Anda di halaman 1dari 4

UTS

Ekonomi Publik
Dosen Pengampu : Dr. Lucik Saja

Nama : Ilham Ihsani


NIM : 2060206039
Prodi : Ekonomi Syariah

SOAL
1. Peranan atau campur tangan pemerintah dalam suatu perekonomian sering didasarkan
pada argumentasi Kegagalan Mekanisme Pasar. Tetapi dengan semakin besarnya peranan
pemerintah (Birokrasi) menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi dan hight cost
economy. Jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan mekanisme pasar dan
kegagalan birokrasi ? Untuk perekonomian Indonesia, sebaiknya menggunakan sistem
yang mana, apakah neo liberal atau sistem ekonomi kerakyatan ? Berikan argumentasinya
!

2. Salah satu alasan mengapa pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk uang (Bantuan
Langsung Tunai) adalah karena secara teori biaya subsidi dalam bentuk uang lebih kecil
dibandingkan biaya subsidi dalam bentuk penurunan harga. Benarkah biaya subsidi
dalam bentuk penurunan harga lebih besar daripada biaya subsidi dalam bentuk uang ?
mengapa, buktikan (gunakan asumsi Hicks dan Slutsky)

3. Salah satu alternatif untuk membiayai defisit anggaran (APBN) adalah dengan
pinjaman/utang luar negeri. Coba sdr jelaskan rasional dari utang luar negeri ? lakukan
analisis bagaimana pengaruh utang luar negeri terhadap perekonomian khususnya tingkat
bunga, investasi, konsumsi, employment dan pendapatan nasional ?

Jawab!

1. Kegagalan pasar terjadi ketika sistem harga gagal untuk menghitung semua biaya
dan manfaat dalam pasar.Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan perekonomian suatu
pasar untuk berfungsi secara efisien dalam pertumbuhan ekonomi.Suatu pasar dikatakan
gagal jika tidak bisa memberikan jumlah yang optimal secara kebutuhan sosial. Dari sinilah
dibutuhkan sebuah sistem pasar yang dikolaborasikan antara pemerintah dan pasar
bebas.Dalam buku Case Fair (Prinsip-Prinsip Ekonomi) (2007) karya Karl E. Case dan Ray
C. Fair, sistem pasar memberikan insentif untuk menimbang biaya dan manfaat serta
beriperasi secara efisein. Namun, kenyataannya dalam pasar bebas tidak selalu menghasilkan
alokasi sumber daya yang efisien. Sehingga peran pemerintah dalam perekonomian menjadi
penting.Banyak pihak yang menginginkan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian
untuk mengoreksi kegagalan pasar. Selain itu, juga untuk membantu pasar dalam fungsi yang
lebih efisien.
Faktor kegagalan pasarpasar ada 3 sebagaimana berikut :

1. Adanya barang publik

Barang publik memberikan manfaat kolektif pada anggota masyarakat. Sehingga,


sebagian besar kasus orang tidak bisa dicegah untuk turut serta menerima manfaatnya,Biasanya,
perusahaan swasta tidak merasa mendapat keuntungan dengan memproduksi barang publik.
Maka, kebutuhan akan brang publik adalah sumber lain inefisiensi.

2. Monopoli alamiah

Ada beberapa jenis barang yang hanya diproduksi oleh satu produsen saja. Meski
pemerintah sudah menghapuskan monopoli satu industri, persaingan antara produsen akan terus
menyebabkan monopoli.Perusahaan yang menguasai pasar, jika mereka mengubah output maka
kuantitas penawaran di pasar juga akan berubah. Kekuatan ini membuat mereka bisa menetapkan
harga yang lebih tinggi dari harga ekuilibrium.

3. Eksternalitas

Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang ditimpakan maupun diberikan pada suatu
individual atau kelompok yang berada di luar suatu transaksi.Jika biaya atau manfaat sosial
seperti itu diabaikan, keputusan rumah tangga maupun perusahaan cenderung keliru atau
inefisien.

2. Subsidi merupakan alokasi anggaran yang disalurkan melalui


perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual barang dan jasa, yang memenuhi hajat
hidup orang banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat.
Pemerintah memberikan subsidi BBM misalnya, harga BBM disubsidi sedemikian rupa agar
seluruh masyarakat bisa menjangkaunya. Berdasarkan mekanisme subsidi harganya, harga
normal yang ditetapkan oleh produsen (misalnya Pertamina dalam hal bensin premium)
sebesar Pm (misalnya = Rp 9.900 per liter bensin premium) atau disebut juga harga pasar.
Pertamina mendapatkan untung (laba) sebesar Rp3.400 apabila menjual di antara
harga Po hingga Pm. Dalam contoh ini apabila Po (harga pokok Pertamina) sebesar Rp
6.500. Dimana untung (laba) dihitung dari Pm– Po= Rp9.900 – Rp6.500 = Rp3.400. Dengan
adanya kebijakan subsidi, pihak pemerintah membayar kepada pihak Pertamina sebesar
rentang harga Ps. Dengan demikian, besarnya subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
sebesar keuntungan/laba(dalam contoh ilustrasi di atas yaitu Rp3.400 per liter bensin
premium) atau sebesar keuntungan ditambahkan sebagian besarnya harga pokok apabila
penetapan harga jual bensin premium ditetapkan pemerintah lebih rendah dari harga
pokok Pertamina.Dalam kasus kedua tentu saja besarnya subsidi yang harus ditanggung
pemerintah menjadi lebih besar. Misalnya, apabila pemerintah menetapkan harga jual
bensin premium Rp4.500 per liter, maka besarnya subsidi yang dibayarkan pemerintah
sebesar Rp 5.400 per liter bensin premium. Hal ini didasarkan pada perhitungan harga pasar
(Pm) – harga jual = Rp9.900 – Rp4.500 = Rp5.400. Bayangkan saja pemerintah perlu
mengeluarkan uang banyak untuk mensubsidi BBM. Mekanisme diatas hampir sama
apabila pemerintah berencana memberikan bantuan dengan bentuk subsidi terhadap
barang lain.

Apabila pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk langsung tunai (BLT), selain
pengeluaran pemerintah lebih sedikit daripada bantuan dalam beentuk subsidi karena hanya
orang-orang kategori tidak mampu yang menerimanya tidak seperti subsidi dalam bentuk
penurunan harga yang seluruh lapisan masyarakat baik yang kaya maupun yang miskin.
Bantuan dalam bentuk langsung tunai (BLT) juga sangat terasa langsung manfaatnya. Yaitu
orang-orang tersebut dapat menggunakannnya untuk dibelanjakan barang-barang yang
berbeda kombinasinya setiap orang, jadi tingkat kepuasan masing-masing individu bisa
maksimal. (Sumber: Memahami Pengertian dan Kebijakan Subsidi dalam APBN Oleh Dungtji
Munawar, Widyaiswara Utama BDK Cimahi)

Dalam pendekatan Hicks, apabila pemerintah memberikan pengurangan dalam bentuk


subsidi harga, ambil contoh pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk penurunan harga
barang normal, maka ketika barang tersebut harganya turun karena subsidi, permintaan akan
barang tersebut akan naik dan pendapatan riil masyarakat akan naik. Ketika harga turun maka
permintaan akan barang tersebut akan naik sehingga produksi akan bertambah dan terjadi
eksplorasi SDA secara besar besaran. Dan biaya pemerintah akan hal ini akan lebih besar. Hicks
beranggapan bahwa terjadinya perubahan pendapatan riil dan konumen ingin
mempertahankan kepuaan yang tetap sama dengan cara mengorbankan / mengurangi barang
lain dan tetap pada utilitas yang sama. Dalam pendekatan Slutsky, ia memandang bahwa
pendapatan nyata tidak berubah apabila konsumen menggunakan kombinasi konsumsi seperti
sebelum adanya perubahan harga.

3. Dalam proses pembangunan, negara memerlukan modal yang sangat banyak.


Terlebih di negara berkembang yang modal dalam negerinya terbatas. Untuk itu, diperlukan
tambahan modal dari luar negeri untuk memperlancar proses pembangunan. Utang luar negeri
bukan hanya dibutuhkan dalam proses perdagangan, tetapi juga dibutuhkan dalam
perekonomian suatu negara untuk menunjang proses produksi dalam negeri. Artinya, utang
luar negeri merupakan mata rantai yang menghubungkan kegiatan internal dan eksternal
perekonomian suatu negara. Dalam paham ini sulit sekali menyatakan bahwa suatu negara bisa
saja tidak berutang sama sekali. Tetapi jelas sekali bahwa jumlah dan pemanfaatan utang
tersebut harus dikendalikan dan dikelola secara benar sehingga justru tidak menjadi beban
yang berkepanjangan. Hutang luar negeri juga berperan dalam mengatasi kesenjangan ekspor-
impor sehingga utang luar negeri memberikan tambahan devisa yang diperlukan negara
dikarenakan hasil ekspor yang tidak mencukupi untuk menambah modal untuk pembangunan
nasional.

Hutang dalam efisit anggaran ini digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan
pembangunan fasilitas publik. Dalam pandangan Ricardian, defisit anggaran tidak berpengaruh
apa-apa terhadap perekonomian. Sedangkan dalam pandangan kaum Keynesian, defisit
anggaran mempengaruhi perekonomian, karena pajak yang ditanggung masyarakat pada tahun
sekarang lebih sedikit daripada tahun sebelumnya karena hutang defisit anggaran sudah lunas.
Seperti misalkan pemerintah menggunakan defisit anggaran untuk membangun waduk Gajah
Mungkur dengan lama pelunasan hutang 30 tahun dan umur ekonomis waduk 80 tahun. Ketika
beroperasi waduk dapat mengairi persawahan dan perkebunan di sepanjang aliran sungai
bengawan solo di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan adanya irigasi yang
baik, maka hasil pertanian melimpah dan pendapatan masyarakat semakin banyak dan dapat
digunakan untuk membayar pajak dimana pajak tersebut adalah sumber dana pemerintah
untuk membayar hutang untuk pembangunan waduk tersebut. Ketika hutang sudah lunas dan
umur ekonomis waduk masih lama, waduk masih memberikan manfaat sehingga beban pajak
bisa diturunkan. Jadi pendapatan masyarakat naik dan konsumsi pun naik, permintaan secara
agregat naik, produksi naik, demand faktor produksi seperi SDM naik, kesempatan kerja naik,
pengangguran berkurang, pendapatan nasional naik dan perekonomian meningkat. (Sumber:
hasil analisis mahasiswi).

Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-menerus meningkatkan


kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan
meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Pengaruh dari peran ini bersumber dari tiga
fungsi penting dari kegiatan investasi dalam perekonomian. Pertama, investasi merupakan
salah satu komponen dari pengeluaran agregat. Maka kenaikan investasi akan meningkatkan
permintaan agregat dan pendapatan nasional. Peningkatan seperti ini akan selalu diikuti oleh
pertambahan dalam kesempatan kerja. Kedua, pertambahan barang modal sebagai akibat
investasi akan menambahkan kepastian memproduksi di masa depan dan perkembangan ini
akan menstimulir pertambahan produksi nasional dan kesempatan kerja. Ketiga, investasi selalu
diikuti oleh perkembangan teknologi. Perkembangan akan memberikan sumbangan penting ke
atas kenaikan produktivitas dan pendapatan per kapita masyarakat sehingga dapat
meningkatkan konsumsi, pertambahan produksi, kesempatan kerja bertambah, pengangguran
akan berkurang, dan pendapatan nasional akan mengalami kenaikan.

Anda mungkin juga menyukai