Anda di halaman 1dari 14

MARKETING STRATEJIK

Modul 5
KOMPETISI DAN IMPLIKASINYA
UNTUK STRATEGI PEMASARAN
DR. ANGGONO RARAS TIRTO SAKTI, S.IP, MM

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V
Tujuan Instruksional Umum

Pada modul ini membahas tentang analisis pesaing, para mahasiswa


diaharapkan dapat mengetahui analisisi pesaing pada lingkungan bisnis yang
sedang ditekuninya dan mampu mengimplementasikan (psychomotor) di lapangan.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah perkuliahan pada modul analisis pesaing para mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan Kompetisi bisnis.

2. Menjelaskan Brand Equity

3. Menjelaskan Konsep Nilai Brand Equity

4. Menjelaskan Implikasi Strategi Pemasaran

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V
BAB - V
KOMPETISI DAN IMPLIKASINYA UNTUK
STRATEGI PEMASARAN

1 KOMPETISI

Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan. Biasanya,


tidak ada satu bisnis pun, yang dengan leluasa berleha -leha

menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak, bukan untuk waktu yang
lama untuk menikmatinya karena aka nada pesaing yang ingin urut
menikmatinya.

Persis seperti ungkapan, “Ada Gula Ada Semut. ”Bahkan, yang sering kali
terjadi adalah sebuah persaingan yang”sangat kejam. ”Persaingan tidak mengenal
belas kasihan. Persaingan tidak akan menanyakan apakah modal si pesaing itu
dari warisan, atau pemberian mertua, atau berasal dari uang PHK. Bila
memang pesaing harus mati (bangkrut) karena kita harus hidup, apa boleh buat.

1) Pengertian Kompetisi

• Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam berbagai
literatur yang menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.

• Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang artinya


persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi.
Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba untuk
mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa
pasar,peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
• Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha
V dari
2 pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh
pesanan” dengan menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan.

2) Jenis Kompetisi
Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga,
Kompetisi juga dapat dibagi menjadi:

a. Kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam satu spesies.

Contoh : Kompetisi Internal


Dalam rangka mendorong munculnya wirausahawan muda di perguruan tinggi, Ditjen
Belmawa Kemenristekdikti secara periodik menyelenggarakan Kompetisi Bisnis
Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahunan. Program KBMI diharapkan mampu
mendukung visi-misi pemerintah yang tertuang dalam Renstra Kemenristekdikti
untuk pengembangan wirausaha baru dalam mewujudkan kemandirian bangsa
melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Program KBMI
diharapkan juga dapat menghasilkan karya kreatif, yang inovatif dalam membuka
peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi.

Program KBMI menitikberatkan pada orientasi ide bisnis, proses usaha dan hasil
usaha (profit). Tahapan KBMI tahunan meliputi pengusulan proposal, pelatihan
rencana bisnis, penetapan penerima hibah KBMI, pendampingan wirausaha,
monitoring evaluasi dan Ekspo KMI sebagai puncak rangkaian kegiatan KBMI, tujuan
untuk:
• Menumbuhkan karakter wirausaha;
• Menumbuhkembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis teknologi;
• Membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi
dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang
keberhasilan bisnis.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
b. Kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yangV berbeda
spesiesnya. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak
organisme atau bahkan berakibat negatif bagi keduanya.

Contoh Kompetisi Eksternal :

Belum lama berselang, sekelompok mahasiswa IED Turin, Italia,


memperkenalkan desain konsep dari Suzuki Jimny hybrid yang dinamakan
sebagai Suzuki U:man SUV Concept. Mereka adalah Raffaele Anile, Nicolo
Bettinelli, Fiorenzo Fiorentino dan Fabrizio Luciano.

Mengutip Rush Lane, para mahasiswa dalam melakukan pengembangan


desain dengan materi atau inspirasi dari sosok Suzuki Jimny dan Vitara,
karena menganggap karakter kendaraan kategori Sport Utility Vehicle (SUV) ini
sangat menarik untuk dijadikan sebuah konsep mobil bertenaga listrik.

Kelompok mahasiswa tadi merancang Suzuki U:man SUV Concept yang bisa
masuk ke segala segmen konsumen. Dengan demikian performa yang
ditawarkan tidak akan terlalu sangar, dan titik berat atau fokus pada
powertrain.

Sama seperti sosok Suzuki Jimny versi bahan bakar bensin, konsep hybrid
Suzuki U:man SUV Concept ini mengadopsi desain kotak tidak kaku. Bagian
atap dibuat sederhana dengan pilar B yang berfungsi ganda.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

Gambar 5.1, Desain Mobil Suzuki Oleh Mahasiswa.

Desain Mobil Listrik

Mobil Listrik Indonesia Terbaru 2019 – Masa depan industri otomotif dunia akan
beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik yang terbukti lebih ramah lingkungan
dan lebih efisien. Tidak hanya di luar negeri, mobil jenis ini juga berkembang pesat di
Indonesia. Sering kali kita mendengar mobil listrik karya anak bangsa yang
teknologinya tidak kalah canggih dari mobil listrik buatan luar negeri.

Sebenarnya masa depan mobil listrik Indonesia tergantung dari regulasi pemerintah.
Pasalnya, pemerintah Indonesia seakan-akan mempersulit produksi mobil listrik,
sehingga beberapa tipe mobil gagal diproduksi. Salah satunya adalah Selo yang
notabennya merupakan mobil sport bertenaga listrik yang memiliki desian
mirip mobil Lamborghini.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

Gambar 5.2, Mobil Listrik Buatan Mahasiswa.

2. BRAND EQUITY

Bagi sebagian konsumen, merek (brand) adalah segalanya, Artinya merek


menjadi hal penting bagi pengambilan keputusan pembelian terhadap produk
atau jasa. Konsumen sudah merasa tepat dan benar pengambilan keputusan
pembeliannya hanya dengan melihat merek, seperti merek Honda untuk sepeda
motor dan merek Toyota untuk mobil. Hal ini karena ekuitas kedua merek tersebut
(brand equity-nya) sudah kuat, karena adanya pengaruh factor ikatan emosional
dengan konsumen.

Merek dapat membedakan tidak hanya dari segi nama saja, tetapi juga
manfaat, atribut-atribut yang melekat, segmen pasar dan nilai-nilai jasa
yang ditawarkan dengan pesaing lainnya. Identifikasi tersebut juga berfungsi
untuk membedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
pesaing. Merek yang kuat akan memungkink an pelaku bisnis untuk bertahan
dari persaingan yang ketat terutama dalam jangka waktu yang panjang.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
Disamping itu, semakin kuat ekuitas merek suatu produk, maka
V akan
semakin kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengkonsumsi
produk tersebut, sehingga hal ini akan berdampak pada peningkatan penjualan
dan keuntungan bagi perusahaan.

Merek yang kuat berarti memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat.
Melalui elemen-elemen utama yang dimiliki dalam brand equity, akan
dapat di ketahui sejauh mana konsumen mengenal ataupun mengingat suatu
merek yang ada di pasaran dan merupakan bagian dari kategori produk
tertentu yang disebut dengan brand awareness, bagaimana citra suatu merek
dalam benak konsumendisebut dengan brand associations, seberapa besar
tingkat Kepuasan konsumen terhadap suatu merek yang disebut dengan brand
perceived quality, serta sejauh mana tingkat loyalitas konsumen dalam
mengkonsumsi suatu merek disebut dengan brand loyalty

Elemen-elemen yang terdapat dalam brand equity akan dapat membantu


konsumen untuk menafsirkan dan mengingat informasi tentang suatu produk
atau jasa terhadap pesaingnya. Disamping brand equity memberikan nilai bagi
konsumen, juga memberikan nilai bagi perusahaan, yaitu berupa :

1) Produk yang dikenal oleh masyarakat banyak akan menjadi prioritas utama
bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

2) Perusahan akan dapat dengan mudah mencari konsumen baru, karena


keunggulan merek sudah dibuktikan oleh konsumen lama.

3) Perusahaan akan memiliki positioning yang kuat di pasaran.

4) Brand equity yang kuat akan menjadikan dasar bagi perusahaan untuk
melakukan ekspansi produk dalam rangka meningkatkan penjualan.

Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dari brand equity suatu
produk, perusahaan harus melakukan riset konsumen.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

3. KONSEP NILAI BRAND EQUITY

Brand equity merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait
dengan suatu merek, nama, istilah, simbol yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa baik itu kepada
perusahaan maupun kepada konsumen (Durianto, Sugiarto, Sitinjak, 2001).

Brand equity sangat berkaitan dengan seberapa banyak konsumen berada


dalam kondisi puas dan merasa rugi bila berganti merek, dimana konsumen
menghargai merek dan menganggapnya sebagai teman, konsumen loyal
terhadap merek tersebut, juga berkaitan dengan tingkat pengakuan, kualitas
yang diyakini, asosiasi mental dan emosional yang kuat serta aktiva lain seperti
paten merek dagang dan saluran distribusi.

Brand equity dalam suatu perusahaan menjelaskan beberapa hal, seperti


(Freddy Rangkuti, 2002) :

1) Bahwa corporate executive tidak akan mengetahui Nilai asset intangible


dari perusahaannya tanpa mengetahui aspek keuangannya. Tanpa
mengetahui nilai dari merek kemungkinan besar nilainya menjadi under valued.

2) Brand equity diukur berdasarkan kemampuan brand tersebut untuk


mendukung perluasan brand yang dilakukan, dimana semakin kuat, maka
usaha perluasan akan semakin mudah.

3) Presepsi brand equity yang ada dalam benak konsumen dapat dilihat dari
perilaku konsumen dalam membuat Keputusan pembelian. Analisis yang
digunakan adalah loyalitas merek, dominasi merek dan kesan merek sebagai
komponen dari brand equity

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

Gambar 5.3, Brand Equity.

Elemen-Elemen Utama Brand Equity

1) Brand Awareness

Brand awareness merupakan tingkat kesadaran konsumen terhadap


suatu merek yang diukur berdasarkan ingatan dan pengakuan terhadap
merek tersebut. Brand awareness juga merupakan kesanggupan seorang
konsumen untuk mengenal atau mengingat kembali tentang keberadaan
suatu merek yang berkaitan dengan suatu kategori produk atau jasa
tertentu. Terdapat tiga tingkatan dalam brand awareness yang
menunjukkan tingkat kesad aran konsumen terhadap suatu merek mulai
dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu :
inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

a. Unware of brand merupakan tingkat kesadaran yang paling


rendah dari konsumen, dimana konsumen tidak menyadari akan
adanya suatu merek yang diakitkan dengan suatu kategori produk
atau jasa tertentu.

b. Brand recognition merupakan tingkat minimal dari kesadaran


konsumen akan suatu merek dimana dalam mengingat brand
tersebut konsumen memerlukan bantuan.

c. Brand recall merupakan kesadaran konsumen akan suatu merek


dimana dalam mengingat merek tersebut konsumen tidak
memerlukan bantuan.

d. Top of mind merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada
dalam benak konsumen.

Gambar 5.4, Tingkatan Brand Awarenes.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

4. IMPLIKASI STRATEGI PEMASARAN

Melalui analisis dan pengukuran yang dilakukan perusahaan terhadap


brand equity-nya, maka perusahaan akan dapat mengetahui implikasinya
terhadap strategi perusahaan ke depan dalam menghadapi tingkat persaingan
dan tetap unggul dalam persaingan tersebut.

Fokus terhadap implikasi strategi berdasarkan analisis dan pengukuran


yang telah dilakukan perusahaan terhadap empat elemen-elemen pada brand
equitynya lebih ditekankan pada lemen

brand loyalty. Elemen brand loyalty merupakan elemen yang paling penting. Hal
ini dilihat dari kondisi pasar pada tingkat persaingan yang semakin ketat dewasa
ini, yaitu dengan semakin banyaknya produk/jasa dengan berbagai jenis merek yang
ditawarkan kepada konsumen. Karena itu, agar suatu merek produk/jasa perusahaan
dapat bertahan dan tetap unggul dalam persaingan, maka dibutuhkan konsumen
yang mempunyai brand loyalty tinggi.

Implikasinya pada strategi pemasaran perusahaan adalah strategi


yang bertujuan untuk mempertahankan, memelihara dan selalu untuk meningkatkan
brand loyalty-nya. Secara garis besar strategi tersebut adalah :

1) Melakukan relationship marketing, frequency marketing dan membership


marketing. Tujuan utama dari strategi diatas adalah untuk menjada hubungan
yang telah terjalin secara baik dan saling menguntungkan bagi pelanggan
dalam jangka waktu yang panjang. Kepuasan pelanggan menjadi kunci utama
sehingga mereka menjadi pelanggan yang setia (comitted buyer). Pada
tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh
tindakan yang merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut
kepada pihak lain.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
a. Menjaga kedekatan hubungan dengan pelanggan melalui
V selalu
mengadakan kontak baik secara langsung atau tidak langsung untuk
memberikan informasi terkini, pengiriman kartu ucapan.

b. Memberikan pelayanan ekstra bagi membership, seperti : memberikan


hadiah bagi pembelian banyak atau beberapa kali dalam jangka waktu tertentu,
diskon harga dan menyediakan fasilitas khusus anggota.

c. Tanggapan dan kecepatan respon pelayanan yang baik dalam


menghadapi komplain pelanggan

2) Melakukan strategi dengan menciptakan biaya peralihan yang tinggi.


Tujuan strategi ini adalah untuk menyulitkan konsumen/pelanggan untuk
berpindah ke merek lain. Langkah ini dilakukan untuk mengikat pelanggan agar
tidak berpindah kepada merek produk pesaing, misalnya kontrak service gratis
pada jangka waktu tertentu atau memberikan biaya garansi yang rendah atas
kerusakan produk.

3) Melakukan program promosi yang bersifat fixed cost kepada pelanggan


sehingga mereka akan terus-menerus menggunakan produk tersebut.

Gambar 5.5, Implikasi Brand Eguity terhadap Strategy Marketing.

inaba.ac.id
Nama Mata Kuliah
Modul V
V

DAFTAR PUSTAKA

1. Venkatesh Shankar, Gregory S. Carpenter, James Farley/Booz Allen Hamilton


– Handbook of Marketing Strategy, 2012

2. Robert A. Peterson, Roger A. Kerin – Marketing Strategy, 2011

3. Peter Marple, Marketing Strategy: For Effective Fundraisi, 2013

4. "Mitsubishi Motors to Globally Unveil Small Crossover MPV at Indonesia


International Auto Show 2017".

5. Mitsubishi Motors. 17 July 2017. Diakses tanggal 18 July 2017.

6. Katana, Satria (24 July 2017). "Mitsubishi Expander Resmi


Diperkenalkan!". Autonetmagz.com. Diakses tanggal 24 July 2017.

7. "Mitsubishi Motors expands its Indonesian and ASEAN footprint with all-new
XPANDER people-carrier". Mitsubishi Motors. 10 August 2017. Diakses
tanggal 11 August 2017.

8. Hafid, Muhammad (2020-02-22). "Setelah Suzuki XL7, Giliran Mitsubishi


Xpander Terbaru Meluncur". Oto.com (dalam bahasa Indonesia). Jakarta,
Indonesia. Diakses tanggal 2020-02-22.

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai