NIM
: 145060701111031
beradaptasi dengan perkembangan ekonomi pada kawasan global dan mendorong UMKM
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ke global.
2. Strategi Memenangi Persaingan Pasar di MEA 2015 Khususnya di Industri Kreatif dan
Miko
Tugas menyongsong pasar bebas MEA menjadi tanggungjawab seluruh pemangku
kepentingan di Indonesia. Beberapa hal yang harus dipersiapkan Indonesia adalah
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan infrastruktur, meningkatkan
daya saing produk, mempermudah akses permodalan khususnya bagi UMKM, dan menyusun
strategi pemasaran produk bersama.
Indonesia masih harus meningkatkan daya produk Indonesia. Perekonomian yang
berbasis kerakyatan (UMKM) berpeluang menembus pasar negara ASEAN. Pemerintah telah
melakukan upaya percepatan pemerataan pembangunan sebagai bagian dari penguatan
ekonomi kerakyatan. Usaha lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk
kluster untuk pembinaan UMKM agar memiliki daya saing. Sektor-sektor yang akan menjadi
unggulan Indonesia dalam MEA 2015 adalah Sumber Daya Alam (SDA), Informasi
Teknologi, dan Industri Ekonomi Kreatif. Ketiga sektor ini merupakan sektor terkuat
Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang lain.
Akan tetapi, pengusaha Indonesia akan bersaing dengan para pengusaha dari berbagai
negara ASEAN. Persaingan pemasaran dan kualitas produk akan sangat ketat dan akan terjadi
seleksi alam terhadap produk-produk unggul. UMKM Indonesia akan memiliki prospek yang
cerah jika mampu berdaya saing. Salah satu caranya dengan melakukan sertifikasi
standarisasi produk baik dari sisi mutu maupun keamanan dan kesehatan. Melihat kondisi riil,
produk dari UMKM Indonesia masih banyak yang belum tersertifikasi. Karena para pelaku
usaha belum terbiasa dengan sertifikasi standarisasi produk baik dari sisi mutu maupun
keamanan dan kesehatan konsumen. Proses Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk
UKM juga masih mengalami kendala terutama untuk penerapan di daerah. Kurangnya
lembaga sertifikasi, rumitnya birokrasi SNI, masih mahalnya biaya SNI dan kurangnya
pengawasan pihak terkait menjadi pekerjaan rumah dalam rangka meningkatkan daya saing
produk UKM Indonesia.
Pemerintah harus berada di depan dalam menyusun strategi pemasaran produk bersama
stakeholders sehingga didapat strategi yang mampu membuat produk Indonesia menembus
pasar negara lainnya. Promosi produk Indonesia harus dilakukan bersama, karena betapa
berkualitasnya pun suatu produk tanpa promosi maka tidak ada yang akan mengenal produk
tersebut.
Daftar Pustaka
http://berkas.dpr.go.id/ , diakses pada hari Kamis pukul 21.54
https://www.academia.edu/10045901/Kesiapan_Indonesia_Dalam_Menghadapi_Asean_Econ
omic_Community_2015_OPINI, diakses pada hari Kamis pukul 21.15