Anda di halaman 1dari 5

1.

Tujuan Kebijakan perdagangan internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross
Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk
meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu
negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang
berlaku terkait jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan
perdagangan internasional dan banyak hal lainnya yang dibahas dalam buku
Perdagangan Internasional.

2. Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional


a) Kebijakan Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga
yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam
negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan
volume perdagangan dan menguntungkan Negara pengimpor, terutama menguntungkan
konsumen.
Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga produk akan
dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar
internasional. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar
negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu terdapat hambatan yang
cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak membeli barang dari luar negeri, dan
kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dibanding luar negeri sehingga kurva
permintaan dalam negeri lebih meningkat.
b) Kebijakan Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan perdagangan pemerintah untuk membantu mengurangi
sebagian biaya produksi perunit barang produksi dalam negeri, sehingga produsen dalam
negeri bisa memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor.
Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang yang
menjadi komoditas ekspor, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan
dapat bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah mendorong
jumlah ekspor karena eksportir dapat memasarkan produknya dengan harga yang lebih
rendah.
c) Kebijakan Tarif
Tarif merupakan sebuah pembebanan atas barang-baran yang melintas daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah Negara dikenakan
bea masuk, dengan penerapan bea masuk yang besar atas berang-barang dari luar negeri
sehingga diperoleh pendapatan Negara.
Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase
tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dan pengenaan bea masuk ini atau tarif
dapat menaikkan harga barang impor sehingga produksi dalam negeri menjadi lebih bisa
bersaing (karena murah) yang kemudian mampu menyaingi barang impor.
Ada tiga penentuan tarif dan bea masuk antara lain bea ekspor (export duties) yang
merupakan pajak pengenaan kepada barang yang diangkut menuju Negara lain; bea
impor (import duties) merupakan pajak yang dikenakan kepada barang-barang yang
masuk dalam suatu Negara (tom area); dan bea transito (transit duties) merupakan pajak
yang dikenakan kepada barang-barang yang melalui batas wilayah suatu Negara dengan
tujuan akhir barang tersebut ke Negara lain.
d) Kebijakan Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan perdagangan internasional ini dilakukan
suatunegara dengan melarang ekspor terhadap barang-barang tertentu ke luar negeri.
Kebijakan larangan ekspor ini akan diberlakukan ketika pemerintah menginginkan
stok dalam negeri terpenuhi terlebih dahulu.
e) Kebijakan Premi
Kebijakan ini diambil pemerintah untuk memajukan ekspor. Pemerintah akan
memberikan premi kepada produsen dalam negeri yang telah berhasil mencapai target
produksi. Target tersebut harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah suatu
negara. Tujuan pemberian premi yaitu untuk meningkatkan jumlah produksi dalam
negeri supaya memiliki daya saing.

3. Macam-macam Kebijakan ekspor-impor

Kebijakan Ekspor dalam perdagangan diantaranya :


1) Diskriminasi harga, adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda
untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang yang sama, harga untuk negara
yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar
perjanjian atau dalam rangka perang aktif.

2) Pemberian premi (subsidi). Kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan
memberi premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor. Pemberian premi (subsidi) itu
antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain, dengan
tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.

3) Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan barang
ekspor (harga barang diluar negeri) lebih murah daripada harga di dalam negeri. Cara ini
hanya dapat dilakukan bila pasar dalam negeri dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.

4) Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan dimana masing-masing pemerintah


memberi kebebasan dalam ekspor dan impor.

5) Larangan ekspor merupakan kebijakan atas suatu negara untuk melarang ekspor barang-
barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya bisa karena alasan ekonomi, politik, sosial dan
budaya.

Kebijakan Impor dalam perdagangan diantaranya :

1) Pengenaan bea masuk/tarif, merupakan kebijakan pembebanan pajak atas barang-barang


impor atau barang yang masuk ke Indonesia. Kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan
sumber penerimaan negara dalam bentuk devisa.

2) Kuota impor, kebijakan kuota impor dilakukan untuk membatasi masuknya barang impor
dalam negeri. Pemerintah dapat menentukan jumlah atau jenis barang impor yang akan
masuk kedalam negeri, hal ini akan membantu produsen dalam negeri untuk memproduksi
barang yang dirasa mampu bersaing dengan barang impor yang dijual di pasar dalam negeri.

3) Pengendalian devisa, dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk
membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga
membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.
4) Kebijakan subsitusi impor, kebijakan mengadakan subsitusi impor ditujukan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen luar negeri
agar dapat membuat sendiri barang-barang yang di impor dalam negeri.

5) Devaluasi, kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk


menurunkan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan sengaja. Dengan
devaluasi menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, sehingga akan mengurangi
pembelian barang impor.

A. kesimpulan

Kebijakan perdagangan internasional seperti yang kita ketahui bahwa hal ini dapat
menjadi acuan dalam melakukan perdagangan internasional, yang dimana di dalamnya
terdapat ketentuan maupun arahan suatu perdagangan masing. masing Negara. Melakukan
perdagangan bebas menjadi salah satu langkah dan upaya untuk pemenuhan kebutuhan
domestik suatu negera Di setiap Negara sejatinya memiliki kebijakan dalam melakukan
perdagangan bebas, dan di dalam kebijakan tersebut memiliki tujuan seperti menciptakan
kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan ataupun hambatan yang
menghalangi arus produk dari dalam negeri ke luar neger

B. Saran

Perdagangan antar Negara di dunia semakin berkembang dan kebijakan harus tetap
dilaksanakan sesuai prosedur kerja agar tetap menjadi keteraturan yang damai Instrumen
adanya hubungan ekonomi perdagangan internasional sangat berguna dalam rangka mencapai
kesejahteraan masyarakat dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Kebijakan Expor dan Impor Perdagangan Internasional” . Artikel

pada 2014/05. Dapat ditemukan dilaman: ssbelajar.net

Ashari, Septiani. “Kebijakan Impor dalam Perdagangan Internasional”. Artikel

diposting pada 2015/01. Dapat ditemukan dilaman: ipapedia.web.id

Anda mungkin juga menyukai