Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGELUARAN PEMERINTAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Keuangan Negara
Dosen Pengampu : Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS.

DISUSUN OLEH :
Aprilian Anggitaningrum PMM2200012
Melivia Permata B1B121097
Sefina Mar’atus Sholihah B1B121108

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, saya
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat- Nya, rahmat-Nya, dan Inayah-Nya. Sehingga kami
bisa menyelesaikan Makalah Pengeluaran Pemerintah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami, Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.,
CIQnR., CSRS. Atas bimbingannya dan pihak pihak yang membantu kami dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Apabila makalah yang kami susun masih belum baik dan benar, kami menerima kritik dan
saran dari pembaca. Sehingga makalah ini bisa lebih baik.
Semoga makalah ini memberi banyak manfaat dan menambah pengetahuan untuk para
pembaca.

Jambi, 30 Oktober 2022

Penulis

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
I.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
I.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
II.1 Kegiatan dan Pengeluaran Pemerintah selalu Meningkat................................................3
II.2 Sebab Sebab Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah.....................................................3
II.3 Efisiensi dalam Pengeluaran Negara...............................................................................4
II.4 Pedoman bagi Kebijakan Pemerintah..............................................................................4
II.5 Kebijakan Subsidi............................................................................................................4
II.6 Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
III.I Kesimpulan.....................................................................................................................6
III.2 Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pemerintah merupakan salah satu pelaku ekonomi yang memegang penting
dalam perekonomian modern. Pemerintah memiliki kemampuan untuk mengatur dan
mengawasi perekonomian serta melaksanakan kegiatan ekonomi yang tidak dapat
dilaksanakan oleh unit ekonomi lainnya seperti rumah tangga dan perusahaan. Dalam
Keuangan Negara hal yang dibahas ialah mengenai Penerimaan dan Pengeluaran
Negara.
Menurut Hellen dan Sri Mintarti, Pengeluaran konsumsi pemerintah yang
terlalu kecil akan merugikan pertumbuha ekonomi, pengeluaran pemerintah yang
proporsional akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah
yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, pada umumnya
pengeluaran pemerintah akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Salah satu bentuk dari pengeluaran negara adalah pengeluaran pemerintah.
Penentu dari pengeluaran pemerintah adalah jumlah pengeluaran yang akan dilakukan
dalam suatu periode tertentu tergantung kepada banyaknya faktor seperti jumlah pajak
yang diterima, tujuan kegiatan ekonomi jangka pendek dan pembangunan jangka
Panjang serta pertimbangan politik dan keamanan.
Komponen dari Pengeluaran Pemerintah terhadap pengeluaran total yang
termasuk dalam klasifikasi fungsi ada beberapa komponen seperti Pelayanan Umum,
Pertahanan, Ketertiban dan ketentraman, ekonomi, lingkungan hidup, fasilitas umum,
pariwisata dan budaya, perlindungan sosial, pertanian, infrastruktur, Kesehatan, dan
Pendidikan. Pengeluaran Pemerintah juga merupakan salah satu komponen yang
dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran Pemerintah ini diukur
dari total belanja rutin dan belanja pembangunan pemerintah daerah.
Dengan bentuk Pengeluaran pemerintah yang beragam, maka akan sangat
menarik untuk membahas lebih lanjut mengenai pengeluaran pemerintah dari segi
peningkatan pengeluaran tersebut sampai pada komponen yang membuat pengeluaran
pemerintah meningkat.

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Apa saja kegiatan dan pengeluaran pemerintah yang selalu meningkat?
I.2.2 Mengapa terjadi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah?
I.2.3 Bagaimana Efisiensi dalam Pengeluaran Pemerintah?
I.2.4 Bagaimana pedoman bagi Kebijakan Pemerintah?
I.2.5 Bagaimana Kebijakan Subsidi yang diterapkan Pemerintah?
I.2.6 Apa saja Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah?

1|Page
I.3 Tujuan

I.3.1 Untuk Mengetahui apa saja Kegiatan dan Pengeluaran Pemerintah yang selalu
meningkat
I.3.2 Untuk Memahami mengapa terjadi Peningkatan Pengeluaran Pemerintah
I.3.3 Untuk Memahami bagaimana Efisiensi dalam Pengeluaran Pemerintah
I.3.4 Untuk Mengetahui Pedoman bagi Kebijakan Pemerintah
I.3.5 Untuk Memahami Kebijakan Subsidi yang diterapkan Pemerintah
I.3.6 Untuk Mengetahui Klasifikasi dari Pengeluaran Pemerintah

2|Page
BAB II PEMBAHASAN

II.1 Kegiatan dan Pengeluaran Pemerintah selalu Meningkat


Jika diperhatikan dengan seksama, hampir di setiap sistem perekonomian
aktivitas pemerintah dari tahun ke tahun akan mengalami peningkatan. Artinya
peranan pemerintah dalam perekonomian juga akan semakin meningkat relative
terhadap kegiatan atau peranan pelaksana ekonomi makro lainnya yang ada dalam
pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai sebagai
indikator besarnya kegiatan pemerintah. Semakin besar dan banyak kegiatan
pemerintah maka akan semakin banyak pengeluaran pemerintah yang bersangkutan.
Pengeluaran pemerintah dapat bersifat exhaustive yaitu pembelian barang dan
jasa dalam perekonomian yang langsung dikonsumsi atau yang digunakan untuk
menghasilkan barang yang lain. Pengeluaran pemerintah juga dapat bersifat transfer
yaitu berupa pemindahan dana kepada individu, masyarakat, perusahaan dengan
tujuan kepentingan sosial. Pemerintah suatu negara juga dapat memberikan dana ke
negara lain dalam bentuk hibah. Exhaustive Expenditure ialah pengalihan faktor
produksi dari sector swasta ke pemerintah. Sedangkan transfer payments hanya
menggeser tenaga beli dari unit ekonomi yang sat uke yang lain dan membiarkannya
menentukan penggunaan dana tersebut.
Dari data mengenai pengeluaran pemerintah Indonesia tahun 2006-2009 maka
terlihat bahwa PDB di distribusikan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga,
pengeluaran pemerintah, pembentukan modal domestic bruto, dan ekspor untuk
memenuhi permintaan dari negara lain. Dari data juga terlihat bahwa pengeluaran
pemerintah tahun 1991 – 1998 mengalami penurunan dan meningkat hingga tahun
2009. Lalu, juga ada fluktuasi peranan pemerintah tetapi akan terjadi kecenderungan
yang meningkat bagi pengeluaran pemerintah dalam jangka panjang.
Sejak tahun 2001, Indonesia mempraktikkan sistem otonomi daerah yang
menekankan pada desentralisasi. Dalam sistem tersebut, pemerintah pusat
memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan penghasilan
daerahnya untuk mengurangi beban keuangan negara di pemerintah pusat. Dari sistem
ini tidak mengurangi tendensi adanya kegiatan pemerintah yang semakin meningkat.
Peacock dan Wiseman membedakan adanya 3 dampak pengeluaran pemerintah yaitu
dampak penggantian (displacement effect), dampak inspeksi (inspection effect), dan
dampak konsentrasi (concentration effect).
II.2 Sebab Sebab Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Sebab sebab dari kegiatan Pemerintah yang selalu meningkat antara lain :
1) Adanya perang dan pergolakan dalam masyarakat
Pengeluaran untuk keperluan perang akan diadakan meskipun sulit
untuk dikurangi meskipun perang telah selesai. Pengeluaran harus tetap
diadakan untuk tantara yang diangkat menjadi pegawai negeri. Apabila

3|Page
anggaran dibiayai dengan utang maka harus ada pengembalian pinjaman
selama perang yang disertai dengan bunganya dan subsidi untuk para veteran.
2) Kenaikan tingkat penghasilan dalam masyarakat
Dengan meningkatnya penghasilan masyarakat, maka konsumsi barang
dan jasa juga akan meningkat. Banyak barang dan jasa yang tidak disediakan
oleh swasa sehingga harus ditanggung pemerintah. Meningkatnya penghasilan
akan menuntut jumlah dan kualitas dari barang dan jasa yang lebih baik.
3) Adanya urbanisasi yang membarengi perkembangan ekonomi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi biasanya diiringi dengan industrialisasi dan perkembangan
ekonomi. Perpindahan ini disebabkan oleh adanya tekanan di desa seperti
kurangnya lapangan pekerjaan. Dengan pertambahan penduduk maka akan
diikuti dengan kenaikan akan pelayanan pemerintah dalam penyediaan barang
publik dan fasilitas lainnya.
4) Perkembangan Demokrasi
Perkembangan Demokrasi memerlukan biaya yang sangat besar
terutama untuk musyawarah, pemungutan suara, rapat, dan lainnya.
Pemerintah harus mengusahakan ini semua karena pemerintah yang memiliki
kemampuan untuk menjaga kepentingan semua pihak atau individu dalam
masyarakat.
5) Pemborosan dan Korupsi
Seiring dengan berkembangnya peranan pemerintah justru akan
menyebabkan adanya ketidakefisienan, pemborosan, dan birokrasi sehingga
pengeluaran pemerintah akan semain besar. Ditambah dengan penegakan
hukum yang idak baik dan menciptakan peluang korupsi yang besar.
6) Pembangunan Ekonomi
Untuk negara berkembang, peranan pemerintah dalam pembangunan
ekonomi akan semakin terlihat karena pemerintah bertindak sebagai
penggerak dan pelopor pembangunan ekonomi. Pemerintah akan mengerahkan
usaha pembangunan melalui rencana rencana pembangunan.
7) Program Kesejahteraan Sosial
Adanya program kesejahteraan sosial seperti program panti asuhan,
rumah jompo, dan lain sebagainya serta penanggulangan bencana sepeerti
tanah longsor, banjir, gempa bumi, dan lainnya akan membuat peran
pemerintah semakin meningkat.
8) Perubahan Iklim
Iklim dan Lingkungan merupakan barang publik karena memiliki sifat
non exclusion dan non rivalry in consumption. Oleh karena itu, pemerintah
harus ikut berkontribusi dalam masalah penanggulangan dampak perubahan
iklim.

II.3 Efisiensi dalam Pengeluaran Negara

Baik atau tidaknya hasil yang dicapai oleh kebijakan pemerintah tergantung
pada kualitas dari pemerintah itu sendiri. Apabila pemerintah tidak atau kurang
efisien, maka akan terjadi pemborosan dalam penggunaan anggaran dan faktor faktor

4|Page
produksi. Jika pemerintah terlalu berkuasa dan banyak menjalankan fungsi fungsi
ekonomi didalam perekonomian suat negara, maka peranan swasta akan menjadi
semakin kecil, para individu dna juga badan badan usaha tidak lagi dapat melatih
dirinya dalam menciptakan berbagai inisiatif secara efektif untuk mencapai keputusan
yang rasional yang sangat berguna bagi pencapaian kepuasan atau keuntungan yang
maksimal.
1. Kriteria penilaian kebijakan pemerintah
Kriteria yang pada umumnya digunakan untuk menilai tepat atau tidaknya
kebijakan pemerintah adalah kriteria:
a.) Keadilan (equity)
b.) Efisiensi ekonomis (economic efficiency)
c.) Kebapakan (paternalisme), dan
d.) Kebebasan perorangan (individual freedom)

2. Kriteria keadilan (Equity)


Kriteria ini digunakan secara luas untuk menilai kebijakan pemerintah. Para
ekonom dalam mempermasalahkan keadilan sering sangat dangkal, sehingga
hanya menyangkut tentang distribusi dampak dari kebijakan pemerintah. Maka
titik berat pandangan ini, adalah apakah yang akan memperoleh manfaat itu
golongan miskin atau golongan kaya.

3. Kriteria efisiensi ekonomi


Kriteria ini tidak banyak digunakan oleh para ahli yang bukan ekonom,
karena adanya kesalahpahaman tentang konsep efisiensi yang digunakan oleh
para ekonom yang berorientasi pada kebendaan seperti misalnya meminimkan
biaya, memaksimumkan manfaat atau keuntungan dan sebagainya. Secara
kasar dapat dikatakan bahwa efisiensi ekonomi ada, apabila kebijakan
pemerintah itu lebih baik dan memiliki dampak ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat sejauh mungkin. Pengertian efisiensi ekonomi ini
(Pareto Optimal) dapat dipertegas dengan mennyatakan bahwa suatu
perekonomian sudah tidak mungkin lagi untuk mengalokasikan kembali faktor
produksi tanpa menyebabkan suatu pihak menjadi lebih mekmur dan pihak
lain merugi.

4. Kriteria paternalisme
Kebijakan seperti jaminan sosial (sosial security) untuk golongan tertentu
dapat menyebabkan orang orang tidak menabung dengan cukup untuk hari
depan mereka, dapat dilukiskan sebagai kebijakan paternalistik.

5|Page
5. Kebebasan perorangan
Pada umumnya orang memberi nilai tinggi terhadap kebebasan, maka dari
itu pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap kebebasan
perorangan ini harus sekecil mungkin. Kebebasan ini sulit dijabarkan secara
kuantitati seperti halnya dengan masalah keadilan (equity).

II.4 Pedoman bagi Kebijakan Pemerintah

Sehubungan dengan peranan/aktivitas pemerintah yang sangat luas dan selalu


meningkat, hal itu perlu diciptakannya suatu pedoman bagi pelaksanaan aktivitas
pemerintah sehingga dapat dicapai suatu hasil yang maksimal.
Pertama, harus ditentukan sasaran dari setiap pengeluaran atau dari setiap
kegiatan pemerintah. Kedua, harus dibandingkan hasil hasil yang mungkin diperoleh
dari kegiatan kegiatan pemerintah dengan seandainya kegiatan kegiatan itu dilakukan
oleh swasta. Ketiga, suatu alat yang cukup baik sebagai dasar pertimbangan dalam
menjakankan berbagai aktivitas pemerintah itu adalah apa yang disebut dengan
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

II.5 Kebijakan Subsidi

II.6 Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah

6|Page
BAB III PENUTUP

III.I Kesimpulan

III.2 Saran

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

8|Page

Anda mungkin juga menyukai