Anda di halaman 1dari 5

PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Sejarah Perekonomian Indonesia


a. Masa Orde Lama
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena
inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik
Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh
Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan
kekosongan kas negara. Adapun langkah pemerintah dalam menghadapi krisis
ekonomi tersebut antara lain : Pinjaman Nasional, Hubungan dengan Amerika,
Banking and Trade Coorporation (BTC), Konferensi Ekonomi, Rencana Lima
Tahunan (Kasimo Plan), Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi
Nasional, Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia, Sistem

Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group), Sistem Ekonomi Ali-Baba.


Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi
masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya
hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia. Usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengatasinya antara lain : Gunting Syarifuddin, Program Benteng
(Kabinet Natsir), Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran

Uni Indonesia-Belanda.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan
sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segalanya diatur pemerintah).

b. Masa Orde Baru


Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan
negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
c. Masa Orde Reformasi
Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum
terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya
persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan
yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada

masa kepemimipinan presiden Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, hingga


sekarang masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun masalahmasalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat diselesaikan secara
sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi, pemulihan ekonomi,
kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik
bagi perekonomian Indonesia.
B. Sistem Perekonomian Indonesia
a. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh negara
pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa
Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Menurut UUD 45,
Sistem Perekonomian tercermin dalam pasal 23, 27, 33 dan 34. Dan harus
menghindarkan dari Sistem free figth liberalism, Sistem etatisme, dan monopoli.
b. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan setalah orde baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat
mendukung untuk memulai dilaksanakannya sistem ekonomi Indonesia. Pancasila
merupakan satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi
selanjutnya. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila, yang sering disebut pula sebagai
Demokrasi Ekonomi, secara garis besar ada 4 sebagai berikut :
1. Peranan Negara penting, tetapi tidak dominan.
2. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi buruh.
3. Masyarakat memegang peranan penting.
4. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
C. Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Perekonomian Indonesia
a. Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Sebelum orde baru, strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah
diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sedangkan
pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar terutama usahausaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
b. Perencanaan Pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia
dibagi dalam beberapa periode, yakni :
a. Periode Orde Baru, dibagi dalam :
1. Periode 1945 1950
2. Periode 1951 1955
3. Periode 1956 1960
4. Periode 1961 1966
b. Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
1. Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi

2.
3.
4.
5.
6.

Periode Repelita I : 1969/70 1973/74


Periode Repelita II : 1974/75 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 1993/94

D. Transformasi Struktural Perekonomian Indonesia


Perkembangan ekonomi Indonesia selama masa 25 tahun berselang diteropong dari
sudut pandang tentang pembangunan ekonomi sebagai proses transisi yang dalam
perjalanan waktu ditandai oleh transformasi multidimensional dan menyangkut
perubahan pada struktur ekonomi. Akan ditinjau beberapa pokok dalam perubahan
struktur selama lima tahap Pelita (Pembangunan Jangka Panjang Tahap I). (Soemitro
Djojohadikusumo, 1993)
1. Proses Akumulasi Sumber Daya Produksi
2. Proses Alokasi Sumber Daya Produksi
3. Proses Distribusi Pendapatan
4. Proses Perubahan Institusional/Kelembagaan
Analisi Kebijakan Transformasi Struktural :
1.
2.
3.
4.

Kebijakan Pengaturan Nilai Tukar Rupiah


Kebijakan Fiskal dan Keuangan Negara
Kebijakan Keuangan dan Moneter/ Perbankan
Kebijakan Perdagangan dan Deregulasi Sektor Riil dan Moneter

E. Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia


Pos-pos dalam neraca pembayaran luar negeri Indonesia tersebut dapat dikelompokkan
ke dalam berikut ini :
1. Neraca Perdagangan
2. Neraca Jasa
3. Neraca Berjalan
4. Neraca Lalu-Lintas Modal
5. Selisih yang belum diperhitungkan
6. Neraca Lalu Lintas Moneter
Perubahan permintaan dan penawaran pada proses selanjutnya dapat mengakibatkan
mata uang di dalam negeri (rupiah) mengalami penurunan nilai/Apresiasi, dan dapat juga
mengalami kenaikan nilai/Depresiasi, kedua hal tersebut tergantung dari sebab-sebab
perubahan perimintaan-penawaran valuta asing tersebut. Adapun sebab-sebab perubahan
tersebut diantaranya :
1. Perubahan selera masyarakat terhadap komoditi luar negeri
2. Perubahan iklim investasi dan tingkat bunga
3. Perubahan tingkat inflasi
4. Iklim investasi
F. Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat
Di Indonesia, kemiskinan merupakan salah satu masalah besar. Terutama meliahat
kenyataan bahwa laju pengurangan jumlah orang miskin di tanah air berdasarkan garis

kemiskinan yang berlaku jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi dalam kurun waktu sejak Pelita I hingga 1997 (sebelum krisis eknomi). Faktor
yang berpengaruh pada tingkat kemiskinan : pertumbuhan, tingkat pendidikan, struktur
ekonomi.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut
berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat"
apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau
dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan
penerima manfaat atau obyek saja.
G. Ekonomi Indonesia di Era Globalisasi
Indonesia adalah negara yang kini menjadi salah satu wujud nyata dari defenisi
globalisasi sendiri, dimana Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi
dampak bahkan pelaksana proses globalisasi tersebut. Indonesia adalah negara yang
berhubungan baik dengan negara-negara lainnya karena melakukan perdagangan
Internasional. Selain itu, masih ada banyak aktivitas internasional yang dilakukan secara
global, seperti pertukaran pelajar Internasional, pertukaran ahli, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan analisis World Bank mencatat bahwa di tengah kemerosotan ekonomi
global, Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Juli
2012, pertumbuhan baseline perekonomian nasional diperkirakan sebesar 6 persen pada
tahun 2012 dan 6,4 persen pada tahun 2013. Pendapatan nasional per kapita beranjak
naik dari $2.200 pada tahun 2000 menjadi $3.720 pada tahun 2009. Dalam hal stabilitas
makro ekonomi, Indonesia telah berhasil mencapai banyak target fiscal, termasuk secara
signifikan menurunkan rasio utang terhadap produk domestik bruto dari 61 persen di
tahun 2003 menjadi 27,5 persen pada tahun 2009. Sementara itu defisit anggaran
diproyeksikan hanyak 0,4 persen dari produk domestik bruto tahun 2011.
Sebagaimana yang telah direncanakan oleh Menteri perekonomian Indonesia bahwa
Indonesia telah membuat rencana pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-2025.
Rencana ini dibagi menjadi ke dalam periode lima tahun, masing-masing dengan
prioritas pembangunan yang berbeda. Rencana pembangunan jangka menengah untuk
tahun 2009-2014 merupakan tahap kedua dan memberi fokus pada; meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memperkuat daya saing ekonomi.

Dengan terlaksananya misi-misi tersebut, maka niscaya kesejahteraan negara kita


akan semakin membaik kedepannya dan Indonesia akan mampu berdiri kokoh ditengahtengah arus globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai