Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-3

(Minggu 8/Sesi 12)

Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

Kemajuan teknologi transportasi dan informasi telah mengakibatkan mobilitas sosial


horizontal antara sesama manusia dari berbagai bangsa sungguh tidak dapat dielakkan.
Bahkan dalam konteks Komunitas ASEAN ada sebuah kebijakan dalam bidang ekonomi
yang sangat terbuka yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kebijakan ini
memungkinkan masyarakat ASEAN yang memiliki keberagaman latar belakang dapat
melakukan mobilitas sosial horizontal untuk mendapatkan pekerjaan pada Negara-negara lain
di wilayah ASEAN dengan sangat mudah dan terbuka.

Setujukah Anda dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN? Berikan alasan


jawaban Anda dengan lengkap.

Jawaban disertai referensi.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Menurut kami, setuju dengan terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN karena, memiliki
dampak positif bagi negara seperti, akan memacu pertumbuhan investasi baik dari luar maupun
dalam negeri sehingga akan membuka lapangan pekerjaan baru, dan penduduk Indonesia akan
dapat mencari pekerjaan di negara ASEAN lainnya dengan aturan yang relatif lebih mudah.
Masyarakat Ekonomi Asean sendiri adalah sebuah integrasi ekonomi Asean dalam
menghadapi perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Dimana kerjasama ASEAN
ini mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi
ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. Dengan tujuan
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
Terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN pasti memiliki beberapa peluang besar dan
adanya suatu tantangan yang akan dihadapi. Adapun beberapa peluang dan tantangan dalam
terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN yaitu (Prayetno & Hariyadi, 2017):
1. Pada Sisi Perdagangan
Menurut Santoso pada tahun 2008 Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi
kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang
bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan
eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul
tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang
diperjual-belikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu,
tekstil, dan barang elektronik.
2. Pada Sisi Investasi
Kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct
Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya
manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
3. Aspek Ketenagakerjaan
Terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak
tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka
ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan
menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga
menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja
terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut, peluang dan tantangan Indonesia dalam Mayarakat Ekonomi
ASEAN sangatlah besar. Indonesia dapat memperoleh beberapa keuntungan diantaranya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun hal itu juga harus diikuti oleh perbaikan kualitas
sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam semaksimal mungkin.

MEA sendiri diadakan dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan yang mengganggu
kegiatan perekonomian lintas negara dalam kawasan ASEAN secara signifikan. Dalam
praktiknya, MEA diimplementasikan ke dalam empat pilar utama, yaitu:

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


1. Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single
market and production base). Single market ini meliputi elemen aliran bebas barang,
jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas.
2. Mewujudkan ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi
(competitive economic region). Ekonomi daya saing tinggi ini harus memiliki
peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual,
pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce.
3. Menciptakan ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata
(equitable economic development). Pengembangan ekonomi yang merata ini meliputi
elemen pengembangan usaha kecil dan menengah.
4. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan
perekonomian global (integration into the global economy). Integrasi ini meliputi
elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan
meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Dengan terbentuknya MEA memberi plus minus bagi Indonesia. Mengingat Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang terbesar di Asia Tenggara dan memiliki sumber daya
alam (SDA) yang berlimpah dan potensial. Hal ini bisa dijadikan dasar untuk menguasai
pasar ASEAN jika didukung dengan produktivitas yang tinggi. MEA juga dapat
digunakan sebagai jembatan dalam membangun rantai suplai makanan dan bisa menjadi
perantara untuk melakukan kegiatan ekspor-impor dengan negara-negara non-ASEAN.
Namun dalam masalah ketenagakerjaan, Indonesia belum cukup kuat untuk bersaing di
MEA.

REFERENSI

Prayetno, S., & Hariyadi, A. (2017). Pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen yang berdampak pada niat pembelian ulang konsumen PT.
Temprina Media Grafika. Majalah Manajemen Dan Bisnis Ganesha, 1(2), 37–72.
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/
548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil
wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://
www.jstor.org/stable/41857625
samhis setiawan, ( 2022 ) .Masyarakat Ekonomi Asean.
https://www.gurupendidikan.co.id/masyarakat-ekonomi-asean-pengertian-tujuan-kesiapan/

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai