Anda di halaman 1dari 16

MATERI

PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

DISUSUN OLEH :

DANA ANDRIAN 221010501466


AWANDR ORION 221010501737

MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2022/2023
DAFTAR ISI

1. PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI......................1


A. Pasar dan Peran Pemerintah....................................................................6
B. Jenis Sistem Ekonomi.............................................................................8
C. Sumber Penerimaan Negara....................................................................11
D. Eksternalitas dan Efisiensi Pasar.............................................................13
E. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas Pasar.........................14

ii
1. PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

Dalam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan


akibat semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta
semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu banyak
kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini menyebabkan peran
pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem
perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu
dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian
modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

a. Peranan alokasi
b. Peranan distribusi
c. Peranan stabilisasi

a. Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibutuhkan terutama dalam hal
penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-
barang umum atau disebut jugabarang publik. Karena dalam sistem perekonomian
suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh
melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa
menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-
barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini
dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang
memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain,
barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta.
Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-
barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi
kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan
masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme pasar.
Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan, keamanan dan keadilan.

b. Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi
pendapatan dan kekayaan.Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan
peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah
keadilan.Sedangkan masalah keadilan ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini
merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah
keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu
sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan

1
dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini
memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif,
yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan  relative
lebih kecil bagi orang miskin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak
langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:
pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang
lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu,
subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.

c. Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan
kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal
dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan
sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun
deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah di butuhkan jika terjadi gangguan dalm
menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan
permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan
mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti
pengangguran, stagflasi, dll.
Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai
berikut :
a. Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi
pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan
pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif
kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.
b. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main,
termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan
pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat
menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak
diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.

Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut


kegagalan pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang
optimum.Hal ini khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok
monopoli produksi atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak
sampingan (eksternalitas), seperti rusaknya ekosistem lingkungan.

2
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, negara atau pemerintah memiliki
fungsi yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan
penyediaan barang dan jasa.Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat
dan disebut sebagai kebutuhan publik.Kebutuhan publik meliputi dua macam
barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat. Adapun
penjelasannya sebagai berikut :
a) Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat
dinikmati bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya, fasilitas
kesehatan, pendidikan, transportasi, air minum, dan penerangan.Dengan
pertimbangan skala usaha dan efisiensi, negara melakukan kegiatan ekonomi
secara langsung sehingga masyarakat dapat lebih cepat dan lebih murah dalam
memanfaatkan barang dan jasa tersebut.
b) Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan
penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain. Contoh :
pembelian pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang
berpindah kepada orang yang membelinya. Barang ini umumnya diupayakan
sendiri oleh masing-masing orang.

Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung
didalam di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya
eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial.Pada
umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas
yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan
antar lembaga ekonomi.Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar
persaingan sempurna.

Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya membangun


fasilitas pembuangan limbah.Akan tetapi, mereka membuangnya kesungai. Jika
pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik tersebut
membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak penduduk
yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan
dalam pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga
mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.

Pada intinya, pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya


menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang
merugikan banyak pihak.Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan
melakukan intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh


kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa bertentangan
dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan masalah baru. Baik itu
kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah sebagai alat untuk mengalokasikan

3
sumber-sumber ekonomi agar efisien, distribusi pendapatan agar merata dan adil,
serta stabilitas ekonomi. Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain.
Oleh karenanya dituntut kebijaksanaan yang betul-betul  seimbang dari pemerintah
demi kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengatasi masalah dibidang ekonomi pemerintah menggunakan


kebijakn-kebijakan tertentu seperti dibawah ini :
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih
baik.Kebijakan fiscal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai
pelaku sector public.Dalam hal penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu
cara untuk mengatur mobilitas dana domestic,dengan instrumen utamanya pajak
dan pengeluaran Negara.Kebijakan fiskal pemerintah yang bersifat ekspansif
dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah penmgangguran
yang tinggi.Dilakukan dengan memperbesar pengeluaran pemerintah(misal
menambah subsidi kepada rakyat kecil)dan mengurangi tingkat pajak.Sedangkan
yang bersifat kontraktif dilakukan pada saat perekonomian mencapai kesempatan
kerja atau menghadapi inflasi.

2. Kebijakn Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank
Indonesia sebagai otoritas moneter,untuk mengendalikan/mengarahkan
perekonomian pada kondisi yang lebih baik/diinginkan dengan mengatur jumlah
uang beredar dan tingkat suku bunga.Dalam kebijakan moneter Bank Sentral(Bank
Indonesia) mengendalikan jumlah uang yang beredar.Melalui kebijakan moneter
dapat mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar untuk
nmemacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan
harga.Kebijakan ini memiliki 3 instrumen penting yaitu operasi pasar terbuka(open
market operation),kebijakan tingkat suku bunga(discount rate policy),dan rasio
cadangan wajib(reserve requirementratio).

3. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri


Kebijakan perdagangan luar negeri adalah peraturan yang dibuat oleh
pemerintah yang memengaruhi struktur/komposisi dan arah transaksi
perdagangan serta pembayaran internasional.Oleh karena itu kebikan ini tidak
dapat berdiri sendiri tetapi kebijakan ini saling memengaruhi terhadap komponen
lain dan kebijakan ekonomi makro,seperti kebijakan fiscal dan moneter.

4
Berikut ini tujuan kebijakan perdagangan luar negeri,yaitu:
1.Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negative yang berasal dari luar
negeri,
2.Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor,
3.Menjaga keseimbangan neraca pembayaran,
4.Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil,
5.Meningkatkan kesempatan kerja.

5
A. Pasar dan Peran Pemerintah
a) Pengertian Pasar
Pasaradalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli
barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan
transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.  Syarat
terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang,
ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi.Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi.Pasar
peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya.Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan
beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan
permintaan.
Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual.Pasar memfasilitasi
perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam
masyarakat.Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk
dievaluasi dan harga.Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang.

b) Unsur atau Kompenen Pasar


Unsur-unsur pasar antara lain :
1) Penjual : orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual )
2) Pembeli : memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang
(membayar)
3) Barang dan jasa yang diperjualbelikan : barang yang diperdagangkan,
untuk kemudian ditukar dengan uang
4) Alat pembayaran : alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli
dalam pasar yang telah disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang,
obligasi, saham, cek, dll.
5) Tempat : ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan
sesuatu.
6) Sistem : Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling
berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu
kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan
lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide,
orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh
dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan
pasarnya.
7) Perantara (agen) : Agen adalah pedagang yang membeli atau
mendapatkan barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang

6
biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan / perdagangan tertentu
yang lebih kecil dari daerah kekuasaan distributor. Contoh seperti
pedagang grosir beras di pasar induk kramat jati.
8) Distributor : Distributor adalah pedagang yang membeli atau
mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen
secara langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang
wilayah / daerah tertentu dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah
seperti ATPM atau singkatan dari agen tunggal pemegang merek untuk
produk mobil.

c) Syarat-syarat Pasar
Syarat-syarat pasar adalah sebagai berikut :
1. Terdapat barang dan jasa yang akan diperjualbelikan.
2. Ada calon penjual dan calon pembeli yang saling berinteraksi untuk
melakukan jual beli.
3. Terjadinya kesepakatan harga atas barang yang diperjualbelikan (antara
penjual dan pembeli)

d) Peran Pemerintah
Pertama berkaitan dengan penetapan harga tertinggi (ceiling price) dan
harga terendah (floor price) di dalam pasar. Harga tertinggi merupakan sebuah
cara pemerintah untuk membatasi harga maksimal sebuah barang di dalam
pasar untuk dijual, sedangkan harga terrendah adalah sebuah upaya
memberikan batasan harga paling murah suatu barang (Mankiw 2007).
Penetapan harga tertinggi dan terendah ini akan memiliki dampak dan
pengaruh di dalam pasar, karena jika terjadi ketidakseimbangan maka akan
berpengaruh pada kehidupan pasar itu sendiri. Sebagai contoh, jika harga
tertinggi suatu barang berada di bawah titik ekuilibrium, maka akan terjadi
shortage (Mankiw 2007). Penawaran dari pembeli akan semakin meningkat,
sementara di pihak lain produsen akan mengurangi jumlah produksi, karena
jika diteruskan hanya akan membwa kerugian bagi produsen itu sendiri. Lain
halnya jika harga terendah berada di atas titik keseimbangan, maka (hal yang
akan) terjadi adalah surplus (Mankiw 2007). Produsen akan memproduksi
banyak barang, karena mengharapkan keuntungan berlebih, tetapi di sisi lain
pembeli akan mengurangi pembelian karena pertimbangan dasar rasionalitas.
Jika berkaca pada kehidupan di pasar saja, maka sebenarnya pola
interaksi di dalam pasar tidak hanya terjadi pada produsen dengan  konsumen
saja, tetapi terdapat pola interaksi lain. Pola interaksi ini disebut dengan
eksternalitas, dan dirumuskan dalam bahasan “keterkaitan suatu kegiatan
ekonomi dengan kegiatan lain di dalam pasar, yang berada di luar mekanisme
pasar” (Baumol 1972). Dalam bahasa yang lebih simple, eksternalitas dapat
dipahami dengan dampak bagi sebuah pihak dari keputusan yang diambil
oleh  pihak lain. Eksternalitas terdiri dari empat macam pola dampak interaksi

7
(Baumol 1972) : dampak produsen terhadap produsen lain, dampak produsen
terhadap konsumen, dampak konsumen dengan konsumen lain, dan dampak
konsumen dengan produsen.
Pemerintah memiliki wewenang dalam menghadapi permasalahan
eksternalitas ini.Pemberlakuan regulasi oleh pemerintah disinyalir dapat
dijadikan patokan utama pola intervensi yang dapat dilakukan oleh
Pemerintah (Baumol 1972). Seperangkat aturan yang mengikat, dengan
penjelasan reward dan punishment yang jelas, tentu akan membantu
Pemerintah untuk melaksanakan pola intervensi yang logis dan rasional. Pajak
juga dapat menjadi instrumen utama intervensi Pemerintah (Mankiw 2007).
Pembangunan infrastruktur yang memadai tentu akan membantu Pemerintah
dalam memajukan kehidupan ekonomi di dalam pasar.
Intervensi pemerintah dapat dilakukan jika keadaan menuntut
pemerintah untuk melaksanakan hal tersebut. Ada kalanya pasar tidak dapat
menyelesaikan masalah yang tengah melanda, dan bantuan dari pemerintah
akan sangat membantu pasar untuk bertumbuh dan berkembang.
Permasalahan di pasar juga terkadang diciptakan dari inefektifitas pemerintah
dalam upaya distribusi barang dan jasa, seperti infrastruktur yang tidak
memadai.Pemberlakuan pajak dan seperangkat regulasi dapat dijadikan
patokan utama bagi pemerintah untuk membantu kehidupan ekonomi dalam
pasar.

B. Jenis Sistem Ekonomi


a. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem Ekonomi Liberal atau biasa juga disebut sebagai Sistem
Ekonomi Kapitalis, dan Sistem Ekonomi Pasar.Dalam Sistem Ekonomi ini
pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar berdasarkan permintaan dan
penawaran.Sistem Ekonomi Liberal didasarkan pada teori yang dikemukakan
oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation. Adam
Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila
pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”.
Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands.Sistem
ekonomi pasar banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Barat dan Amerika
Serikat.

Ciri-ciri:
 Harga tergantung pada permintaan dan penawaran pasar
 Adanya persaingan bebas
 Bersifat terbuka dalam mencari keuntungan
 Modal berperan penting
 Hak milik perseorangan diakui
 Campur tangan pemerintah yang sangat minim dalam perekonomian

8
Kebaikan:
 Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang
 Individu bebas memiliki sumber produksi
 Mampu menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat
 Muncul motivasi menuju persaingan untuk maju 

Kelemahan:
 Adanya kesenjangan Pendapatan
 Menimbulkan persaingan tidak sehat
 Menimbulkan monopoli
 Terdapat eksploitasi terhadap Sumber Daya Manusia
 Pemanfaatan Sumber Daya Alam kurang memperhatikan kelestarian
lingkungan.

b. Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem Ekonomi Sosialis disebut juga Sistem Ekonomi
Komando/Terpusat.Dalam Sistem Ekonomi ini seluruh sumber daya dan
pengolahannya dikendalikan oleh pemerintah. Sistem Ekonomi Sosialis
didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang
berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan
ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah.Pihak swasta tidak
memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi
komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur, Cina, Korea
Utara, dan beberapa Negara AmerikaLatin.

Ciri-ciri:
 Sumber daya dan alat produksi dikuasai oleh negara
 Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
 Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat
 Inisiatif dan hak milik perseorangan dibatasi
 Produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara terpusat

Kebaikan:
 Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
 Hasil produksi dapat dinikmati secara merata
 Mudah melakukan pengendalian harga
 Relatif tidak ada jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin

Kelemahan:
 Hak milik perseorangan dibatasi
 Potensi dan daya kreasi tidak berkembang
 Tidak terdapat kebebasan individu dalam memilih sumber daya.

9
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran merupakan perpaduan antara Sistem
Ekonomi Sosialis dan Liberalis sebagai alternatif untuk mengurangi
kelemahan yang timbul dari kedua Sistem Ekonomi tersebut.

Ciri-ciri:
 Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
 Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
 Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah

Kebaikan:
 Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
 Fluktuasi harga dapat dikendalikan
 Hak milik perseorangan diakui dan pemerintah mendukung

Kelemahan:
 Jika peran pemerintah terlalu mendominasi akan mematikan daya
kreasi dan potensi
 Jika peran swasta mendominasi akan timbul monopoli yang merugikan
masyarakat.

d. Sistem Ekonomi di Indonesia


Indonesia menganut Sistem Ekonomi Campuran yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 yang biasa disebut sebagai Sistem Demokrasi
Ekonomi Pancasila.Dalam sistem ini masyarakat merupakan pelaku kegiatan
perekonomian dengan pemerintah berperan sebagai pengarah dan
pembimbing guna menciptakan suasana kestabilan ekonomi yang menunjang.

Ciri-ciri Positif:
 Perekonomian disusun berdasarkan usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
 Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
 Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi dapat berkembang sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak mengikat kepentingan umum
 Fakir miskin dan anak terlantar terpelihara oleh Negara

10
Ciri-ciri Negatif:
 Free fight liberalism, mampu menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain
 Sistem etatisme, negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan,
mendesak, dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di
luar sektor negara
 Monopoli, pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok

C. Sumber Penerimaan Negara

1. Pajak
Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah
(pusat/daerah) terhadap wajib pajak tertentu berdasarkan undang-undang
(pemungutannya dapat dipaksakan) tanpa ada imbalan langsung bagi
pembayarnya.
Pajak bagi Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting
(Waluyo dan Wirawan, 2002 : 8), antara lain :
a. Fungsi Budgeter, disebut juga fungsi utama pajak atau fungsi fiskal
(Fiscal Function) yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai
alat untuk memasukkan dana secara optimal ke Kas Negara berdasarkan
Undang- Undang perpajakan yang berlaku.Fungsi Regulator.
b. Fungsi Regulator disebut juga fungsi tambahan dari pajak yaitu fungsi
dimana pajak digunakan terhadap pemerintah sebagai alat untuk mencapai
tujuan tertentu. Fungsi Regulator juga sebagai fungsi pelengkap dari
fungsi utama pajak.
Misalnya : pajak minuman keras, dimaksudkan agar rakyat menghindari
atau mengurangi konsumsi minuman keras, pajak ekspor dimaksudkan
untuk mengekang pertumbuhan ekspor komoditi tertentu dalam rangka
menghindari kelangkaan produk tersebut di dalam negeri
Jenis - jenis pajak di Indonesia:
a. Pajak Pusat
 Pajak Penghasilan (PPh)
 Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
 Bea Metera
 Bea Masuk
 Cukai
 Pajak Ekspor

11
b. Pajak Daerah
 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
 Pajak Hotel dan Restoran (PHR)
 Pajak Reklame
 Pajak Hiburan
 Pajak Bahan Bakar

2. Retribusi
Retribusi merupakan pungutan yang dikenakan kepada masyarakat
yang memperoleh balas jasa secara langsung berupa fasilitas negara yang
digunakan.
Pungutan ini diatur oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi.Contoh, pelayanan medis di rumah sakit
milik pemerintah, pelayanaan perpakiran oleh pemerintah, pembayaran uang
sekolah, dll

3. Keuntungan BUMN/BUMD
Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh bagian
laba yang diperoleh BUMN.Demikian pula dengan BUMD, pemerintah
daerah sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh bagian laba BUMD.

4. Denda dan Sita


Pemerintah berhak memungut denda atau menyita asset milik
masyarakat, apabila masyarakat (individu/kelompok/organisasi) diketahui
telah melanggar peraturan pemerintah.Misalnya: denda pelanggaran lalulintas,
denda ketentuan peraturan perpajakan, penyitaan barang-barang illegal,
penyitaan jaminan atas hutang yang tidak tertagih, dll

5. Pencetakan Uang
Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam rangka
menutup defisit anggaran, apabila tidak ada alternatif lain yang dapat
ditempuh pemerintah. Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus
dilakukan dengan cermat, agar pencetakan uang tidak menimbulkan inflasi.

6. Pinjaman
Pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan negara, yang
dilakukan apabila terjadi defisit anggaran. Pinjaman pemerintah dikemudian
hari akan menjadi beban pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar
kembali, berikut dengan bunganya. Pinjaman dapat diperoleh dari dalam
maupun luar negeri. Sumber pinjaman bisa berasal pemerintah, institusi
perbankan, institusi non bank, maupun individu

12
7. Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh pemerintah dari
individu, institusi, atau pemerintah.Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat
diperoleh dari dalam maupun luar negeri.Tidak ada kewajiban pemerintah
untuk mengembalikan sumbangan, hadiah, atau hibah.Sumbangan, hadiah,
dan hibah bukan penerimaan pemerintah yang dapat dipastikan
perolehannya.Tergantung kerelaan dari pihak yang memberi sumbangan,
hadiah, atau hibah.

8. Penyelenggaraan Undian  Berhadiah


Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah dengan
menunjuk suatu institusi tertentu sebagai penyelenggara.Jumlah yang diterima
pemerintah adalah selisih dari penerimaan uang undian dikurangi dengan
biaya operasi dan besarnya hadiah yang dibagikan.Banyak negara
menyelenggarakan undian berhadiah, seperti Amerika Serikat, Kanada,
Australia, Jepang, Jerman, Indonesia (pernah).Berdasarkan institusi yang
menanganinya, penerimaan negara dibedakan menjadi:
 Penerimaan Pemerintah Pusat
 Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi
 Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

D. Eksternalitas dan Efisiensi Pasar

Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati


pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam
harga pasar. Sedangkan efisiensi pasar adalah suatu keadaan apabila suatu pasar
sudah dapat mengalokasikan seluruh sumber-sumber daya yang pada umumnya
secara efisien. Pada bagian ini kita akan memakai perangkat-perangkat analisis
yang menelaah bagaimana eksternalitas mempengaruhi kesejahteraan ekonomi.
Analisis yang kita lakukan di sini akan menunjukkan secara jelas, mengapa
eksternalitas menyebabkan pasar mengalokasikan sumber-sumber secara tidak
efisien. Untuk memperjelas gambarannya, kita perlu mengambil sebuah pasar
tertentu, sebagai contoh kasus.Kita ambil saja pasar aluminium.Kita mengingat
kembali, bahwa kurva penawaran dan kurva permintaan mengandung informasi-
informasi penting tentang biaya dan keuntungan (cost and benefit).
Kurva permintaan aluminium mencerminkan nilai aluminium bagi para
pembelinya, dan nilai itu dihitung berdasarkan harga yang mau mereka
bayarkan.Pada setiap kuantitas, ketinggian kurva permintaan menunjukkan
kesediaan membayar para konsumen marginal.
Dengan kata lain, kurva-kurva tersebut menunjukkan biaya yang dipikul
produsen marginal. Dengan kata lain, kurva tersebut menunjukkan nilai atas unit
terakhir aluminium yang dijual. Jika sama sekali tidak ada intervensi pemerintah,

13
maka harga aluminium akan bergerak secara bebas menyesuaikan diri dalam
rangka menyeimbangkan permintaan dan penawarannya.
Kuantitas yang diproduksi dan dikonsumsi pada ekuilibrium pasar dapat
dikatakan efisien, karena kuantitas tersebut memaksimalkan surplus produsen dan
surplus konsumen. Dalam kondisi tersebut, pasar mampu mengalokasikan segenap
sumber daya sedemikian rupa, sehingga memaksimalkan nilai total konsumen
yang membeli dan memakai aluminium minus biaya total produsen yang membuat
dan menjual aluminium tersebut.

E. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas

1. Regulasi
Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku
tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando
dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas.Seperti pemerintah dapat menindak
pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya.
 
2. Pajak Pigovian Dan Subsidi
Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi
dampak dari suatu eksternalitas negatif.Disebut pajak pigou karena ditemukan oleh
ekonom yang bernama Arthur Pigou (1877-1959).Bentuk dari pajak tersebut
adalah ketika ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-
masing membuang limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang
mereka lakukan.
Pertama, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental
Protection Agency) akan mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya
hingga 300 ton per tahun atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar
$50,000 untuk setiap ton limbah yang di buang oleh setiap pabrik danMemberi
subsidi untuk kegiatan-kegiatan yang memunculkan eksternalitas positif.

14

Anda mungkin juga menyukai