Dosen Pengampu:
Dinatry Juniar (
Hizbullah (A1A021014)
Putri Marotain (
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Crowding Out akhirnya dapat menurunkan stok modal swasta, dan pada
gilirannya, dalam jangka panjang akan menurunkan produktivitas sehingga akan
mengurangi output dan kapasitas produksi. Oleh karena itu diperlukan treatment
ketidakseimbangan kebijakan fiskal dalam bentuk pengeluaran pemerintah yang
memisahkan kedalam pengeluaran untuk konsumsi dan investasi.
Hasil utama dari studi ini adalah bahwa pada harga nominal, semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi pasti akan diikuti kenaikan government final
consumption expenditure. Dalam ekonomi di masa transisi ada suatu perdebatan
yang muncul berpihak pada ekonomi berbasis pasar dibanding pemerintah yang
mengelola dan mengendalikan perusahaan. Impresi tentang kata “reformasi
ekonomi” di India menyatakan bahwa ada kepentingan di dalam penurunan besar
besaran pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah.
a. Mangkoesoebroto 2001
Peacock dan Wiseman (1961) adalah dua orang yang mengemukakan teori
mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah yang terbaik. Teori mereka
didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah senantiasa berusaha untuk
memperbesar pengeluaran sedangkan masyarakat tidak suka membayar pajak
yang semakin besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin
besar tersebut.
Ui = f ( G, X )
i = individu ; i = 1, . . . , m
U = fungsi utilitas
Barang dan jasa public yang disediakan oleh pemerintah ditentukan oleh
politisi yang memilih jumlah barang/jasa yang dihasilkan. Selain itu, para politisi
juga menentukan jumlah pajak yang akan dikenakan kepada masyarakat untuk
membiayai barang/jasa public tersebut dalam menentukan jumlah barang dan jasa
public yang akan disediakan, para politisi memperhatikan selera atau keinginan
masyarakat agar masyarakat merasa puas dan tetap memilih mereka sebagai wakil
masyarakat. Fungsi utilitas para politisi adalah sebagai berikut:
Up = g ( X, G, S )
Up = fungsi utilitas
max Ui = f ( X, G )
Px X + t Bi < Mi
t = tarif pajak
Kurva permintaan atas barang-barang public yang dijabarkan dalam fungsi diatas
mempunyai keunggulan karena fungsi tersebut tergantung dari variable-variabel
yang cukup relevan. Walaupun demikian, akan lebih baik lagi apabila kurva
permintaan diatas dianggap sebagai kurva pemintaan akan satu jenis barang public
tertentu, bukan merupakan kurva permintaan akan total barang public. Dalam hal
ini, satu fungsi permintaan diperoleh dari fungsi kepuasan seorang individu
dengan menggunakan dasar “ceteris paribus”, termasuk juga asumsi bahwa
“harga” dari barang public adalah konstan.
1. Harga barang
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut
3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
5. Cita rasa masyarakat
6. Jumlah penduduk
7. Ramalan keadaan di masa datang
b. Hukum Permintaan
Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka
makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi
harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
c.Hukum Penawaran
a. Elastisitas permintaan
Ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap pengaruh perubahan permintaan.
b. Elastisitas Penawaran
Ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
c. Manfaat Elastisitas
Adalah dapat menjadi indikator untuk meramalkan kesuksesan dari
kebijakan ekonomi yang dilaksanakan.
d. Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan:
1. Elastisitas permintaan harga,
2. Elastisitas permintaan pendapatan,
3. Elastisitas permintaan silang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
9. Donald Coletti, Rene Lalonde, dan Dirk Muir. Inflation Targeting and
Price-Level-Path Targeting in The Global Economy Model: Some Open Economy
Considerations. IMF Staff Papers, Vol. 55 No.2 , 2008. Page 326.