Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEMASARAN

Analisa POP dan POD dari Beberapa Merk Laptop

Disusun oleh:
Fazjriani Erlita Cahyaningrum (145060701111023)
Riri Kurnia Syafitri Ritonga (145060701111031)
Nana Yuliana (145060701111036)
Faizal Sandra Samjaya (145060701111047)
Wahyu Ilman (145060701111059)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini zaman telah berkembang dengan sangat pesat dengan adanya pengaruh
era globalisasi. Perkembangan tersebut meliputi berbagai bidang yang ada, salah satu
diantaranya adalah bidang teknologi. Teknologi saat ini sangatlah canggih dan telah
memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Manfaat teknologi
bagi manusia adalah dapat membantu menyelesaikan pekerjaan serta dapat mempermudah
memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan teknologi ini membawa
perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu hasil dari kemajuan
teknologi adalah dihasilkannya produk laptop. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti
dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu mengelola dengan
baik perkembangan yang sedang berjalan.

Dalam makalah ini akan dilakukan pembahasan mengenai produk laptop. Pembahasan
yang dilakukan meliputi tentang strategi pemasaran produk laptop. Dalam pembahasan
mengenai strategi pemasaran yaitu meliputi pengenalan, pertumbuhan, pendewasaan dan
penurunan. Selanjutnya akan dibahas tentang POP dan POD dari produk-produk laptop dan
menganalisis nilai lebih yang dimiliki oleh produk laptop.

1.2 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui strategi permasaran pada produk laptop.


2. Menganalisis POP dan POD dari produk-produk laptop.
3. Menganalisis nilai lebih dari produk-produk laptop.

1.3 Manfaat Pembahasan

Adapun manfaat dari pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui strategi permasaran pada produk laptop.


2. Dapat mengetahui analisis mengenai POP dan POD dari produk-produk laptop.
3. Dapat menganalisis nilai lebih yang dimiliki oleh produk-produk laptop.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Segmentasi, Targeting dan Positioning


Berikut ini merupakan pengertian dari segmentasi, targeting dan positioning.
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar
mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan
merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan.
Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada
pelanggan, satu alasan kuat mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan.

2.2 Titik Perbedaan (POD) dan Titik Kesamaan (POP)


Berikut ini merupakan penjelasan mengenai POD dan POP.
1. Titik perbedaan (point of difference) adalah atribut atau manfaat yang secara kuat
diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai positif, dan diyakini tidak
ditemukan kesamaannya pada merek pesaing.
2. Titik kesamaan (point of parity) sebaliknya, adalah asosiasi-asosiasi yang tidak harus
unik untuk merek tetapi dapat dimiliki bersama dengan merek lain. Jenis asosiasi ini
mempunyai dua bentuk dasar, yaitu:
a. Titik kesamaan kategori adalah asosiasi-asosiasi yang dipandang esensial oleh
konsumen untuk suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau
jasa tertentu.
b. Titik kesamaan pesaing adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasi titik
perbedaan pesaing.

2.3 Menciptakan POP (Titik Kesamaan) dan POD (Titik Perbedaan)


Salah satu kesulitan umum dalam menciptakan positioning merek yang kuat dan
kompetitif adalah bahwa banyak atribut atau manfaat yang membentuk titik kesamaan dan
titik perbedaan berkorelasi negatif. Misalnya, mungkin sulit untuk memposisikan merek
sebagai merek yang murah dan pada saat yang sama menyatakan bahwa merek itu
mempunyai kualitas tertinggi.
1. Sajikan secara terpisah, pendekatan yang mahal, tapi kadang-kadang efektif terhadap
atribut atau manfaat yang berkolerasi negative, adalah meluncurkan dua kampanye
pemasaran berbeda, yang masing-masing menekankan pada atribut dan manfaat yang
berbeda.
2. Angkatlah ekuitas dari entitas lain, merek meminjam atau menaikkan ekuitas dari
selebritis terkenal dan disukai untuk meminjam kredibilitas terhadap manfaat yang
berkolerasi negative.
3. Definisikan kembali hubungan, pendefinisian ulang dapat dilengkapi dengan
memberikan konsumen perspektif berbeda dan mengemukakan bahwa merek bias
mengabaikan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

2.4 Siklus Hidup Produk


Strategi penetapan posisi dan diferensiasi perusahaan harus berubah karena produk,
pasar, dan pesain berubah sepanjang siklus hidup produk. Siklus produk tersebut umumnya
dibagi dalam 4 tahap dan setiap tahap harus dilakukan strategi pemasaran yang berbeda dan
sesuai dengan tahapnya. Berikut adalah tahap siklus produk:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat
tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan
mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk (2006), manajemen
dapat melaksanakan satu dari empat strategi yang terdapat dalam gambar 2.6, yaitu:
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming): Peluncuran produk baru dengan harga
tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian
besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan
menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merk.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming): Peluncuran produk baru dengan harga
tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar
tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial
belum mengancam.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah
dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari
kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan
potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan
pengalaman.
d. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah
dan promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi
tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial.
Gambar 2.1 Empat Strategi Pemasaran dalam Tahap Perkenalan

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang
dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga
bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat. Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap
pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan
pertumbuhan pasar selama mungkin:
a. Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri-ciri atau fitur-fitur produk, serta
memperbaiki modelnya.
b. Menambah model baru dan produk penyerta (misal: produk dengan ukuran berbeda,
rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama).
c. Memasuki segmen pasar baru.
d. Meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.
e. Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product-awareness
advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (product-
preference advertising).
f. Menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang sensitif terhadap harga.

Dalam tahap pertumbuhan perusahaan yang melakukan strategi perluasan pasar yang
akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan menambah biaya yang cukup
besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan menghadapi pilihan antara pangsa
pasar yang besar dan keuntungan saat ini yang tinggi. Dengan mengeluarkan uang untuk
peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi posisi yang dominan.
Dengan kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)


Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan
memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari
tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan
produk berada pada tahap kedewasaan dari siklus hidup. Menurut Kotler (2009) ada tiga
fase kedewasaan, yaitu:
a. Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity): Tingkat pertumbuhan penjualan
mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru.
b. Fase kedewasaaan stabil (stable maturity): Penjualan datar atas dasar per kapita
karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan
populasi dan permintaan pengganti.
c. Fase kedewasaan menurun (decaying maturity): Penjualan menurun dan konsumen
mulai beralih ke produk lain.

Kelebihan produk, persaingan sangat ketat, mereka membuat niche pasar, dan penurunan
harga. Yang mendominasi adalah perusahaan kuat. Konsentrasi sumber daya mereka ada
pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru. Terdapat tiga cara
bermanfaat yang mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:
a. Modifikasi pasar (market modification): dengan konsep menarik perhatian orang
yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.
b. Modifikasi produk (product modification): meningkatkan volume penjualan dengan
cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk,
peningkatan ciri-ciri atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.
c. Modifikasi bauran pasar (marketing program modification): dengan diskon harga,
distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan
(services).

4. Tahap Penurunan (Decline)


Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen,
dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah beban bagi perusahaan
maupun karyawan. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah strategi bertahan dalam
tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu:
a. Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi
pasar.
b. Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.
c. Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak
menguntungkan.
d. Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.
e. Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.

BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

2.1 Analisis STP


Berikut adalah analisis darti segmentation, targeting dan positioning.
Segmentation Berdasarkan daya beli
pelanggan, segmentasi terbagi
menjadi 3, yaitu:
-Kelas bawah
-Kelas menengah
-Kelas menengah ke atas
Lenovo : Kelas menengah
Targeting Toshiba : Kelas menengah
Apple : Kelas menengah ke atas
Lenovo : Kualitas yang
diberikan standar sehingga harga
yang ditawarkan standar pula.
Toshiba : Kualitas yang
Positioning diberikan standar sehingga harga
yang ditawarkan standar pula.
Apple : Lebih mementingkan
kualitas sehingga harga yang
ditawarkan lebih mahal.

2.2 Analisis POP


Berikut ini merupakan POP yang ada pada ke-3 merk laptop.
1. Mencantumkan RAM yang digunakan untuk menyimpan data sementara
2. Mencantumkan jenis processor yang digunakan
3. Mencantukan system tipe yang digunakan (32 byte/64 byte)
4. Mencantumkan sistem operasi atau Windows yang digunakan
5. Dalam setiap pembelian laptop, diberikan handbook yang digunakan sebagai pedoman
6. Pemberian garansi
7. Pemberian atribut laptop, seperti charger laptop

2.3 Analisi POD


Berikut adalah analisa POD (Point of Differences).
Merk Laptop POD
Lenovo Memiliki slogan For Those Who Do
yang artinya perusahaan Lenovo
menciptakan teknologi dan produk baru
yang bertujuan agar brand ini dapat
melekat di hati customer.
Harga laptop Lenovo relatif murah untuk
seri idea-pad
Untuk Lenovo seri thinkpad benar-benar
tahan banting dan air
Lenovo merupakan vendor representatif
dari IBM, perusahaan komputer yang
telah berpengalaman selama puluhan
tahun
Memiliki slogan Leading Inovation
yang artinya perusahaan Laptop Toshiba
ingin selalu memberikan inovasi baru
kepada customer
Toshiba
LCD berkualitas baik
Konsep konstruksi kokoh. Beberapa seri
terdapat pelindung HDD, sehingga saat
jatuh tidak mengalami kerusakan.
Memiliki konsep desain yang bagus.
Baik dari segi estetika, desain, style, dan
prestise (gengsi)
Track pad pada laptop Apple
berukuran besar sehingga akan nyaman
saat digunakan
Seluruh komponen dari laptop Apple
menggunakan material yang bersifat
dapat didaur ulang
Apple Mac Book Keyboard dan layar LCD lebih
nyaman digunakan karena menggunakan
sistem penerangan secara otomatis dan
beresolusi tinggi sehingga dapat
menyesuaikan kondisi cahaya sekitar
antar tombol yang lebar
Sistem operasi menggunakan Mac
OS yang lebih simple, mudah digunakan,
dan user friendly dibandingkan dengan
OS lain buatan Microsoft

2.4 Analisis Value Proposition


Berikut adalah analisa value proposition.
Compan Target Key Benefits Price Value Proposition
y Costumers
(Product
)
Lenovo Menengah Harga dan Harga Harga laptop Lenovo
kebawah thinkpad Standar relatif murah untuk seri
idea-pad dan Untuk
Lenovo seri thinkpad
benar-benar tahan banting
dan air
Toshiba Menengah Konstruksi 10% Konsep konstruksi kokoh.
kebawah-keatas dan LCD. Beberapa seri terdapat
pelindung HDD, sehingga
saat jatuh tidak
mengalami kerusakan dan
LCD yang berkualita baik

Apple Menengah Desain, 50% Desain yang mewah,


keatas komponen seluruh komponen dari
dan system laptop Apple
operasi menggunakan material
yang bersifat dapat didaur
ulang dan Sistem operasi
menggunakan Mac OS
yang dikatakan pihak
Apple lebih simple, mudah
digunakan, dan user
friendly dibanding dengan
OS lain buatan Microsoft.

2.5 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan, yaitu:
1. Berdasarkan daya beli pelanggan, segmentasi terbagi menjadi 3, yaitu kelas bawah,
kelas menengah, dan kelas menengah ke atas. Selanjutnya targeting pasar untuk Lenovo
dan Toshiba adalah untuk kelas menengah dan untuk Apple adalah kelas menengah ke
atas. Setelah itu, positioning untuk Lenovo dan Toshiba adalah kualitas yang diberikan
standar sehingga harga yang ditawarkan standar pula, sedangkan untuk Apple lebih
mementingkan kualitas sehingga harga yang ditawarkan lebih mahal.
2. POP untuk ketiga merk laptop adalah pencantuman spesifikasi laptop seperti processor,
RAM, system type, dan Windows yang digunakan, pemberian garansi serta pemberian
atribut laptop seperti handbook dan charger. POD untuk laptop Lenovo adalah
memiliki vendor representatif dari IBM sehingga harganya lebih murah, untuk laptop
Toshiba memiliki LCD berkualitas baik dan konstruksinya kokoh, sedangkan POD
untuk Apple adalah memiliki system operasi yang canggih, simple, dan mudah
digunakan disbanding dengan OS lain buatan Microsoft.
3. Dalam value of proportion dapat dilihat masing-masing laptop memiliki key benefit
yang berbeda sehingga juga mempengaruhi tingkat harga pada masing-masing merk.
Selain itu juga berdampak kepada target consumer masing-masing merk.

Anda mungkin juga menyukai