KEUANGAN PUBLIK
PERTEMUAN 1
GAMBARAN UMUM
Keuangan publik merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas
finansial pemerintah.
Finansial = aktivitas pemerintah, bagaimana memperoleh pendapatan (dana) dan
bagaimana untuk menggunakan dana tersebut untuk mencapai pertumbuhan.
Pemerintah = seluruh unit pemrintah dan institusi/organisasi pemegang otoritas publik
lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh pemerintah.
1. POIN POIN KEUANGAN PUBLIK
- Menjelaskan belanja publik dan tekhnik tekhnik pemerintah untuk membiayai
belanja tersebut.
- Menganalisis pengeluaran publik
- Uraian uraian tentang mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh negara
sedangkan makanan diserahkan kepada swasta dan mengapa negara
menggunakan komposisi berbagai pajak dan bukan hanya satu pajak tunggal.
- Mempelajari bagaimana proses pengambila keputusan yang dilakukan oleh
pmerintah.
2. FOKUS KEUANGAN PUBLIK
Mempelajari pendapatan dan belanja pemerintah, dan juga menganalisis implikasi
dari kegiatan pendapatan dan belanja pada alokasi sumber daya, distribusi
pendapatan dan stabilitas ekonomi.
KENAPA BELAJAR KEUANGAN PUBLIK?
Keuangan publik adalah proses pengambilan keputusan dengan asas demokrasi
(imbalan bagi pembayar pajak dan kewajiban pengelola keuangan publik). Keingin tahuan
yang tinggi terhadap permasalahan yang terdapat dalam keuangan publik tumbuh karena
pertumbuhan sektor publik dari waktu ke waktu dalam jumlah yang sangat besar.
PERTANYAAN PERTANYAAN SEPUTAR KEUANGAN PUBLIK
1. Kapan pemerintah campur tangan dalam kegiatan ekonomi?
Biasanya sektor swasta memilih hasil efisiensi dalam perkonomian. Swasta
dalam kegiatannya bertujuan untuk memaksimalisasi laba dari usahanya sendiri,
sehingga dalam penyediaan barang dan jasa akan selalu ada pertimbangan
untung/rugi yang pada akhirnya tidak dapat dinikmati oleh sluruh masyarakat.
Karena itulah, diperlukan pran pemerintah dalam perekonomian untuk
mengatasi masalah ini.
PEMERINTAH CAMPUR TANGAN ANTARA LAIN ADALAH KETIKA:
a. Kegagalan mekanisme pasar
Hal ini terjadi karena sektor swasta yang berbasis maksimalisasi laba tadi
tidak mau menyediakan semua kebutuhan publik jika tidak mendatangkan
keuntungan bagi usahanya, sehingga pemerintah perlu untuk turun tangan
mengatasi masalah ini.
b. Redistribusi (peralihan sumber daya)
Redistribusi merupakan peralihan sumber daya dari suatu entitas ke entitas
lain, bisa dari kelompok ke kelompok, kelompok ke individu, atau individu ke
individu. Pemerintah campur tangan ketika redistribusi ini tidak merata di
masyarakat.
X2 X1 M
Keterangan :
Kurva CM di atas adalah kurva kemungkinan produksi suatu negara dengan
kepastian produksi barang pribadi maksimum jika seluruh sumber daya digunakan hanya
Get Ready 2015
BIDDIK Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi
untuk memproduksi barang pribadi maksimum jika seluruh sumber digunakan hanya untuk
memproduksi barang pribadi adalah sebesar M dan untuk barang publik kapasitas
maksimumnya sebesar C. Pada titik A, untuk menyediakan barang publik sebesar G1
dibutuhkan pengorbanan barang pribadi sebesar X1M. Maka apabila pemerintah menaikkan
produksi barang publiknya menjadi sebesar G2, akan lebih besar barang pribadi yang
dikorbankan yaitu sebesar X2M.
3. HAL LAIN TERKAIT FUNGSI ALOKASI
Permasalahan yang penting lainnya menmgenai fungsi alokasi adalah jenis dan
kualitas seperti apa yang harus disediakan pemerintah dan berapa jumlah uang
yang harus ditarik? pertanyaan ini diselesaikan dengan proses pmungurtan suara dari
masyarakat, dimana terjadi proses politik bagi masyarakat untuk mengungkapkan
preferensinya mengenai barang publik apa yang harus disediakan pemerintah. Jika telah
tercapai kesepakatan akan pengadaan barang akan dituangkan dalam anggaran
pemerintah.
Dalam rangka penyelenggaraan fungsi alokasi pemerintah juga harus
memperhatikan efesiensi pentediaan barang publik, jangan sampai terjadi kelebihan
dalam penyediaanya sehingga pengorbanan atas barang pribadi jadi sia sia. Salah satu
teori yang dapat dipertimbangkan pemerintah dalam melakukan efisienai barang publik
adalah efisiensi pareto. Efisiensi pareto adalah kondisis dimana seseorang tidak dapat
mengubah konsumsi atau produksinya menjadi lebih baik tanpa merugikan orang lain. Jika
kondisi di atas belum tercapai perekonomian mesih belum efisien.
Dengan mengasumsikan hanya ada dua konsumen a dan B serta dua macam barang
X dan Y, maka dikatakan mencapai efisiensi pareto jika memenuhi kondisi berikut:
1. Penggunaan teknologi untuk memproduksi barang telah mncapai titik tertinggi.
2. Tingkat subtitusi marginal dalam mengkonsumsi barang X dan Y harus sama baik
antara individu A maupun B.
3. Tingkat subtitusi marginal barang X untuk barang Y dalam konsumsi haruslah sama
dengan tingkat transformasi marginal di dalam produksi.
FUNGSI DISTRIBUSI
1. PENGETIAN
Adalah fungsi pemerintah dalam menyesuaikan distribusi pendapatan dan kekayaan
untuk menjamin pemerataan dan keadilan. Fungsi distribusi lebih menekankan nilai
normatifnya daripada nilai objektif suatu kebijakan. Artinya fungsi ini adlah penyeimbang
fungsi alokasi yang menitik beratkan kepada efiisiensi.
Tujuan dari fungsi ini adalah memaksimalkan asas keadilan dimana ada
distribusi yang sesuai bagi yang kaya maupun miskin dalam perekonomian.
KONSEP MENGUKUR KEADILAN
Beberapa konsep mengukur keadilan :
a. Konsep keadilan horizontal, dalam konsep ini diasumsikan bahwa
setiap orang memiliki kapasitas yang sama untuk memiliki pendapatan,
atau paling tidak, kapasitasnya berada dalam suatu interval tertentu.
Contohnya adalah tiket masuk taman rekreasi.
b. Konsep keadilan vertikal, dalam konsep ini, keadilan berarti
memperlakukan setiap orang secara berbeda disesuaikan dengan
kondisinya masing masing. Contohnya adalah tarif pajak progresif.
c. Prinsip kompensasi, keadilan diterjemahkan sebagai optimalisasi
pareto yang menyatakan bahwa tidak mungkin mrubah kondisi
seseorang menjadi lebih baik, tanpa menyebabkan kondisi orang lain
sebaliknya (lebih buruk).
Get Ready 2015
Karena sulitnya menggali asumsi asumsi
yangIkatan
dapatMahasiswa
dijadikandasar
BIDDIK
Muslim Akuntansi
atas pengukuran keadilan, konsep di atas tidak dapat dijadikan
pendekatan mutlak yang berdiri sendiri dalam menggambarkan
keadilan. Karena masing masing memiliki kelemahan, akan lebih baik
PEREMUAN 3
TEORI BARANG PUBLIK
PERBEDAAN BARANG PUBLIK DAN BARANG PRIVAT
DARI SISI PENGERTIAN
Barang publik (non rivals consumption) adalah barang yang tidak dapat disediakan
melalui transaksi antara penjual dan pembeli (tidak disediakan dalam sistem pasar)
dan dapat dinikmati oleh lebih dari satu konsumen tanpa mengurangi jumlah yang
dinikmati konsumen lainnya.
Barang privat ialah barang yang dapt disediakan melalui mekanisme pasar (transaksi
penjual dan pembeli)
SIFAT
Barang publik bersifat non rivalry (tidak terdapat persaingan dalam konsumsi-dikonsumsi
secara bersama sama tanpa mengurang jumlah yang dikonsumsi pihak yang lain) dan
nonexcludability (tidak dapat dikecualikan, semua orang bisa menikmati tanpa terkecualitidak ada biaya yang dibebankan)
Barang privat bersifat rival (perlu adanya persaingan dalam konsumsinya: tidak dapat
dinikmati secara bersama sama tanpa saling meniadakan manfaat ) dan excludability
(terdapat persyaratan untuk dapat menikmatinya yaitu dengan membayar)
KARAKTERISTIK
Barang publik : pertukaran barang publik selain dapat menghasilkan manfaat
eksternal pertahanan nasional juga dapat menyebabkan beban eksternal bagi pihak
lain. (penyediaan mesin yang dapat menyebabkan polusi udara)
Barang privat : pertukaran barang pribadi dalam mekanisme pasar YANG TIDAK
MENIMBULKAN eksternalitas.
CONTOH Barang publik : pertahanan, peradilan, dsj; Barang privat : sepatu, pakaian,
dsj.
ALASAN TERJADINYA PERBEDAAN BARANG PUBLIK DAN BARANG PRIBADI
- Kegagalan mekanisme pasar : terdapat barang yang tidak dapat disediakanoleh
mekanisme pasar, sehingga harus disediakan oleh pemerintah.
- Ditinjau dari proses penyediaan barang publik : persediaan barang publik tidak terlalu
dipengaruhi oleh kontribusi setiap individu namun lebih kepADA proses politik berupa
pemungutan suara oleh wakil rakyat yang menggantikan mekanisme pasar untuk
menentukan apa yang dibutuhkan masyarakat, sedangkan barang privat dipengaruhi
oleh permintaaan konsumen dan penawaran produsen.
- Ditinjau dari permintaan barang publik : seluruh konsumen akan menikmati barng
publijk dengan jumlah yang sama, tetapi kepuasan dan kemauan untuk membyaar
yang berbada beda.
- Ditinjau dari tingkat output yang efisien : efisiensi dalam pasar barang pribadi
mensyaratkan bahwa seluruh aktivitas ekonomi dilaksanakan pada titim dimana
manfaat sosial marginal (marginal social benefit) sama dengan biaya sosial marginal
(marginal social cost).
TEORI BARANG SWASTA (PRIVATE GOODS THEORY)
Barang swasta yang disediakan melalui sistem pasar dapat menyebabkan alokasi
sumber sumber ekonomi yang efisien.
1. EFISIENSI KONSUMEN
Asumsi awal:
1. Hanya terdapat dua konsumen A dan B,
2. Hanya terdapat 2 barang swasta : makanan dan pakaian,
3. Distribusi pendapatan : tertentu.
PAKAIAN
PAKAIAN
PAKAIAN
PO
PO
PA
OU
PA
MAKANAN
KB3
KA3
KB2
KA2
KB1
KA1
O
MAKANAN
P1
MA
PE
MO
ME
MA
MAKANAN
MO
KB2
KB1
KB4 K
B3
T
D
F
KA3
KA1
KA2
KETERANGAN :
- Diagram diatas diperoleh dengan membalikkan kurva indiferen B yang berguna
untuk menganalisa alokasi makanan dan pakaian yang didapat masing masing
konsumen.
- Pada titik T ()bukan tingkat kepuasan maksimum) K A2 berpotongan dengan KB3
individu A memperoleh pakaian sebanyak O 1 P1 , sedangkan individu 2
memperoleh sebanyak P1 PE.
- Tingkat kepuasan maksimum individu A terletak di titik D (kepuasan individu B
tetap bila berpindah dari titik T), sedangkan individu B terletak pada titik F
(kepuasan individu A tatap bila berpindah dari titik T) perpindaha dari titik T ke ke
titik F atau D bergantung pada kekuatan ekonomi masing masing konsumen.
- Titik F-D disebut sebagai pareto optimum (titik dimana seorang konsumen tidak
dapat meningkatkan kepuasan tanpa menyebabkan kepuasan konsumen lain
menjadi berkurang)
- Pareto maksimum terjadi sepanjang garis O1 OU yang disebut dengan garis
kontrak.
- Mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah dapat menyebabkan alokasi
barang barang secara efisien tetapi tidak untuk distribusinya (hanya untuk
kalangan tertentu) sehingga perlu adanya kebijakan pemerintah.
2. KONDISI PARETO OPTIMUM BAGI KONSUMEN
TPM (Tingkat Pertukaran Marginal) atau MRS (Marginal Rate of Sutitution) adalah
angka yang menunjukkan kesediaan konsumen menukarkan satu unit barang untuk
mendapat 1 unit yang lain. Pareto optimum akan tercipta apabila setiap orang
mencapai titik keseimbangan (titik D atau F), yaitu TPM A untuk makanan dan
pakaian; TPM B untuk makanan dan pakaian.
Kedudukan pareto dapat digambarkan dalam sebuah kurva kemungkinan kepuasan sebagai
berikut:
Kepuasan B
UB
UB1
UB2
Kepuasan A
UA1
UA2
konsumen lain (yaitu dari T ke D atau F). Kurva kemungkinan kepuasan dibentuk
dari titik titik pareto non optimal lainnya dan kita mengambil garis terluar.
3. EFISIENSI PRODUSEN
Asumsi awal :
1. Hanya terdapat 2 produsen
2. Terdapat 2 barang yang dihasilkan (X dan Y)
3. Terdapat 2 jenis faktor produksi (Tanah (T) dan Tenaga Kerja (B))
Hasil (Kg)
Hasil (Kg)
H11
H11
Tanah (T)
Masing masing kurva di atas menunjukkan Kurva Hasil Fisik Total (HFT) dari penggunaan
satu jenis faktor produksi (Tanah dan Tenaga Kerja). HFT menunjukkan hasil produksi
apabila produsen menggunakan tambahan satu faktor produksi dengan asumsi
penggunaan faktor produksi lainnya tidak berubah jangka pendek.
T
T
T
E
T
T
T
Tanah
T1
T2
B2
B1
B1
B3
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai ditentukan oleh
besarnya dana yang tersedia, harga dari tanah, dan upah tenaga kerja. Kurva di atas
menunjukkan keseimmbangan (pada titik E) dengan dana tertentu menghasilkan sebanyak
H1, tenaga kerja B1, dan tanah T1.
B1
O x (pakaian
Te
Titik optimum dari penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan pakaian dan makanan
ditunjukkan dengan garis yang bersinggungan (pareto efisiensi)
TEORI BARANG SWASTA
1. TEORI PIGOU
- Penyediaan barang / jasa publik yang dibiayai dengan pajak, dipungut dari
masyarakat
- Barang publik harus tetap disediakan sampai kepuasan marginal barang publik =
ketidakpuasan marginal atas pajak (bersifat memaksa) untuk menyediakan
barang publik.
- Semakin banyak barang publik yang dihasilkan, kepuasa marginal masyarakat
makin rendah. Seperti layaknya manusia yang sedang kehausan, gelas pertama
sangat menyegarkan, gelas kedua dan selanjutnya tidak akan sesegar gelas
sebelumnya.
- KELEMAHAN : didasarkan pada rasa ketidakpuasan marginal masyarakat dalam
membayar pajak dan kepuasan marginal atas barang publik yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif.
2. TEORI BOWEN
- Bowen berpendapat barang publik sebagai barang dimana pengecualian tidak
dapat ditetapkan (nonexludability) berlaku untuk semua orang, contoh:
pertahanan nasional.
- Jumlah barang publik yang dikonsumsi individu A sama dengan yang dikonsumsi
individu B; YA=YB tetapi kepuasannya yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan
dalam pembayaran atas barang barang publik sesuai manfaat marginal yang
diperoleh.
- Contoh : orang kaya lebih memerlukan jasa polisi sehingga mau membayar lebih
banyak daripada orang yang kurang mampu.
- KELEMAHAN : Bowen mengungkapkan analisis permintaan dan penawaran; pada
barang publik tidak ada prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak mau
mengungkapkan kesenangan (preferensi) mereka akan barang tersebut sehingga
kurva permintaan tidak ada.
3. TEORI ERICK LINDAHL
- Teori yang dikemukakan hampir sama seperti Teori Bowen, tetapi pembayaran
masing masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan tetapi berupa
persentase dari total penyediaan barang publik.
- Teori yang dikemukakan Lindahl berguna untuk membahas penyediaan barang
publik yang optimum dan alokasi pembiayaan barang publik antar anggota
masyarakat.
- Kelemahan :
a. Teori ini hanya membahas penyediaan barang publik tanpa membahas
penyediaan barang privat yang dihasilkan pihak swasta.
b. Penggunaan kurva indifferens.
c. Pada barang publiok tidak ada prinsi pengecualian sehingga masyarakat tidak
mau mengungkapkan kesenangan (preferensi).
d. Tidak memperhitungkan barang privat yang seharusnya diproduksi untuk
kesejahteraan optimal.
4. TEORI SAMUELSON
5. TEORI ANGGARAN
- Teori ini didasarkan analisa setiap orang membayar atas pengunaan barang
publik dengan jumlah yang sama , yaitu sesuai dengan sistem harga untuk
barang barang swasta.
- Teori ini lebih sesuai dengan realita karena berdasar pada distribusi pendapatan
awal diantara para konsumen untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
- Kelemahan : Menggunakan kurva indifferen sebagai alat analisa yang susah
diterapkan dalam kehidupan nyata sebatas teori.
PERTEMUAN 4
EKSTERNALITAS
DEFINISI MENURUT
1. ULBRICH (2003)
Eksternalitas adalah biaya biaya yang dibebankan atau keuntungan yang diperoleh
oleh pihak ketiga diluar transaksi pasar, dimana biaya tersebut tidak dapat
dibebankan pada yang menimbulkannya atau keuntungan yang diperoleh tanpa
dipungut biaya lagi bagi yang menikkmati keuntungan tersebut.
2. BAUROL DAN OATES
a. Eksternalitas (yang bisa habis) adalah suatu dampak eksternal yang mempunyai
ciri barang individu, babrang itu tidak bisa dikonsumsi orang lain.
b. Ekternalitas (yang tidak bisa habis) adalah suatu efek eksternal yang menpunyai
ciri barang publik yang mana barang tersebut dapat dikonsumsi orang lain.
Jadi, secara umum definiisi eksternalitas adalah dampak aktivitas dari sebuah
entitas (seseorang perusahaan) yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain
yang berada diluar mekanisme pasar baik yang berdampak menguntungkan
(positif) maupun yang merugikan (negatif)
DAMPAK EKSTERNALITAS
Ditinjau dari dampaknya, eksternalitas dibagi menjadi :
1. Eksternalitas Positif (Manfaat Eksternal)
Merupakan keuntungan ats sutau barang yang diperoleh pihak ketiga lebih dari
kuntungan yang diperoleh pembeli maupun penjual, walaupun tidak tercermin dalam
harga pasar tersebut.
Contoh:
- Sampah lingkungan yang diangkut secara teratur, mengakibatkan risiko
kesehatan kita berkurang, dan nilai properti akan mengalami peningkatan.
Ketika lampu penerangan jalan (yang dibayar para warga dalam kompleks) ada di
seberang blok rumah kita, kirta dapat berjalan dalam kondisi aman di malam
hari.
2. Eskternalitas Negatif (Biaya Eksternal)
Merupakan biaya yang menjadi beban bagi pihak ketiga lebih dari biaya yang
dikeluarkan oleh pembeli ataupun penjual, walaupun tidak tercermin dalam harga
pasar barang tersebut.
Contoh :
- Perokok pasiif orang yang ikut menghirup asap rokok meskipun tidak merokok
merupakan contoh eksternalitas konsumsi.
- Polusi air yang diakibatkan oleh pabrik limbah, merupakan contoh eksternalitas
produksi.
Dalam hal adanya eksternalitas dalam suatu aktivitas, maka timbul
inefisiensi. Inefisiensi akan timbul apabila seseorang mempengaruhi
tindakan seseorang mempengaruhi orang lain, tidak tercermin dalam
sistem harga.
Namun secara umum, adanya eksternalitas tidak akan mengganggu
tercapainya efisiensi masyarakat apabila semua eksternalitas positif dan
negatif dimasukkan dalam perhitungan produsen dalam menetapkan
jumlah barang yang diproduksikan. Dalam hal ini, efisiensi akan tercapai
jika:
MSC = MPC + MEC
MSC = MPB + MEB
Dimana :
MSC = Marginal Social Cost
PMC = Marginal Private Cost
MEC = Marginal External Cost
MSB = Marginal Social Benefit
PMB = Marginal Private Benefit
Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu terntentu tidak
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.
2. ADANYA SUMBER DAYA BERSAMA
Keberadaan sumber daya bersama atau akses terbuka trhadap sumber daya tertentu
ini jauh brbeda dengan keberadaan barang publik. Perbedaannya hanyalah sumber
daya bersama ini memiliki sifat persaingan. Pemanfaatan oleh seseorang akan
mengurangi peluang orang lain untuk melakukan hal yang sama (memanfaatkan
sumber daya tsb).
3. KETIDAKSEMPURNAAN PASAR
Masalah ini bisa terjadi ketika salah satu partisipan di dalam suatu tukar menukar
hak-hak kepemilikan mampu mempengaruhi hasil yang terjadi. Dan biasanya
keadaan ini terjadi pada pasar monopoli atau kartel.
4. KEGAGALAN PEMERINTAH
Kegagalan pemeriintah bayank diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri
ataupun kelompok tertentu yang memanfaatkan pemerintah untuk mencari
keuntungan, baik melalui proses politik, kebijakan dan sebagaina.
SOLUSI PEMERINTAH DAN SWASTA TERHADAP EKSTERNALITAS
1. MERGERS
Solusi terhadap Eksternalitas dapat dilakukan dengan merger antara perusahaan
yang menghasilkan polusi dengan perusahaan yang terkena polusi. Dalam hal ini
terjadi internalisasi dari eksternalitas.
2. SOCIAL CONVENTION
Para pihak individu dalam satu kelompok atau lingkungan membuat konvensi atau
kesepakatan untuk tidak melakukan pencemaran lingkungan atau polusi
sembarangan.
3. REGULASI
Pemerinah mengeluarkan regulasi kepada masing-masing poluter untuk mengurangi
polusi dalam jumlah atau rasio tertentu dan apabila tidak mematuhi maka
pemerintah memberikan sanksi. Regulasi atauperaturan ini dapat diterapkan oleh
semua pihak, baik pihak pemerintah maupun non-pemerintah, contohnya pencinta
alam. Dimana pemerintah atau organisasi tersebut dapat melarang atau mewajibkan
pihak-pihak tertentu untuk melakukan atau berperilaku tertentu.
(MPC X + d) = (MPC Z + d)
$
d
MPC X=MPC Z
MB Z
MB X
Q per year
4. Pajak Pigovian
Untuk solusi ini, hanya pemerintah yang dapat menerapkan, yaitu dengan pungutan
ajib yang memaksa (pajak). Pemerintah membebankan pajak trhadappihak yang
menghasilkan negatif eksternalities. Dan pajak khusus yang diterapkan untuk
mengoreksi dampak dan suatu eksternalitas negatif lazim disebut pajak Pigovian.
MSC=MPC
MPC + cd
MPC
Pigovian
Tax
MD
MB
OREGULASI
MPC + cd
MPC
Subsi
di
MD
MB
Q per year
6. MENCIPTAKAN PASARO
Pemerintah menciptakan pasar/ menyediakan produk yang dibutuhkan masyarakat di
lingkungan yang polutif dengan memproduksikan produk tersebut seperti udara
bersih atau air bersih.
S
Z
P1
Get Ready 2015
BIDDIK Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi
Rights to produce sulfur oxides
Z*
D
Z
MPC
MD
MB
8. EKSTERNALITAS POSITIF
Q per year
O
Dalam hal terjadi positif externality maka pemerintah memberikan subsidi kepada
pihak yang menghasilkan barang dengan positif externality.
$
(MPCx
+ d)=( MPCZ + d)
R1
R*
PERTEMUAN 5
KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
MEKANISME PASAR
Mekanisme pasar merupakan mekanisme yang akan mengarah pada alokasi sumber
daya yang efisien berdasarkan demand dan supply. Teori penawaran dan permintaan
biasanya
mengasumsikan
bahwa
pasar
merupakan
pasar
persaingan
sempurna.Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan
tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan
jasa secara signifikan.Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata
gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi harga.Seringkali dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk
memahami persamaaan penawaran permintaan terhadap suatu barang.
Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut
Kegagalan Pasar, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang sub optimal, bila
ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang
menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan
mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari
kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah,
secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai
norma konsisten dengan kesejahteraan optimal.
KEGAGALAN PASAR DAPAT DIAKIBATKAN FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
1. ADANYA COMMON GOODS/BARANG BERSAMA
Untuk beberapa jenis barang, hak kepemilikan tidak dapat diberikan kepada satu
individu saja, melainkan diberikan kepada sekolompok masyarakat (contoh padang
rumput) sehingga tidak seorangpun yang dapat menjual hak kepemilikannnya. Menurut
Humme, hal ini akan menimbulkan tragedy kebersamaan (tragedy of the commons),
yaitu penggunaan secara berlebihan yang mengakibatkan barang publik tersebut cepat
rusak karena kelompok pemilik tidak mau bekerja sama dan hanya mengejar
keuntungan pribadi.
Dalam barang bersama, terdapat istilah free riders (suatu sikap memanfaatkan
suatu barang dan jasa tanpa ikut menanggung biaya pengadaan barang dan jasa
tersebut). Apabila setiap orang memilih menjadi free riders, maka kerugian akan
dialami setiap orang.
Agar tercapai kepuasan maksimal, maka pemerintah harus mengeluarkan peraturan
penggunaaan barang bersama tersebut yang dibiayai dengan pajak.
Jenis barang lain yang perlu campur tangan pemerintah adalah positional goods
(barang yang jumlahnya terbatas dantidak dapat ditambah dalam jangka pendek
tanah di lokasi tertentu, jalan).
2. ADANYA UNSUR KETIDAKSEMPUNAAN PASAR
Pada pasar monopoli, mekanisme harga tidak dapat berfungsi secara efisien dalam
mengalokasikan sumber ekonomi.Persaingan antar produsen menyebabkan hanya
terdapat satu produsen saja yang berada di pasar.
3. BARANG PUBLIK
Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi tidak ada yang
bersedia menyediakannya termasuk pihak swasta (terkadang disediakan namun
terbatas). Barang publik yang memiliki karakteristik nonrivalry dan nonexludability
4. EKSTERNALITAS
- Eksternalitas negatif: polusi pabrik aluminium
Polusi pabrik akan menyebabkan resiko kesehatan bagi yang menghirup. Polusi
pembuangan limbah pabrik ke sungai.
- Ekternalitas positif: pendidikan
Pendidikan akan menguntungkan bagi semua orang. Pendidikan akan meningkatkan
produktivitas sehingga akan meningkatkan pendapatan. Eksternalitas positif juga
terjadi, misalnya dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi
meninglatkan kesehatanpublik.
SYARAT EKSTERNALITAS:
- Terdapat pengaruh dari suatu tindakan pada pihak ketiga.
- Tidak ada kompensasi yang dibayar atau diterima.
KARAKTERISTIK EKSTERNALITAS:
- Konsumen konsumen: pemain piano Abi dinikmati Ardi dan Alvan.
- Konsumen produsen: kesehatan yang dimiliki oleh pegawai meningkatkan
produktivitas perusahaan.
- Produsen konsumen: polusi udara mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.
- Produsen produsen: pencemaran PT A mengganggu faktor produksi PT B.
Cara mengatasi eksternalitas: Himbauan, peraturan, dikenai pajak (piggovian)
5. ADANYA PASAR TIDAK LENGKAP
Pasar dikatakan lengkap apabila menghasilkan semua barang dan jasa yang
biaya produksinya lebih kecil daripada yang mau dibayar oleh masyarakat.Adanya
barang dan jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup
walaupun biaya penyediaan barang dan jasa tersebut lebih kecil dari yang masyarakat
bersedia bayarkan disebut pasar tidak lengkap.
6. ADANYA KEGAGALAN INFORMASI
Informasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam pasar, baik begi produse,
konsumen, maupun distributor. Informasi yang tidak jelas akan mengakibatkan
kesalahan, bahkan yang sering terjadi adalah informasi yang tidak jelas akan
mengakibatkan kerugian pada salah satu pihak. Hal ini sering mengakibatkan
terjadinya kegagalan pasar.Sebagi contoh, petanbi yang menjual hasil padi
misalnya.Petani menjual padinya kepada tengkula.Informasi yang diperoleh oleh petani
tidak sempurna seperti yang diketahui oleh tengkula.Hal ini sering digunakan oleh
tengkula untuk meraup keuntungan setinggi-tingginya. Para tengkula bisa saja bekerja
sama untuk menentukan harga padi untuk petani.
Misalnya mereka menghargai padi seharga Rp2000/kg, padahal harga pasar
sesungguhnya mencapai Rp3000/kg para petani akan sangat dirugakan untuk harga
yang ditentukan oleh para tengkulak.
LANGKAH APA YANG DIAMBIL OLEH PEMERINTAH?
Informasi yang terbatas, diungkapkan bahwa banyak kebijakan pemerintah yang tidak
dapat
dilihat
dampaknya
karena
sangat
rumit
dan
sulit
diperhitungkan
sebelumnya.Misalnya, kebijakan pemerintah untuk menghapuskan subsidi pupuk bagi
petani sangat sulit diperhitungkan dampaknya secara akurat bagi seluruh masyarakat.
Pengawasan yang terbatas dan reaksi swasta juga merupakan penyebab kegagalan
pemerintah. Suatu kebijakan pemerintah akan menimbulkan reaksi pihak swasta dan
seringkali pemerintah tidak dapat menghambat reaksi tersebut. Misalnya, apabila
pemerintah menurunkan subsidi BBM skhususnya untuk bensin. Hal ini akan
menyebabkan pemilik mobil beralih kepemilikan kendaraan yang menggunakan solar
sehingga permintaan solar menjadi meningkat dan harganya naik. Dalam hal ini karen
apertimbangan untuk memiliki mpbil sepenuhnya berada pada swasta/masyarakat
maka pemerintah tidak dapat melarang seseorang untuk menjual mobil yang
menggunakan bensin ke mobil yang menggunakan solar.
Kegagalan pemerintah juga disebabkan oleh pengawasan yang terbatas atas perilaku
birokrat. Pemerintah tidak dapat mengawasi secara keta perilaku para birokrat,
sedangkan pelaksanaan kebijakan pemerintah umumnya didelegasikan pada berbagai
tingkatan birokrat yang mempunyai persepsi dan kepentingan yang berbeda-beda,
sehingga kebijakan pemerintah mungkin menimbulkan hasil yang berbeda dengan apa
yang diinginkan.
Selain itu, kegagalan pemerintah juga bisa disebabkan oleh adanya hambatan dalam
proses politik. Dalam suatu Negara demokratis, terdapat pemisahan wewenang antara
kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislative. Sering terjadi kebijakan yang akan
dilaksanakan oleh eksekutif terhambat oleh proses pengambilan keputusan karena
harus disetujui dahulu oleh pihak legis;atif.
PERTEMUAN 7
PENETUAN HARGA BARANG PUBLIK
Kenapa perlu keterlibatan pemerintah dalam penentuan harga?
Karena adanya kegagalan pasar, yakni prinsip mekanisme pasar kadangkala bertentangan
dengan pencapaian kesejahteraan masyarakat sehingga perlu campur tangan pemerintah
agar sumber daya digunakan secara efektif dan kesejahteraan rakyat tercapai.
Gambar 1
Dalam gambar 1 terlihat bahwa perusahaan yang ingin memaksimalkan keuntungan akan
berproduksi pada MC=MR, yaitu tingkat output X1 dan harga H1. Namun bagi seluruh
perekonomian, tingkat produksi yang efisien terjadi pada AR=MC, yaitu tingkat output X2
dan harga H2, dimana jumlah produksi lebih banyak namun herga lebih murah. Oleh karena
itu untuk produksi barang public yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebaiknya
ditangani langsung oleh pemerintah.
Get Ready 2015
BIDDIK Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi
dilakukan perusahaan pemerintah harus sama dengan tingkat pengembalian modal pada
industri swasta sehingga terjadi alokasi modal yang efisien antara perusahaan pemerintah
dengan perusahaan swasta. Pemerintah harus menetapkan dengan tegas semua komponen
biaya produksi.
TEORI PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK
1. FIRST BEST THEORY PRICING
Merupakan teori untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumbardaya ekonomi
melalui metode penetapan harga berdasarkan biaya marginal (AR=MC). Teori ini akan
berhasil jika semua industri menetapkan harga sesuai dengan penetapan harga marginal.
Namun teori ini tidak akan berhasil ketika ada perusahaan swasta yang tidak menetapkan
harga berdasarkan prinsip biaya marginal. Perusahaan tersebut tidak akan menggunakan
sumberdaya ekonoomi secara efisien.
2. SECOND BEST THEORY PRICING
Merupakan solusi dari masalah yang timbul dalam first best theory. Dalam teori
dikatakan bahwa apabila ada perusahaan swasta yang tidak menerapkan first best theory
maka seharusnya pemerintah menetapkan harga yang menyimpang dari first best theory
agar dapat melakukan koreksi terhadap penggunaan sumberdaya ekonomi yang tidak
efisien. Penyimpangan ini dinamakan second best theory. Pemerintah harus berupaya agar
tercapai penggunaan sumber ekonomi yang optimal yaitu pada suatu tingkat harga barang,
dimana tingkat kerugian masyarakat sama besarnya dengan keuntungan masyarakat
akibat penurunan permintaan barang. Kesimpulan yang dapat diambil dari second best
theory apabila industry lain menetapkan harga dibawah biaya marginal, maka untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perusahaan Negara harus menetapkan harga
dibawah biaya marginal apabila sifat barang kedua perusahaan tersebut adalah subtitusi
dan menetapkan harga diatas biaya marginal apabila sifat kedua barang tersebut adalah
komplementer.
Apabila industri lain menetapkan harga lebih tinggi daripada biaya marginal, maka
untuk mencapai kesejahteraan maksimum dapat menggunakan second best theory dimana
penetapan harga output perusahaan Negara adalah diatas biaya marginal apabila kedua
barang tersebut bersifat subtitusi dan harga ditetapkan dibawah biaya marginal apabila
kedua barang tersebut mempunyai hubungan komplementer.
Perusahaan Negara harus menetapkan biaya produksinya sebesar biaya marginal
apabila output suatu industri tidak mempunyai hubungan apapun dengan output
perusahaan Negara.
3. PEAK LOAD PRICING
Dalam menentukan kapasitas produksi, terdapat perbadaan antara keputusan yang
diambil oleh investor swasta yang mementingkan efisiensi, dengan perusahaan Negara
yang memperhitungkan efisiensi sosial.
Dalam penentuan kapasitas produksi, terdapat tiga masalah, antara lain :
1. Kapasitas produksi tidak sepenuhnya variable, tetapi kenaikannya seperti tangga.
2. Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan dengan kenaikan biaya marginal atau
penurunan biaya marginal jangka pendek
3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu periode dimana pada suatu saat
kapasitas naik, pada saat yang lain kapasitas turun.
H2=B
B+H
H2=B
LRMC
E
H2=B
D Malam
D Siang
Output = Siang
X1
Dari gambar 2 terlihatX2bahwa pada
malam hari permintaan listrik menyebabkan
penggunaan kapasitas mesin sepenuhnya dan harga yang harus dibayar konsumen sebesar
FX1. Pada siang hari seluruh kapasitas mesin tidak digunakan sepenuhnya yaitu pada harga
0B. Untuk menentukan kapasitas optimum, maka keuntungan marginal dan biaya marginal
harus disamakan. Total keuntungan konsumen dari kapasitas mesin kebesar 0X1 unit per
hari adalah Wm (0CFX1) + Ws (0DEX), dimana keuntungan marginal sebesar W m FX1=
0H1Wm. Biaya total penyediaan listrik sebanyak WmX1+WsBX2 sebesar HX1 (fixed input)
dan biaya variabel input sebesar WmBX1+WsBX2.
PERTEMUAN 8
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Analisis manfaat dan biaya (cost benefit analysis) adalah suatu cara untuk menentukan
bobot dari berbagai alternatif proyek pemerintah.
Tujuan : meyakinkan pengambil keputusan bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah
yang paling efisien dan memiliki marginal benefit yang lebih besar dari marginal costnya.
Ada tiga langkah pokok dalam melakukan analisis manfaat dan biaya yaitu:
Identifikasi manfaat (B)dan biaya (C) dari tiap usulan proyek
Evaluasi dan konversi manfaat dan biaya ke dalam suatu nilai rupiah,
Mendiskontokan manfaat yang akan datang
Untuk mengetahui nilai sekarang (present value) dari manfaat proyek dibandingkan
dengan anggaran biaya yang dibutuhkan
KONSEP INVESTASI
Konsep future value
Konsep present value
Rumus : FV = PV(1 + i)n
X
PV =
Ket:
Rumus :
(1+i )n
FV = nilai uang di masa
datang
Ket:
PV = nilai uang sekarang
PV = nilai sekarang
i = tingkat biaya
X = jumlah uang yang akan
n = tahun / periode
diterima di masa yang
contoh:
akan datang
jika seseorang menyimpan uang $100 di bank dengan rate suku bunga sebesar 5%
setahun. Diakhir tahun pertama, nilai riil uang tabungan yang sebesar $100 akan
menjadi :
FV = 100(1 + 0,05)1 = 105
NOTES :
- Semakin besar discount rate yang dipergunakan, semakin kecil nilai manfaat yang
diterima dimasa yang akan datang.
- Discount rate sosial merefleksikan return yang dapat dihasilkan dari suatu dana jika
dikelola pada sektor swasta/masyarakat. Discount rate sosial merupakan untuk
membiayai proyek-proyek pemerintah.
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
1. METODE NILAI BERSIH SEKARANG (NBS = NET PRESENT BENEFITS)
Rumus :
NBS= nn=1
B nC n
(1+i)n
Ket:
NBS = nilai bersih, yaitu manfaat dikurangi biaya pada tahun ke n
i = tingkat bunga
n = periode
B = manfaat/benefits
C = biaya/costs
*tingkat bunga rendah (NBS tinggi)
prioritas pada proyek yang cepat
memberikan hasil
*jika NBS > 0
proyek diterima, jika NBS < 0
proyek ditolak
*proyek yang menghasilkan manfaat bersih positif akan dipertimbangkan untuk
dilaksanakan
2. Metode IRR (INTERNAL RATE of RETURN)
Menunjukkan tingkat suku bunga pada kondisi proyek tersebut mencapai titik
impas
Rumus
B 0C 0+
B1C 1 B 2C 2
B C
+
++ n nn =0
2
( 1+r ) ( 1+r )
( 1+r )
Ket :
r = tingkat diskonto
n = periode
B = manfaat
C = biaya/costs
*bila IRR > market rate = proyek layak dilaksanakan
*bila IRR < market rate = proyek tersebut tidak layak dilaksanakan.
Get Ready 2015
BIDDIK Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi
*jika ada dua atau lebih proyek dengan IRR > market rate, proyek dengan IRR
tertinggi yang akan dilaksanakan
CONTOH:
Perusahaan berencana mengeluarkan biaya promosi melalui radio sebesar Rp 1
miliar tahun ini dan pada tahun depan diperkirakan penerimaan perusahaan tersebut
akan meningkat sebesar Rp 1,04 miliar. Jika promosi dilakukan melalui televisi, maka
biaya promosi diperkirakan sebesar Rp 2 miliar dan diperkirakan penerimaan akan
meningkat sebesar Rp 1,1 miliar pada tahun depan dan Rp 1,1 miliar untuk tahun
berikutnya. Pada bentuk promosi manakah perusahaan tersebut akan
melakukannya?
Pada promosi melalui radio tingkat pengambilan biaya promosi tersebut 4% (rate of
return), yang dapat dihitung melalui formula IRR:
-Rp 1.000.000.000 +
Rp 1.040 .000.000
(1+r )
=0
2+
1,1
1,1
+
=0
(1+ r) (1+r )2
Dari persamaan di atas diperoleh dua nilai r, yaitu r1=-2,15 dan r2=0,065. Karena
nilai IRR pada promosi melalui televisi (6,5%) lebih tinggi daripada promosi melalui
radio, maka promosi dengan televisi yang sebaiknya diambil.
BEBERAPA KELEMAHAN METODE IRR
1. Metode IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena
metode ini tidak memperhatikan skala investasi.
2. Selain itu, evaluasi suatu proyek dengan menggunakan metode IRR
mungkin akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Misalkan suatu
proyek selama 3 tahun, terlihat data sebagai berikut:
Tahun
Hasil
0
100
1
-260
2
165
IRR proyek di atas adalah :
100-260/(1+r)+165/(1+r)2 =0
Dari perhitungan di atas nilai r mempunyai bentuk kuadrat sehingga
nilainya ada dua, yaitu r=0,01 dan r=0,50. Nilai r mana yang akan
digunakan mempunyai implikasi yang berbeda dan tidak ada suatu criteria
pun yang secara teoritis dapat menunjukkan pilihan r mana yang akan
dipakai.
3. Metode RASIO MANFAAT-BIAYA
Rumus :
M anfaat ( B )=B0 +
Biaya (C )=C 0 +
B1
B1
B1
+ +
=0
+
2
(1+r ) (1+r )
(1+r )n
C1
C1
C1
+ +
=0
+
2
(1+r ) (1+r )
(1+r )n
Tidak
langsung
berwujud
Tak
berwujud
Berwujud
Tak
berwujud
Manfaat
Naiknya hasil pertanian
Pelestarian kawasan
Berkurangnya
tanah
Perlindungan
masyarakat
Biaya
Biaya pipa
Hilangnya hutan
belantara
erosi Pengalihan air
Rusaknya
margasatwa
suatu proyek pemerintah. Oleh karena itu pada proyek yang skalanya besar evaluasi
manfaat proyek tersebut harus dilakukan dengan mengukur surplus konsumen.