Anda di halaman 1dari 5

Teori Pengeluaran Pemerintah-Pengertian Dan Ruang Lingkup

Pengertian Pengeluaran pemerintah, yaitu merupakan alokasi anggaran yang


disusun dalam anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) atau
Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). dimana Setiap tahunnya
ke berbagai sektor atau bidang dengan tujuan untuk mensejahtrakan
rakyat/masyarakat melalui bermacam-macam program yang telah dibuat.
Pengeluaran pemerintah berperan untuk mempertemukan permintaan
masyarakat dengan penyediaan sarana dan prasarana yang tidak dapat
dipenuhi oleh swasta. (Suparmoko, 1998).

-Sedangkan pengeluaran sendiri dapat di kelompokkan dalam dua


golongan ruang lingkup yaitu sebagai berikut :

1. Pengeluaran Rutin
Pertama adalah Pengeluaran rutin adalah pengeluaran yang secara rutin
setiap tahunnya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
dan pemeliharaan roda pemerintahan, yang terdiri dari : Belanja pegawai,
yaitu untuk pembiayaan gaji pegawai termasuk gaji pokok dan tunjangan.
Belanja barang, yaitu untuk pembelian barang-barang yang digunakan untuk
penyelenggaran pemerintah sehari-hari, subsidi, pembayaran angsuran dan
bunga utang. Belanja pemeliharaan, yaitu pengeluaran untuk memelihara
agar milik atau kekayaan pemerintah tetap terpelihara secara baik. Belanja
perjalanan, yaitu untuk perjalanan kepentingan penyelenggaran pemerintah.

Pengeluaran rutin memegang peran penting untuk menunjang kelancaran


mekanisme sistem pemerintah serta upaya peningkatan efisiensi dan
produktifitas, yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan setiap tahap pembangunan.

2. Pengeluaran Pembangunan
Kedua, Pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang dilakukan
pemerintah untuk pembangunan fisik dan non fisik dalam rangka menambah
modal masyarakat. Contoh pembangunan fisik adalah pembangunan jalan,
jembatan, sekolah dan rumah sakit.
Sedangkan pembangunan non fisik seperti pelaksanaan program
pengentasan kemiskinan. Pengeluaran pembangunan ditujukan untuk
membiayai program-program pembangunan sehingga anggarannya selalu
disesuaikan dengan dana yang dimobilisasi. Dana ini kemudian dialokasikan
pada berbagai bidang sesuai dengan prioritas yang telah direncanakan.
Pengeluaran yang dilakukan pemerintah menunjukkan perannya dalam
perekonomian dalam rangka mencapai kondisi masyarakat yang sejahtra.
Ada pun Pemerintah memiliki 4 peran yaitu sebagai berikut :

a. Peran alokasi, yakni peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber


daya ekonomi agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi
produksi. Atau suatu pembangunan yang prioritas di lakukan terlebih
dahulu.

b. Peran distributif, yakni peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber


daya, dengan hasil ekonomi secara adil dan wajar. Melalui kebijakan fiscal,
pemerintah dapat mengubah posisi distribusi pendapatan. Salah satu caranya
adalah dengan menerapkan system pajak progresif yaitu beban pajak yang
lebih besar dikenakan bagi orang kaya dan relative lebih rendah bagi orang
miskin, yang disertai dengan subsidi kepada kelompok miskin.

Melalui subsidi pemerintah secara tidak langsung bisa mempengaruhi


distribusi pendapatan melalui kebijakan anggaran misalnya dengan
memberikan kredit perumahan murah untuk golongan berpendapatan
rendah, subsidi pupuk untuk para petani.

c. Peran stabilitatif, yakni peran pemerintah dalam memelihara stabilitas


perekonomian. Yang mana pemerintah diharapkan mampu membuat
kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mengendalikan goncangan
ekonomi yang berlebihan. Misalnya pemerintah berupaya menjaga
terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga yang
relative stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai.
d. Peran dinamisator, yakni peran pemerintah dalam menggerakkan proses
pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan maju.

Sebahagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai kegiatan-


kegiatan pembangunan. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah,
membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai
perbelanjaaan untuk angakatan bersenjata, dan membiayai berbagai jenis
infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa
bidang penting yang akan dibiayai pemerintah. perbelanjaan-perbelanjaan
tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat
kegiatan ekonomi negara. (sukirno, 2006:168)

Adapun penentu-penentu pengeluaran pemerintah:

Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu periode


tertentu tergantung kepada banyak faktor. Yang terpenting diantaranya:

1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima


Salah satu faktor yang penting dalam menentukan besarnya pengeluaran
pemerintah adalah jumlah pajak yang diramalkan. Dalam menyusun
anggaran belanjanya pemerintah harus terlebih dulu membuat proyeksi
mengenai jumlah pajak yang diterimanya. Makin banyak jumlah pajak yang
dikumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan yang akan dilakukan.

2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai


Pemerintah penting sekali peranannya dalam perekonomian. Beberapa
tujuan penting dari kegiatan pemerintah adalah mengatasi masalah
pengaguran, terhidar infalasi dan mempercepat pembanguna ekonomi dalam
jangka panjang. Untuk memenuhi tujua-tujuan tersebut sering sekali
pemerintah membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari pendapatan
yang diperoleh oleh pajak.

3. Pertimbangan politik dan keamanan


Kekacauan politik, perselisihan diantara berbagai golongan masyarakat dan
daerah sering berlaku di berbagai negara di dunia. Keadaan seperti itu akan
menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah akan sangat besar,
terutama apabila operasi militer perlu dilakukan.

-Teori-Teori Pengeluaran
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan
jasa, maka anggaran pengeluaran pemerintah yang harus membiayai barang
dan jasa tersebut agar terlaksananya suatu kebijakan. Adapun teori
pengeluaran juga dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu teori
mikro dan teori makro, yaitu sebagai berikut :

1.Pengeluaran Pemerintah secara Mikro


Teori mikro mengenai pengeluaran pemerintah menyangkut faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya permintaan akan barang-barang publik dan
faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya barang publik. Intraksi antara
permintaan dan penawaran barang publik menentukan jumlah barang publik
yang disediakan yang selanjutnya akan menimbulkan permintaan terhadap
barang lain. Sebagai contoh, misalnya pemerintah akan membuat sebuah
pelabuhan kapal laut yang baru. Pelaksanaan pembuatan pelabuhan ini akan
menimbulkan permintaan akan barang lain yang dihasilkan oleh sektor
swasta seperti, Semen, Baja, alat-alat Pengangkutan dan sebagainya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah yaitu :


a. Perubahan permintaan akan barang publik
b.Perubahan dari aktivitas pemerintah dalam menghasilkan barang publik
c. Perubahan kualitas barang publik
d. Perubahan harga faktor-faktor produksi

2. Pengeluaran Pemerintah secara Makro


Adapun beberapa teori-teori pengeluaran pemerintah secara Makro, yaitu
sebagai berikut :
a.Teori Keynes
Persamaan keseimbangan pendapatan nasional menurut Keyes adalah
Y=C+I+G(X-M). dimana (Y) merupakan pendapatan nasional, (C)
merupakan pengeluaran konsumsi dan (G) adalah pengeluaran pemerintah.
Menurut Keynes, dengan membandingkan nilai (G) terhadap (Y) serta
mengamati dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi
pengeluaran pemerintah dalam pembentukan pendapatan nasional.

b.Teori Rostow dan Musgrave


Teori ini dikemukakan oleh Rostow dan Musgrave yang didasarkan pada
pandangan mereka mengenai pengamatan terhadap pembangunan ekonomi
di beberapa Negara. Model ini menghubungkan tahap-tahap pembangunan
ekonomi dengan pengeluaran pemerintah. Yang terdiri dari tahap awal,
tahap menengah dan tahap lanjut.

Pada tahap awal, persentase pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan


nasional relatif besar. Hal ini karna pada tahap awal pemerintah harus
menyediakan berbagai sarana dan prasarana, seperti pendidikan, kesehatan,
tranfortasi dan sebagainya. Di tahap menengah, peran investasi pemerintah
masih dibutuhkan namum investasi swasta semakin besar. Peran swasta
yang semakin besar yang pada akhirnya membuat pemerintah harus
menyediakan barang dan jasa publik lebih banyak dan lebih baik. Di tahap
lanjut, aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke aktivitas-
aktivitas social seperti program kesejahtraan di hari tua, pelayanan
kesehatan masyarakat dan sebagainya.

Sumber refrensi:
-Suparmoko, 1998. “Pengantar Ekonomi Makro”. BPFE-UGM Yogyakarta
-Sukirno, Sadono. 2006. “Makroekonomi Teori Pengantar Edisi 3”.
Rajawali Pers. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai