Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

PENGANTAR EKONOMI MAKRO 72


UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

NAMA : FEBRI YANTI

NIM : 042531949

PRODI : S1 MANAJEMEN

Jawaban No 1

1. Pemerintah memerlukan intervensi dalam perekonomian karena mekanisme pasar tidak dapat bekerja
sepenuhnya secara efisien karena apabila pasar sudah efektif, maka intervensi pemerintah cenderung
rendah. Pada umumnya pemerintah hanya akan memposisikan dirinya sebagai regulator dan supervisor,
sementara untuk penyediannya diserahkan kepada pasar. Namun jika pasar belum efektif, maka mau tidak
mau pemerintah harus masuk sebagai market player dan harus bisa turun langsung maupun melalui
institusi yang dibentuk seperti BUMN. Pada intinya, pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian
supaya menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang merugikan banyak pihak.
Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan melakukan intervensi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
 Tujuan dan peran kebijakan ekonomi dalam perekonomian yaitu untuk kemakmuran masyarakat di suatu
negara, kebijakan ini untuk menjamin efisiensi, serta mendistribusikan sumber daya yang langka secara
merata kepada masyarakan dan sdtabilitas perekonomian indonesia.

 a. Fungsi stabilitas yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, social politik,hukum,
pertahanan dan keamanan.
b. Fungsi alokasi yakni fungsi pemerintah sebagai penyediaan barang dan jasa public seperti pembangunan
jalan raya, gedung, sekolah dan penyediaan fasilitas penerangan dan telepon.

 Kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah yaitu


a. Kebijakan fisikal, merupakan kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik. Kebijakan fisikal pemerintah dapat bersifat
ekspansif maupun kontraktif, kebijakan bersifat ekspansif dilakukan saat keadaan perekonomian sedang
bermasalah adapun kebijakan fisikal bersifat kontaktif dilakukan saat perekonomian mencapai kesempatan
kerja penuh
b. Kebijakan perdagangan luar negri, merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
mempengaruhi struktur atau komposisi arah transaksi perdagangan luar negri
c. Kebijakan moneter, merupakan kebijakan yang digunakan bank Indonesia untuk mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian pada kondisi yang baik dengan mengatur jumlah uang dan tingkat suku
bunga.

Pemerintah membuat kebijakan ini agar menjaga perekonomian di Indonesia bisa stabil, mencapai alokasi
sumber daya yang efisien, dan terciptanya distribusi pendapatan yang merata. Dengan kondisi tersebut
akan meminimalisasi terjadinya kesejahteraan masyarakat secara agregat.
Jawaban No 2
Marginal Propensity to consume ( MPC )
 Ialah salah satu ilmu mikro ekonomi, MPC didefinisikan menunjukan perbandingan antara jumlah
tambahan konsumsi saat memperoleh tambahan pendapatan yang dilakukan rumah tangga dengan
tambahan disposable income yang diterima, atau menunjukan besar rupiah perubahan konsumsi untuk
setiap perubahan satu rupiah disposable income.

 Untuk menghitung MPC dapat menggunakan rumus :

 Perbandingan nilai MPC di negara maju dan di negara berkembang, sebagian negara berkembang memiliki
nilai Marginal Propensity to Consump (MPC) diatas 0,6 (Lestari,2011). MPC atau lebih dikenal dengan
kecenderungan konsumsi adalah salah satu ukuran untuk melihat kondisi masyarakat terhadap
kecenderungan untuk mengonsumsi dalam hal ini baik makanan maupun non makanan yang dihabiskan
untuk keperluan sehari-hari, semakin besar nilai MPC menunjukan bahwa sebagian besar pendapatan yang
diperoleh masyarakat akan digunakan untuk konsumsi, sementara yang dipakai untuk menabung hanya
sebagian kkecilnya saja nilai MPC di negara berkembang dan di negara maju nilainya berbeda hal ini
dikarenakan masyarakat di negara maju akan lebih memilih menabung sehingga kemampuan investasi
dalam rangka pembangunan ekonomi dalam negeri dan pada negara maju yang terjadi adalah dimana
masyarakatnya workaholic yang biasanya dikatakan pencinta kerja. Mereka menghabiskan waktunya untuk
bekerja. Selain itu pendapatan mereka lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jika
dibandingkan dengan negara berkembang, penghasilan yang mereka peroleh semuanya mereka alokasikan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan perolehan mereka belum mencakupi kebutuhan sehari-
harinya.
Sesuai dengan hal yang diatas, semua ini terjadi dikarenakan banyak pendapatan yang seharusnya dihitung
malah tidak dihitung misalnya saat menyapu, memasak dan mengepel misalnya semua dihitung kepada
pendapatan orang tersebut tapi ternyata banyak yang tak terhitung misalnya memakai jasa laundry dan
membeli makanan direstauran, maka akan banyak pendapatan yang tak terhitung. Jadi tidak heran lagi bila
terjadi konsumsi yang tinggi dengan tingkat pendapatan yang rendah di negara berkembang.

Anda mungkin juga menyukai