Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Ihsan Al Amin

NIM : 2110862020
Mata Kuliah : Sistem Ekonomi & Pembangunan Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sistem berasal dari kata (systema), yang menurut pengertiannya adalah suatu
keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian. Suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan suatu sistem. Sistem yang
menjalankan perekonomian disebut sistem ekonomi. Sistem ekonomi dapat dijelaskan
sebagai tata cara manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan atau memberikan kebahagiaan pribadi, mendistribusikannya dan kemudian
dikonsumsi oleh banyak orang.

Dalam suatu negara biasanya terdapat sistem yang mengatur perekonomian negara
tersebut, salah satunya dapat kita lihat pada perekonomian Indonesia. Jika dicermati
lebih dekat, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan
sistem perekonomian yang buruk. Perekonomian Indonesia berkisar pada hal-hal
seperti perhatian ekonomi dan ketimpangan sosial yang sangat tinggi, hutang yang
sangat besar kepada negara-negara besar dan banyak lainnya.

Indonesia sebagai negara yang besar dengan sistem perekonomiannya tentu saja terus
berkembang terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ini dapat kita
telusuri dari masa orde lama hingga masa Reformasi.

1. Orde lama
Pada masa Orde Lama, situasi keuangan dan ekonomi Indonesia berada pada
kondisi yang sangat mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan tingginya
inflasi yang sangat luar biasa, seperti peredaran uang yang tidak terkendali,
peningkatan pengangguran di bidang jasa, perdagangan, pertanian, keuangan
dan industri.

2. Orde baru
Di sistem ekonomi pada masa orde baru, pemerintah lebih menitikberatkan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan serta upaya
pemulihan, khususnya pemulihan ekonomi. Untuk menangani masalah ini,
pemerintah Indonesia mengambil langkah sebagai berikut :
 Memerangi inflasi
 Cadangan pangan yang cukup (khususnya beras)
 Pemulihan infrastruktur ekonomi
 meningkatkan kegiatan ekspor
 Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
 mengundang investor asing agar berinvestasi di Indonesia

3. Era reformasi
Pada masa reformasi ini, perekonomian Indonesia diwarnai oleh krisis
moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang hingga saat ini belum
menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi
sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998, dengan
memperhitungkan inflasi, inflasi masih cukup tinggi, rata-rata sekitar 10%.
Pada tahun 1998 hampir semua sektor mengalami pertumbuhan negatif. Hal
ini berbeda dengan kondisi perekonomian pada tahun 1999.

Dari sembilan sektor yang diperhitungkan dalam PDB, empat masih


mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 1999. Sektor-sektor tersebut
antara lain sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh minus 0,11%;
perdagangan, katering dikurangi 1,10%; sektor pengangkutan dan komunikasi
minus 0,72%; dan jasa keuangan, persewaan dan bisnis minus 8,67%.
Menurut dia, laju pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa bisnis
terutama disebabkan oleh penurunan laju pertumbuhan subsektor perbankan
yang tercatat minus 17,34 persen, dan subsektor persewaan gedung menjadi
minus 6,01%.

Pada tahun 1999, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan telah berubah


positif. Hal ini menunjukkan tanda pemulihan ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan perhitungan PDB tahun 1993, pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 1999 sekitar 0,23% dan pertumbuhan ekonomi di luar migas sebesar
0,35%. Nilai PDB berdasarkan harga konstan 1993 adalah sekitar Rp 376
triliun pada tahun 1998 dan sekitar Rp 341,8 triliun tanpa minyak dan gas, dan
pada tahun 1999 akan meningkat menjadi 376,9 triliun dan tanpa minyak dan
gas hingga 343 triliun.

Ukuran lain yang digunakan untuk melihat kinerja pemerintah adalah


pendapatan dolar per kapita. Untuk meningkatkan kinerja sektor riil, kita perlu
3-5 tahun lagi untuk benar-benar tangguh. Namun, ini membutuhkan
pendekatan yang komprehensif, karena ketika kita berbicara tentang
inefisiensi, biaya ekonomi yang tinggi, itu berarti ada banyak masalah di
berbagai instansi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka harus
ada koordinasi dan pendekatan konsentrasi antar lembaga pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai