسحوا بوجوهكم وأيديكم منه ما ُيِريُد ٱُهَّلل ِلَيْج َعَل َع َلْيُك م ِّم ْن َح َر ٍج َو َٰل ِكن ُيِريُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلمتَّم نلشم‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, untuk kamu harus melakukan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub jika
mandilah, dan kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau inspeksi perempuan, lalu kamu tidak memperoleh udara, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak menyaring kamu, tetapi Dia pasti ingin membersihkan
kamu dan menyempurnakannya, kamu bersyukur
Dasar Hukum lain Thoharoh juga terdapat dalam QS Al – Baqarah ayat 222
‫ِإَّن ٱَهَّلل ُيِح ُّب ٱلَّتَّٰو ِبيَن َو ُيِح ُّب ٱْلُم َتَطِّهِريَن‬
Artinya : Allah menyukai orang – orang yang bertaubat dan menyucikan diri
E. Macam macam air dan pembagiannya
1. Air Mutlak
Air Mutlak adalah air yang mempunyai hukum suci dan menyucikan. Disebut
demikian karena air mutlak secara materi adalah suci dan dapat dipergunakan
untuk bersuci, macam macam air mutlak antara lain : Air hujan, salju / es, air
embun, air laut, air danau, telaga, air sungan, dan air sumur
2. Air Musta’mal
Air Musta’mal adalah air yang telah dipakai oleg orang yang berwudhu atau
mandi, mempunyai hukum suci tapi tidak menucikan
3. Air Mudhof
Air Mudhof adalah air yang dihasilkan dari perasan buah atau sejenisnya, sperti
air semangka, jeruk, timun, atau air mutlak yang dicampur sesuatu yang lain
seperti teh, kopi, hukum air ini adalah suci tapi tidak mensucikan
4. Air Mutanajis
Air Mutanajis adalah air terkena najis, kondisi air ini ada dua macam. Pertama,
jika najis bercampur yang bercampur air suci dan najis mengubah salah satu dari
indikator kesucian yaitu, warna, bau dan rasa air maka air tersebut tidak dapt
dipakai bersuci. Kedua, jika najis yang bercapur dengan air suci kemudian salah
satu indikaotr tersebut tudak berubah maka hukumny tetap suci
F. Benda – benda yang termasuk najis
1. Bangkai binatang darat yang berdarah selain dari mayat manusia
Adapun bangkai binatang laut seperti ikan dan bangkai binatang darat yang tiidak
berdarah saat masih hidup seperti belalang serta mayat manusia, semuanya suci.
Allah SWT berfirman (yang artinya): “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,”
(QS. Al Maidah: 3)
2. Darah
Segala macam darah itu najis kecuali yang dua, yakni hati dan limpa. Rasulullah
SAW bersabda (yang artinya): “Telah dihalalkan bagi kita dua macam bangkai
dan dua macam darah, ikan dan belalang, hati dan limpa,” (HR Ibnu Majah)
3. Nanah
Segala macam nanah itu najis, baik yang kental maupun yang cair karena nanah
merupakan darah yang sudah busuk
4. Segala benda yang keluar dari 2 jalan
Semua itu najis selain dari mani, baik yang biasa—seperti tinja, air kencing—
ataupun yang tidak biasa seperti mazi, baik dari hewan yang halal dimakan
maupun yang haram dimakan
5. Anjing dan Babi
Semua hewan suci kecuali anjing dan babi. Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya): “Cara mencuci bejana seseorang dari kamu apabila dijilat anjing,
hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah,”
(HR Muslim)
6. Bagian binatang yang diambil dari tubuhnya selagi hidup
Hukum bagian-bagian tubuh binatang yang diambil selagi hidup ialah seperti
bangkainya. Maksudnya, kalau bangkainya najis, maka yang dipotong juga najis
seperti babi atau kambing. Dikecualikan bulu hewan yang halal dimakan,
hukumnya suci. Allah SWT berfirman: “Dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu
domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga.” (QS An Nahl: 80)

Buku Reverensi
1. Judul : Fiqih Ibadah
Pengarang : Zaenal Abidin
Tebal Halaman : 132 Halaman
Penerbit : Group Pnerbitan CV BUDI UTAMA
2. Judul : Kompilasi Fiqih Ibadah Milenial
Pengarang : Mahasiswa UNUSIA Jakarta (Universits Nahdlatul Ulama Indonesia)
Kampus B Semester Satu Kelas FAI B
Tebal Halaman : 226 Halaman
3. Judul : 125 Masalah Thaharah
Pengarang : Muhammad Anis Sumaji
Tebal Halaman : 265 Halaman
Penerbit : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
4. Judul : Ensiklopedia Fikih Indonesia 3 : Thaharah
Pengarang : Ahmad Sarwat, Lc,M.A
Tebal Halaman : 561 Halaman
Penerbit : PT Gramedia, Jakarta
5. Judul : FIQH IBADAH Kajian Komprehensif Tata Cara Ritual Dalam Islam
Pengarang : Ainul Yakin, M.A
Penerbit : Duta Media Publishing

Anda mungkin juga menyukai