2
A. Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA)
Menurut para ahli ilmuwan Ir.Eddy Kuntadi , pengertian MEA adalah
suatu bentuk program yang bertujuan menciptakan ASEAN sebagai
sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi ,dimana terjadi free
flow atas barang,jasa,faktor produksi,investasi dan modal serta
penghapusan tarif bagi perdagangan antara negara ASEAN.Dalam
pengertian ini tentu saja persaingan antarnegara dikawasan Asia
Tenggara,termasuk Indonesia akan lebih ketat dari tahun sebelumnya.
4
1. POTENSI MEA BAGI INDONESIA
c. Banyak Potensi
Indonesia juga memiliki potensi sebagai negara pengekspor,dimana untuk nilai
ekspor yang dimiliki Indonesia ke intra-ASEAN pada data yang terbaru sekitar 18-
19% sedangkan keluar ASEAN berkisar 80-82%.
5
B. Yang Tergabung Dalam
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Indonesia
Vietnam
Malaysia
Singapura
Laos
Brunei Darussalam
Thailand
Philipina
Myanmar
Kamboja
6
C. Sistem Kerja Sama Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)
8
Dengan adanya penyatuan ini adalah untuk untuk
meningkatkan daya saing antar kawasan ASEAN,mendorong
pertumbuhan ekonomi,menekan angka kemiskinan dan untuk
meningkatkan standar hidup masyarakat ASEAN.penyatuan atau
integrasi ini diharapkan dapat membangung perekonomian ASEAN
sebagai tulang punggung perekonomian Asia.
Tentu saja,setiap kebijakan pasti memiliki dampak positif dan
negatifnya,MEA memiliki banyak dampak positif bagi
Indonesia,namun juga memiliki dampak dampak engatif.Dampak
positif MEA terhadap Indonesia terjadi di berbagai sisi,diantaranya
adalah sisi perdagangan,sisi investasi,dan sisi ketenagakerjaan.
9
E. Langkah-Langkah Rencana Strategis
Pemerintah Untuk Menghadapi ( MEA)
10
3. Penguatan Sektor UMKM
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin
mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran
Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara
ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan
juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam
mengembangkan usaha kecil serta menengah.
4. Perbaikan Infrastruktur
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010
telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti
prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi
udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :
Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.
11
5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan.
Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu,
pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai,
termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Data Kemdikbud tahun 2011
menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan
SMP dalam kondisi rusak berat. (dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).
12
F. Syarat-Syarat Menjadi Anggota
Masyarakat Ekonomi Asean
Negara yang bersangkutan merupakan
anggota organisasi ASEAN
Memiliki tujuan yang sama dengan negara-
negara yang bergabung didalam anggota MEA
Siap melakukan perdagangan bebas
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sesuai
kesepakatan
Menjaga hubungan baik sebagai anggota
MEA.
13
G. Terakhir Pertemuan Masyarakat
Ekonomi Asean
1. Pertemuan 5th ASEAN Coordinating Committee
on Micro, Small, and Medium
Enterprises (ACCMSME)
Pertemuan ACCMSME merupakan pertemuan regional komite UMKM yang beranggotakan
10 negara ASEAN. Pertemuan tersebut dilaksanakan dua kali dalam setahun, di mana
dilakukan pembahasan mengenai isu-isu strategis UMKM dan program-program ASEAN
terkait UMKM, serta progres kerja sama dan kemitraan ASEAN dengan organisasi lainnya.
Beberapa pokok pembahasan yang penting antara lain sebagai berikut:
14
H. 3 Hal Penderita yang Membahas
Masyarakat Ekonomi ASEAN
15
Keempat pilar termuat dalam dokumen Blueprint yang disepakati dalam Pertemuan ke-
38 ASEAN Economic Ministers Meeting (AEM) di Kuala Lumpur pada Agustus 2006.
Pada tahun 2015, negara anggota ASEAN telah menyetujui Cetak Biru Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2025. Cetak Biru MEA 2025 akan terbangun di atas Cetak Biru MEA 2015 yang terdiri
dari lima karakteristik yang saling terkait dan saling menguatkan, yaitu: (a) ekonomi yang
terpadu dan terintegrasi penuh; (b) ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan dinamis; (c)
Peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; (d) ASEAN yang tangguh, inklusif, serta
berorientasi dan berpusat pada masyarakat; dan (e) ASEAN yang global. MEA 2015 bertujuan
meningkatkan kesejahteraan ASEAN yang memiliki karakteristik sebagai pasar dan basis
produksi tunggal, kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan berdaya saing, memiliki
pembangunan yang setara, serta mempercepat keterpaduan ekonomi di kawasan ASEAN dan
dengan kawasan di luar ASEAN.
MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan bertujuan untuk membuat ekonomi
ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif; berdaya saing dan dinamis; peningkatan
konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi serta berpusat pada
masyarakat; serta ASEAN yang global.
16
Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN
mencakup bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan
transportasi, telekomunikasi, pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja
sama ini mencakup bidang pertanian dan kehutanan, energi dan mineral,
serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dapat kita lihat profil
perekonomian ASEAN sebagai berikut:
Negara ASEAN kaya akan komoditas sumber daya alam berupa energi, mineral dan tanaman
pangan;
Jumlah penduduk ASEAN yang besar, yaitu 632 Juta Jiwa (2015), mayoritas adalah usia produktif;
Pertumbuhan ekonomi negara ASEAN relatif tinggi, rata-rata 5% - 6% per tahun. Untuk
mendorong kesetaraan pembangunan antarnegara anggota (narrowing the development gap),
ASEAN memiliki Initiative for ASEAN Integration (IAI) atau Inisiatif Integrasi ASEAN (IIA). IIA
bertujuan menciptakan pembangunan merata antara ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) dengan CLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, dan
Vietnam).
17
Pelaksanaan Initiative for ASEAN Integration: Initiative for ASEAN
Integration dilaksanakan dalam bentuk, proyek pelatihan peningkatan
kapasitas, bantuan pembangunan lembaga, saran kebijakan, dan studi
kelayakan.
18