Anda di halaman 1dari 14

Masyarakat Ekonomi

Asean ( MEA )
1. Johan Riris Anggoro ( 17 )
2. Rivaldo Afgansyah Alfajri ( 29 )
Pengertian MEA :

 MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan
ekonomi ASEAN dengan cara membentuk system perdagangan bebas atau free trade antara
Negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu
perjanjian MEA tersebut.
Latar Belakang MEA :
 Awal mula Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur
pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN
dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi
yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan social ekonomi.Kemudian
dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN
mengeluarkan pernyataan bahwa MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi ekonomi
regional di tahun 2009.Kemudian selanjutnya pada pertemuan dengan mentri ekonomi ASEAN yang
telah diselenggarakan di bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, mulai bersepakat untk bisa memajukan
MEA dengan target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan
Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan
pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2016 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN
Concord II, dan adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan
komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2016 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu
daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang
lebih bebas lagi.
Konsep MEA :

 Menurut Chuck Suryosumpeno bahwa konsep MEA 2016 adalah “Menciptakan wilayah ekonomi
ASEAN yang stabil, makmur sebagai pasar tunggal yang kompetitif dan kesatuan basis produksi di
mana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta
penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN sehingga mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi
Visi Misi diberlakukannya MEA antara lain sebagai
berikut :
 1. Menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN.
 2. Meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia.
 3. Mendorong pertumbuhan ekonomi.
 4. Mengurangi kemiskinan.
 5. Meningkatkan standar hidup masyarakat.
 6. Tercipta suatu pasar besar kawasan ASEAN yang akan berdampak besar terhadap
perekonomian negara anggotanya.
Tujuan dibuatnya MEA :
 Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, dengan dibentuknya kawasan ekonomi ASEAN 2015 ini diharapkan
mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN, dan untuk di Indonesia diharapkan tidak terjadi lagi
krisis seperti tahun 1997.Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh, mengatakan bahwa MEA ini sendiri akan membawa banyak
manfaat bagi Negara-negara yang terintegrasi, seperti:-Turunnya angka kemiskinan-Meningkatnya pertumbuhan investasi-
Peningkatan produk domestik bruto-Mengurangi angka pengangguran-Peningkatan angka didunia perdagangan.Didalam rumusannya
MEA mempunyai 4 (empat) pilar yang nantinya akan diberlakukan diseluruh Negara yang tergabung di dalam ASEAN, yakni :
 1) MEA akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha
Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka
terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan,
serta teknologi.
 2) - MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang
meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan
demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;- melakukan perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan
konsumen- mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta- menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi-
menghilangkan sistem Double Taxation, dan- meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online
 3) MEA sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and international production base) dengan elemen
aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas
 4) MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan
koordinasi terhadap negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui perkembangan paket bantuan
teknis kepada negara-negara anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga
memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.
Ciri-Ciri MEA :
 1) Kawasan ekonomi yang sangat bersaing.
 2) Pembangunan wilayah ekonomi yang merata.
 3) Serta menjadi pusat pasar produksi tunggal.

 12 sektor prioritas MEA :


 1) pariwisata
 2) Kesehatan
 3) logistic
 4) penerbangan
 5) komunikasi, dan informatika
 6) pertanian
 7) kayu
 8) karet
 9) otomotif
 10) tekstil atau garmen
 11) elektronik
 12) perikanan
Bentuk kerjasama yang berlaku pada MEA antara lain
sebagai berikut :

 1) Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas.


 2) Pengakuan terkait kualifikasi professional.
 3) Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
 4) Memiliki langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
 5) Meningkatkan infrastruktur.
 6) Melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
 7) Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan
sumber daerah.
 8) Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN.
Persiapan yang Diperlukan :
 1) Menguasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun bahasa asing lainnya.
 2) Meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan sertifikasibertaraf ASEAN dan internasional.
 3) Memperluas networking/jejaring, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN.
 4) Memahami MRA dan ASEAN MNP Agreement beserta komitmennya dari semua negara anggota
ASEAN.
 5) Memahami peraturan domestik di negara ASEAN.
 6) Menyelaraskan peraturan domestik Indonesia agar sejalan dengan komitmen Indonesia di ASEAN
Economic Community.

 Upaya Pemerintah :
 1) Penguatan Daya Saing Ekonomi
 2) Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
 3) Penguatan Sektor UMKM Perbaikan Infrastruktur
 4) Peningkatan Kualitas SDM
 5) Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
SDM Indonesia Harus Memiliki :

 1) Pelatihan kerja difokuskan pada Harus memiliki pembangunan dan pengembangan pilar
kompetensi kerja.
 2) Alur pendidikan fokusnya membangun pondasi yang kokoh untuk pengembangan kualitas
tenaga kerja berikutnya.
 3) Jalur pelatihan kerja berfokus pada pembangunan dan pengembangan pilar-pilar kompetensi
kerja. Hal ini nantinya akan dimantapkan di tempat kerja melalui pengembangan karir dan
profesionalisme tenaga kerja.
 4) Keterpaduan dan keterkaitan antara pendidikan, pelatihan kerja dan pengembangan karier
di tempat kerja merupakan suatu keharusan dalam peningkatan kualitas dan daya saing SDM
Indonesia.
Hambatan dalam MEA :

 1) Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana jumlah pekerja berpendidikan SMP
atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta
pekerja di Indonesia.
 2) Ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi kelancaran
arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas infrastruktur
kita masih tertinggaldibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan
Thailand,
 3) Sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi.
 4) Keterbatasan pasokan energi.
 5) Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor, dan sekarang produk impor Tiongkok sudah
membanjiri Indonesia.
Dampak positif diberlakukannya MEA antara lain sebagai
berikut :

 1) Prosedur Bea Cukai Lebih Sederhana.Menurut Tari, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan
memiliki sistem yang dapat memantau pergerakan barang dalam perjalanannya ke negara-
negara ASEAN. Tidak hanya itu, izin barang ekspor pun akan lebih cepat. Ini akan menghemat
waktu dan biaya ekspor.
 2) Adanya Sistem Self-Certification.Ini adalah sistem yang memungkinkan pengekspor
menyatakan keaslian produk mereka sendiri dan menikmati tarif preferensial di bawah skema
ASEAN-FTA (Free Trade Area). Tanggung jawab utama dari sertifikasi asal dilakukan oleh
perusahaan yang ikut berpartisipasi dengan menyertakan faktur komersial dokumen seperti
tagihan, delivery order, atau packaging list.
 3) Harmonisasi Standar Produk.Meski masih belum ditetapkan seperti apa standar dari masing-
masing jenis produk, hingga saat ini, terdapat 7 jenis produk yang menjadi prioritas mereka
yakni : Produk karet, Obat tradisional, Kosmetik , Pariwisata, Sayur dan buah segar, Udang dan
budidaya perikanan
Dampak negatif diberlakukannya MEA antara lain sebagai
berikut :
 1) Dampak Terhadap PerempuanDalam sejarah perkembangan penindasan terhadap perempuan adalah ketika
perempuan mulai dijauhkan dari penguasaan alat-alat produksi. Inilah menyebabkan perempuan kemudian digiring
dalam ranah domestifikasi dan tertindas dari ekonomi, politik dan sosial. Akibatnya kaum perempuan yang paling
merasakan dampak dari adanya MEA.
 2) Pembangunan Pasar TunggalPembangunan pasar tunggal menyebabkan adanya aliran bebas barang. Artinya,
barang-barang dari berbagai Negara ASEAN lainnya akan bebas keluar masuk kedalam negeri untuk diperjual-belikan.
Masalah akan muncul ketika produk-produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk-produk luar, baik secara kulitas
maupun harga. Ini akan menyebabkan kehancuran sektor produksi nasional, baik industri nasional berskala besar
maupun kecil (UKM dan Industri Rumah Tangga).
 3) Liberalisasi Pasar Tenaga KerjaLiberalisasi pasar tenaga kerja yang berpotensi menyingkirkan tenaga kerja lokal. Di
sini, tenaga kerja Indonesia akan dipaksa bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya. Dalam hal
ini, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan terdidik untuk bersiap-siap mengahadapi persaingan.
 4) Dampak Terhadap PendidikanDampak terhadap aspek pendidikan tentu saja sangat beragam. Namun yang pasti
adalah terkait dengan kualitas yang dihasilkan oleh sistem pendidikan di Indonesia.
 5) Kesiapan Sumber Daya ManusiaBerdasarkan aspek Sumber Daya Manusia, terlihat bangsa Indonesia belum siap
terhadap itu. Contoh konkret dari ketidaksiapan ini salah satunya tercermin dalam proyek MRT yang cuma 1 dan tidak
jadi-jadi. Sementara Singapura di waktu yang sama telah menyiapkan 5 MRT dan sudah beroperasi. Sementara itu,
dari sisi kesiapan tenaga kerjanya, karena dengan bergelar sarjana mereka ikut Management Trainee baru siap
berkompetisi dalam pasar tenaga kerja.
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai