Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi selalu dikaitkan dengan kegiatan produksi, distribusi, produsen, konsumen,
dan pasar. Tidak banyak pelaku-pelaku kegiatan ekonomi yang mengetahui peranan
pemerintah didalam kegiatan ekonomi.Misalnya saja pedagang-pedagang kecil seperti
pedagang eceran,pedagang dipasar tradisional,bahkan para konsumen.
Peranan pemerintah didalam kegiatan ekonomi tidak hanya sebagai fungsi
pengawas.Pemerintah juga dapat melakukan kegiatan ekonomi sendiri.Pihak yang dirugikan
apabila pemerintah melakukan kegiatan ekonomi adalah pihak swata.
Adapun kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah antara lain dalam kegiatan
pengembangan prasarana ekonomi dan pengembangan prasarana sosial. Pengembangan
prasarana ekonomi misalnya pembangunan jalan-jalan,jembatan,pelabbuhan dan lapangnan
terbang. Kegiatan tersebut sangat penring bagi kegiatan ekonomi lain tetapi kegiatan tersebut
memakan modal yang sangat besar.Dan modal yang telah ditanamkan adakalanya tidak bisa
dikembalikan lagi.Adapun kegiatan pengembangan prasarana sosial antara lain institusi
pendidikan,badan-badan penyelidikandan meyediakan jasa-jasa yang penting peranannya
dalam perekonomian seperti jasa angkutan kereta api dan udara,jasa pos,telepon,telegram,dan
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi?
2. Bagaimana rumah tangga dari pelaku ekonomi pemerintahan?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis pelaku ekonomi dan
rumah tangga dari pelaku ekonomi pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Utama Pemerintahan


Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki
wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah terjun langsung dalam kegiatan
ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD). Pemerintah ikut berperan dalam
menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2), yang
berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara”. Fungsi utama pemerintah adalah mengendalikan
perekonomian untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemerintah menggunakan kebijakan fiscal, kabijakan moneter, kebijakan tingkat kurs dan
kebijakan pendapatan. Berbagai kebijakan itu secara nyata meningkatkan produksi
masyarakat melalui penyediaan prasarana produksi umum, peningkatan gairah produksi
melalui pajak dan subsidi dan pengawasan terhadap jumlah uang yang beredar melalui bank
sentral.

2.2 Rumah Tangga Pemerintahan


` Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
1. Kegiatan produksi
Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan
perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan),
Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). BUMN memberikan
kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem ekonomi kerakyatan,
BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran BUMN tersebut
diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian, seperti sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan
telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta konstruksi. BUMN
didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber kekayaan alam
yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya PT Dirgantara Indonesia,
PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan
lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang
kurang menguntungkan. Secara umum, peran BUMN dapat dilihat pada hal-hal berikut ini.
a) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
b) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara
efektif dan efisien.
c) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
d) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

2. Kegiatan konsumsi
Pemerintah berperan sebagai pelaku konsumsi. Pemerintah juga membutuhkan barang
dan jasa untuk menjalankan tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam
rangka melayani masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah,
rumah sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan
bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang tersebut harus
dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-contoh mengenai kegiatan
konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak, seperti membeli barang-barang untuk
administrasi pemerintahan, menggaji pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya.

3. Kegiatan distribusi
Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi.
Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang-barang
yang telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya
pemerintah menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin
melalui BULOG. Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu
masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh
pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak
faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan
pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan distribusi sangat penting.

2.3 Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi


Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan
sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka melaksanakan peranannya tersebut
pemerintah menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini.
1) Kebijaksanaan dalam dunia usaha Usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha,
pemerintah melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini.
a. Pemerintah mengeluarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
b. Pemerintah mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 mengatur tentang Usaha Perbankan.
c. Pemerintah mengubah beberapa bentuk perusahaan negara agar tidak menderita
kerugian, seperti Perum Pos dan Giro diubah menjadi PT Pos Indonesia, Perjan
Pegadaian diubah menjadi Perum Pegadaian
2) Kebijaksanaan di bidang perdagangan
Di bidang perdagangan, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan berupa
kebijaksanaan ekspor dan kebijaksanaan impor. Pemerintah menetapkan kebijakan ekspor
dengan tujuan untuk memperluas pasar di luar negeri dan meningkatkan daya saing terhadap
barang-barang luar negeri. Adapun kebijakan impor dimaksudkan untuk menyediakan
barang-barang yang tidak bisa diproduksi dalam negeri, pengendalian impor, dan
meningkatkan daya saing.
3) Kebijaksanaan dalam mendorong kegiatan masyarakat Kebijaksanaan pemerintah dalam
mendorong kegiatan masyarakat mencakup hal-hal berikut ini.
a. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum.
b. Kebijaksanaan menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil dan petani.
c. Kebijaksanaan untuk memperlancar distribusi hasil produksi.
Dalam kehidupan ekonomi, pemerintah merupakan pelaku dan juga pengatur sekaligus.
selain sebagai subjek atau pelaku ekonomi, pemerintah juga sekaligus mengatur kegiatan
ekonomi agar tercipta masyarakat adal dan makmur. Sebagai pelaku ekonomi pemerintah
pada hakekatnya juga seperti unit ekonomi keluarga. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki
kegiatan ekonomi yang dapat dimasukkan ke dalam tiga kelompok yaitu, produksi, konsumsi,
dan distribusi. Kegiatan produksi dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai programyang
dapat menguntungkan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini
adalah beberapa kegiatan pemerintah selaku pelaku produksi.
1. Bidang pertanian
2. Bidang transportasi
3. Bidang pendidikan
4. Bidang ekspor
Hasil kegiatan produksi pemerintah bdapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Barang atau jasa publik yang dapat diperjualbelikan
2. Barang atau jasa publik yang tidak dapat diperjualbelikan
Untuk menjalankan roda pemerintahan, pemerintah memerlukan barang dan jasa.
Untuk itu, pemerintah harus malakukan konsumsi. Berikut ini adalah beberapa kegiatan
pemerintah selaku pelaku konsumsi.
1. Fasilitas pemerintahan
2. Fasilitas pembangunan
Selain fungsi produksi dan konsumsi, pemerintah juga memiliki kegiatan yang
termasuk dalam kategori distribusi. Berikut adalah beberapa kegiatan pemerintah selaku
pelaku distribusi.
1. Mewujudkan kemakmuran masyarakat
2. Membangun sistem distribusi
3. Peran pemerintah dalam distribusi pendapatan
Pemerintah harus berperan dalam bidang distribusi untuk menjaga kestabilan harga
antar daerah dan antar periode waktu. Barang-barang yang tidak dapat di distribusikan secara
lancar ke daerah-daeran akan berakibat pada kenaikan harga barang yang bersangkutan.

2.4 Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian


Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan
eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian
suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun
tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara langsung dan tidak langsung
dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan
penetapan harga minimum (floor price) dan kebijakan penetapan harga maksimum (ceiling
price).
a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan
untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah
kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak
(orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang
mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika
pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG
(Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan
harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang
pembentukan harganya di luar harga minimum. Untuk mengetahui proses terbentuknya harga
minimum
2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan
pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh
pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat
(konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut.
Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek,
harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan
tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga
maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.

b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung


1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut
menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih
murah.
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar
yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-
perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan
yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap
produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga
untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki
wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah terjun langsung dalam kegiatan
ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD). Fungsi utama pemerintah adalah
mengendalikan perekonomian untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Untuk mencapai
tujuan tersebut pemerintah menggunakan kebijakan fiscal, kabijakan moneter, kebijakan
tingkat kurs dan kebijakan pendapatan. Berbagai kebijakan itu secara nyata meningkatkan
produksi masyarakat melalui penyediaan prasarana produksi umum, peningkatan gairah
produksi melalui pajak dan subsidi dan pengawasan terhadap jumlah uang yang beredar
melalui bank sentral.
Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi.
1 ) Kegiatan produksi
2 ) Kegiatan konsumsi
3 ) Kegiatan distribusi

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Tedy dkk. Ekonomi Makro: Teori, Ekonomi dan Kebijakan. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta : 2001

Rani, Pratiwi. 2011. Pelaku Ekonomi. [tersedia online:


http://aranipratiwi.blogspot.com/2011/05/pelaku-ekonomi.html] diakses tanggal 15 Maret
2012

Samsu, Sumantri. 2011. Sistem Perekonomi Indonesia. [tersedia online:


http://ikasamsumantri.wordpress.com/2011/04/16/sistem-perekonomian-indonesia-para-
pelaku-ekonomi/ diakses tanggal 15 maret 2012

Anda mungkin juga menyukai