Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk persatuan
masyarakat ASEAN dimana adanya perdangangan bebas diantara anggota
anggota negara ASEAN yang telah disepakati bersama dan untuk
mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan kompetitif.
Kesepakatan bersama negara-negara ASEAN (Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam,
Laos, dan Myanmar), masing-masing memiliki latar belakang Sosial
Budaya, Ideologi Politik, Ekonomi, dan Kepentingan berbeda ke dalam
suatu komunitas yang disebut Masyarakat Ekonomi Asean, ini masih
menghadapi sejumlah kendala khususnya bagi Indonesia yang masih
dihadapkan dengan berbagai masalah.
Pengaruh MEA terhadap masyarakat Indonesia jika dilihat dari
aspek ketenagakerjaan adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia
sehingga para pencari kerja mudah mencari pekerjaan. Masyarakat
Indonesia berkesempatan untuk mengembangkan kreatifitas berbisnis dan
juga masyarakat Indonesia bisa meningkatkan pengetahuan secara luas dan
juga meningkatkan daya saing dalam berbisnis.
Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia
dapat menstabilkan perekonomian negara menjadi lebih baik. Salah satu
contohnya yaitu dengan adanya pasar bebas, barang indonesia dapat
memperluas jangkauan ekspor dan impor tanpa ada biaya dan penahanan
barang terlalu lama di bea cukai. Para investor dapat memperluas ruang
investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN.
Pembatasan dalam tenaga kerja profesional akan dihapuskan. Hal
tersebut memberikan kesempatan tenaga kerja asing untuk masuk dalam
lapangan kerja di Indonesia. Dampaknya adalah kesempatan untuk
mendapatkan pekerjaan di Indonesia semakin kecil. Ketersediaan dan

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

kualitas infrastruktur di Indonesia juga masih kurang. Jalur-jalur darat, air


maupun udara untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan
Indonesia dengan negara lain belum memadai. Hal tersebut memberi
dampak pada kelancaran arus ekspor dan impor di Indonesia.(
http://sukasosial.blogspot.com/2015/08/masyarakat-ekonomi-asean.html)

1.2

Rumusan Masalah
Apakah dampak kebijakan MEA bagi Pemilik Usaha Kecil Masyarakat
(UKM) di

1.3

Indonesia?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk dapat mengidentifikasi suatu masalah yang sedang terjadi agar


nantinya didapat sebuah jawaban yang tepat dari masalah.

Untuk mendapatkan hasil yang nantinya dapat dimanfaatkan atau


digunakan dalam mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan.

Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, penenalan, dan


pemahaman dari sebuah informasi atau fakta yang terjadi.

1.4

Untuk mengetahui dampak dari masuknya MEA ke Indonesia.

Manfaat Penelitian
Dapat menambah pengetahuan dan wawsan tentang MEA
Dapat dijadikan sebagai sarana pembaca untuk mengetahui apakah

dampak adanya MEA bagi Indonesia khususnya UMKM di Indonesia.


Dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi
pengembangan sistem UMKM agar dapat Menghadapi MEA

BAB II

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pengertian MEA
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki
pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem
perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para
anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam
indonesia..Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada yang dapat
dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di
kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan
produksi. Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat
kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan.Ketiga, MEA pun akan
dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata,
dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya
saing UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap
informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal
peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.Keempat, MEA akan
difokuskan secara penuh terhadap perekonomian global. Selain itu, akan
ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan
pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negaranegara

Anggota

ASEAN

yang

kurang

berkembang.(

http://www.ekonomiplanner.com/2016/08/pengertian-mea-dan-ciri-cirimasyarakat-ekonomi-asean.html)
2.2 Syarat-syarat MEA
Mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam meningkatkan kegiatan
ekonomi.,Meningkatkan daya tahan sektor jasa keuangan untuk mewujubkan
stabilitas

perekonomian,

dan

berkelanjutan.,Meningkatkan

akses

mendukung
keuangan

dan

pembangunan

yang

kemandirian

finasial

masyarakat serta mendukung upaya peningkatan dalam pembangunan. Bagi


indonesia MEA sangat berpengaruh pada perekonomian indonesia. Hambatan

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

perdangangan cendrung berkurang dan indonesia juga bisa meningkatkan nilai


ekspor. Dengan ini indonesia dapat meningkatkan GDP indonesia. MEA juga bisa
berpengaruh terhadap nilai investasi indonesia, MEA juga berpengaruh terhadap
ketenagakerjaan indonesia. Dengan adanya MEA akan banyak perusahaan
perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan baru dengan itu indonesia bisa
menggurangi angka penggangguran.
2.3 Ciri Ciri Utama MEA
Ciri-ciri utama MEA yaitu Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata. Daerah-daerah akan
terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global. Basis dan pasar produksi
tunggal.
2.4 Bentuk Kerjasama Asean
Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan
kapasitas,Pengakuan terkait kualifikasi professional, Konsultasi yang lebih dekat
terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi, Memiliki langkah-langkah
dalam pembiayaan perdagangan, Meningkatkan infrastruktur,

Melakukan

pengembangan pada transaksi elektronik lewat ASEAN, Memperpadukan segala


industry yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah,
Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
2.5 Tantangan Yang Dihadapi Indonesia
a. Laju Peningkatan Ekpor dan Impor
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki
ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam
negeri tetapi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara
lain di luar ASEAN seperti China dan India. Apabila kondisi daya
saing Indonesiadiperbaiki maka dengan masuknya produk-produk
sejenis dari China dengan harga yang relatif lebih murah dari
produksi dalam negeri akan merugikan bangsa Indonesia sendiri.
b. Laju Inflasi
Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih


tergolong tinggi bila dibandingkan dengan Negara lain di kawasan
ASEAN. daya saing Indonesia dan tingkat kemakmuran Indonesia
juga masih lebih rendah dibandingkan negara lain.
c.

Dampak Negatif Arus Modal yang Lebih Bebas


Arus modal yang lebih bebas untuk mendukung transaksi
keuangan yang lebih mudah merupakan salah satu sumber
pembiayaan

pembangunan,

memfasilitasi

perdagangan

internasional, mendukung pengembangan sektor keuangan dan


akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Namun demikian, proses arus modal dapat menimbulkan
ketidakstabilan melalui dampak langsungnya pada kemungkinan
pembalikan arus modal yang tiba-tiba maupun dampak tidak
langsungnya pada peningkatan permintaaan dalam negri yang
akhirnya berujung pada tekanan inflasi. Selain itu, aliran modal
yang lebih bebas di kawasan dapat mengakibatkan terjadinya
konsetrasi aliran modal ke Negara tertentu yang dianggap
memberikan potensi keuntungan lebih menarik.
d. Kesamaan Produk
Hal lain yang perlu dicermati adalah kesamaan keunggulan
komparatif kawasan ASEAN, khususnya disektor pertanian,
perikanan, dan elektronik. Kesamaan jenis produk ekspor unggulan
ini merupakan salah satu penyebab pangsa perdagangan intraASEAN. Indonesia perlu melakukan strategi peningkatan nilai
tambah bagi produk eskpornya sehingga mempunyai karakteristik
tersendiri dengan produk dari negara-negara ASEAN lainnya.

e. Daya Saing SDM


Kemampuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus
ditingkatkan baik secara baik. Untuk itu, Indonesia harus dapat

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

meningkatkan kualitas tenaga kerjanya sehingga bisa digunakan


baik di dalam negeri maupun intra-ASEAN, untuk mencegah
banyaknya tenaga kerja terampil dari luar. Persaingan SDM ini
menjadi tantangan terberat ASEAN, di mana terjadi pasar bebas
tenaga kerja. Tenaga kerja dalam negeri mencari pekerjaan di
negara sendiri harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara
ASEAN. Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu jalan yang
harus ditempuh oleh pemerintah adalah menyiapkan sistem
kompetensi kerja.
f. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Tingkat perkembangan ekonomi Negara-negara Anggota
ASEAN hingga saat ini masih beragam. Tingkat kesenjangan
tersebut merupakan salah satu masalah di kawasan yang cukup
mendesak untuk dipecahkan agar tidak menghambat percepatan
kawasan

menuju

MEA.

Oleh

karenanya, ASEAN

dalam

menentukan jadwal komitmen mempertimbangkan perbedaan


tingkat ekonomi tersebut.
g. Infrastruktur & Biaya Logistic
Kekhawatiran pemerintah

dipicu dengan minimnya

pembangunan infrastruktur di dalam negeri yang membuat daya


saing industri nasional masih kalah dibandingkan negara
kompetitor di kawasan ASEAN.
2.6 Pengertian UKM
Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM
merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara
maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia. UKM ini sangat
memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM
ini juga sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan
lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja
baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung
pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.
UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
2.7 Kesalahan sistem UMKM
a.

Laporan keuangan kurang sistematis,


sehingga banyak UMKM yang tidak memiliki laporan
keuangan yang rapi dan baik. Padahal laporan keuangan yang rapi
dan baik sangat membantu untuk mengevaluasi kinerja dan
dibutuhkan untuk syarat dalam mengajukan pinjaman ke lembaga
keuangan terkait.

b.

Pemberdayaan tenaga kerja UMKM yang kurang profesional,


contohnya masih banyak pemilik usaha kreatif tidak mau
meluangkan waktunya untuk lebih memperhatikan serta melatih
skill karyawannya. Mereka hanya memperhatikan gaji pegawai
tanpa ada pengembangan skill karyawan.

c.

Penggunaan teknologi yang minim.


Jika teknologi dikembangkan pada UMKM, tentu sangat
membantu dalam pengoperasian produksi secara efisien dan
meminimalkan jumlah gagal produksi dan human error. Selain itu
pemasaran juga dapat dilakukan melalui media internet.

d.

Diversifikasi usaha yang belum maksimal untuk mensubsidi usaha.


Hal ini membuat UMKM kurang bisa berkembang saat
beberapahanya sedang kurang berkembang.

e.

Tidak berani improvisasi dalam marketing.


Keberanian dalam improvisasi sangat dibutuhkan agar
usaha tidak dalam posisi stagnan. Kebanyakan pelaku UMKM
cepat puas dengan hasil yang dicapai, hal inilah yang bisa
mematikan kreatifitas dan inovasi.

f.

Kelemahan pengetahuan dalam menciptakan merk.

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Merek merupakan hal yang sangat penting untuk membuat


persepsi yang baik terhadap produknya. Namun hal ini masih
kurang diperhatikan oleh pengusaha UMKM.

2.8 Dampak MEA


a. Dampak Positif
Dampak positifnya adalah tenaga terampil di Indonesia akan
lebih terserap di luar negeri, tenaga terampil yang selama ini
mempunyai sedikit peluang misalnya sektor kreatif dan UKM., Hargaharga kemungkinan akan lebih murah, karena ketersediaan barang
lebih besar dan proses pengadaan berbiaya murah, Sektor wirausaha
akan terbuka lebar, relasi bisnis dan pasar lebih terbuka seiring luasnya
jangkauan pasar dan penyebaran produk, jadi ekspor dan impor
tidaklah selalu dimainkan pemain besar (kartel).
b. Dampak Negatif
pengangguran Indonesia harus rela memberikan porsi lapangan
kerja kepada bangsa lain, sedikit seperti hukum rimba ekonomi dan
kesempatan kerja, Terjangan produk dari negara ASEAN akan
membanjiri pasar Indonesia disamping impor China yang menggurita.
Industri kecil yang masih bangkit akan mendapat tantangan
persaingan barang produksi yang berharga murah dari luar.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian kualitatif adalah penelitian bersifat deskriptif . Selain itu
data data yang sesuai dengan landasan teori. Jenis penelitian ini adalah
diskriptif kualiatif yaitu penelitian yang menghasilkan data diskriptif
berupa kata kata atau lisan. Metode penelitian ini dipilih oleh peneliti
untuk

mengungkapkan

pendapat/

tanggapan

masyarakat

tentang

pengertian, syarat, dampak, kepada masyarakat tentang kebijakan MEA


pada Usaha Kecil Menenggah di daerah gayungsari Surabaya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah gayung sari Surabaya. Waktu
penelitian: Penelitian diadakan pada tanggal 3 agustus 2016
3.3

Metode Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima
di wilayah gayungari Surabaya. sesuai dengan kebutuhan penelitian ini,
pengambilan sample ditentukan secara random. Peneliti mengambil
Metode Wawancara. Metode wawancara adalah pengamatan yang
dilakukan melalui tanya jawab yang dilakukan seseorang dengan
narasumber untuk memperoleh data atau informasi, tentang permasalahan
yang dibahas. Alasan penulis menggunakan metode adalah Untuk
mengetahui secara langsung dari narasumber mengenai pengetahuan
masyarakat UKM tentang MEA.Untuk mengetahui secara langsung
apakah ada dampak dari masuknya kebijakan MEA pada usaha kecil
menengah.Instrumen-instrumen yang digunakan penulis dalam metode
wawancara adalah. Buku pencatatan dan alat tulis: digunakan penulis
untuk mencatat hal-hal penting saat melakukan wawancara. Kamera:
Digunakan penulis untuk mendokumentasi

3.4 Analisis data


Berdasarkan data penelitian kami menyimpulkan bahwa kebijakan MEA
pada sebagian usaha kecil menegah berpengaruh karena dengan adanya MEA
masyarakat jadi berfikiran luas dan juga berinovasi dalam bidang ekonomi. Tapi
Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

sebagian masyarakat khawatir terhadap masuknya MEA ke Indonesia


dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat. Masyarakat khawatir bahwa kebijakan MEA akan berdampak
negatif. Kualitas SDM kalah bersaing. Perekonomian akan menurun dan
pengangguran meningkat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan diperoleh jawaban tersebut :


1.

Apakah anda tau apa itu MEA ?


4 orang menjawab tidak tahu apa itu MEA dan 1 orang menjawab tahu apa
itu MEA.
2. Apakah anda tau bahwa indonesia salah satu negara MEA ?
4 orang menjawab tahu bahwa indonesia adalah salah satu negara MEA
dan satu orang menjawab tidak tahu.
3. Apakah menurut anda MEA berpengaruh besar terhadap perekonomian
indonesia ?
5 orang menjawab berpengaruh dari 5 responden
4. Bagaimana pendapat anda tentang masuknya MEA ke indonesia ?
Pendapat masayarakat tentang MEA adalah 1 orang menjawab bagus tetapi
bisa kalah saing,1 orang menjawab bermanfaat, 1 orang menjawab akan
banyak lapangan pekerjaan baru,1 orang menjawab bahwa bangsa
Indonesia harus bisa menghadapi
persaingan dengan bangsa lain,1 orang menjawab akan banyak pengaruh
dari bangsa lain.
5. Apakah MEA berdampak positif terhadap perekonomian indonesia ?
3 orang menjawab berdampak positif dan 2 orang menjawab akan
berdampak posotif dan negatif.

6. Jika tidak, apa pengaruh negatifnya ?


Penagruh negatif dari MEA, 1 orang menjawab banyaknya bangsa asing
masuk Indonesia, 1 orang menjawab masuknya bangsa asing berpengaruh
terhadap produk local.
7. Apakah menurut anda MEA berpengaruh terhadap tenaga kerja indonesia ?
5 orang menjawab MEA berpengaruh terhadap tenaga kerja indonesia dari
5 responden.
8. Apakah MEA berpengaruh terhadap UMKM di indonesia ?
5 orang dari 5 responden menjawab MEA berpengaruh terhadap UMKM
di indonesia.
9. Apa ada perbedaan terhadap UMKM sebelum dan sesudah adanya MEA ?

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

5 orang dari 5 responden menjawab ada perbedaan sebelum dan sesudah


adanya MEA
10. Jika ada apa saja ?
Perbedan itu diantaranya adalah,1 orang menjawab UMKM sekarang lebih
banyak, 1 orang menjawab UMKMterpengaruh tenaga kerja asing, 1 orang
menjawab rating UMKM lebih besar, 1 orang menjawab banyak mengirim
tenaga kerja asing ke Indonesia, 1 orang menjawab warga sing upahnya
lebih tinggi daripada tenaga kerja
Indonesia.
11. Apakah MEA berpengaruh terhadap pendapatan UMKM ?
5 orang dari 5 responden menjawab MEA berpengaruh terhadap pendapata
UMKM.
12. Apakah menurut anda kita perlu mengembangkan kualitas tenaga kerja di
indonesia ?
5 orang dari 5 responden menjawab kita perlu mengembangkan kualitas
tenaga kerja di indonesia.
13. Apakah menurut anda ada kesalahan sistem UMKM ?
4 orang dari 5 responden menjawab ada kesalahan sistem UMKM ada dan
satu orang menjawab tidak ada keslaahan pada sistem UMKM.
14. Apa saja yang harus diperbaiki dalam sistem UMKM ?
Perbaikan yang harus diperbaiki dalam sitem UMKM, 1 orang menjawab
masalah modal usaha, 1 orang menjawab masalah Pemasaran, 1 orang
menjawab proses pencairan dana dan kredit UMKM dari pemerintah.
15. Apakah yang dapat kita lakukan agar produk lokal dengan produk asing ?
Yang harus diperbaiki agar kita dapat mengalahkan produk lokal menurut
masyarakat adalah, 1 orang menjawab dengan mengembangkan produk
local, 1 orang menjawab dengan ditekuni dan focus, 1 orang menjawab
sering meng ekspor barang dan perbaikan pengemasan barang, 1 orang
menjawab meningkatkan mutu,kualitas,dan strategi pemasaran, 1 orang
menjawab perbaikan sitem kerja.
16. Apakah indonesia harus memperluas lapangan pekerjaan ?
5 orang dari 5 responden menjawab kita harus memperluas lapangan
pekerjaan.
17. Apakah MEA salah satu penyebab pengangguran di indonesia ?
Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Menurut masyarakat tentang penyebab pengangguran di indonesia, 2


orang mejawab tidak, 1 orang menjawab mungkin, 2 orang menjawab iya.
18. Bagaimana cara agar Konsumen tertarik terhadap produk lokal ?
Menurut masyarakat Cara agar konsumen, tertarik dengan produk lokal 2
orang menjawab dengan megadakan promo, 1 orang menjawab kulitas
ditingkatkan, 1 orang menjawab dengan pengenalan produk dengan bentuk
yang menarik, 1 orang menjawab mencari inovasi baru agar konsumen
tertarik dan perbaikan strategi marketing.
19. Apakah kita harus meningkatkan kreatifitas tenaga kerja indonesia agar
dapat mengalahkan tenaga kerja asing ?
5 orang dari 5 responden menjawab kita harus meningkatkan kreatifitas
tenaga kerja indonesia agar dapat mengalahkan tenaga kerja asing.
20. Apakah anda siap menghadapi MEA ?
5 orang dari 5 responden menjawab siap dalam menghadapai MEA
21. Apakah pemerintah perlu membantu daam menghadapi MEA ?
5 orang dari 5 responden menjawab bahwa pemerintah perlu membantu
dalam menghadapi MEA.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pneleitian yang dilakukan oleh peneliti
,kebanyakan orang tidak tahu apa itu MEA tetapi mereka tahu bahwa
indonesia adalah saalah satu negara MEA. Kebanyakan orang tahu bahwa
MEA berpengaruh pada perekonomian indonesia. Pendapat masayarakat
tentang MEA adalah bagus tetapi bisa kalah saing,1 orang menjawab
bermanfaat akan banyak lapangan pekerjaan baru, bahwa bangsa Indonesia
harus bisa menghadapi persaingan dengan bangsa lain, akan banyak
pengaruh dari bangsa lain.Masyarakat indonesia beranggapan bahwa MEA
berdampak postif dan negatif terhadap perekonomian indonesia. Pengaruh
negatif dari MEA, banyaknya bangsa asing masuk Indonesia, masuknya
bangsa asing berpengaruh terhadap produk lokal.
MEA sangat berpengaruh terhadap tenaga kerja indonesia. MEA
juga sangat berpengaruh terhadap UMKM di indonesia. Terdapat
perbedaan sebelum dan sesudah adanya MEA.Perbedan itu diantaranya
Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

adalah UMKM sekarang lebih banyak UMKM terpengaruh tenaga kerja


asing, rating UMKM lebih besar, banyak mengirim tenaga kerja asing ke
Indonesia, warga sing upahnya lebih tinggi daripada tenaga kerja.
Indonesia.MEA berpengaruh terhadap pendapatan UMKM. Kitasebagai
warga negara indonesia perlu mengembangkan kualitas tenaga kerja di
indonesia.Berdasarkan penelitian Terdapat kesalahan sistem UMKM dan
Perbaikan yang harus diperbaiki dalam sitem UMKM, masalah modal
usaha, masalah Pemasaran, proses pencairan dana dan kredit UMKM dari
pemerintah.
Yang harus diperbaiki agar kita dapat mengalahkan produk lokal
menurut masyarakat adalah, dengan mengembangkan produk lokal dengan
ditekuni dan fokus, sering mengekspor barang dan perbaikan pengemasan
barang, meningkatkan mutu,kualitas,dan strategi pemasaran, perbaikan
sitem kerja. Dalam menghadapi persaingan MEA kita harus memperluas
lapangan

pekerjaan.Menurut

masyarakat

MEA

bukan

penyebab

pengangguran di indonesia. Menurut masyarakat Cara agar konsumen,


tertarik dengan produk lokal dengan megadakan promo, kulitas
ditingkatkan, dengan pengenalan produk dengan bentuk yang menarik
mencari inovasi baru agar konsumen tertarik dan perbaikan strategi
marketing.menjawab kita harus meningkatkan kreatifitas tenaga kerja
indonesia agar dapat mengalahkan tenaga kerja asing. Masyarakat
mengtakan bahwa mereka siap dalam menghadapai MEA. Masyarakat
juga sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah dalam menghadapi
MEA.

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari wawancara kami tentang dampak kebijakan
MEA bagi pemilik usaha kecil masyarakat di Surabaya dapat disimpulkan
bahwa MEA sangat berpengaruh bagi penghasilan dan sistem kerja UKM
di Surabaya.
b. Saran
1. Pemerintah harus lebih banyak mesosialisasikan tentang MEA ke
masyarakat Indonesia serta memberi dorongan dan dukungan
kepada UMKM agar dapat mengembangkan UMKM.
2. Bagi peneliti lain, sebaiknya menambah variabel lain agar
mendapat hasil yang lebih valid serta memperluas jangkauan
penelitian agar mendapat lebih banyak pengetahuan lain.

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Daftar Pustaka
1. https://en.wikipedia.org/wiki/MEA
2. http://eprints.uny.ac.id/8665/4/BAB%205%20%2005401241022.pdf
3. https://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologipendidikan/metode-penelitian-kualitaif-sistematikapenelitian-kualitatif/
4. https://yerikanovamardiana.wordpress.com/2015/01/23/2dampak-mea-terhadap-usaha-kecil-dan-menengah/
5. http://sukasosial.blogspot.com/2015/08/masyarakatekonomi-asean.html
6. http://eprints.undip.ac.id/40789/3/BAB_III_METODE.pdf
7. http://www.ekonomiplanner.com/2016/08/pengertian-meadan-ciri-ciri-masyarakat-ekonomi-asean.html
8. http://teacherpreneurindonesia.blogspot.co.id/2015/05/kary
a-tulis-ilmiah-tentang-ukm.html
9. Arifin, Sjamsul. 2007. Kerja

Sama

Internasional. Jakarta:Gramedia

BIODATA PENULIS
1. Ketua
Nama

: Ega Salbrina Hudayanti

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Perdagangan

Alamat
Sekolah
TTL
Email
No.HP
2. Anggota
Nama
Alamat
Sekolah
TTL
Email
No.HP

: Jl. Kebonsari Elveka VI No 1


: SMA Al-Hikmah Surabaya
: Tuban, 29 Februari 2000
: ega_salsabrina@yahoo.co.id
: 082232887142
: Anissa Saviera Mahendra
: Medokan Asri Timur 4 no. 30
: SMA Al-Hikmah Surabaya
: Surabaya, 7 April 2000
: annisa.savieraa@gmail.com
: 081234857891

Dampak Kebijakan MEA Bagi Pemilik UMKM di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai