Modul 5
PERTUMBUHAN EKONOMI
ISMI ISWANDI, DRS, M.Si
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
BAB 5
PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pertumbuhan Ekonomi.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
berpendapatan tinggi dan rendah akan semakin melebar dan akan terjadi kemiskinan
di tengah pertumbuhan ekonomi.
1. GDP (Gross Domestic Product), merupakan jumlah produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suaru negara
(domestic) yang dihitung dalam satu tahun; termasuk juga di sini hasil produksi
barang dan jasa oleh warga atau perusahaan asing di Indonesia.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
Pada negara yang sedang berkembang dan relative kurang stabil di mana terjadi
kecenderungan inflasi yang relative tinggi dan nilai uang terus terdepresiasi terhadap
mata uang asing, menghitung PDB atas dasar harga yang berlaku dapat membuat
orang salah dalam menafsirkan/ salah paham. Sepertinya PDB meningkat,
sesungguhnya belum tentu karena nilai PDB yang meningkat tersebut mungkin lebih
disebabkan oleh harga yang terus meningkat. Oleh karena itu memperhatikan PDB
atas dasar Harga Konstan cenderung lebih baik dan/atau lebih realistis.
Berikut akan dijelaskan pertumbuhan ekonomi mulai masa orde lama sampai sekarang:
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
2. Masa Orde Baru.
Orde Baru dapat diartikan sebagai susunan atau tata cara hidup baru yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Pada masa
peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru ditandai dengan kondisi ekonomi yang tidak
menentu, antara lain:
b. Penerimaan devisa ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor barang
dan jasa.
a. Memerangi inflasi.
d. Meningkatkan ekspor.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
b. Tahap rehabilitasi (Januari – Juli 1967)
Program jangka pendek ini dilanjutkan dengan program jangka panang yang terdiri
atas rangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang dimulai pada
bulan April 1969 sehingga berubah menjadi Pelita. Tahap pelaksanaan menjadi
Pelita, mulai dari Pelita I sampai Pelita V. Perjalanan waktu berikutnya Indonesia
menghadapi gangguan krisis moneter pada tahun 1997 yang berlanjut dengan krisis
ekonomi.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
substitusi impor ternyata mengakibatkan Indonesia semakin rentan terhada
perubahan kurs mata uang dan tingkat suku bunga luar negeri.
Masa ini ditandai krisis ekonomi yang diawali oleh krisis moneter pada tahun
sebelumnya di mana kondisi krisis tersebut masih terasa pengaruhnya. Tahun 1998
hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan negative seperti terjadi pada sector
pertambangan, perdagangan, transportasi, dan keuangan dan perbankan.
Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan telah menjadi
positip. Ini menunjukkan petani telah terjadi pemulihan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan perhitungan PDB tahun 1993, laju pertumbuhan ekonomi tahun 1999
adalah sekitar 0,23% dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 0,35%. Nilai
PDB atas dasar harga konstan tahun 1993 pada tahun 1998 sekitar Rp.376 tiliun
dengan migas 36,9 tiliundan tanpa migas adalah sebesar Rp.341,8 triliun. Pada tahun
1999 diperkirakan meningkat menjadi 369 triliun dan tanpa migas adalah sebesar 343
triliun.
Untuk meningkatkan kinerja sector riil ternyata masih memerlukan waktu 3 sampai 5
tahun. Namun diperlukan pendekatan yang komprehensif karena kalau kita berbicara
tentang in-efisiensi, high cost economy berarti menyangkut banyak masalah yang
berada pada instansi yang berbeda-beda. Jadi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi harus ada koordinasi dan pendekatan konsentrasi antar institusi pemerintah.
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
6,3% 6,3% 6,3% 6,3% 5,1% 5,0% 5,07% 5,17% 5,02% -4%
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
Pada ahli ekonomi mempunyai perhatian terhadap penyebab adanya kemajuan
ekonomi di setiap Negara. Dari pemikiran mereka lahir beberapa teori tentang teori
pertumbuhan ekonomi, diantaranya: teori klasik, neo klasik, teori Keynesian, dan
beberapa teori pertumbuhan modern.
Teori klasik yang dipeopori oleh Adam Smith bahwa output akan berkembang
sejalan dengan perkembangan penduduk.dia memulai pipotesisnya ketika zaman
keemasan. Pada saat itu lahan belum bersifat langka, modal belum ada yang
diperhitungkan, hanya jumlah tenaga kerja yang diperhitungkan. Harga dan jumlah
produk hanya tergantung pada jumlah tenaga kerja yang tersedia, akibatnya
pertambahan penduduk dipandang sebagai faktr yang akan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Dari sinilah timbul semboyan banyak anak banyak rezeki., karena semakin
banyak anak akan semakin banyak tenaga kerja yang dikerahkan untuk menggarap
lahan yang pada saat itu masih sangat luas dan tidak/ belum menjadi masalah bagi
pertumbuhan output yang sejalan dengan perkembangan penduduk. Ketika itu belum
berlaku konsep the law of diminishing return.
of dimishing return mengakibatkan tidak semua penduduk dapat terlibat dalam proses
produksi. Jika dipaksakan justru akan menurunkan tingkat output nasional; namun
pertambahan total product akan terjadi jika pertambahan tenaga kerja diikuti oleh
pertambahan modal.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
1. Bila rasio antara jumlah penduduk lebih kecil dari factor produksi lainnya, akan
menimbulkan pertambahan jumlah penduduk, pertambahan jumlah tenaga kerja
dan sekaligus dapat meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3. Bila jumlah penduduk bertambah tanpa diikuti oleh pertambahan falktor lain maka
kemakmuran akan mundur atau berkurang.
Selanjutnya teori Teori Neo Klasik yang dipelopori oleh Robert Solow.
1. Pertumbuhan produk nasional ditentukan oleh dua jenis input yaitu pertumbuhan
jumlah modal dan pertumbuhan jumlah tenaga kerja. Proses pertumbuhan
ekonomi memerlukan:
b. adanya tingkat kenaikan upah yang dibayarkan kepada para pekerja pada saat
terjadi intensifikasi modal sehingga daya beli masyarakat meningkat.
2. Perkembangan Teknologi
Teori Keynesian, yang dipelopori oleh John Maenard Keynes (JM Keynes),
mengatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional dan kesempatan kerja
terutama ditentukan oleh permintaan aggregate. Kaum Keynes yakin bahwa
kebijakan moneter dan kebijakan fiscal harus digunakan untuk mengatasi
pengangguran dan menurunkan laju inflasi. Peran pemerintah sangat besar dalam
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
menciptakan pertumbuhan ekonom. Bila suatu perekonomian sering dihadapkan
pada kondisi ketidakstabilan, ketidakmerataan, dan ketidakefisienan akan
menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Pada tahap ini terjadi perubahan yang sangat drastic dan tercipta kemajuan yang
pesat melalui berbagai inovasi dalam produksi dan lain sebagainya.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
Di tahap ini masyarakat secara efektif telah menggunakan teknologi modern
terhadap sebagian besar factor produksi dan kekayaan alam.
Di sini masyarakat sudah menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih
merata terhadap penduduknya dengan cara menciptakan distribusi pendapatan
yang lebih merata. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan kebutuhan pokok
tetapi terhadap konsumsi yang lebih tinggi yang meliputi barang tahan lama dan
barang mewah.
Martin Feldst, Pertumbuhan ekonomi harus dimulai dari sisi aggregate supply. Dia
lebih menekankan supply side dalam economic growth. Konsepnya lebh didasarkan
pada pandangan klasik. Ia menekankan factor-faktor yang akan menaikkan
pertumbuhan output potensil seperti menaikkan tabungan dan investasi, memperbaiki
peraturan, maka pendapatan nasional akan turun, riil income masyarakat turun, dan
daya beli juga akan semakin turun. Hal ini akan berdampak terhadap hal-hal berikut:
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
1. Tabungan masyarakat yang mengalami penurunan berarti sumber dana untuk
investasi akan semakin mengecil.
Selanjutnya dikenal pula teori perubahan struktur ekonomi. Teori ini menitik beratkan
pada mekanisme transformasi yang dialami oleh Negara-negara sedang berkembang
yang semula bersifat subsistem dan menitik beratkan pada sector tradisional menuju
ke struktur lebih modern yang didominasi oleh faktr-faktor non-primer khususnya
industry jasa. Chenery meminjam istilah Kuznets bahwa perubahan struktur ekonomi
secara umum disebut sebagai proses transformasi struktur ambunan : 2003).yang
diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam
komposisi Agregate Demand (AD), Ekspor-Impor (X – M), Agregate Supply (AS) yang
merupakan produksi dan penggunaan factor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan
modal guna mendukung proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan (Tambunan : 2003).
Terdapat dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan
struktur ekonomi, yaitu dari Arthur Lewis tentang teori imigrasi dan Hollis Chenery
tentang transportasi structural.
Teori Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di
daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Lewis mengasumsikan bahwa
perekonomian suatu Negara terbagi menjadi dua yaitu perekonomian tradisional yang
ada dipedesaan yang didominasi sector pertanian dan perekonomian modern
diperkotaan dengan industry sebagai sector utama. Karena perekonomiannya masih
bersifat tradisional dan subsistem dan pertumbuhan penduduk yang tinggi maka
terjadi kelebihan suppy tenaga kerja. Over supply tenaga kerja ditandai dengan
produk marginal sama dengan nol dan tingkat upah riil rendah.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
Kerangka pikir Chenery pada dasarnya sama seperti Lewis. Teori Chenery dikenal
sebagai teori pattern of development di mana pada teori ini lebih memfokuskan pada
perubahan struktur daam tahapan proses perubahan ekonomi di Negara Sedang
Berkembang (NSB) yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke
industry sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitiannya, Chenery
dan Syrquin (1975) mengidentifikasi bahwa dengan peningkatan perubahan
pendapatan masyarakat per kapita membawa perubahan kea rah konsumeristik dari
penekanan pada makanan dan kebutuhan pokok lainnya kea rah barang-barang
manufaktur dan jasa.
Berikut akan dijelaskan pertumbuhan ekonomi mulai masa orde lama sampai
sekarang:
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
ekonomi yangcukup menggembirakan dengan laju pertumbuhan 6,9% pada
periode 1952 – 1958 turun drastic menjadi 1,9% dalam periode 1960 – 1965.
Sementara itu deficit anggaran belanja pemerintah terus meningkat . deficit
tersebut ditutupi dengan pencetakan uang baru sehingga harga terus melambung
dan puncaknya terjadi pada tahun 1966. Perilaku kenaikan harga sudah terlihat
secara agresif mulai tahun 1955, ketika itu laju inflasi naik 33%. Di tahun 1958
menjadi 40%. Pada tahun 1960 – 1961 laju inflasi terus meningkat dan bahkan
pada akhir kekuasaan Orde Lama laju inflasi mencapai 650%.
Orde Baru dapat diartikan sebagai susunan atau tata cara hidup baru yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Pada masa
peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru ditandai dengan kondisi ekonomi yang
tidak menentu, antara lain:
a. Memerangi inflasi.
d. Meningkatkan ekspor.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
f. Mengundang kembali investor asing.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
substitusi impor ternyata mengakibatkan Indonesia semakin rentan terhada
perubahan kurs mata uang dan tingkat suku bunga luar negeri.
Masa ini ditandai krisis ekonomi yang diawali oleh krisis moneter pada tahun
sebelumnya di mana kondisi krisis tersebut masih terasa pengaruhnya. Tahun
1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan negative seperti terjadi pada
sector pertambangan, perdagangan, transportasi, dan keuangan dan perbankan.
Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan telah menjadi
positip. Ini menunjukkan petani telah terjadi pemulihan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan perhitungan PDB tahun 1993, laju pertumbuhan ekonomi tahun 1999
adalah sekitar 0,23% dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 0,35%. Nilai
PDB atas dasar harga konstan tahun 1993 pada tahun 1998 sekitar Rp.376 tiliun
dengan migas 36,9 tiliundan tanpa migas adalah sebesar Rp.341,8 triliun. Pada
tahun 1999 diperkirakan meningkat menjadi 369 triliun dan tanpa migas adalah
sebesar 343 triliun.
Untuk meningkatkan kinerja sector riil ternyata masih memerlukan waktu 3 sampai
5 tahun. Namun diperlukan pendekatan yang komprehensif karena kalau kita
berbicara tentang in-efisiensi, high cost economy berarti menyangkut banyak
masalah yang berada pada instansi yang berbeda-beda. Jadi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi harus ada koordinasi dan pendekatan konsentrasi antar
institusi pemerintah.
Harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi dewasa ini (sebelum Covid-19) masih
kurang memuaskan hanya berada di kisaran 5% dan umumnya berada di bawah
target.. Dikatakan demikian kurang memuaskan karena pertumbuhan ekonomi
yang tercapai selama beberapa tahun sebelum tahun 2015 dapat mencapai 6% .
tampaknya factor dominan sebagai penyebabnya adalah kinerja ekspor yang
kurang memuaskan. Sering terjadi Indonesia mengalami deficit neraca
perdagangan. Artinya ekspor lebih kecil dari impor. Ini sejalan dengan posisi
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
peringkat ekspor Indonesia. Hal ini sejalan dengan peringkat daya saing produk
ekspor Indonesia hanya menduduki peringkat 45 sampai 46 dunia.
inaba.ac.id
Perekonomian Indonesia
Modul 5
DAFTAR PUSTAKA
Utama:
Grossman, Gregoary, 1967, Economic Systems, New Jersey, Prentice Hall, Inc.
Pendukung:
http://indonesiabaik.id/ebook/sekilas-perekonomian-indonesia-2019
https://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/47
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/9814
https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/UtangLN.pdf
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-
masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021
https://kumparan.com/berita-terkini/pelaku-kegiatan-ekonomi-di-indonesia-dan-
peranannya-1wNGECkXOOs
https://media.neliti.com/media/publications/11250-ID-analisis-pertumbuhan sektor-
perbankan-di-indonesia-tahun-2001-2008.pdf
https://www.academia.edu/40936638/Peran_Pemerintah_Dalam_Bidang_Ekonomi
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/
https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/kemiskinan/item301
https://www.viva.co.id/arsip/1232162-bank-dunia-ungkap-penyebab-investasi
asing-sulit-masuk-ri
inaba.ac.id