Modul 1
PENDAHULUAN
ISMI ISWANDI, DRS, M.Si
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
BAB 1
PENDAHULUAN
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
Dari isi pembukaan UUD 1945 dengan Pancasilanya, dapat disimpulkan bahwa
pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah haruslah diarahkan
untuk :
1. Memajukan kesejahteraan umum
2. Memajukan kecerdasan kehidupan bangsa
3. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Selanjutnya Pasal 33 UUD 1945 bersama dengan pasal 34 dan pasal 27 ayat
2 mengandung amanat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan
kesejahteraan sosial seluruh rakyat melalui :
Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
Penguasaan bumi, air dan kekayaan alam yang ada di dalamnya.
Pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar
Penyediaan lapangan kerja.
Secara garis besarnya peran pemerintah di bidang ekonomi adalah sebagai
berikut:
1. Pemerintah sebagai pengatur kegiatan ekonomi.
Sebagai pengatur kegiatan ekonomi, pemerintah dalam hal ini berperan dalam
merencanakan, membimbing dan mengarahkan jalannya roda perekonomian
demi mencapai tujuan pembangunan nasional. Di sini pemerintah membuat
berbagai kebijakan seperti: membuat kebijakan guna mendorong kemajuan
bagi dunia usaha antara lain dengan cara: campur tangan dalam
pengendalian suku bunga dan inflasi, mengatur pajak, menyederhanakan
berbagai proses perijinan, membuat berbagai kebijakan guna mendorong
ekspor, Pihak-pihak pemerintah yang terlibat sebagai pengatur kegiatan
ekonomi antara lain: Bank Indonesia dan Pemerintah pusat dan daerah,
Badan Pengagur Penanaman Modal, DPR, dll.
2. Pemerintah melakukan kegiatan produksi.
Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi mendirikan
perusahaan milik Negara atau sering disebut sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh
Negara melalui penyertaan secara langsung kekayaan yang berasal dari
Negara secara terpisah dengan kekayaan lainnya. BUMN memberikan
kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Pada system ekonomi yang
mengedepankan kerakyatan, BUMN turut berperan dalam menghasilkan
barang dan jasa yang diperlukan dalam rangka mewijudkan kemakmuran
rakyat. Peran tersebut dapat dilihat pada banyak kegiatan ekonomi, seperti:
sector pertanian, perkebunan, industry, perdagangan, transportasi, pos dan
telekomunikasi, dan lain-lain. BUMN terutama didirikan untuk mengelola
cabang cabang produksi dan kekayaan alam yang strategis dan menyangkut
hajat hidup orang banyak, membuat kebijakan ekonomi, berusaha
menyediakan dan menambah lapangan kerja, dll.
3. Pemerintah sebagai Konsumen.
Pemerintah mengkonsumsi barang dan jasa untuk melakukan berbagai
kegiatan guna menjalankan roda perekonomian nasional. Pemerintah
membutuhkan pakaian seragam, membutuhkan pupuk untuk BUMNnya yang
bergerak di bidang pertanian dan perkebunan, membutuhkan alat tulis kantor
dan berbagai keperluan lain yang sejenis, pemerintah memerlukan semen,
aspal, batu koral untuk perbaikan jalan (walaupun proyek pengerjaannya
diserahkan kepada pihak swasta),, dan lain lain.
4. Pemerintah sebagai Distributor.
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
menyalurkan barang dan jasa kepada masyarakat, seperti: pendistribusian
beras oleh BULOG, pedistribusian BBM ke daerah tertentu yang jauh
tempatnya dari ibukota Negara (seperti: Irian) di mana ongkos angkut
ditanggung oleh pemerintah dengan tujuan harga BBM di seluruh indonesia
relative sama, namun demikian seringkali BUMN mempunyai citra buruk di
mata masyarakat seperti: BUMN dianggap sebagai sarang korupsi dan KKN,
sumber pemerasan terhadap rakyat oleh para birokrat, sumber ketidak
efisienan sehingga mengakibatkan sebagaian BUMN diprivatisasi.
2. Kebijaksanaan Pemerintah
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
Kebijaksanaan pemerintah adalah keputusan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah atas nama pemerintah Negara atau instansi yang dipimpinnya.
Kebijaksanaan tersebut meliputi hampir segala segi kehidupan masyarakat. Dalam
membuat kebijaksanaan, pemerintah biasanya memerlukan pertimbangan yang
cukup matang dan cenderung ditinjau dari berbagai sisi. Suatu kebijaksanaan
biasanya menyangkut banyak aspek yang luas dan rinci karena ia tidak hanya
digunakan untuk menyelesaikan suatu masaah tetapi juga menyangkut efek lain
yang mungkin dapat terjadi bila kebijaksanaan itu diambil atau dibuat.
Kebijaksanaan merupakan ketentuan yang harus dijadikan pedoman , pegangan
atau petunjuk bagi setiap usaha dari aparatur pemerintah sehingga tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam mencapai tujuan dari kebijaksanaan tersebut.
Dalam praktek pemerintahan, kebijaksanaan dapat dibedakan kedalam
kebijaksanan internal dan kebijaksanaan eksternal. Kebijaksanaan internal
merupakan kebijaksanaan yang mempunyai kekuatan hokum mengikat aparatur
pemerintah sedangkan kebijaksanaan eksternal lebih berhubungan dengan
masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat
kebijaksanaan, antara lain:
a. Berpedoman pada kebijaksanaan yang telah ada (jika ada).
b. Tidak bertentangan dengan kebijaksanaan yang telah ada tersebut.
c. Berorientasi ke masa depan.
d. Berorientasi kepada kepentingan umum.
e. Kebijaksanaan yang diambil harus tepat dan jelas serta mudah dimengerti
sehingga tidak menimbukan kekaburan atau salah penafsiran.
Namun demikian, untuk kepastian bagi pelaksanaan, suatu kebijaksanaan
ditetapkan secara tertulis . kebijaksanaan tertulis dapat berbentuk peraturan
perundang-undangan dan dapat pula dalam bentuk bukan peraturan perundang-
undangan seperti pidato dan surat edaran.
Tujuan utama atau akhir kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf
hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Diukur secara ekonomi,
kesejahteraan masyarakat tercapai bila tingkat pendapatan riil rata-rata per
kapita tinggi dengan distribusi pendapatan yang relatif merata. Tujuan ini tidak
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
bisa tercapai hanya dengan kebijakan ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan
non ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan non ekonomi, seperti kebijakan
sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi
dan kebijakan non ekonomi harus saling mendukung.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
mengeluarkan kebijakan sendiri untuk sektornya, seperti keuangan,
distribusi, produksi, tata niaga, ketenaga kerjaan dan sebagainya.
Selain itu di dalam kebijakan ekonomi sektoral dikenal pula kebijakan
Meso atau kebijakan ekonomi meso yang dalam arti regional adalah
kebijakan ekonomi yang ditujukan pada wilayah tertentu. Misalnya
kebijakan pembangunan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
yang mencakup kebijakan industri regonal, kebijakan investasi regional
dan sebagainya. Kebijakan ini bisa dikeluarkan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
5. Kebijakan kelembagaan ekonomi, seperti BUMN, koperasi,
perusahaan swasta, pemberdayaan golongan ekonomi lemah
(UKM), dan lain-lain kebijakan.
b. Kebijakan ekonomi luar negeri
1. Kebijakan neraca pembayaran, seperti pengamanan
cadangan devisa negara.
2. Kebijakan perdagangan LN, seperti tata-niaga (ekspor
dan impor), perjanjian dagang antar negara.
3. Kebijakan penanaman modal asing, seperti perizinan investasi
langsung, investasi tidak langsung, usaha-usaha patungan.
4. Kebijakan hutang LN, menyangkut hutang pemerintah, hutang
swasta, perundingan/ perjanjian dengan para kreditor, dan lain-
lain kebijakan.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
Suryamin di Jakarta 2-9-2013). Januari 2019 masih mengalami deficit bulanan
yang sangat tinggi yaitu sebesar US $.1,16 miliar.
Berikut gambaran sekilas tentang Indonesia dilihat dari berbagai sisi/segi dan
dibandingkan dengan negara lain:
1. Di kisaran tahun 1976, hasil penelitian menunjukkan bahwa income
perkapita masyarakat Indonesia sama dengan income perkapita
masyarakat Korea (Korsel). Selanjutnya, 10 tahun kemudian dilakukan
penelitian lanjutan. Income perkapita masyarakat inconesia naik 10 kali
lipat sedangkan income perkapita masyarakat Korea naik 100 kali lipat.
Indonesia kaya sumber daya alam tetapi miskin sumber daya manusia
berkualitas. Korea kaya sumber daya manusia berkualitas tetapi miskin
sumber daya alam.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
2. Dari sisi PDB.
Tahun 2017 PDB per kapita Indonesia menduduki peringkat lima di bawah
Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand.
3. Dari segi kualitas pendidikan:
Peringkat kualitas pendidikan Indonesia di dunia (sumber: global monitoring
report 2011):
Finlandia : 1
Malaysia : 65
Indonesia : 69 → Indonesia lebih dulu merdeka
dari pada Malaysia.
Di Indonesia: saat ini sudah mulai memperhatikan pendidikan. Guru harus
berpendidikan minimal S1. Sudah ada upaya program wajib pendidikan
dasar 9 tahun. Program ini sudah berjalan walaupun masih banyak
penduduk miskin yang tidak bisa sekolah.
2017 Peringkat 5 di ASEAN (Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand,
Indonesia)
Di Finlandia (ibu kotanya: Helsinky): Semua guru minimal tamat S2. Mata
pelajaran Bhs. Inggris dimulai dari kls 3 SD dengan tujuan agar semua
lulusannya siap go internasional. Prinsip belajar: learning is fun. Pendidikan
gratis bagi semua warga negara (kaya dan miskin) sampai ke universitas.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
8. Peringkat daya saing produk 2011 (sumber: world economic forum 2012):
Swiss, peringkat : 1
Singapura : 2
Jepang : 9
Malaysia : 25
Brunei : 28
Thailand : 38
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
Indonesia : 46
Th.2018: Indonesia peringkat 45 dunia (sumber: World Economic Forum
2018).
9. Dari sisi Korupsi (sumber: Transparency.org, diambil dari Detik Forum 2012):
Urutan di Asia Fasifik: 1. Indonesia 4. Filipina
2. Kamboja 5. India.
3. Vietnam
Selanjutnya survey dari CPI (Corruption Perseption Indeks) tahun 2014
bahwa Indonesia menempati ranking 107 dari 175 negara didunia (dari
urutan paling bersih sampai paling korupsi) sedangkan peringkat terbersih
adalah Denmark, Selandia Baru, Finlandia dan Singapura (Sumber: Harian
PR, 4 Desember 2014)
Selanjutnya menurut CPI (Harian Pikiran Rakyat, 30 Jan. 2019), di tahun
2018 Indonesia menduduki peringkat 89 dari 180 negara yang disurvey
10. Peringkat negara terkaya berdasarkan PDB per kapita (sumber: Viva news
com: Global Finance, majalah business AS 2011):
Singapura, urutan :5 Thailand, urutan : 90
Malaysia, urutan : 59 Indonesia, urutan : 122
Menurut IMF (2015) Indonesia peringkat 103 dari 185 negara.
Selanjutnya versi PBB (2018) Indonesia urutan 96 dunia.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
7. Khamboja Riel (KHL) : 3995 :1
8. Laos Kip (LAK) : 7945 :1
9. Indonesia Rupiah (IDR) : 9630 :1
10. Vietnam Dong (VND) : 20840 :1
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul I
DAFTAR PUSTAKA
Utama:
Pendukung:
http://indonesiabaik.id/ebook/sekilas-perekonomian-indonesia-2019
https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/47
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/9814
https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/UtangLN.pdf
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-
masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021
https://kumparan.com/berita-terkini/pelaku-kegiatan-ekonomi-di-indonesia-dan-
peranannya-1wNGECkXOOs
https://media.neliti.com/media/publications/11250-ID-analisis-pertumbuhan sektor-
perbankan-di-indonesia-tahun-2001-2008.pdf
https://www.academia.edu/40936638/Peran_Pemerintah_Dalam_Bidang_Ekonomi
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/
https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/kemiskinan/item301
https://www.viva.co.id/arsip/1232162-bank-dunia-ungkap-penyebab-investasi
asing-sulit-masuk-ri
inaba.ac.id