Anda di halaman 1dari 3

BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Konsep peran pemerintah dalam perbaikan tata kelola perekonomian menjadi topik yang ramai
diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah mempunyai beberapa tugas
penting, seperti memastikan kegiatan ekonomi eksternal dapat diatur atau dihentikan,
menyediakan barang publik yang terjangkau, dan mengelola berbagai kegiatan ekonomi
(termasuk perusahaan).

Peran pemerintah dalam tata kelola ekonomi dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama: membuat
dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, menjalankan kegiatan usaha (termasuk
perusahaan), dan melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter.

Salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan efisiensi perekonomian dan mencapai tujuan
lain dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan ekonomi adalah dengan membuat
undang-undang dan peraturan yang mengatur kegiatan perekonomian di negara tersebut.
Undang-undang dan peraturan ini dapat membantu menciptakan sistem kesejahteraan ekonomi
dan sosial yang menguntungkan semua orang yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.

Tujuan dari pembuatan undang-undang dan peraturan yang berfungsi secara efisien adalah untuk
memastikan bahwa semua individu dan bisnis memiliki sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan ekonomi mereka tanpa takut dikritik atau dikritik. Hal ini termasuk
mencegah konflik kepentingan, mendorong perlindungan lingkungan, dan mengurangi polusi
dan limbah.

Pemerintah juga mempunyai kekuasaan untuk menegakkan peraturan perundang-undangan yang


melindungi hak dan kepentingan individu dan dunia usaha dalam kegiatan ekonomi. Hal ini
termasuk menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi hak-hak konsumen dan dunia
usaha, serta memastikan bahwa tindakan pemerintah sejalan dengan kepentingan masyarakat.

Kesimpulannya, peran pemerintah dalam meningkatkan tata kelola ekonomi memiliki banyak
aspek dan melibatkan berbagai aspek seperti pembuatan undang-undang dan peraturan,
mendorong perlindungan lingkungan, dan memastikan bahwa dunia usaha beroperasi secara etis
dan bertanggung jawab.

CAMPUR TANGAN LANGSUNG

Dalam beberapa kegiatan tertentu, pemerintah mungkin tidak dapat melaksanakan kegiatan
tersebut secara efektif atau memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat. Namun
manfaat yang diperoleh masyarakat akan tetap besar jika kegiatan tersebut diarahkan kepada
pemerintah.

Salah satu faktor penting yang mendorong pemerintah melakukan kegiatan ekonomi jangka
panjang adalah penyediaan barang umum atau publik. Hal ini termasuk penyediaan layanan
publik seperti radio dan televisi, pendidikan, dan sumber daya air. Namun, pemerintah mungkin
tidak selalu bersedia berinvestasi dalam kegiatan-kegiatan ini, karena mereka mungkin tidak
menerima dana atau sumber daya yang diperlukan.

Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ini sangat penting, karena dapat merangsang
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan manfaat sosial yang signifikan. Namun, pemerintah
mungkin tidak selalu bersedia berinvestasi dalam kegiatan-kegiatan ini, karena pemerintah
mungkin tidak bersedia membayar pajak yang diperlukan untuk menyediakan layanan-layanan
tersebut.

Tujuan jangka panjang pemerintah dalam kegiatan perekonomian bukanlah untuk menyediakan
barang-barang yang umum atau umum tetapi untuk menyediakannya kepada seluruh anggota
masyarakat. Termasuk memberikan layanan yang tidak dimanfaatkan secara kolektif oleh
seluruh masyarakat. Pemerintah tidak perlu ragu untuk memberikan layanan tersebut kepada
individu di masyarakat.

Kesimpulannya, tujuan jangka panjang pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah untuk
menyediakan barang umum atau publik, namun penting untuk memastikan bahwa kegiatan
tersebut ditujukan kepada masyarakat.

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

Kebijakan moneter adalah bank sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian.
Sedangkan kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah di dalam memungut pajak dan
membelanjakan pendapatan pajak untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Di dalam
perekonomian, kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan,
yaitu:

i. Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu masalah
pengangguran, masalah kenaikan harga-harga, dan masalah menciptakan pertumbuhan yang
memuaskan.

ii. Untuk mengatasi masalah-masalah pokok dari kegiatan pemerintah dalam setiap
perekonomian.

Dalam jangka pendek setiap perekonomian selalu diancam oleh masalah pengangguran atau
kenaikan harga-harga. Sedangkan dalam jangka panjang setiap perekonomian seringkali
menghadapi masalah perkembangan ekonomi yang lambat, yaitu pertumbuhan ekonomi yang
dicapai tidak mampu menggunakan seluruh pertambahan faktor-faktor produksi yang berlaku
dari tahun ke tahun.

iii. Fungsi kebijakan fiskal terutama digunakan untuk mengendalikan tingkat harga-harga, yaitu
menjaga agar harga-harga dapat dijamin supaya set stabil.

jangka panjang kebijakan fiskal mulai digunakan secara aktif untuk mempengaruhi kegiatan
ekonomi yang terlalu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Efisiensi penggunaan faktor produksi dalam perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain distribusi produksi dan tingkat produksi. Di negara yang tidak ada
intervensi pemerintah, faktor-faktor tertentu tidak akan digunakan secara efektif. Artinya faktor-
faktor produksi harus terdistribusi secara merata pada berbagai sektor, wilayah, dan antar
wilayah yang berbeda.

Di negara yang tidak ada intervensi pemerintah, maka distribusi faktor produksi akan lebih
seimbang. Hal ini akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan pembangunan
yang lebih baik di berbagai sektor. Di negara-negara yang terdapat intervensi pemerintah,
distribusi faktor-faktor produksi akan lebih seimbang.

Negara kesejahteraan adalah faktor lain yang mempengaruhi distribusi produksi. Sebab,
pemerintah membuat kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan distribusi produksi sehingga
menimbulkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Negara kesejahteraan dapat dibagi
menjadi tiga jenis: perpajakan progresif, perpajakan regresi, dan perpajakan tetap. Perpajakan
progresif merupakan sistem perpajakan yang tarif pajaknya harus lebih tinggi, jika tarif pajaknya
lebih tinggi. Perpajakan regresi merupakan sistem perpajakan yang tarif pajaknya lebih rendah,
jika tarif pajaknya lebih tinggi.

Kesimpulannya, efektivitas penggunaan faktor produksi dalam suatu negara bergantung pada
distribusi faktor produksi dan intervensi pemerintah. Distribusi faktor produksi yang adil dan
intervensi pemerintah yang tepat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan. Selain itu, kebijakan perpajakan yang sesuai juga dapat memainkan peran penting
dalam mencapai tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai