Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI PUBLIK

DISUSUN OLEH :

 Roy Jianto (02414077)


 Dian Permata Sari (02414081)
 Nur Annisa Novianti (02414082)
PENDAHULUAN

semakin kompleksnya kegiatan ekonomi dan semakin tingginya keterkaitan dengan aspek-aspek
kehidupan lainnya, sangat sulit bagi suatu sistem ekonomi termasuk yang paling liberal sekalipun
untuk menolak kehadiran peran negara atau pemerintah dalam perekonomian.

Walaupun mekanisme pasar merupakan cara yang dikehendaki dalam memproduksi dan
mengalokasikan barang, akan tetapi, mekanisme pasar sering gagal berfungsi. Kegagalan pasar akan
mengurangi hasil ekonomi. Untuk memperbaiki kegagalan tersebut, seringkali menuntut campur
tangan pemerintah untuk menjamin adanya alokasi, distribusi, dan stabilitas ekonomi.
I. MATERI
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting
dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun penjelasannya
sebagai berikut :

 Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial
politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
 Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
 Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.

A. FUNGSI DISTRIBUSI

Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar supaya masyarakat
sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah karena banyak factor yang
mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya kepemilikan factor produksi, permintaan dan
penawaran factor produksi, system warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan
kekayaan melalui pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.

Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya ekonomi
dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar kekayaan
terdistribusi secara baik dalam masyarakat, misalnya melalui :
1. Perpajakan,
2. Subsidi,
3. Pengentasan kemiskinan,
4. Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
5. Bantuan pendidikan,
6. Bantuan kesehatan, dll

B. FUNGSI STABILISASI
Sesuai dengan nama stabilisasi maka fungsi stabilisasi ini dimaksudkan untuk menciptakan stabilitas
ekonomi suatu negara. Fungsi stabilisasi ini berkaitan erat dengan fungsi mengatur variabel ekonomi
makro dengan instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

Diantara ketiga fungsi ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan yang paling kecil
kewenangan dan dukungannya terhadap peran pemerintah daerah dan bahkan hampir tak
mendapatkan bagian untuk berperan dalam fungsi stabilisasi ini. Hal ini dilandasi oleh pemikiran
bahwa fungsi stabilisasi berbeda antar satu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara.
Disamping itu kecilnya kewenangan dan dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi stabilisasi,
disebabkan akan adanya efek sampingan yang timbul akibat penggunaan instrumen yaitu kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal untuk mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari
penggunaan instrumen tersebut.

Contoh riil dalam kebijakan moneter, jika kebijakan moneter didesentralisasikan maka masing-
masing pemerintah daerah akan mempunyai kewenangan melakukan kebijakan tersebut sesuai
dengan kebutuhannya bahkan keinginannya.
Pada pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan roda perekonomian
kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator, untuk menjaga
agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara :
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak merembet ke
sektor lain.

2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan terjamin, dan kepastian
hukum terjaga ).

Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak terkendali sehingga nantinya
akan menimbulkan penganguran tenaga kerja yang akan mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu
Pemerintah dapat melakukan kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan
cadangan, tingkat diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.
C. FUNGSI ALOKASI
ialah peran pemerintah dengan menjalankan pelayanan publik,dimana pemerintah mampu
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakatsecara umum. dengan kata lain fungsi
pemerintah dalam penyediaan dan pelayananbarang-barang publik yang peruntukannya secara
komunal.

fungsi pemerintah akan alokasi ini telah diperkuat secara teoritis oleh Stiglitz, 1986(dalam Syahrir, 1986
: hal 4), disebutkan ada 2 (dua) elemen yang selalu ada padasetiap barang publik, yakni :

Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu (orang-perorang). dan
Sangat sulit untuk menjatah dan membagi-bagikan barang publik.

contoh langsung untuk fungsi alokasi ialah seperti jaminan kesehatan, programpendidikan, infrastruktur
publik, dll.

Price ceiling

Price ceiling adalah kebijakan untuk mengontrol tingkat harga suatu barang agar tidak terlalu
tinggi. Agar barang tersebut masih dapat terjangkau oleh masyarakat.
Mengapa price ceiling dapat menyebabkan shortage?

Price ceiling adalah kebijakan untuk menentukan harga suatu barang dibawah harga pasar.
Sehingga akan meningkatkan permintaan, tetapi jumlah barang ditawarkan tidak dapat
memenuhi tingkat permintaan tersebut. Selisih antara tingkat permintaan yang lebih tinggi
dibanding tingkat penawaran inilah yang disebut dengan shortage atau surplus demand. Untuk
mangatasi keadaan shortage ini pemerintah dapat melakukan kebijakan seperti operasi
pasar,memberikan subsidi produsen,megurangi pajak dan impor barang agar jumlah barang
meningkat dan permintaan dapat terpenuhi pada tingkat harga eceran terendah.

Price floor

Price floor adalah kebijakan menetapkan harga eceran terendah. Price floor bertujuan agar harga
duatu narang tidak terlalu rendah

Mengapa price floor menyebabkan surplus?

Price floor adalah kebijakan menentukan harga diatas harga pasar, sehingga produsen akan
menjual lebih banyak barang tetapi permintaan akan turun karena harga yang lebih tinggi dari
harga pasar(hukum permintaan). Sehingga akan terjadi selisih antara barang yang di supply
dengan konsumsi di masyarakat.selisih inilah yang disebut surplus supply. Barang surplus yang
terjadi dapat dibeli pemerintah atau diekspor.
KASUS :

Harga Tertinggi (Ceiling Price)


Adalah batas maksimum harga penjualan yang harus dipatuhi oleh produsen. Kebijakan
penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk melindungi konsumen, agar dapat menikmati
harga yang tidak terlalu tinggi. Dampak dari kebijakan ini yaitu pemerintah harus menyediakan
barang lebih banyak sesuai dengan jumlah permintaan yang ada di masyarakat. Penambahan
barang bisa dilakukan dengan memberikan subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak dll.
Pada saat pemerintah menetapkan harga barang (p1) berada diatas harga keseimbangan (p0),
menyebabkan :
-Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan (excess supply), terlihat dari Q0 menjadi Qs.
-Kekurangan jumlah barang yang diminta (shortage demand), terlihat dari Q0 menjadi Qd.
Contoh= Misal harga tiket bus trans Jakarta pada awalnya adalah Rp. 5000. Kuantitas yang
diperjualbelikan dipasar adalah sebanyak 500 tempat duduk. Selanjutnya pemerintah menetapkan
harga tertinggi pada tiket bus trans Jakarta sebesar Rp. 4000. Pada tingkat harga ini kuantitas
yang diminta oleh konsumen meningkat menjadi 600 tempat duduk, namun tempat duduk yang
ditawarkan hanya 450. Oleh karena itu, terdapat kelebihan permintaan sebesar 150 tempat
duduk. Untuk mengatasi kelebihan pemintaan ini, pemerintah melakukan penambahan jumlah
bis yang beroperasi.
Kesimpulan

Dalam hal ini Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar supaya
masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah karena banyak factor yang
mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya kepemilikan factor produksi, permintaan dan
penawaran factor produksi, system warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan
kekayaan melalui pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.

Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya ekonomi
dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar kekayaan terdistribusi
secara baik dalam masyarakat, misalnya melalui : perpajakan, subsidi, pengentasan kemiskinan, Transfer
penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin, Bantuan pendidikan, dll.
DAFTAR PUSTAKA

 https://abees1010.wordpress.com/2013/04/17/peran-dan-fungsi-pemerintah-di-bidang-ekonomi/

 https://sidikaurora.wordpress.com/2011/11/04/price-ceiling-price-floor/

 http://cramoz.blogspot.com/2011/11/ceiling-price-dan-floor-price.html

 http://febriebi.blogspot.com/2011/11/price-floor-and-price-ceiling.html

 https://www.academia.edu/4727782/Ekonomi_Pemerintahan/

Anda mungkin juga menyukai