Anda di halaman 1dari 3

ARINDRA DWI KARINA

202010170311235
Ekonomi Indonesia
1. Ekonomi Indonesia pada periode 1970 – 1980an meninggalkan warisan positif
dimana:
Capaian pertumbuhan ekonomi begitu tinggi, pertumbuhan ekonomi dicapai
dengan adanya pergerakan nilai tukar (term of trade) yang menguntungkan. Akan
tetapi pertumbuhan ekonomi diperoleh hasil dari praktek eksploitasi sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui, Peningkatan konsumsi masyarakat (sandang,
angkutan, kesehatan dan pendidikan).
Namun demikian, selain meninggalkan warisan positif perekonomian Indonesia pada
tahun 1980 juga terlihat bahwa adanya peningkatan utang luar negeri sebagai akibat
ekspansi ekonomi pada saat itu yakni tahun 1980an, selain itu juga mengalami
penipisan pasokan minyak dalam negeri, kemudian hasil pertumbuhan ekonomi lebih
mengarah pada sekelompok kecil pelaku ekonomi (konglomerasi) bukan pada pelaku
ekonomi umumnya dan dominan (pelaku ekonomi kecil.
Ciri menonjol perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Dominannya peran negara sebagai regulator dalam bidang produksi, distribusi
dan konsumsi (etatisme ekonomi)
Sistem perekonomian etatisme/sosialis merupakan perekonomian yang
menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata, pemerintah
harus ikut campur dalam perekonomian. Bahwa apabila kepemilikan pribadi
dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas
sehingga akan menguntungkan semua pihak.
2. Terjadinya ketergantungan (dependensia) pada semua sektor pada satu aktor
Keadaan dimana kehidupan ekonomi negara dipengaruhi oleh perkembangan dan
ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana Indonesia ini hanya
berperan sebagai penerima akibat saja.
3. Timbulnya praktek monopoli, oligopoli dan monopsoni
Monopoli dijadikan sebagai bentuk pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh satu orang
produsen; terdapat halangan untuk masuk bagi saingan (kompetitor) eksternal dan
tidak diperkenankan adanya barang pengganti. Dan hanya ada satu saja perusahaan
dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak
dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau
mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli
itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun didalam menentukan syarat
jual beli.
Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat beberapa penjual dimana satu
atau lebih penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar (price leader).
Monopsoni adalah suatu kondisi dimana salah satu pelaku usaha menguasai
penerimaan penawaran atau menjadi pembeli tunggal barang dan jasa di suatu pasar
komoditi.
4. Kuatnya struktur dualistis sebagai peninggalan masa colonial
Diusahakanlah suatu metode baru dalam manajemen ekonomi. Dalam sistem liberal,
pemerintah memperkirakan kesulitan yang dihadapinya untuk memperoleh kembali
dominasinya di laut, mengingat posisi yang telah menguasai perdagangan dan bisnis
perkapalan di daerah itu. Di pihak lain pemerintah juga menghadapi masalah pelik
yang telah lama ada: lemahnya golongan swasta dalam menyediakan modal yang
cukup untuk mengeksploitasi Jawa secara efisien.
Peristiwa orde baru pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya pemerintahan
Orde Baru, disusun berdasarkan asumsi dasar perhitungan. Yakni tingkat
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, harga ekspor minyak mentah Indonesia, dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Dan ciri-ciri tersebut mempengaruhi masalah yang akan lumayan serius terhadap
ekonomi Indonesia karena Indonesia dari segi bahan pangan, minyak bumi,
penambangan pun cenderung tidak stabil namun pada kondisi yang tetap aman.
2. Menurut saya terjadinya pertumbuhan ekonomi mengalami posisi negative atau
penyebab kontraksi perekonomian adalah melemahnya daya beli masyarakat.
Dengan ledakan Covid-19 yang terjadi pada akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi
pada kuartal II/2021 diperkirakan akan lebih rendah dari target pemerintah.
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu
perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain,
pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif
(quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk
domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita.
Resesi adalah situasi yang terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) atau
pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Jika dalam kuartal berikutnya ekonomi tetap negatif, maka resesi berlanjut.
Sebuah negara berhasil keluar dari resesi ketika ekonominya sudah bisa tumbuh
positif lagi.
Oleh karena itu, menurutnya penting bagi pemerintah untuk kembali
mengevaluasi kebijakan, khususnya yang terkait dengan mobilitas masyarakat.
Langkah dan kebijakan ekonomi seperti apakah yang dilakukan Pemerintah dalam
menghadapi pertumbuhan ekonomi negative:
- memangkas rencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
- pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan ulang
anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak corona, baik dari sisi
kesehatan dan ekonomi.
- Pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan bahan
pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat, terutama
masyarakat lapisan bawah
- Program Padat Karya Tunai diperbanyak dan dilipatgandakan, dengan catatan
harus diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol pencegahan virus corona,
yaitu menjaga jarak aman satu sama lain.
3.
4. Pertumbuhan ekonomi
Dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) secara tegas dinyatakan bahwa
pembangunan ekonomi merupakan bagian penting dari pembangunan nasional
dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Meski bukan indikator yang baik, tingkat kesejahteraan masyarakat dilihat dari
aspek ekonomi, dapat diukur dengan pendapatan nasional (PN) per kapita. Dalam
rangka meningkatkan pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dapat diukur
dengan pertumbuhan PDB dan menjadi salah satu sasaran penting yang harus
dicapai dalam pembangunan ekonomi.
Konsep dan Metode Perhitungan
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan syarat utama
atau keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan. Selain dari sisi permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran,
pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja
(sumber pendapatan).
Pertumbuhan ekonomi tanpa disertai dengan penambahan kesempatan kerja
akan mengakibatkan ketimpangan distribusi pendapatan tambahan (cateris
paribus), yang pada gilirannya akan menciptakan kondisi pertumbuhan ekonomi
dengan peningkatan kemiskinan.
Perubahan Struktur Ekonomi
Secara umum, transformasi struktural didefinisikan sebagai serangkaian
perubahan yang saling terkait dalam komposisi permintaan agregat, perdagangan
luar negeri (ekspor dan impor), penawaran agregat (produksi dan penggunaan
faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk mendukung proses pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi) berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai