Ekonomi Publik
Dosen Pengampu : Dr. Lucik Saja
SOAL
1. Peranan atau campur tangan pemerintah dalam suatu perekonomian sering didasarkan
pada argumentasi Kegagalan Mekanisme Pasar. Tetapi dengan semakin besarnya peranan
pemerintah (Birokrasi) menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi dan hight cost
economy. Jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan mekanisme pasar dan
kegagalan birokrasi ? Untuk perekonomian Indonesia, sebaiknya menggunakan sistem
yang mana, apakah neo liberal atau sistem ekonomi kerakyatan ? Berikan argumentasinya
!
2. Salah satu alasan mengapa pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk uang (Bantuan
Langsung Tunai) adalah karena secara teori biaya subsidi dalam bentuk uang lebih kecil
dibandingkan biaya subsidi dalam bentuk penurunan harga. Benarkah biaya subsidi
dalam bentuk penurunan harga lebih besar daripada biaya subsidi dalam bentuk uang ?
mengapa, buktikan (gunakan asumsi Hicks dan Slutsky)
3. Salah satu alternatif untuk membiayai defisit anggaran (APBN) adalah dengan
pinjaman/utang luar negeri. Coba sdr jelaskan rasional dari utang luar negeri ? lakukan
analisis bagaimana pengaruh utang luar negeri terhadap perekonomian khususnya tingkat
bunga, investasi, konsumsi, employment dan pendapatan nasional ?
Jawab!
1. Kegagalan pasar terjadi ketika sistem harga gagal untuk menghitung semua biaya
dan manfaat dalam pasar.Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan perekonomian suatu
pasar untuk berfungsi secara efisien dalam pertumbuhan ekonomi.Suatu pasar dikatakan
gagal jika tidak bisa memberikan jumlah yang optimal secara kebutuhan sosial. Dari sinilah
dibutuhkan sebuah sistem pasar yang dikolaborasikan antara pemerintah dan pasar
bebas.Dalam buku Case Fair (Prinsip-Prinsip Ekonomi) (2007) karya Karl E. Case dan Ray
C. Fair, sistem pasar memberikan insentif untuk menimbang biaya dan manfaat serta
beriperasi secara efisein. Namun, kenyataannya dalam pasar bebas tidak selalu menghasilkan
alokasi sumber daya yang efisien. Sehingga peran pemerintah dalam perekonomian menjadi
penting.Banyak pihak yang menginginkan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian
untuk mengoreksi kegagalan pasar. Selain itu, juga untuk membantu pasar dalam fungsi yang
lebih efisien.
Faktor kegagalan pasarpasar ada 3 sebagaimana berikut :
2. Monopoli alamiah
Ada beberapa jenis barang yang hanya diproduksi oleh satu produsen saja. Meski
pemerintah sudah menghapuskan monopoli satu industri, persaingan antara produsen akan terus
menyebabkan monopoli.Perusahaan yang menguasai pasar, jika mereka mengubah output maka
kuantitas penawaran di pasar juga akan berubah. Kekuatan ini membuat mereka bisa menetapkan
harga yang lebih tinggi dari harga ekuilibrium.
3. Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang ditimpakan maupun diberikan pada suatu
individual atau kelompok yang berada di luar suatu transaksi.Jika biaya atau manfaat sosial
seperti itu diabaikan, keputusan rumah tangga maupun perusahaan cenderung keliru atau
inefisien.
Apabila pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk langsung tunai (BLT), selain
pengeluaran pemerintah lebih sedikit daripada bantuan dalam beentuk subsidi karena hanya
orang-orang kategori tidak mampu yang menerimanya tidak seperti subsidi dalam bentuk
penurunan harga yang seluruh lapisan masyarakat baik yang kaya maupun yang miskin.
Bantuan dalam bentuk langsung tunai (BLT) juga sangat terasa langsung manfaatnya. Yaitu
orang-orang tersebut dapat menggunakannnya untuk dibelanjakan barang-barang yang
berbeda kombinasinya setiap orang, jadi tingkat kepuasan masing-masing individu bisa
maksimal. (Sumber: Memahami Pengertian dan Kebijakan Subsidi dalam APBN Oleh Dungtji
Munawar, Widyaiswara Utama BDK Cimahi)
Hutang dalam efisit anggaran ini digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan
pembangunan fasilitas publik. Dalam pandangan Ricardian, defisit anggaran tidak berpengaruh
apa-apa terhadap perekonomian. Sedangkan dalam pandangan kaum Keynesian, defisit
anggaran mempengaruhi perekonomian, karena pajak yang ditanggung masyarakat pada tahun
sekarang lebih sedikit daripada tahun sebelumnya karena hutang defisit anggaran sudah lunas.
Seperti misalkan pemerintah menggunakan defisit anggaran untuk membangun waduk Gajah
Mungkur dengan lama pelunasan hutang 30 tahun dan umur ekonomis waduk 80 tahun. Ketika
beroperasi waduk dapat mengairi persawahan dan perkebunan di sepanjang aliran sungai
bengawan solo di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan adanya irigasi yang
baik, maka hasil pertanian melimpah dan pendapatan masyarakat semakin banyak dan dapat
digunakan untuk membayar pajak dimana pajak tersebut adalah sumber dana pemerintah
untuk membayar hutang untuk pembangunan waduk tersebut. Ketika hutang sudah lunas dan
umur ekonomis waduk masih lama, waduk masih memberikan manfaat sehingga beban pajak
bisa diturunkan. Jadi pendapatan masyarakat naik dan konsumsi pun naik, permintaan secara
agregat naik, produksi naik, demand faktor produksi seperi SDM naik, kesempatan kerja naik,
pengangguran berkurang, pendapatan nasional naik dan perekonomian meningkat. (Sumber:
hasil analisis mahasiswi).