Anda di halaman 1dari 8

Struktur Perekonomian Indonesia (Perubahan Ekonomi di Indonesia)

Struktur Perekonomian Indonesia adalah penjabaran dari komposisi sistem-sistem


ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara melalui
pembangunan ekonomi, pertumbuhan dan pendapatan, yang akan membawa perubahan dalam
struktur perekonomiannya.

Struktur perekonomian yang ideal yakni struktur ekonomi yang mampu mengandalkan
potensi sumber daya ekonominya yang dimiliki atau dapat disediakan oleh negaranya.

Sedangkan Sektor ekonomi yang dominan adalah sektor yang memberikan sumbangan
terbesar dalam negeranya terhadap produk nasional dengan laju pertumbuhan tinggi, yang
menjadi ciri dari suatu perekonomian sehingga membentuk struktur perekonomian.

Sumber dan referensi : digilib.unila.ac.id/4541/15/BAB%20II.pdf

Ada dua macam yang dikenal saat ini sebagai struktur ekonomi, yaitu :

1. Struktur agraris, adalah struktur ekonomi yang dominan pada sektor pertanian.
Sektor pertanian menjadi sumber mata pecaharian utama sebagian terbesar
penduduknya.
Pada umumnya struktur agraris ini ada di negara-negara berkembang atau
sedang berkembang seperti Indonesia. disebut negara agraris dan negara-negara
belum berkembang yang pertaniannya masih sangat tradisional.
2. Struktur industri, adalah struktur ekonomi yang dominan pada Sektor industri.
Sebagian terbesar produk domestik disumbangkan dan laju pertumbuhan
ekonomi disumbangkan dari sektor industri. Beberapa Negara yang berstruktur
industri ada di benua eropa dan Amerika.

Menurut Todaro (2011), Transformasi Struktur Perekonomian adalah proses perubahan


struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa yang pada masing-
masing sektor mengalami perubahan yang berbeda. Proses perubahan struktur perekonomian
itu sendiri ditandai dengan : (1) menurunnya pangsa sektor primer (pertanian) (2)
meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri) dan (3) pangsa sektor tersier (jasa) juga
memberikan kontribusi yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Sumber dan referensi :
digilib.unila.ac.id/22792/3/skripsi%20tanpa%20bab%20pembahasan.pdf

Struktur perekonomian dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pertama makro
– sektoral, tinjauan keuangan, tinjauan penyelenggaraan kenegaraan dan tinjauan birokrasi
pengambilan keputusan.

perubahan struktur perekonomian dianggap sebagain transformasi struktural, karena


terjadinya suatu perubahan perubahan dalam sistem perekonomian, dari ekonomi tradisional
dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern seperti industri manufaktur, ini
terjadi karena adanya pembangunan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi. Tranformasi
struktural merupakan proses perubahan struktur perekonomian yang mengalami transformasi
yang berbeda – beda sesuai kondisi perekonomian dan sumber dayanya.

Tranformasi yang terjadi pada negara berkembang adalah dari sektor pertanian ke
sektor industri namun perubahan yang bertahap atau tidak signifikan. Transformasi
perekonomian dari mulanya agraris tradisional menjadi agraris modern atau industri modern
yang diartikan sebagai suatu perubahan dalam perekonomian yang berkaitan dengan
permintaan, perdagangan, produksi dan faktor – faktor lain yang diperlukan secara terus –
menerus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan
pendapatan perkapita.

sumber dan referensi : digilib.unila.ac.id/12165/14/bab%20ii.pdf

Transformasi yang terjadi dalam struktur ekonomi merupakan sesuatu yang pasti terjadi
pada perekonomian suatu negara di manapun, seiring dengan perkembangan teknologi industri,
sumberdaya serta permintaan masyarakat modern terhadap jasa – jasa dan lainnya.

Perubahan Ekonomi Indonesia dan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan Makro


Sektoral

Berdasarkan data – data laju pertumbuhan dan distirbusi PDB di tiap tahunnya
mengalami Perubahan kea arah struktur industri yang dapat dilihat dari meningkatnya sektor –
sektor industri seperti air, gas dan air dan sektor tersier lainnya seperti perdagangan,,
transportasi, perhotelan, komunikasi dan lainnya.
Akan tetapi Sektor Industri yang mulai memberikan kontribusi besar ke perekonomian
Indonesia hanyalah sebatas kontribusi sektoral saja, dalam membentuk membentuk PDB
ataupun pendapatan nasional. Industri yang ada saat ini belum mampu memberikan kontribusi
sektoral dalam hal penyerapan tenaga kerja dan angkatan kerja. Ini berarti maka struktur
ekonomi Indonesia secara makro sektoral yaitu dualistis, karena sumber mata pencaharian
utama sebagian besar penduduk indonesia masih pada sektor pertanian, berarti struktur tersebut
masih struktur agraris. Akan tetapi penyumbang utama pendapatan nasional adalah sektor
industri. berarti struktur tersebut sudah industri. Semua itu berarti bahwa secara makro-sektoral
struktur ekonomi Indonesia baru bergeser dari struktur agraris ke struktur yang industri yang
masih dalam tahap perubahan yang secara bertahap kearah industri.

Dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia telah bergeser dari yang mulanya
berstruktur agraris tradisional ke arah agraris modern dan bertahap kearah struktur industri
modern / perkotaan, ini didasari oleh kemajuan perekonomian di kota – kota jauh lebih cepat
dan pesat dari pada di pedesaan karena di pengaruhi kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kehidupan masyarakat yang semakin modern tercermin dari perilaku konsumsi masyarakatnya
tetapi juga dari teknologi produksi yang diterapkan oleh perusahaan.

Sumber dan referensi : https://vinayunita.wordpress.com/2008/10/25/transformasi-struktur-


perekonomian-indonesia

Pelaku – Pelaku dalam Ekonomi

Di dalam sebuah perekonomian adanya suatu sistem didalamnya yang menjalankan


atau menggerakan suatu perekonomian, untuk memudahkan mengenal sistem dalam ekonomi
maka cara yang mudah untuk mengetahuinya adalah dengan cara mengelompokkan kegiatan
perekonomian menurut peran dan kepentingannya masing – masing dengan mengetahui siapa
saja pelaku pelaku dalam perekonomian, pelaku – pelaku utama tersebut terdiri dari :

1. Rumah Tangga Produksi (Produsen) atau Pengusaha yakni kegiatan pelaku ini
adalah sebagai pemenuh kebutuhan konsumen dan kepentingan produsen adalah
mencari keuntungan atau laba.
Kegiatan produksi tersebut ada yang diusahakan oleh perorangan dan ada yang
diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, swasta baik swasta nasional
maupun swasta dan koperasi.
Mereka pun dapat menjalankan kegiatan di lapangan usaha primer seperti mengolah
kekayaan alam di sektor pertambangan, perkebunan, pertanian dan perikanan;
lapangan usaha sekunder, meliputi lapangan usaha di sektor industri (industri
sepatu, mobil dll) perumahan dan bangunan, menyediakan listrik, air, dan gas; dan
lapangan usaha tersier, meliputi lapangan usaha yang menghasilkan jasa-jasa
seperti bank, asuransi, pengangkutan, dan perdagangan.
2. Konsumen yakni sebagai Konsumsi barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen,
kepentingannya disini adalah memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan dari rumah
tangga ini konsumen tersedia tenaga kerja.
Di samping itu, rumah tangga ini juga memiliki faktor-faktor produksi yang lain,
yaitu alat-alat modal, kekayaan alam, dan harta-harta tetap seperti tanah dan
bangunan. Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada rumah
tangga produksi. Sebagai balas jasa terhadap penggunaan faktor - faktor produksi
ini, rumah tangga konsumsi akan menerima kompensasi atau pendapatan.
3. Lembaga Perbankan dan Keuangan adalah sebagai pihak ketiga yang memfasilitasi
proses transaksi (mempermudah proses transaksi)
4. Badan Publik dan Pemerintah yakni yang berfungsi untuk menjaga kepentingan
masyarakat secara umum, menjadi penengah dalam suatu perekonomian dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu juga pemerintah sebagai mengatur menstabilkan, dan megembangkan
kegiatan ekonomi dan menyediakan sumber pembelanjaannya, pemerintah sendiri
juga berperan sebagai pelaku ekonomi, yang secara langsung berperan aktif dalam
kegiatan ekonomi. Pemerintah turut aktif karena beberapa kegiatan ekonomi dirasa
kurang menarik bagi usaha swasta antara lain karena memerlukan investasi yang
besar.
5. Rumah tangga masyarakat Luar Negeri yaitu Masyarakat luar negeri sebagai pelaku
ekonomi adalah semua negara lain di luar Indonesia yang membeli barang-barang
dan jasa hasil produksi yang kita ekspor dan yang menjual barang-barang dan jasa
yang kita impor. Kegiatan perdagangan luar negeri dapat memberikan sumbangan
yang sangat penting dalam meningkatkan dan menambah efisiensi kegiatan
ekonomi suatu Negara.

Sumber dan referensi : http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/pelaku-kegiatan-


ekonomi.html
Setelah mengetahui pelaku pelaku dalam perekonomian selanjutnya kita dapat
mengenal tiga kegiatan ekonomi utama yaitu :

a. menghasilkan (produksi)
b. mendistribusikan (pasar)
c. menggunakan atau memakai (konsumsi).
Jika kita pelajari maka pelaku-pelaku ekonomi tersebut masing-masing memainkan dua
peranan sekaligus. Mereka dapat bertindak sebagai penjual dan pembeli bagi pelaku ekonomi
lainnya. Apabila dihubungkan mereka memiliki hubungan timbal balik yang saling terikat.

Selain Empat Pelaku Utama juga ada Pelaku Utama Ekonomi Indonesia yang
menggerakkan perekonomian yaitu ada 3 Macam, sebagai berikut :

1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BUMN Merupakan suatu unit usaha milik negara yang sebagian besar atau
seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
barang dan jasa yang sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. BUMN
juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar.
Kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tujuan pendiri an BUMN tidak lepas dari landasan pendiriannya. Latar belakang
pendirian BUMN yaitu pembukaan UUD 1945 dan Pasal 33 UUD 1945, dari landasan tersebut
bahwa tujuan pendirian umum BUMN adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat. Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN tersebut yaitu

1. Sebagai pemberi sumbangan perekonomian Indonesia


2. Menjadi penggagas kegiatan usaha yang belum atau dilaksanakan oleh pihak swasta
3. Aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha yang bergolongan
rendah.
Adapun Berikut ini beberapa peran BUMN dalam perekonomian Indonesia yaitu :

1. Pertama sebagai perintis dalam sektor-sektor yang belum diminati usaha swasta.
2. Menghasilkan barang dan jasa dari kegiatan produksi dan distribusi yang dibutuhkan
masyarakat.
3. Melaksanankan pelayanan umum seperti infrastruktur jalan, fasilitas sekolah atau
kesehatan, dan penyediaan air bersih.
4. Sebagain Sumber penerimaan Negara.

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

BUMS merupakan badan usaha yang didirikan oleh swasta dan seluruh
modalnya berasal dari pihak swasta yang dimiliki seseorang atau beberapa orang. Yang
tujuan untuk mencari keuntungan banyak mungkin, untuk mengembangkan usaha dan
modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain itu juga berperan dalam
menyediakan barang, jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha
mengurangi pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukan kas Negara
salah satunya dari pajak.

3. Firma (Persekutan Firma)

Persekutuan Firma adalah suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang
menjalankan usaha dengan satu nama dan bertujuan untuk membagi hasil yang
diperoleh dari persekutuan itu. Dua belah pihak melakukan perjanjian dimana secara
bersama sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan tanggung
jawab bersama.

Persekutuan firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal sebagai berikut.

1. Salah seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit.


2. Dibubarkan hakim karena alasan-alasan sah.
3. Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah habis.
4. Seorang sekutu menarik diri.
4. CV (Persekutuan Komanditer)
Persekutuan Komanditer adalah suatu satu persekutuan yang terdiri atas
beberapa orang yang menjalankan usaha dan beberapa orang yang hanya menyerahkan
modalnya saja. Orang yang terlibat dalam CV ini disebut sekutu.

Adapun Kelebihan dan kekurangan dari CV (Persekutuan Komanditer) yaitu

Pada persekutuan komanditer akan ditemui beberapa kelebihan sebagai berikut.

1. Mudah proses pendiriannya.


2. Kebutuhan akan modal akan dapat lebih dipenuhi.
3. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.
4. Dari segi kepemimpinan,persekutuan komanditer relatif lebih baik.
5. Sebagai tempat untuk menanamkan modal.

Pada persekutuan komanditer juga ditemui beberapa kekurangan sebagai berikut.

1. Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu


komplementer yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
2. Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat
mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu
pada persekutuan firma

5. Koperasi

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan. Inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerjasama diantara anggota dan
pengurus dalam mewujudkan tujuan koperasi yang utama yaitu melayani dan meningkatkan
kesehjahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan
perekonomian nasional yang tangguh.

Peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan mampu


mempengaruhi struktur perekonomian indonesia, mengurangi tingkat pengangguran,
mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperbaiki pendapatan masyarakat, dan menurunkan
tingkat kemiskinan.

Peran koperasi, dan juga UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) sangat strategis
dalam mempengaruhi perekonomian indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan
ekonomi nasional pada masa mendatang.

Jika masyarakat masih hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi
akan sulit untuk mewujudkan keamanan dan demokrasi, jika terjadi ketimpangan ekonomi di
masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan penguasaan sumberdaya
produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara
lain :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi para


anggotanya dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya.
2. Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi sesuai
dengan landasan koperasi.

Sumber dan Refrensi : BAB 8 PELAKU EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


(https://labkom34.files.wordpress.com/2013/07/bab-8-pelaku-ekonomi-dalam-perekonomian-
indomesia.doc)

Anda mungkin juga menyukai