Anda di halaman 1dari 8

MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN )

Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk integrasi masyarakat


ASEAN dimana adanya perdagangan bebas di antara anggota-anggota Negara ASEAN yang
telah di sepakati bersama Negara-negara ASEAN, dan Untuk menggubah ASEAN menjadi
kawasan yang stabil, makmur dan sangat kompetitif.
Saat ini untuk mewujudkam Masyarakat Ekonomi ASEAN ini masih harus
menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang terdapat pada masing-masing negara
anggota. Beberapa tahapan awal mesti diwujudkan untuk merealisasikan target atau sasaran
bersama Masyarakat Asean tersebut, di antaranya adalah melalui penerapan Masyarakat
Ekonomi Asean(Asean Economic Community) pada tahun 2015.
Negara yang termasuk dalam masyarakat ekonomi ASEAN adalah:

(Indonesia,

Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan
Myanmar)

1.

MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia
Tenggara.

2.

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) atau AEC (Asean Economic Community) adalah bentuk
integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015.

3.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang
merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kerja sama bidang
perekonomian akan diberlakukan pada 31 Desember 2015.

Tujuan dibentuknya MEA :


1.

Meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN.

2.

Membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.

3.

Terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang
lebih bebas.
Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA
1.Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar
dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan
membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour
menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
2. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang
memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection,
Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat
tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agenagen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan
jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double
Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
3. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang
merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya
saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap
informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan
kemampuan, keuangan, serta teknologi.
4.MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan
membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota.
Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada
jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara
Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi
mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara
global.

Kebijakan-kebijakan dalam MEA :


1.

Competition policy.

2.

Consumer protection.

3.

Intellectual Property Rights (IPR).

4.

Taxation.

5.

E-Commerce.
Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA sangat dibutuhkan untuk :
1.Memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan
perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota didalamnya.
2.Mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan
blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan eksportir dan
importir non-ASEAN.
Resiko yang dihadapi Indonesia :
1.Competition risk akan muncul berupa :
a.Banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak yang akan mengancam
industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas.
Hal ini pada akhirnya aka.
b.Meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
2. Exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat
sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan
sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang
memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak
tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak
ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat
untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
3. Risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas
Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura,

dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada
pada peringkat keempat di ASEAN

Peluang positif bagi Indonesia :


1. Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri
sebagai basis memperoleh keuntungan.
2.Perbaikan iklim investasi Indonesia.
3.Melancarkan program infrastruktur domestik.
4.Meningkatkan perekonomian nasional.
Hal yang perlu diperhatikan Indonesia dalam menghadapi MEA :
1.Sertifikasi dan standardisasi produk untuk mencegah kesamaan produk Indonesia dengan
negara lain.
Keuntungan bagi Indonesia :
1. Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung
masuknyaForeign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi
melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya
manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
2. Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari
kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian
yang beraneka ragam.
3.Akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah
bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu.
4.Kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.
5.Para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan lebih mudah menjual barangbarang produksinya ke negara-negara di ASEAN. Liberalisasi perdagangan barang di
ASEAN ini menyebabkan berkurangnya biaya transportasi dan biaya telekomunikasi para
UMKM dengan konsumen.
Kerugian bagi Indonesia :
1.Kesamaan produk Indonesia dengan negara lain.
2.Terancamnya daya saing tenaga kerja Indonesia.

Bentuk kerjasama dalam bidang teknologi


Dengan diberlakukannya MEA, maka di antara negara-negara ASEAN akan saling
melengkapi dan juga saling bersaing. Kerjasama yang dijalankan dan dapat menjadi contoh
adalah industry mobil. Adapun, salah satu prinsip efisiensi adalah mengenai masalah
produksi dalam volume besar dimana dalam proses pembuatan nya terdapat bahan baku yang
di ambil dari beberapa negara seperti ,besi dari Indonesia, body di Thailand dan perakitan di
indonesia untuk menghasilkan volume besar. Jadi persaingan bukan antar ASEAN tapi di luar
ASEAN oleh sebab itu diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini menciptakan
adanya transfer teknologi dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yang ada
diwilayah Asia Tenggara.
Bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi
Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mendorong arus investasi dari luar masuk ke
dalam negeri yang akan menciptakan multiplier effect dalam berbagai sektor khususnya
dalam bidang pembangunan ekonomi. investasi yang terjadi saat diberlakukannya MEA,
semua pihak yang berinvestasi pasti mencari pasar. Pasar di ASEAN menjadi 550 jutaorang
atau hampir 600 juta orang, dan hampir 50 persen ada di indoensia. Artinya investasi yang
berada di Indonesia akan memberikan dampak yang baik di pasar ASEAN ,

IMF ( International Monetary Fund)

IMF adalah singkatan dari International Monetary Fund. IMF adalah organisasi
dunia yang bertugas mengatur sistem keuangan internasional dan menyediakan pinjaman
kepada negara-negara yang membutuhkannya. Sejarah IMF dimulai ketika pertama kali
didirikan pada tanggal 27 September 1945 sebagai bagian dari usaha memperbaiki kerusakan
perekonomian internasional akibat Perang Dunia II.

Tujuan IMF adalah meningkatkan kerja sama moneter internasional,


mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan yang seimbang dalam perdagangan
internasional, dan meningkatkan stabilitas kurs Negara anggota. IMF sekarang ini bermarkas
di Washington DC, Amerika Serikat.
IMF bertugas untuk membantu Negara-negara anggota yang mengalami
kesulitan ekonomidengan cara meminjamkan bantuan dana dengan suku bunga pinjaman
yang ditetapkan. Sebagai syaratnya, negara penerima bantuan pinjaman diminta mengikuti
kebijakan IMF dan Bank Dunia dalam mengatur perekonomian Negara itu. Misalnya, dengan
melakukan privatisasi badan usaha milik Negara dan menerapkan sistem ekonomi pasar.
IniIah yang sering merugikan perekonomian negara penerima bantuan. Oleh karena itu, sejak
reformasi 1998 Indonesia bertekad mengurangi ketergantungan kepada IMF.
Tujuan IMF
Tujuan IMF mulanya untuk menata alat pembayaran (uang) yang nilai standarnya rusak
akibat perang dunia ke-II. Namun, seiring peradaban manusia yang semakin maju dan
semakin kompleks permasalahan perekonomian dunia, tujuan utama organisasi IMF pun
bertambah.Tujuan utama berdirinya IMF terdiri dari:

Membantu memperlancar kerja sama melalui perundingan-perundingan dalam bidang


keuangan.

Membantu memperlancar perdagangan intemasional.

Membantu memecahkan permasalahan perekonomian negara anggota sehingga dapat


memperluas kesempatan kerja.

Membantu negara anggota untuk memperbaiki dan mengatasi kesulitan pembayaran


luar negeri melalui pemberian pinjaman.

Mengusahakan tercapainya stabilitas nilai mata uang (valuta) dan mewujudkan sistem
pembayaran internasional sehlngga dapat mengurangi hambatan perdagangan
antarnegara.

Membantu mengatasi ketidakseimbangan struktur neraca pembayaran negara-negara


anggota.

Bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi


Bentuk kerjasama di bidang ekonomi organisasi internasional ini adalah bertanggung
jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara
anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masingmasing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami
kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan
melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.
Dari negara-negara anggota PBB, yang tidak menjadi anggota IMF adalah Korea Utara,
Kuba, Liechtenstein, Andorra, Monako, Tuvalu dan Nauru.

Bentuk kerjasama dalam bidang teknologi


Bentuk kerjasama dalam bidang teknologi organisasi ini adalah dalam proses
pendanaan atau pinjaman terhadap suatu negara dimana dana tersebut nantinya dapat di
dipinjamkan kembali kepada suatu perusahaan agar proeses produksi dapat kembali berjalan.

OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries.)

OPEC adalah singkatan dari kepanjangan Organization of Petroleum Exporting


Countries. OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor
minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran,
Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu setelah diselenggarakannya Konferensi
Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut.
Markas OPEC semula berada di Jenewa (21 Januari 1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke
Wina. Di awal pembentukannya, disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk menjaga stabilitas
harga minyak internasional demi kepentingan negara-negara anggotanya.

Tujuan OPEC
Tujuan OPEC adalah mempertahankan harga minyak dan menentang aksi penurunan harga
minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar yang disebut The Seven Mayorseperti
Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini
adalah dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang.
OPEC berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak
bumi di pasaran dunia.

Anggota-anggota OPEC
Negara anggota OPEC terdiri dari; Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela
(September 1960, Negara pendiri). Di samping kelima negara pendiri tersebut, para anggota
OPEC adalah Qatar (bergabung pada Desember 1960), Libya dan Indonesia (Desember
1962), Uni Emirat Arab (November 1967), Aljazair (Juli 1969), Nigeria (Juli 1971), dan
Ekuador (November 1973), yang semuanya berstatus sebagai anggota penuh, serta Gabon
(Desember 1973) dengan status sebagai peninjau (associate member).

Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:

Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor minyak mentah.

Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-negara (yang


sudah menjadi) anggota;

Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC.

Bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi


Bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi organisasi ini adalah berupaya menstabilkan
harga minyak dipasar internasional dan menjamin kesinambungan pasokan minyak kepada
Negara-negara konsumen. Salah satu cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak
internasional adalah melalui penentuan kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan
kesepakatan Negara anggota.
Misalnya, apabila permintaan minyak dunia meningkat atau salah satu Negara anggota
OPEC mengurangi produksinya, maka Negara anggota OPEC lain dapat secara sukarela
meningkatkan produksi minyaknya untuk menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.
Referensi : http://ikaunair.org/info-ikaunair/98-seminar-nasional-peluang-dan-tantanganindonesia-dalam-mea.html
http://sauruuuss.blogspot.co.id/2014/10/mea-masyarakat-ekonomi-asean.html
http://www.pengertianahli.com/2015/01/imf-pengertian-tujuan-dan-sejarah-imf.html
http://www.pengertianahli.com/2015/02/opec-pengertian-tujuan-anggota-opec.html

Anda mungkin juga menyukai